Hematologi
Hematologi
HEMATOLOGI
Hematologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang
darah, baik susunannya
maupun bentuk dan seluk
beluk tenteng sel darah.
Susunan darah :
Pada orang dewasa
normal, volume darah
±6-8% dari berat badan
orang tersebut.
Dari jumlah tersebut, tersusun dari :
45% berupa sel-sel darah :
erythrosit.leukosit, trombosit.
55% berupa plasma yang tersusun dari :
90% air
10% protein, karbohidrat, vitamin,
hormon, enzim, lipid, dan garam.
Fungsi darah :
Sebagai alat transportasi
Sebagai alat pertahanan tubuh.
Mempunyai fungsi sebagai bagian dari proses
pembekuan darah : trombosit dan faktor kosgulasi.
Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Mengatur stabilitas suhu tubuh.
Sebagai alat transportasi :
Transport O2 dari paru-paru kejaringan tubuh.
Mengangkut sari makanan yang diabsorbsi oleh
usus kejaringan lain.
Membawa hasil produk dari satu jaringan ke
jaringan yang lain, mis : hormon.
Membawa CO2 dari seluruh jaringan ke paru-
paru.
Mengangkut hasil sisa metabolisme jaringan
ketempat pembuangan, mis : kulit, ginjal, paru-
paru.
Cairan darah :
Cairan darah : ada 2 istilah yang dipergunakan dalam
pemeriksaan darah yaitu plasma dan serum.
Plasma : cairan yang keluar apabila darah dibiarkan
cair dengan menambahkan anti koagulan yang cukup,
kemudian darah tersebut dipisahkan antara sel darah
cairannya. Ini disebut serum.
Didalam
Didalam serum tidak
mengandung fibrinogen
karena sudah dipakai
untuk membentuk
bekuan darah.
Pembentukan darah ( Hemopoiesis )
Hemopoiesis berlangsung seumur hidup,
untuk mengganti sel darah yang mati atau
keluar dari tubuh.
Dalam keadaan normal, hemopoiesis
berlangsung seimbang antara pembentukan
sel yang baru dengan sel yang mati atau keluar
dari tubuh.
Dalam keadaan normal, berubah menjadi
lebih aktif atau mundur bahkan aktifitasnya
tidak terkendali.
Jaringan Hemopoiesis :
1 minggu kehamilan : indung telur tempat utama
hemopoiesis.
Dalam kandungan : hati, limfa, sum-sum tulang, kelenjar
limfe, dan kelenjar Thimus.
Janin umur 4-7 bulan : hati, limfa, sampai ± 2 minggu setalah
kelahiran.
Anak-anak : selain ditulang panjang, juga pada sum-sum
tulang pipih seperti : tengkorak, iga, clavicula,tulang rusuk,
pelvis, dan vertebrae.
Pada orang dewasa : hanya tulang pipih.
Pembentukan eritrosit ( Eritropoiesis )
– Eritrosit diproduksi dalam sum-sum tulang.
– Pada keadaan abnormal juga diproduksi pada hati dan
ginjal.
– Senyawa ery yang paling mula ( pronormoblas )
mengalami pembelahan dan pematangan bertingkat
menjadi eritrosit dewasa dengan keluarnya inti (
retikulosit ).
– Retikulosit berada pada darah tepi ± 1-2 hari kemudian
menjadi eritrosit dewasa berusia ±120 hari.
– Produksi eritrosit dipengaruhi hormon eritropoitin yang
diproduksi di ginjal.
lanjutan
– Apabila Hb/eritrosit pada darah perifer menurun, ginjal akan
terangsang untuk membentuk eritropoitin, sehingga sum-sum
tulang lebih aktif membentuk eritrosit → kekurangan Hb/ery/O2
teratasi.
– Zat yang dibutuhkan dalam pembentukan eritrosit dan hemoglobin
sum-sum tulang, ialah:
Logam : Fe, Mg, Cobalt
Vitamin : B12, Folat, C, E, dll
Asam amino.
Hormon : eritropoitin, androgen, tirosin.
Kekurangan salah satu dari zat tersubut dapat
menyebabkan gangguan pada pembentukan eritrosit.
Sintesa Hemoglobin
Fungsi utama eritrosit adalah
mengangkut O2 kejaringan dan
membawa CO2 dari jaringan
keparu-paru.kedua zat ini
diangkut oleh protein yang
disebut hemoglobin.
lanjutan
– Kadar hemoglobin orang dewasa
tergantung umur dan jenis kelainnya.
Menurut Barbara A brown :
Wanita 12-15 gr%
Laki-laki 14-17 gr%
Usia lebih lanjut kadar lebih rendah.
lanjutan
Apabila Hb mengalami
perubahan bentuk abnormal
, maka fungsi transport O2
tidak dapat dilakukan lagi.
lanjutan
Ada 3 bentuk Hb abnormal :
– Karboksi Hb : Hb mengikat CO , bentuk ini sifatnya
reversibel dijumpai pada perokok berat ± 2-10%
kadarnya.
– Met. Hb : Hb yang mengandung Fe dalam bentuk Feri
dijumpai dengan kadar 1-2%
– Sulf Hb : terbentuk dari pengaruh obat-obatan atau
bahan kimia seperti sulfonamid,aminoaromatik, sifat
reversibel dan tidak dapat mengangkut O2 kadarnya
±2%.
Katabolisme / pemecahan eritrosit.
–Erotrosit tua (± 120 hari ) akan
dipecah dalam jaringan RES
menjadi Hem dan Globin
Globin akan disimpan dalam
bentuk asam amino dan dipakai
untuk membentuk eritrsit baru.
Hem dipecah menjadi :
Fe : disimpan dalam depot Fe
untuk membentuk eri baru.
Protoporfirin : diubah
menjadi biliverdin yang
tereduksi menjadi bilirubin.
lanjutan
Sel darah putih ( leukosit )
Menurut fungsinya dibagi dalam 2
kelompok :
Kelompok fagosit : terdiri dari
granulosit dan monosit.
Kelompok imonosit : terdiri dari
limfosit dan plasmasit.
lanjutan
Pembentukan sel leukosit
terjadi dalam sum-sum
tulang , dalam keadaan
normal dalam sel perifer
hanya ada sel tua.
Fungsi sel leukosit :
HEMOGLOGINOMETER SAHLI:
Laki-laki 14 – 18 gr/dl
Wanita 12 – 16 gr/dl
Kesalahan yg sering terjadi :
Alat/reagent yg kurang sempurna
Volume pipet Hb tdk tepat 20 ul
Warna standar sering sdh pucat
Kadar lar. HCL sering tdk dikontrol
Orang yg melakukan pemeriksaan
Pengambilan darah kurang baik
Penglihatan pemeriksa tdk normal atau sdh lelah
Intensitas sinar/penerangan kurang
Pada waktu membaca hasil permukaan terdapat
gelembung udara
Pipet tdk dibilas dg HCL
Pengenceran tdk baik
HITUNG LEUKOSIT
– Prinsip : darah diencerkan, lalu dihitung jumlah
leukosit (sel darah putih) yg ada dalam volume
tertentu
– Tujuan : menghitung jumlah leukosit dalam darah
– Alat yg diperlukan :
Pipet leukosit (Thoma) dg sebutir kaca putih pd bagian
bola pipet dg skala 0,5 – 11
Kamar hitung (Improved Neubauer)
Mikroskop
Counter tally (bila ada)
– Reagent : larutan Turk
– Cara pemeriksaan :
– Hisaplah darah kapiler/ darah EDTA dg pipet leukosit
sampai tepat pd garis 0,5
– Hapuslah kelebihan darah yg melekat pd ujung luar pipet
dg cara menghapus dari pertengahan pipet kebawah dg
kertas saring/tissue secara cepat
– Masukkan ujung pipet dlm lar. Turk sambil menahan
darah pd garis tsb.
– Pipet dipegang dg sudut 45 º dan lar. Turk dihisap
perlahan-lahan (jangan sampai timbul gelembung udara)
sampai tanda 11
– Angkatlah pipet dari cairan dan tutup ujung-ujungnya dg
ujung jari, lalu lepaskan karet penghisap
– Kocoklah pipet dg menutup ujung-ujung pipet dg ibu jari
dan jari tengah selama 2 – 3 menit
– Bila tdk segera diperiksa letakkan pipet tsb. dalam posisi
horizontal
– Ambillah kamar hitung Improved Neubauer yg bersih,
letakkan kamar hitung ini dg kaca penutup terpasang
mendatar diatasnya
– Kocoklah kembali pipet yg telah diisi tadi, kemudian
buanglah 4 – 5 tetes pertama, dan segera sentuhkan
ujung pipet dg sudut 30 º pd permukaan kamar hitung
serta menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar
hitung terisi secara perlahan dg sendirinya
– Biarkan kamar hitung yg terisi tadi ± 2 menit agar sel
leukosit mengendap
– Hitunglah jumlah sel leukosit dibawah mokroskop dg
pembesaran lensa obyektif 10 x dan hitung pd 4 bidang
besar (N)
– Perhitungan Jumlah Leukosit :
Pengenceran darah dlm pipet = 20x
Luas tiap bidang besar : 1mm²
Tinggi kamar hitung 1/10 mm
Leukosit dihitung dlm 4 bidang besar sehingga jumlah luasnya 4 x 1
mm²
Faktor perkalian : 20 : (4 x 1 x 1/10 ) = 50
Jadi jumlah leukosit = jumlah leukosit dalam 4 bidang besar x 50
– Pelaporan :
Jumlah leukosit = N x 50 / mm³
– Perhitungan Jumlah Leukosit :
Pengenceran darah dlm pipet = 20x
Luas tiap bidang besar : 1mm²
Tinggi kamar hitung 1/10 mm
Leukosit dihitung dlm 4 bidang besar sehingga jumlah luasnya 4 x 1
mm²
Faktor perkalian : 20 : (4 x 1 x 1/10 ) = 50
Jadi jumlah leukosit = jumlah leukosit dalam 4 bidang besar x 50
– Pelaporan :
Jumlah leukosit = N x 50 / mm³
– Catatan :
Nilai normal : 5000 – 10.000/ mm³
Setiap kali habis dipakai, pipet Thoma atau pipet sahli
harus selalu dicuci, sekali-kali bersihkan dg acetone
untuk menghilangkan kotoran dan zat warna yg melekat
pd diding kapiler
Bila ada bekuan darah, cucilah dg air saja, jangan dg
alcohol atau didorong benda tajam
Kesalahan yang mungkin terjadi :
– Jumlah darah/lar.Turk yg dihisap tdk tepat
– Terjadi hemolisa
ANISO-POIKILOSITOSIS-HIPOKROM-MIKROSITIK, POLIKROMASI
SEL TARGET, SEL TEAR DROP , FRAGMENTOSIT
PLASMODIUM FALCIPARUM
LE cell + Rosette cell
TROMBOSIT NORMAL TROMBOSITOPENIA
TROMBOSITOSIS
TERIMA KASIH