Adalah
Bicara Ibadah
GERAKAN NASIONAL
EKONOMI TERHAMBAT
MENGAKIBATKAN
PENINGKATAN PENINGKATAN BAHAYA
FLUKTUASI KUALITAS AIR
KEMISKINAN BANJIR, TANAH
& KESEIMBANGAN SIKLUS
LONGSOR, DAN
HIDROLOGI TERGANGGU,
SEDIMENTASI
EKSTREM,
PENGELOLAAN SDA,
KINERJA RENDAH, PENCEMARAN AKIBAT
PENGGUNAAN AIR UNTUK IRIGASI, RT, -LIMBAH PADAT,
KEKERINGAN, DEFISIT -LIMBAH CAIR,
AIR, TIDAK ADIL, TIDAAK INDUSTRI, AIR BAKU LAINNYA BOROS
-KUALITAS AIR
EFISIEN, TIDAK BURUK/MAKIN
BERKELAANJUTAN MEROSOT
EMPAT PILAR KEHIDUPAN
1. Kita tahu bahwa bumi kita sudah dalam kondisi
kritis dalam mendukung kebutuhan kehidupan.
2. Lingkungan yang sangat mutlak terkait dengan
kehidupan kita.
3. Kondisi lingkungan yang baik kita dapat hidup
aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
4. Faktor lingkungan yang mutlak harus kita
perhatikan, baik kualitas maupun keberadaannya
yaitu :
I. Lahan/tanah/ruang,
II. Air,
III. Udara,
IV. Sinar matahari/Panas
I. LAHAN
II. AIR
Air Sumber Kehidupan, tanpa air tidak akan ada
kehidupan di bumi,
Pengelolaan SDA harus dilakukan dengan
mengintegrasikan pengelolaan: air, lahan, dan sumber
daya lainnya secara terpadu untuk memaksimalkan peran
air sebagai fungsi sosial, ekonomi, budaya, dan
lingkungan (IWRM=Integrated Water Resources
Management)
Apa yang harus dikelola?
1. Konservasi thd keberadaan jumlah dan mutunya.
2. Penggunaannya yang harus efisien, efektif, adil dan
berkelanjutan,
3. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat.
4. Ketersediaan dan keterbukaan data dan informasi
tentang kondisi hidrologis, kondisi hidro meteorologis,
kondisi hidrogeologis, geohidrologis, dll
Empat Pilar Kehidupan
III. UDARA
Untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat dunia
telah bekerja keras dengan berbagai inovasi dan teknologi
akan pangan, sandang, papan dan energi. Dalam proses
pemenuhan kebutuhan kehidupan ini, terdapat produk
sampingan yang justru mengancam kelangsungan hidup
kita. Produk sampingan ini yang kita sebut dengan emisi
Gas Rumah Kaca (GRK), yang apabila keberadaannya di
atmosfir tidak terkontrol akan mendorong percepatan
terjadinya perubahan iklim/pemanasan global (PI/PG).
IV. PANAS/TERANG
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya Dengan demikian pembangunan berkelajutan adalah
adalah pembangunan yang dilakukan dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu
rangka memenuhi kebutuhan masa kini dengan pembangunan yang dalam prosesnya tidak
tidak mengurangi hak generasi masa depan melukai/merusak lingkungan. Apabila terjadi luka,
untuk memenuhi kebutuhannya. maka luka/kerusakan tersebut harus diperbaiki/
diganti dengan yang lebih baik dari sebelumnya. Agar
pembangunan berkelanjutan ini bisa kita lakukan
maka kita semua/para pemimpin pembangunan
harus selalu mengontrol agar tapak ekologi/ecological
footprint tidak melebihi ekokapasitasnya/eco
capacity. Untuk masalah air maka harus dikontrol
agar tapak air/water footprint tidak melampaui water
capacity. Dan sema yang berdampak kepada
terjadinya percepatan proses PI/PG harus dicegah.
SARAN DAN USULAN
1. Tingkatkan sinkronisasi Rev. GN-KPA oleh
berbagai pihak pada lokasi yang telah disepakati
dan dibuat skala prioritas I, II, dan III (dalam hal
ini Pemerintah dan Pemerintah Daerah)
2. Tingkatkan peran dunia usaha dimulai dari BUMN,
BUMD, dan Swasta
3. Yang paling utama peningkatan peran masyarakat
untuk mencapai masyarakat mandiri dalam
pengelolaan lingkungannya
Tercapainya tujuan
pembangunan yaitu
Pertumbuhan ekonomi,
Ketahanan Pangan,
Pengentasan Kemiskinan
dan Perlindungan
Ekosistem.
GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GN-KPA)
Kemitraan adalah :
KEMITRAAN Suatu situasi dan hubungan-hubungan bersahabat, bernuansa kepemimpinan
saling percaya (trust) dan adanya kompetensi kerja serta semua pemilik
kepentingan (pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat,
akademisi, dll) memberi kontribusi langsung dalam penyelamatan air
berkelanjutan.
REVITALISASI GN-KPA
NASKAH PENCANANGAN GN-KPA
TAHUN 2005 KETERPADU-AN KOMPONEN TARGET
SASARAN LOKASI
TINDAK GN-KPA MEWUJUDKAN
1 2
Pelaksanaan sosialisasi peraturan dan perizinan tentang pembangunan
bangunan fisik.
3 Pengendalian pemanfaatan lahan di perkotaan
RTRKawasan 4 Pengendalian alih fungsi lahan pertanian untuk peruntukan lainnya
Pengendalian permukiman dan okupasi atau pemanfaatan lahan di badan dan
Penataan ruang, 5
sempadan: sungai, danau, waduk, embung, situ serta saluran air.
Penataan
Penyusunan tata ruang melalui pendekatan pengembangan wilayah sungai
pembangunan fisik, 6
secara terpadu, menyeluruh, dan seimbang
Penataan pertanahan
7 Pengendalian pembangunan perumahan secara vertikal di perkotaan
dan penataan
kependudukan Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Nasional dan pulau dengan
8 mempertimbangkan jumlah atau kepadatan penduduk dan ketersediaan
sumber daya air
Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah
9
sungai dan atau berbasis DAS
10 Penyusunan rencana pengelolaan DAS
KOMPONEN 2
3 2
Penyusunan peraturan tentang penetapan status hukum situ, penataan garis sempadan,
serta rehabilitasi dan atau pemeliharaan situ
Penyusunan peraturan tentang pembangunan situ buatan oleh pengembang penataan
3
kolam bekas penambangan oleh pengelola tambang
Peningkatan peran masyarakat dalam pembuatan kolam penyimpan air sekaligus daerah
4
resapannya serta pembuatan sumur resapan pada lahan milik masyarakat
JAGA AIR Penerapan sistem peringatan dini, pelaksanaan tanggap darurat, dan pengungsian yang
5
terencana untuk penanggulangan banjir
Pengendalian 6 Pembuatan peta rawan banjir
daya rusak air
7 Penetapan garis batas dan penataan sempadan sungai serta relokasi hunian di dalamnya.
Penanganan genangan akibat hujan lokal dengan membangun jaringan drainase, baik untuk
8 kawasan perkotaan maupun kawasan pertanian, untuk mengurangi pengaruh banjir dari
sungai
JAGA AIR Pengolahan air limbah rumah tangga, perhotelan, restoran, industri,
3
perbengkelan, dan agro bisnis
Pengelolaan kualitas
dan pengendalian 4 Pengembangan teknologi pengolahan air limbah
pencemaran air
Pembangunan jaringan air limbah komunal di kawasan perumahan
5
(perkampungan)
Penerapan iuran jasa pengelolaan irigasi dalam rangka keadilan dan hemat
6
air
HEMAT AIR 3
Penyusunan peraturan penerapan biaya jasa pengelolaan sumber daya
air
Komponen 2
Penyediaan lokasi dalam rangka mendukung
Pendukung pencapaian Revitalisasi GN-KPA
• Penataan Peran Serta Masyarakat dan Swasta pada DTA dan Wilayah Perairan
Pembangunan IPAL
DLL
Peran Masyarakat,
Swaqsta Pada LOCUS Pembentukan kelompok-kelompok pencinta air tingkat Desa
KAB.CILACAP,
a. Kec. Kawunganten, Ds Mentasan, Ds Kalijeruk, Ds Kawunganten, Ds
Sub DAS Citanduy Hulu Bojong, Ds Bringkeng dan Ds Kawunganten Lor,
3 b. Kec. Jeruklegi, Ds Sawangan , Ds Jeruklegi Kulon,
c. Kecamatan Sidareja, Desa Penyarang
d. Kec. Karangpucung, Ds Karangpucung, Dusun Karangpucung dan
Dusun Cijoli
KABUPATEN BANYUMAS
- Kecamatan Lumbir, Desa Lumbir,
4 - Desa Kedunggede, Desa Cingebul