0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas pengertian dan penanganan luka akut. Luka akut adalah kerusakan jaringan yang terjadi kurang dari 8 jam. Penanganannya meliputi membersihkan luka dengan air mengalir atau saline, membersihkan kotoran dan benda asing, kemudian menutup luka dengan kasa steril. Pasien juga mendapat suntikan antitetanus dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Dokumen ini membahas pengertian dan penanganan luka akut. Luka akut adalah kerusakan jaringan yang terjadi kurang dari 8 jam. Penanganannya meliputi membersihkan luka dengan air mengalir atau saline, membersihkan kotoran dan benda asing, kemudian menutup luka dengan kasa steril. Pasien juga mendapat suntikan antitetanus dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Dokumen ini membahas pengertian dan penanganan luka akut. Luka akut adalah kerusakan jaringan yang terjadi kurang dari 8 jam. Penanganannya meliputi membersihkan luka dengan air mengalir atau saline, membersihkan kotoran dan benda asing, kemudian menutup luka dengan kasa steril. Pasien juga mendapat suntikan antitetanus dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
jaringan (kulit, fascia, otot, tendon, dan tulang) yang terjadi kurang dari 8 jam. Tipe luka akut :
Luka memar atau kontusio.
Hematoma atau ada adanya perdarahan dibawah kulit. Luka tusuk dan gigitan. Lecet atau abrasi. Laserasi atau terpotong karena benda tajam atau tarikan yang kuat. Hancur karena benda tumpul atau tergilas yang menyebabkan kerusakan kompleks pada organ didalamnya. Penanganan :
Pada luka akut baru, penanganannya cukup
sederhana, Namun harus tepat, supaya tidak menimbulkan komplikasi yang berkelanjutan. Yaitu : dengan irigasi atau pencucian pada daerah luka dengan air mengalir, kemudian tutup dengan kain bersih dan langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat. Di IGD Rumah Sakit, luka akan dibuka dan diirigasi atau dicuci dengan cairan isotonic yaitu saline/NACL, Luka dibersihkan dari kotoran dan benda-benda asing yang menempel, kemudian ditutup dengan kasa steril, untuk mendapat penanganan selanjutnya yaitu debridemant ataupun skin grafting. Pasien yang menderita luka terbuka sebaiknya mendapatkan suntikan tetanus/ATS dan antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi. Apabila luka diikuti dengan perdarahan maka lakukan penutupan luka dengan sistem balut tekan, dan apabila luka disertai amputatum atau ada organ yg terpotong total, maka bawalah potongan organ dengan dibungkus plastik bersih dan diberi es batu supaya tetap dalam keadaan dingin, untuk selanjutnya dilakukan penyambungan atau pemasangan kembali. (Indah Falina Maharani)