Anda di halaman 1dari 46

Bicara Air

Adalah
Bicara Ibadah
GERAKAN NASIONAL

KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR


INDONESIA TANAH AIR KU
Air merupakan karunia Tuhan UUD 1945
Air bagian dari kekayaan alam Pasal 33 ayat 3 :
Air adalah sumber kehidupan Bumi dan air dan kekeyaan alam yang
Air lestari, kehidupan berseri terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-
Tiada air kehidupan berakhir besar kemakmuran rakyat

Bencana: Dampak Permasalahan

Ngungsi, Tertimpa, Tataruang tdk konsisten,


Banjir, longsor, Kekeringan, Penegakan hukum tdk jalan,
Kebakaran, Pencemaran Air, Kerusakan lingkungan, tidak perduli, tidak terpadu,
Pertanian puso,dll Defisit Air, Kemiskinan, semua orientasi ekonomi
kematian
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR AKIBAT
AKIBAT PENATAAN : RUANG, KERUSAKAN HUTAN DAN
PEMBANGUNAN FISIK, PERTANAHAN LAHAN SERTA ALIH
PEMBAGUNAN AKAN
DAN KEPENDUDUKAN TIDAK FUNGSI LAHAN,
MENGALAMI STAGNAN
TERKENDALI, SERTA PENEGAKAN /PENCIUTAN LAHAN,
HUKUM TIDAK JALAN, EGO SEKTOR KUANTITAS AIR

EKONOMI TERHAMBAT
MENGAKIBATKAN
PENINGKATAN PENINGKATAN BAHAYA
FLUKTUASI KUALITAS AIR
KEMISKINAN BANJIR, TANAH
& KESEIMBANGAN SIKLUS
LONGSOR, DAN
HIDROLOGI TERGANGGU,
SEDIMENTASI
EKSTREM,

PENGELOLAAN SDA,
KINERJA RENDAH, PENCEMARAN AKIBAT
PENGGUNAAN AIR UNTUK IRIGASI, RT, -LIMBAH PADAT,
KEKERINGAN, DEFISIT -LIMBAH CAIR,
AIR, TIDAK ADIL, TIDAAK INDUSTRI, AIR BAKU LAINNYA BOROS
-KUALITAS AIR
EFISIEN, TIDAK BURUK/MAKIN
BERKELAANJUTAN MEROSOT
EMPAT PILAR KEHIDUPAN
1. Kita tahu bahwa bumi kita sudah dalam kondisi
kritis dalam mendukung kebutuhan kehidupan.
2. Lingkungan yang sangat mutlak terkait dengan
kehidupan kita.
3. Kondisi lingkungan yang baik kita dapat hidup
aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.
4. Faktor lingkungan yang mutlak harus kita
perhatikan, baik kualitas maupun keberadaannya
yaitu :
I. Lahan/tanah/ruang,
II. Air,
III. Udara,
IV. Sinar matahari/Panas

Kita tidak bisa hidup tanpa salah satu faktor


tersebut di atas. ketiga faktor tersebut saling
berkaitan.
Empat Pilar Kehidupan

I. LAHAN

• Untuk mempertahankan hidup, kita


memerlukan tempat/ruang untuk
tinggal dan beraktifitas. Tidak ada
kegiatan untuk menunjang kehidupan
yang tidak memerlukan ruang/lahan.
• Luas bumi tidak pernah bertambah,
sementara jumlah penduduk dunia
terus semakin besar.
• Pertambahan penduduk memerlukan
pemukiman yang semakin besar,
makanan, dan energi.
• Sebagai konsekuensinya, menata dan
mengelola bumi/lahan/ruang yang
tersedia menjadi sangat mendesak.
Empat Pilar Kehidupan

II. AIR
Air Sumber Kehidupan, tanpa air tidak akan ada
kehidupan di bumi,
Pengelolaan SDA harus dilakukan dengan
mengintegrasikan pengelolaan: air, lahan, dan sumber
daya lainnya secara terpadu untuk memaksimalkan peran
air sebagai fungsi sosial, ekonomi, budaya, dan
lingkungan (IWRM=Integrated Water Resources
Management)
Apa yang harus dikelola?
1. Konservasi thd keberadaan jumlah dan mutunya.
2. Penggunaannya yang harus efisien, efektif, adil dan
berkelanjutan,
3. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat.
4. Ketersediaan dan keterbukaan data dan informasi
tentang kondisi hidrologis, kondisi hidro meteorologis,
kondisi hidrogeologis, geohidrologis, dll
Empat Pilar Kehidupan

• Syarat kehidupan berkelanjutan,


maka bumi/lahan dan sumber daya
alam yang masih ada harus kita
tata/kelola dengan baik, agar kita
dapat memenuhi kehidupan kita
sekarang dengan tetap memberi
kesempatan kepada anak cucu
memenuhi kebutuhannya di masa
depan.

• Pembangunan berkelanjutan dapat


dicapai harus didasarkan dengan
rencana tata ruang wilayah yang
baik.
Empat Pilar Kehidupan

III. UDARA
Untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat dunia
telah bekerja keras dengan berbagai inovasi dan teknologi
akan pangan, sandang, papan dan energi. Dalam proses
pemenuhan kebutuhan kehidupan ini, terdapat produk
sampingan yang justru mengancam kelangsungan hidup
kita. Produk sampingan ini yang kita sebut dengan emisi
Gas Rumah Kaca (GRK), yang apabila keberadaannya di
atmosfir tidak terkontrol akan mendorong percepatan
terjadinya perubahan iklim/pemanasan global (PI/PG).

Dampak dari PI/PG ini adalah mencairnya es di kutub


bumi yang berakibat naiknya permukaan air laut yang
akan menenggelamkan pulaupulau kecil dan daratan
pantai serta memperparah banjir karena air sungai
terhalang masuk ke laut pada musim hujan. PI/PG juga
berdampak kepada seringnya terjadi cuaca ekstrim yang
kemudian semakin memperparah dampak banjir dan
kekeringan.
Empat Pilar Kehidupan
Untuk menghadapi fenomena ini perlu disusun program mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim.
Mitigasi adalah usaha-usaha untuk menghambat proses
pemanasan global dengan cara mengurangi terproduksinya GRK
dan memperbesar daya serap terhadap GRK yang sudah terlepas
ke udara. Mengurangi emisi GRK dapat dilakukan misalnya
dengan berhemat energi listrik dan berhemat air conditioner.
Di bidang pertanian misalnya mengganti pupuk
buatan/kimia dengan pupuk organik. Dalam kehidupan
sehari-hari dengan mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor. Sedangkan menyerap emisi yang sudah berada
di udara bisa dilakukan dengan menanam pohon dan
reboisasi hutan.
Adaptasi adalah semua usaha untuk
menyesuaikan keadaan terhadap dampak yang
timbul akibat perubahan iklim. Adaptasi ini bisa
bersifat reaktif maupun antisipatif. Kegiatan ini
bisa berupa perubahan design criteria banjir dan
infrastruktur sumber daya lainnya.
Empat Pilar Kehidupan
GREEN PEOPLE/GREEN COMMUNITY/GREEN SOCIETY
Berbagai Undang-Undang dan aturan sudah diciptakan oleh
pemerintah di berbagai tingkatan. Akan tetapi semua itu tidak
akan bisa efektif tanpa peran serta masyarakat tanpa
terkecuali. Kita harus bisa mengubah masyarakat menjadi
masyarakat sadar lingkungan/ masyarakat hijau. Dan ini hanya
bisa terjadi kalau kita semua menjadi manusia sadar
lingkungan.

Sebagi individu yang sadar lingkungan banyak sekali hal-hal


yang dapat kita lakukan:
- Tanam dan pelihara pohon/tidak menebang dan merambah
hutan. Hal ini bisa mengkonservasi/menyimpan air lebih
banyak, mengurangi aliran permukaan/runoff, sehingga
dapat mengurangi banjir. Dapat meningkatkan daya serap
GRK yang terlepas ke udara sehingga bisa menghambat
proses PI/PG.
- Membuat sumur resapan, biopori, dan tampungan air hujan
lainnya agar air hujan dapat tersimpan lama.
Empat Pilar Kehidupan
GREEN PEOPLE/GREEN COMMUNITY/GREEN SOCIETY

- Tidak membuang sampah sembarangan, sehingga tanah


dan air kita tidak tercemar. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik bisa memproduksi emisi GRK yang akan
mempercepat proses PI/PG. Air yang tidak tercemar akan
mempermudah proses menjadi air minum.
- Membuat sanitasi/septic tank dengan benar agar tidak
mengotori lahan dan air di sekitarnya
- Yang paling sulit khususnya bagi orang yang mampu adalah
hidup hemat, misalnya dengan mengurangi penggunaan
mobil pribadi dengan penumpang yang minim, terutama
kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar yang
tidak terbarukan; mengurangi penggunaan AC karena AC
memproduksi emisi GRK; dan mengurangi mengkonsumsi
sesuau secara berlebihan/ melebihi kebutuhan
Empat Pilar Kehidupan

IV. PANAS/TERANG
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya Dengan demikian pembangunan berkelajutan adalah
adalah pembangunan yang dilakukan dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu
rangka memenuhi kebutuhan masa kini dengan pembangunan yang dalam prosesnya tidak
tidak mengurangi hak generasi masa depan melukai/merusak lingkungan. Apabila terjadi luka,
untuk memenuhi kebutuhannya. maka luka/kerusakan tersebut harus diperbaiki/
diganti dengan yang lebih baik dari sebelumnya. Agar
pembangunan berkelanjutan ini bisa kita lakukan
maka kita semua/para pemimpin pembangunan
harus selalu mengontrol agar tapak ekologi/ecological
footprint tidak melebihi ekokapasitasnya/eco
capacity. Untuk masalah air maka harus dikontrol
agar tapak air/water footprint tidak melampaui water
capacity. Dan sema yang berdampak kepada
terjadinya percepatan proses PI/PG harus dicegah.
SARAN DAN USULAN
1. Tingkatkan sinkronisasi Rev. GN-KPA oleh
berbagai pihak pada lokasi yang telah disepakati
dan dibuat skala prioritas I, II, dan III (dalam hal
ini Pemerintah dan Pemerintah Daerah)
2. Tingkatkan peran dunia usaha dimulai dari BUMN,
BUMD, dan Swasta
3. Yang paling utama peningkatan peran masyarakat
untuk mencapai masyarakat mandiri dalam
pengelolaan lingkungannya

4. Sepakati dan tetapkan sebagai percontohan: - DAS


kecil/sub DAS/sub-sub DAS - Buat matriks kegiatan
dan penanggung jawab - Jadikan Pemda sebagai
kordinator dan penanggung jawab - Jadikan
Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli
lingkungan sebagai pendampingan masyarakat
SARAN DAN USULAN
5. Bentuk-bentuk penyelamatan air dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti: - Tanam
pohon/bangun taman/Ruang Terbuka
Hijau/reboisasi; - Bangun waduk, embung, situ,
sumur resapan, biopori, tampungan air hujan
6. Terasering dan ganti tanaman musiman menjadi
tanaman keras pada daerah/lereng pegunungan
dengan kemiringan terjal;
7. Cegah polutan pertanian /kimia masuk badan air
8. Cegah polutan industri masuk badan air tanpa
diolah;
9. Cegah limbah padat (sampah) masuk ke badan air
10. Cegah limbah cair (WC) masuk ke badan sungai
tanpa diolah
11. Bebaskan bantaran atau sempadan sungai
menjadi permukiman
12. Jadikan masyarakat menjadi green society
LATAR BELAKANG
KETERPADUAN

Memperoleh sinergi dan efisiensi agar hasil


KEMITRAAN maksimal, mencakup keterpaduan fisik dan
orang/para pemilik kepentingan sumber daya air.
Suatu situasi dan hubungan-
hubungan bersahabat, bernuansa Keterpaduan fisik meliputi : a. Antara air, lahan dan
kepemimpinan saling percaya sumber daya alam lainnya; b. Antara air permukaan,
(trust) dan adanya kompetensi air tanah dan hujan; c. Antara wilayah sungai dengan
kerja serta semua pemilik pesisir dan laut yang berdekatan; d. Antara
kepentingan (pemerintah, kepentingan daerah hulu dan hilir.
pemerintah daerah, dunia usaha,
masyarakat, akademisi, dll) Keterpaduan para pemilik kepentingan : a. Antar
memberi kontribusi langsung sektor-sektor pembangunan; b. Antar para pelaku
dalam penyelamatan air pembangunan dan pemanfaatan (pemerintah, dunia
berkelanjutan. usaha dan masyarakat) pelaksanaannya adalah
kontribusi program kegiatan antar sektor pada lokasi
Kemitraan tertentu dan masyarakat sebagai pelaku.

Penyelamatan Keterpaduan tindak dari berbagai sektor, wilayah,


para pemilik kepentingan (stakeholders) dalam
Air pengelolaan sumber daya ari, pengendalian daya
Mengembalikan rusak air yang berkelanjutan dan berkeadilan.
keseimbangan siklus
hidrologi pada DAS
KEBERHASILAN

Tercapainya tujuan
pembangunan yaitu
Pertumbuhan ekonomi,
Ketahanan Pangan,
Pengentasan Kemiskinan
dan Perlindungan
Ekosistem.
GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GN-KPA)

GN-KPA GN-KPA bertujuan :


mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada DAS sehingga keandalan
sumber-sumber air baik kualitas maupun kuantitas airnya dapat terkendali.

Kemitraan adalah :
KEMITRAAN Suatu situasi dan hubungan-hubungan bersahabat, bernuansa kepemimpinan
saling percaya (trust) dan adanya kompetensi kerja serta semua pemilik
kepentingan (pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat,
akademisi, dll) memberi kontribusi langsung dalam penyelamatan air
berkelanjutan.

KETERPADUAN Keterpaduan adalah :


Memperoleh sinergi dan efisiensi agar hasil maksimal, mencakup keterpaduan fisik
dan orang/para pemilik kepentingan sumber daya air.
Keterpaduan fisik meliputi : a. Antara air, lahan dan sumber daya alam lainnya; b.
Antara air permukaan, air tanah dan hujan; c. Antara wilayah sungai dengan pesisir
dan laut yang berdekatan; d. Antara kepentingan daerah hulu dan hilir.
Keterpaduan para pemilik kepentingan : a. Antar sektor-sektor pembangunan; b.
Antar para pelaku pembangunan dan pemanfaatan (pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat) pelaksanaannya adalah kontribusi program kegiatan antar sektor pada
lokasi tertentu dan masyarakat sebagai pelaku.
Keterpaduan tindak dari berbagai sektor, wilayah, para pemilik kepentingan
(stakeholders) dalam pengelolaan sumber daya ari, pengendalian daya rusak air
yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Tercapainya tujuan pembangunan :


KEBERHASILAN Pertumbuhan ekonomi, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan
Perlindungan Ekosistem.
SKEMA REVITALISASI GN-KPA UNTUK MENDUKUNG NAWA CITA 2015 - 2020

REVITALISASI GN-KPA
NASKAH PENCANANGAN GN-KPA
TAHUN 2005 KETERPADU-AN KOMPONEN TARGET
SASARAN LOKASI
TINDAK GN-KPA MEWUJUDKAN

KEMENDAGRI 1. Penataan ruang, Penataan EKOSISTEM


pembangunan fisik, BERKELANJUTAN
PELESTARIAN 15 DANAU
Penataan pertanahan dan PRIORITAS
KEMEN PPN/ Penataan kependudukan;
BAPPENAS
KETAHANAN AIR
2. Konservasi tanah dan air
KEMEN PUPR serta konservasi sumber PEMBANGUNAN DAN
daya air; PENDAYAGUNAAN 29
BENDUNGAN PRIORITAS

3. Pengendalian daya rusak KETAHANAN PANGAN,


KEMEN PERTANIAN
air
PEMULIHAN 108 DAS
4. Pengelolaan kualitas dan KRITIS, DAS 15 DAS
RPJM, 100 EMBUNG, 100
KEEMEN LHK
pengendalian
SITU KETAHANAN ENERGI
pencemaran air

KEMEN BUMN 5. Efisiensi dalam


PENINGKATAN
pengelolaan pemanfaatan
EKONOMI
air.
KEMEN ATR/BPN PEMULIHAN DAS PADA
108 DAS PRIORITAS (15
6. Pendayagunaan sumber PENGENTASAN
KEMENDES, PDT, DAS RPJM)
daya air KEMISKINAN
TRANS

INDONESIA SEJAHTERA 2030


URAIAN KOMPONEN REVITALISASI
GN-KPA
KOMPONEN 1

KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN


Peningkatan penegakan hukum atas pelanggar peraturan tentang tata ruang,
1
tata kota, dan tata bagunan

1 2
Pelaksanaan sosialisasi peraturan dan perizinan tentang pembangunan
bangunan fisik.
3 Pengendalian pemanfaatan lahan di perkotaan
RTRKawasan 4 Pengendalian alih fungsi lahan pertanian untuk peruntukan lainnya
Pengendalian permukiman dan okupasi atau pemanfaatan lahan di badan dan
Penataan ruang, 5
sempadan: sungai, danau, waduk, embung, situ serta saluran air.
Penataan
Penyusunan tata ruang melalui pendekatan pengembangan wilayah sungai
pembangunan fisik, 6
secara terpadu, menyeluruh, dan seimbang
Penataan pertanahan
7 Pengendalian pembangunan perumahan secara vertikal di perkotaan
dan penataan
kependudukan Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Nasional dan pulau dengan
8 mempertimbangkan jumlah atau kepadatan penduduk dan ketersediaan
sumber daya air
Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah
9
sungai dan atau berbasis DAS
10 Penyusunan rencana pengelolaan DAS
KOMPONEN 2

KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN

Penegakan hukum melalui pemberlakuan sanksi, denda, dan hukuman


1 terhadap para perusak hutan, lahan dan sumber air; serta pemberian
2 penghargaan kepada para pelaku penyelamatan hutan, lahan dan air.

2 Pencegahan perambahan hutan dan penebangan liar


3 Pengendalian yang lebih ketat terhadap pengusahaan hutan.
SIMPAN AIR Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam
4
sebagai daerah retarding dan resapan air
Konservasi Tanah dan 5 Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan
Air serta konservasi Pengendalian pemanfaatan lahan yang didasarkan pada kaidah-kaidah
sumberdaya air 6
konservasi pertanian di daerah berlereng atau hulu
7 Pembuatan bangunan konservasi tanah dan air
Pembangunan prasarana konservasi dan pengendalian sedimen yang meliputi
8 pembangunan bendungan, waduk, embung, cek dam, sabodam dan ground
sill
9 Pembangunan Hutan Rakyat dan HKM
KOMPONEN 3
KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN
Penyusunan peraturan dan pengawasan pelaksanaan tentang perubahan debit nol / zero
1
delta Q policy

3 2
Penyusunan peraturan tentang penetapan status hukum situ, penataan garis sempadan,
serta rehabilitasi dan atau pemeliharaan situ
Penyusunan peraturan tentang pembangunan situ buatan oleh pengembang penataan
3
kolam bekas penambangan oleh pengelola tambang

Peningkatan peran masyarakat dalam pembuatan kolam penyimpan air sekaligus daerah
4
resapannya serta pembuatan sumur resapan pada lahan milik masyarakat
JAGA AIR Penerapan sistem peringatan dini, pelaksanaan tanggap darurat, dan pengungsian yang
5
terencana untuk penanggulangan banjir
Pengendalian 6 Pembuatan peta rawan banjir
daya rusak air
7 Penetapan garis batas dan penataan sempadan sungai serta relokasi hunian di dalamnya.
Penanganan genangan akibat hujan lokal dengan membangun jaringan drainase, baik untuk
8 kawasan perkotaan maupun kawasan pertanian, untuk mengurangi pengaruh banjir dari
sungai

9 Pembangunan waduk untuk pengendalian banjir dan penyimpanan air


KOMPONEN 4

KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN

1 Penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran

4 Pengendalian pencemaran air dan pengelolaan kualitas air melalui


2 pengenaan biaya untuk pencemar (polluter pay principle) dengan
memperkuat kelembagaan pemerintah dan kelembagaan masyarakat

JAGA AIR Pengolahan air limbah rumah tangga, perhotelan, restoran, industri,
3
perbengkelan, dan agro bisnis
Pengelolaan kualitas
dan pengendalian 4 Pengembangan teknologi pengolahan air limbah
pencemaran air
Pembangunan jaringan air limbah komunal di kawasan perumahan
5
(perkampungan)

6 Pembangunan jaringan air limbah komunal di kawasan industri

7 Pelaksanaan R3 (reduce, reuse, recycle) untuk limbah cair dan padat


KOMPONEN 5
KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN

1 Penghematan penggunaan air bersih untuk rumah tangga dan industri

5 2 Peningkatan efisiensi jaringan distribusi air PAM

3 Penghematan penggunaan air di lahan pertanian


HEMAT AIR
Peningkatan efisiensi penggunaan air dan penggunaan air untuk irigasi
4
melalui pengawasan terhadap aringan distribusi
Efisiensi dalam
pengelolaan
pemanfaatan air Pengembangan teknologi irigasi alternatif, seperti pada padi gogo rancah
5
atau SRI, serta irigasi lahan kering untuk tanaman kedele dan jagung

Penerapan iuran jasa pengelolaan irigasi dalam rangka keadilan dan hemat
6
air

7 Pengembangan water harvesting skala menengah dan kecil


KOMPONEN 6
KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN
Pemenuhan kebutuhan air untuk manusia, pangan, habitat, lingkungan
1
biota dan pertumbuhan ekonomi

6 Pendayagunaan sumberdaya air melalui kegiatan penatagunaan,


penyediaan, penggunaan, pembangunan, dan pengusahaan sumberdaya
2
air yang mengacu pada pola dan rencana pengelolaan sumberdaya air
pada setiap wilayah sungai

HEMAT AIR 3
Penyusunan peraturan penerapan biaya jasa pengelolaan sumber daya
air

Pendayagunaan Penyusunan strategi nasional pendayagunaan sumber daya air untuk


sumber daya air 4
memenuhi ketahanan air, pangan dan energi

Pembangunan kelembagaan dan sistem pembiayaan pendayagunaan


5
sumber daya air yang berkelanjutan

Penyelenggaraan kampanye untuk membangkitkan rasa memiliki dan


peduli air para pemilik kepentingan, baik secara kolektif maupun secara
6
individual, serta mendorong terjadinya budaya 4 R (reduce, reuse,
recycle, replant)
KOMPONEN PENDUKUNG

KOMPONEN NO URAIAN KOMPONEN

Penyediaan sarana prasarana untuk mendukung


1
pencapaian Revitalisasi GN-KPA;

Komponen 2
Penyediaan lokasi dalam rangka mendukung
Pendukung pencapaian Revitalisasi GN-KPA

Penyediaan sumber daya manusia untuk mendukung


3
Revitalisasi GN-KPA
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA [RPPAD]
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA [RPPAD]

Kegiatan di Maksud dan Langkah


Tingkat Desa: Tujuan: Kegiatan: Keluaran /
• Informasi program
Produk:
Forum Rembug Desa I GN-KPA kepada
• Memotivasi
Perwakilan Lembaga Peserta
masyarakat agar siap - Masyarakat sadar
Masyarakat Desa • Penyampaian arti
berpartisipasi dalam akan peran masyarakt
LSM yang terbiasa pembangunan
Penyelamatan dan mengerti program
terlibat dengan bertumpu pada
Air/Konservasi pembangunan
masyarakat di lokasi masyarakat perdesaan khususnya
• informasi perlunya dalam mendukung
pemeliharaan hasil Konservasi
pembangunan dan
upaya - Masyarakat siap
pengembangan berpartisipasi dalam
Konservasi
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA [RPPAD]

Survey Kampung Maksud dan Langkah Kegiatan: Keluaran / Produk:


Sendiri: Tujuan:
- Daftar
• Dilakukan oleh wakil dari
masyarakat dengan
permasalahan
Peserta Pelatihan • Menjaring pendampingan
permasalahan yang
- Daftar kebutuhan
bersama Tenaga melakukan inventarisasi
Pendamping Pemda dihadapi masyarakat permasalahan / fisik dan non-fisik
dan LSM yang biasa • Menjaring keinginan kekurangan yang
terlibat dengan langsung dirasakan oleh
masyarakat terhadap
masyarakat dan
masyarakat di lokasi pembangunan kebutuhan yang
Konservasi desanya diinginkan dalam
mengatasi permasalahan
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA [RPPAD]

Forum Rembug Maksud dan Langkah Kegiatan: Keluaran / Produk:


Desa II: Tujuan: a) Matriks Rencana Tindak
Lintas sektor yang
• Peserta dikelompokkan
bersifat:
dalam beberapa grup
Rembuk dan • Menyusun draft dengan satu juru bicara
- Fisik/Non-fisik
Penyusunan hasil SKS Matriks program - Wajar/Masuk akal
setiap grup
untuk menyusun dan Rencana Tindak - Termasuk dalam 6
• Hasil Survey Kamp Sendiri komponen kegiatan
Menetapkan program Implementasi dirangkum sebagai bahan GNKPA
Prioritas I, II, III Revitalisasi GN-KPA pembahasan penetapan - Mengacu pada rencana
yang dituangkan kegiatan yang desa yang sudah ada
dalam Peta disandingkan dengan
Pembangunan Desa program Pemda b) Peta desa dilengkapi
• Tiap grup berdiskusi, dan Rencana penempatan
hasilnya dipaparkan prasarana dan sarana
bersama untuk dicari
kesepakatan
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA [RPPAD] DENGAN PERSANDINGAN
PROGRAM SKPD

Kegiatan di Tingkat Maksud dan Langkah Kegiatan: Keluaran / Produk:


Kabupaten / Kota: Tujuan:
• Dilakukan oleh Draft Rencana Tindak
Survey instansional Tenaga Perencana GNKPA yang berisi
• Mendapatkan draft matriks kegiatan antar
oleh seluruh dinas Teknis dengan
Rencana Tindak SKPD terkait, besaran
terkait menginventarisir
GNKPA yang program-program dana dan sumber
akomodatif sektoral yang ada pendanaan yang dapat
sebagai bahan untuk diharapkan
mengalokasikan disandingkan dengan
kegiatan ke masing- RPPAD yg disusun
masing SKPD Masyarakat
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA [RPPAD] DENGAN
PERSANDINGAN PROGRAM SKPD KABUPATEN,KOTA

Forum Maksud dan Langkah Kegiatan: Keluaran / Produk:


Pembahasan Tujuan:
Antar Sektor • Expose hasil Rencana Recana Tindak
Terkait • Pemantapan Rencana Tindak GNKPA oleh Implementasi GNKPA
Tindak Implementasi ketua BAPPEDA yang telah disahkan
GNKPA • Informasi ulang oleh ketua BAPPEDA,
Dikoordinasikan oleh terhadap SKPD diketahui oleh Bupati /
BAPPEDA terkait Walikota
• Memastikan
kesanggupan instansi
sektoral dalam
pengisian kegiatan
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN PENYELAMATAN AIR DESA
[RPPAD] DI PROVINSI

Kegiatan di Maksud dan Langkah Kegiatan: Keluaran / Produk:


Tingkat Provinsi Tujuan:
• Mengajukan Rencana - Bahan Materi
• Mendapatkan Tindak GNKPA ke Rakorbang Provinsi
Mengikutsertakan /
dukungan BAPPEDA Provinsi yang dapat dibawa
Memasukkan Rencana
kebijaksanaan baik di untuk dikuatkan pada Forum Rakornas
Tindak Implementasi
Provinsi sendiri dan • Mengajukan Rencana - Bahan Informasi untuk
GNKPA dalam materi
sebagai bahan usulan Tindak GNKPA pada Sektor-sektor terkait
pembahasan rutin
maupun insidentil ke Pemerintah Rakorbang Provinsi
Pusat[8 Kementerian untuk mendapatkan
melalui Ditjen Bina dukungan APBD
Bangda] • Sebagai bahan
DUPA/DIPA
TARGET
Tersedianya
Kuantitas Air,
Terjaminnya
Kualitas Air
dan Terwujudnya
Kontiniuitas Air
Peran Pemerintah Daerah
• Penataan Tata Ruang (DTA dan Wilayah Perairan)

• Penataan Zonasi Pengusahaan (DTA dan Wilayah Perairan)

• Penataan Daerah Sempadan (Sungai, Danau, Situ dan Embung,


Bendungan/Waduk)

• Penataan Pengelolaan Kegiatan Pertanian, Kehutanan (DTA) dan Perikanan


(Wilayah Perairan) dengan kegiatan masyarakat lainnya di DTA

• Perijinan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Air dan Kawasan DTA

• Penataan Pengelolaan Kelembagaan (DTA dan Wilayah Perairan)

• Penataan Peran Serta Masyarakat dan Swasta pada DTA dan Wilayah Perairan

• Monitoring Kuantitas, Kwalitas DTA Maupun Wilayah Perairan


TUSI pada LOCUS
Penataan Kawasan pedesaan di DTA dan daerah sekitar Danau.
Pembuatan peraturan Daerah tentang perlindungan air kawasan
Prioritas

Penertipan status tanah di sekitar Danau


Pembangunan tempat pembuangan (TPA)

Pengadaan kendaraan Sampah


Penghijauan/Penanaman Pohon

Restorasi Sungai/Pengendalian Banjir


Pembangunan Bak Sampah

Pembangunan Jalan Akses Desa


Pemupukan Ramah Lingkungan

Perikanan Ramah Lingkungan


Pencegahan Okupasi

Revitalisasi Embung, Situ


Pembangunan Sumur Resapan

Pembangunan IPAL
DLL
Peran Masyarakat,
Swaqsta Pada LOCUS  Pembentukan kelompok-kelompok pencinta air tingkat Desa

 Pembentukan kelompok-kelompok atau perorangan sebagai Motivator

 Sosialisasi GN-KPA pada tingkat LOCUS yang di tetapkan

 Sosialisasi pada sekolah-sekolah SD,SMP,SMA bahkan perguruan tinggi dengan


visualisasi (foto-foto dan film lingkungan)

 Study banding masyarakat/kelompok-kelompok pada tingkat desa

 Pembinaan pengelolaan oleh 8 Kementerian/Lembaga sesuai sektor disiplin


ilmu yang dimiliki, antara lain :
 Pembinaan Pengelolaan Pertanian
 Pembinaan Pengelolaan Perikanan
 Pembinaan Pengelolaan Pemanfaatan
 Pembinaan Pengelolaan Limbah Domestik / Rumah Tangga
 Pembinaan Penggunaan Pupuk Ramah Lingkungan
 Pembinaan Pemeliharaan tentang Pencemaran Air
 Pembinaan Pengelolaan Larangan Tentang Pembakaran Hutan
 DLL

 Program Percontohan (Demplot)


 Penanaman Pohon
 Pengelolaan Pupuk Ramah Lingkungan
 Pengelolaan Perikanan Ramah Lingkungan
 Pengelolaan Limbah
 Metode Pembersihan Gulma air yang efektif
 DLL
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
PETA DAS DI KAB. CIAMIS
KELEMBAGAAN GN-KPA DI WS CITANDUY
I. PROVINSI
1. Sekretariat GN-KPA di BBWS Citanduy: SK Ka BBWS Citanduy No. 28/KPTS/Ax.0902/2014
2. Tim GN-KPA Provinsi Jabar : SK Gubernur, Nomor : 610.05/Kep.475-PSDA/2008 tgl 27 Agustus 2008 ttg
Tim Pelaksana kegiatan GN-KPA di Provinsi Jawa Barat
3. Tim GN-KPA Provinsi Jateng : SK Gubernur, Nomor : 610.05/11/2007,tgl 11 Mei 2007 ttg Tim Pelaksana kegiatan GN
KPA Provinsi Jawa Tengah
II. KABUPATEN
1. Tim GN-KPA Kab. Ciamis, SK Bupati , Nomor : 610/Kpts.138-Huk/2006 Tahun 2006 tgl 16 Mei 2006 ttg Pembentukan
Tim pelaksana GN-KPA Kab. Ciamis.
2. Tim GN-KPA Kab.Cilacap, SK Bupati , Nomor : 522/259/26/TAHUN 2008, tgl.26 Maret 2008 ttg Pembentukan Tim
Tim pelaksana GN-KPA Kab. Cilacap
3. Tim GN-KPA Kab.Banyumas, SK Bupati Nomor : 660.1/800/2010,tgl 18 Nov 2010 ttg Pembentukan Tim pelaksana
GN-KPA Kab.Banyumas.

III. POKJA KEC. DESA


1. Pokja GN-KPA Tanjung Kerta, Puteran, Sukadana,
2. Pokja GN-KPA Kec.Kawunganten, Ds Mentasan,Kalijeruk,Kawunganten Lor, Desa Kedungwuluh
3. Pokja GN-KPA Kec.Sukaraja, Desa Sukamekar,
4. Pokja GN-KPA Kec.Cineam, Ds.Cijulang,
5. Pokja GN-KPA Kec.Karang pucung Desa Karang pucung,
6. Pokja GN-KPA Kec.Lumbir Kab.Banyumas
LOKASI GN-KPA DI WS CITANDUY S. D 2015
NO DAS/SUB.DAS KAB./KOTA, KEC KET
KAB.TASIKMALAYA,
a. Kec. Pagerageung Ds Pagerageung, Ds Guranteng, Ds Tanjung
Sub DAS Cilentah,
kerta, Ds Puteran ,Ds Sukadana,
(Sub-Sub DAS Cihapitan),
b. Kec. Kadipaten, Ds Kadipaten, Ds Cibahayu, Ds Buni Asih, Ds
1 (Sub-Sub DAS
Pamoyanan,
Ciampanan),
c. Kec. Suka resik Ds Tanjung sari , Ds sukaresik
(Sub-Sub DAS Karoroy), ,
d. Kecamatan Cineam, Ds Cijulang, Ds Ciampanan Desa
Nagaratengah

Sub DAS Ciroyom, KAB. CIAMIS,


2 Sub Das Cirende a. Kec.Padaherang,Ds Kedungwuluh, ,
b. Kec. Sukadana, Ds Margaharja

KAB.CILACAP,
a. Kec. Kawunganten, Ds Mentasan, Ds Kalijeruk, Ds Kawunganten, Ds
Sub DAS Citanduy Hulu Bojong, Ds Bringkeng dan Ds Kawunganten Lor,
3 b. Kec. Jeruklegi, Ds Sawangan , Ds Jeruklegi Kulon,
c. Kecamatan Sidareja, Desa Penyarang
d. Kec. Karangpucung, Ds Karangpucung, Dusun Karangpucung dan
Dusun Cijoli
KABUPATEN BANYUMAS
- Kecamatan Lumbir, Desa Lumbir,
4 - Desa Kedunggede, Desa Cingebul

KABUPATEN PANGANDARAN, KOTA BANJAR,


5
KOTA TASIKMALAYA
HASIL YANG DIHARAPKAN DARI PERTEMUAN 25 JULI 2016

 PENETAPAN LOKASI SASARAN REVITALISASI GN-


KPA [ Sub DAS, Desa].........ditetapkan dengan SK
Bupati

 Penyiapan dan Peningkatan peran Masyarakat [


identifikasi calon pendamping masyarakat,
pelatihan, penyusunan program berbasis
masyarakat

 Terbentuk Pokja Revitalisasi GN-KPA , Tingkat Sub


DAS, Desa

 Tersusunnya Rencana Program Penyelamatan Air


berbasis Masyarakat
Kegiatan 26 – 28 Juli 2016
1. Pengantar Pelatihan profil GN-KPA
2. Paparan Pemda tentang Kondisi dan Program untuk
ditanggapi masyarakat
3. Penyampaian Materi Penyusunan Rencana
Pengelolaan Penyelamatan Air oleh Masyarakat
4. Pelaksanaan Survey Kampung Sendiri[SKS]
5. Penyusunan hasil SKS
6. Pembentukan Pokja Revitalisasi GN-KPA di Desa
TERIMA KASIH

Jangan wariskan air mata,


tetapi wariskan mata air
kepada anak cucu kita

Anda mungkin juga menyukai