Anda di halaman 1dari 16

DRAFT 2

Perbaikan Tgl 11 Januari 2011

(DRAFT)
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI
ALAM
Nomor : P.

/PHKA-IV/2011
TENTANG

PEDOMAN PENGAWASAN DAN EVALUASI PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM DI


SUAKA MARGASATWA, TAMAN NASIONAL, TAMAN HUTAN RAYA DAN TAMAN
WISATA ALAM
DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
Menimban
g

bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 44 ayat (4) dan Pasal 48


Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.48/Menhut-II/2010
tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa,
Taman Nasional, Taman Hutan raya dan Taman Wisata Alam,
perlu ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal tentang
Pedoman Pengawasan dan Evaluasi Pengusahaan Pariwisata
Alam di SM, TN, Tahura dan TWA.

Mengingat

: 1
.

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang


Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman
Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5116);
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P. 48/Menhut-II/2010
tentang Pengusahaan Pariwisata Alam pada Kawasan di
Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata.

2
.

Menetapkan :

MEMUTUSKAN :
PEDOMAN PENGAWASAN DAN EVALUASI PENGUSAHAAN PARIWISATA
ALAM DI SUAKA MARGASATWA, TAMAN NASIONAL, TAMAN HUTAN RAYA
DAN TAMAN WISATA ALAM
BAB I
KETENTUAN UMUM

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan :


1. Pariwisata alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam,
termasuk usaha pemanfaatan obyek dan daya tarik serta usaha-usaha yang terkait
dengan wisata alam;
2. Wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementarauntuk menikmati gejala keunikan

dan keindaha alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan
raya, dan taman wisata alam;
3. Pengusahaan pariwisata alam adalah suatu kegiatan untuk menyelenggarakan
usaha pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan
taman wisata alam berdasarkan rencana pengelolaan;
4. Izin usaha penyediaan jasa wisata alam yang selanjutnya disebut IUPJWA adalah
izin usaha yang diberikan untuk penyediaan jasa wisata alam pada kegiatan wisata
alam;
5. Izin usaha penyediaan sarana wisata alam yang selanjutnya disebut IUPSWA
adalah izin usaha yang diberikan untuk penyediaan fasilitas sarana serta
pelayanannya yang diperlukan dalam kegiatan pariwisata alam;
6. Zona Pemanfaatan adalah bagian dari kawasan taman nasional yang dijadikan
tempat pariwisata alam dan kunjungan wisata;
7. Blok Pemanfaatan adalah bagian dari kawasan taman wisata alam dan taman
hutan raya yang dijadikan tempat pariwisata alam dan kunjungan wisata;
8. Pengawasan Pengusahaan Pariwisata Alam adalah inspeksi/audit terhadap
seluruh proses pengusahaan pariwisata alam dengan tujuan agar kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku.
9.

Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam adalah kajian dan penilaian terhadap


implementasi izin usaha pengusahaan pariwisata alam yang diberikan sebagai
bahan/pertimbangan untuk menentukan kebijakan.

10. Kriteria kinerja pengusahaan pariwisata alam adalah kondisi/aspek/ukuran yang


menjadi dasar pertimbangan untuk memberikan penilaian atau penetapan sesuatu
kegiatan di dalam kerangka pencapaian pelaksanaan prinsip dan tujuan pengusahaan
pariwisata alam.
11. Indikator kinerja pengusahaan pariwisata alam adalah pernyataan terukur yang
menunjukkan pencapaian kriteria, serta merupakan sifat atau atribut atau deskriptif
yang secara kuantitatif maupun kualitatif dapat diukur atau dipantau secara periodik,
yang akan menunjukkan suatu arah perubahan dalam kegiatan pengusahaan
pariwisata.
12. Direktorat Jenderal adalah unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Kehutanan
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pariwisata alam;
13. Unit Perlaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah UPT Direktorat
jenderal yang membidangi perlindungan hutan dan konservasi alam, yang mengelola
suaka margasatwa, taman nasional, dan taman wisata alam;
14. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah unit kerja
Pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten/kota) yang membidangi kepariwisataan.
15. Lembaga Pengawas Independen Pengusahaa Pariwisata Alam yang
selanjutnya disebut LPIPPA adalah lembaga pengawas terakreditasi di bidang PPA.
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 1
(1) Tujuan pedoman pengawasan dan evaluasi kinerja pemegang ijin usaha penyediaan

sarana wisata alam (IUPSWA) dan pemegang ijin usaha penyediaan jasa wisata alam
(IUPJWA) adalah:

a. Memberikan arahan, acuan dan standar yang baku bagi UPT/UPTD provinsi,
kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan pengawasan IUPSWA dan IUPJWA
terhadap pelaksanaan kegiatan usaha pemegang ijin pengusahaan pariwisata
alam.
b. Memberikan arahan, acuan dan standar yang baku bagi Direktorat Jenderal,
Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala UPT/UPTD Provinsi, Kabupaten/Kota dalam
rangka pelaksanaan evaluasi kinerja pemegang IUPSWA dan IUPJWA terhadap
pelaksanaan kegiatan usaha pemegang ijin pengusahaan pariwisata alam.
c. Memberikan landasan bagi pengambilan keputusan/tindak lanjut terhadap
kegiatan usaha pariwisata alam oleh pemegang IPPA, khususnya dalam hal
pengenaan sanksi, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana, pembinaan
maupun pemberian penghargaan;
(2) Sasaran pedoman pengawasan dan evaluasi kinerja pemegang IUPSWA dan IUPJWA

adalah:
a. Tersedianya alat ukur yang standar yang digunakan dalam penilaian kinerja
pemegang IUPSWA dan IUPJWA.
b. Tersedianya acuan yang standar dalam melaksanakan pengawasan kegiatan
usaha oleh pemegang IPPA.
c. Diperolehnya landasan/dasar pertimbangan yang kuat dalam pengambilan
keputusan terhadap pengusahaan pariwisata alam yang dilaksanakan oleh
pemegang IPPA.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup pedoman pengawasan dan evaluasi kinerja pemegang IUPSWA dan
IUPJWA mencakup:
(1) Kegiatan pengawasan Pengusahaan Pariwisata Alam meliputi :
Pelaksana pengawasan, Pelaksanaan pengawasan, Pelaporan hasil pengawasan dan
Tindak lanjut pengawasan
(2) Kegiatan evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam meliputi :
Pelaksana evaluasi, Pelaksanaan evaluasi, Pelaporan hasil evaluasi dan Tindak lanjut
evaluasi
BAB III
KEGIATAN PENGAWASAN PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM
Bagian Kesatu
Pelaksana Pengawasan Pariwisata Alam
Pasal 3
(1)
(2)

Kepala UPT/UPTD untuk kegiatan usaha penyediaan sarana wisata alam.


Kepala Seksi UPT/UPTD untuk kegiatan usaha penyediaan jasa wisata alam.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Pengawasan Pariwisata Alam
Pasal 4

Pengawasan terhadap pemegang izin pengusahaan pariwisata alam dilaksanakan


sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
Pasal 5
(1)

(2)
(3)

Kepala UPT/UPTD dalam melaksanakan pengawasan kegiatan usaha penyediaan


sarana wisata alam sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) dapat bekerjasama
dengan LPIPPA.
Surat penugasan dibuat dan ditanda-tangani oleh Kepala UPT/UPTD sesuai
kewenangan.
LPIPPA ditunjuk dan ditetapkan oleh Direktur Teknis atas rekomendasi Kepala
UPT/UPTD.

Pasal 6
(1)
(2)

Kepala UPT/UPTD menugaskan Kepala Seksi UPT/UPTD untuk melakukan


pengawasan kegiatan usaha penyediaan jasa wisata alam di wilayah kerjanya.
Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas selambatlambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari sudah selesai dilakukan.
Obyek Pengawasan Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 7

Obyek pengawasan untuk kegiatan usaha penyediaan sarana dan jasa wisata alam,
meliputi :
(1) Administrasi, terdiri dari:
a. Laporan kegiatan, dikecualikan bagi IUPJWA perorangan;
b. Laporan keuangan, dikecualikan bagi IUPJWA perorangan;
c. Dokumen perencanaan, dikecualikan bagi IUPJWA perorangan;
d. Tertib pembayaran pungutan hasil usaha.
(2) Teknis konservasi, antara lain:
a. Pembangunan sarana wisata alam sesuai dengan RKT, dikecualikan bagi
IUPJWA;
b. Pengamanan kawasan dan potensinya serta pengamanan pengunjung;
c. Kebersihan lingkungan dan pengelolaan limbah;
d. Rehabilitasi kerusakan kawasan, dikecualikan bagi IUPJWA perorangan;
e. Pemeliharaan aset negara bagi pemegang izin yang memanfaatkan sarana milik
pemerintah.
(3) Peraturan Perundangan dan Kebijakan
Bagian Ketiga
Pelaporan Hasil Pengawasan Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 8
(1) Kepala UPT/UPTD wajib menyampaikan laporan hasil pengawasan usaha
penyediaan sarana wisata alam kepada Direktur Jenderal/Gubernur/Bupati/Walikota
sesuai kewenangan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah kegiatan
pengawasan dilakukan dengan tembusan kepada Direktur Teknis dan pemegang
IUPSWA.
4

(2) Kepala Seksi UPT/UPTD wajib menyampaikan laporan hasil pengawasan usaha
penyediaan jasa wisata alam kepada Kepala UPT/UPTD selambat-lambatnya 5
(lima) hari kerja setelah pelaksanaan pengawasan dilakukan dengan tembusan
kepada pemegang IUPJWA.
(3) Kepala UPT/UPTD menyampaikan laporan hasil pengawasan usaha penyediaan jasa
wisata alam dari Kepala Seksi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
Direktur Teknis selambat-lambatnya dalam 5 (lima) hari kerja.
Bagian Keempat
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pariwisata Alam
Pasal 9
Hasil pengawasan menjadi bahan pertimbangan untuk pembinaan dan pengenaan
sanksi oleh pejabat yang berwenang.
BAB IV
KEGIATAN EVALUASI PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM
Bagian Kesatu
Pelaksanaan Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 10
Evaluasi pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa, taman nasional, taman
hutan raya dan taman wisata alam dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun.
Bagian Kedua
Pelaksana Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 11
(1)
(2)

UPT/UPTD, melalui tim yang dibentuk oleh Kepala UPT/UPTD sesuai kewenangan.
Direktorat Jenderal/Gubernur/Bupati/Walikota, melalui tim yang dibentuk oleh
Direktur Jenderal/Gubernur/Bupati/Walikota sesuai kewenangan.
Bagian Ketiga
Materi Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 12

(1)
(2)

(1)

Evaluasi kinerja pemegang IUPJWA dan IUPSWA dilakukan dengan menggunakan


kriteria dan indikator evaluasi kinerja pemegang IUPJWA dan IUPSWA.
Kriteria dan indikator evaluasi kinerja pemegang IUPJWA dan IUPSWA sebagaimana
lampiran peraturan ini.
Bagian Keempat
Pelaporan Hasil Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 13
Hasil
evaluasi
dilaporkan
oleh
Kepala
UPT/UPTD
kepada
Direktur
Jenderal/Gubernur/Bupati/ Walikota sesuai kewenangan dengan tembusan kepada
Direktur Teknis dan pemegang IUPJWA dan IUPSWA.
5

(2)
(3)

Hasil
evaluasi
sebagaimana
ayat
(1)
ditindaklanjuti
oleh
Direktur
Teknis/Bupati/Walikota/UPT/UPTD.
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Direktorat
Jenderal/Gubernur/ Bupati/Walikota dilaporkan langsung kepada Direktur
Jenderal/Gubernur/Bupati/ Walikota dengan tembusan kepada Direktur Teknis,
Kepala UPT/UPTD dan pemegang IUPJWA dan IUPSWA.
Bagian Kelima
Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam
Pasal 14

(1)
(2)

(3)
(4)
(5)
(6)

(7)
(8)

Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (1) dan (3) ditindaklanjuti
dengan pemberian insentif/penghargaan, pembinaan dan peringatan/pencabutan.
Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dikategorikan :
a. Baik
b. Sedang
c.
Buruk
Kategori baik sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a adalah sebagaimana
lampiran 4 peraturan ini.
Kategori sedang sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b adalah sebagaimana
lampiran 4 peraturan ini.
Kategori buruk sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf c adalah sebagaimana
lampiran 4 peraturan ini.
Insentif dan penghargaan bagi pemegang IPPA dengan kategori baik, berupa :
a.
Prioritas pengembangan usaha di lokasi lain,
b.
Sertifikat yang dikeluarkan oleh Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota,
c.
Perpanjangan izin usaha yang dinyatakan atau diberitahukan
kepada pemegang izin sebelum ketentuan tata waktu permohonan
perpanjangan izin usaha diajukan.
Pembinaan bagi pemegang IUPJWA dan IUPSWA dengan kategori sedang,
sebagaimana ketentuan peraturan perundangan.
Peringatan dan atau pencabutan ijin usaha bagi pemegang IUPJWA dan IUPSWA
dengan kategori buruk, sesuai mekanisme ketentuan peraturan perundangan.
BAB V
PENUTUP

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Jakarta
:

DIREKTUR JENDERAL
PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI
ALAM,

Ir. D A R O R I, MM
6

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth :


1.
Direktur Jenderal/Kepala Badan/Staf Ahli Menteri lingkup Kementerian
Kehutanan di Jakarta;
2.
Gubernur dan Bupati/Walikota se Indonesia;
3.
Direktur lingkup Direktorat Jenderal PHKA;
4.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten se Indonesia;
5.
Kepala Balai Besar/Balai TN dan KSDA se Indonesia;
6.
Kepala UPTD Taman Hutan Raya se Indonesia;
7.
Ketua APAI;
8.
Pelaku Usaha Pariwisata Alam se Indonesia.

LAMPIRAN

: PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERLINDUNGAN
HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
:
:
: PEDOMAN PENGAWASAN DAN EVALUASI KINERJA
PEMEGANG IJIN USAHA PENYEDIAAN SARANA WISATA
ALAM DAN PEMEGANG IJIN USAHA JASA WISATA ALAM

NOMOR
TANGGAL
TENTANG

LAMPIRAN 1
A. KRITERIA EVALUASI KINERJA PEMEGANG IJIN USAHA PENYEDIAAN SARANA
WISATA ALAM
A.1. Kriteria dan Indikator

N
o.
I

Kriteria dan Indikator


Administrasi
1 Tertib penyusunan Rencana Karya Lima Tahunan (RKL)
a.
b.
c.
d.
e.
2

Bobo
t
Krite
ria
(B)
30
6

Pemegang ijin telah menyampaikan RKL secara


lengkap dan tepat waktu
Pemegang ijin telah menyampaikan RKL secara
lengkap, sebagian tidak tepat waktu
Pemegang ijin telah menyampaikan RKL secara
lengkap, seluruhnya tidak tepat waktu
Pemegang ijin tidak menyampaikan RKL dengan
lengkap
Pemegang ijin tidak menyampaikan RKL

Tertib penyusunan Rencana Karya Tahunan (RKT)


a. Pemegang ijin telah menyampaikan RKT secara
lengkap dan tepat waktu
b. Pemegang ijin telah menyampaikan RKT secara
lengkap, sebagian tidak tepat waktu
c. Pemegang ijin telah menyampaikan RKT secara
lengkap, seluruhnya tidak tepat waktu
d. Pemegang ijin tidak menyampaikan RKT dengan
lengkap
e. Pemegang ijin tidak menyampaikan RKT

Tertib pelaporan bulanan


a. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
bulanan secara teratur dan tepat waktu
b. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
bulanan secara teratur dan sebagian tidak tepat
waktu
c. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
bulanan secara teratur dan seluruhnya tidak tepat
waktu
d. Pemegang ijin tidak menyampaikan laporan
bulanan secara teratur
e. Pemegang ijin tidak pernah menyampaikan
laporan bulanan sama sekali
Tertib pelaporan tahunan

Nilai
Indik
ator
(N)

Nilai
Tertimba
ng (BxN)

30

24

2.5

15

30

24

2.5

15

15

12

2.5

7.5

KE
T

a.

II

Pemegang ijin telah menyampaikan laporan


tahunan secara teratur dan tepat waktu
b. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
tahunan secara teratur dan sebagian tidak tepat
waktu
c. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
tahunan secara teratur dan seluruhnya tidak tepat
waktu
d. Pemegang ijin tidak menyampaikan laporan
tahunan secara teratur
e. Pemegang ijin tidak pernah menyampaikan
laporan tahunan sama sekali
Tertib pelaporan keuangan
a. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
keuangan yang diaudit oleh akuntan publik, secara
teratur dan tepat waktu serta menunjukkan
peningkatan keuntungan yang signifikan
b. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
keuangan yang diaudit oleh akuntan publik, secara
teratur dan tepat waktu
c. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
keuangan yang diaudit oleh akuntan publik dan
tidak teratur
d. Pemegang ijin telah menyampaikan laporan
keuangan yang tidak diaudit oleh akuntan publik
e. Pemegang ijin tidak pernah menyampaikan
laporan keuangan
Tertib pembayaran PHUPSWA
a. Pemegang ijin telah membayar PHUPSWA sesuai
besarnya kewajiban dan tepat waktu
b. Pemegang ijin telah membayar PHUPSWA sesuai
besarnya kewajiban, tidak tepat waktu
c. Pemegang ijin tidak membayar PHUPSWA

Tekni
s
1 Pembangunan sarana wisata alam
a. Pemegang ijin telah melaksanakan pembangunan
sarana wisata alam sesuai dengan RKL dan RKT
periode berjalan yang telah disahkan
b. Pemegang ijin telah melaksanakan pembangunan
sarana wisata alam mencapai 70 % atau lebih dari
RKL dan RKT periode berjalan yang telah disahkan
c. Pemegang ijin telah melaksanakan pembangunan
sarana wisata alam mencapai kurang dari 70 %
RKL dan RKT periode berjalan yang telah disahkan
d. Pemegang ijin telah membangun sarana wisata
alam namun tidak sesuai dengan RKL dan RKT
periode berjalan yang telah disahkan
e. Pemegang ijin tidak melaksanakan pembangunan
sarana wisata alam sebagaimana RKL dan RKT
periode berjalan yang telah disahkan
2 Keamanan dan Ketertiban Pengunjung
a. Tanda larangan dan petunjuk bagi pengunjung
cukup memadai dan tidak ada laporan kecelakaan
pengunjung dan gangguan keamanan dalam areal
kerjanya dalam jangka RKT berjalan
B Tanda larangan dan petunjuk bagi pengunjung
tidak memadai, tidak ada laporan kecelakaan
pengunjung dan gangguan keamanan dalam areal
kerjanya dalam jangka RKT berjalan

15

12

2.5

7.5

30

4.5

27

18

12

30

2.5

15

55

3.5

38.5

2.5

27.5

11

45

4,5

40.5

55
11

c.

III

Tanda larangan dan petunjuk bagi pengunjung


cukup memadai namun terdapat laporan
kecelakaan pengunjung dan/atau gangguan
keamanan dalam areal kerjanya dalam jangka RKT
berjalan
d. Tanda larangan dan petunjuk bagi pengunjung
tidak memadai dan terdapat laporan kecelakaan
pengunjung dan/atau gangguan keamanan dalam
areal kerjanya dalam jangka RKT berjalan
Pemberdayaan masyarakat
a. Pemegang ijin telah mempekerjakan lebih dari
50% total karyawan dan memanfaatkan hasil
usaha masayarakat setempat dalam kegiatan
usahanya
b. Pemegang ijin telah mempekerjakan dan
memanfaatkan hasil usaha masayarakat setempat
dalam kegiatan usahanya
c. Pemegang ijin telah mempekerjakan lebih dari
50% total karyawan atau memanfaatkan hasil
usaha masayarakat setempat dalam kegiatan
usahanya
d. Pemegang ijin telah mempekerjakan masayarakat
setempat dalam kegiatan usahanya
e. Pemegang ijin tidak mempekerjakan dan
memanfaatkan hasil usaha masayarakat setempat
dalam kegiatan usahanya

Pengelolaan limbah dan kebersihan


a. Pemegang ijin telah melaksanakan pengelolaan
limbah dan kebersihan sesuai dengan rencana UKL
dan UPL serta memiliki teknologi pengolahan
limbah
b. Pemegang ijin telah melaksanakan pengelolaan
limbah dan kebersihan sesuai dengan rencana UKL
dan UPL
c. Pemegang ijin telah melaksanakan pengelolaan
limbah dan kebersihan namun tidak sesuai dengan
rencana UKL dan UPL
d. Pemegang ijin tidak melaksanakan pengelolaan
limbah dan kebersihan
5 Ketenagakerjaan
a. Pemegang ijin telah mempekerjakan tenaga ahli
bidang konservasi dan pariwisata alam sesuai
dengan kebutuhannya, dalam periode RKL berjalan
b. Pemegang ijin telah mempekerjakan tenaga ahli
bidang konservasi dan pariwisata alam, tidak
sesuai dengan kebutuhannya, dalam periode RKL
berjalan
c. Pemegang ijin telah mempekerjakan salah satu
tenaga ahli bidang konservasi atau pariwisata
alam, dalam periode RKL berjalan
d. Pemegang ijin tidak mempekerjakan tenaga ahli
bidang konservasi dan pariwisata alam, dalam
periode RKL berjalan
Ketaatan terhadap Peraturan dan Kebijakan
1
Kesiapan Melaksanakan Peraturan dan Kebijakan
a Pemegang ijin telah memiliki peraturan/kebijakan
. di bidang kepariwisataan alam, konservasi SDA dan
pengusahaan pariwisata alam di kawasan
konservasi

2,5

22.5

60

4.5

54

36

24

70

4.5

63

2.5

35

45

36

18

75

12

14

115
15

10

b
.
c.

Pemegang ijin telah memiliki peraturan/kebijakan


di bidang kepariwisataan alam dan konservasi SDA
Pemegang ijin telah memiliki peraturan/kebijakan
di bidang kepariwisataan alam
d Pemegang ijin tidak memiliki peraturan/kebijakan
. di bidang kepariwisataan alam, konservasi SDA dan
pengusahaan pariwisata alam di kawasan
konservasi
Ketaatan
a. Tidak pernah mendapat peringatan
c. Pernah mendapat peringatan tertulis I
d. Pernah mendapat peringatan tertulis II
e. Pernah mendapat peringatan tertulis III
f. Pernah mendapat rekomendasi pencabutan dari
UPT
g. Melakukan pelanggaran ketentuan perundangan
yang berakibat pidana dan atau telah
mendapatkan usulan pencabutan ijin dari tim

3.5

52.5

30

0
-1
-2
-3
-4

0
-100
-200
-300
-400

-5

-500

100

11

LAMPIRAN 2
B. KRITERIA EVALUASI KINERJA PEMEGANG IJIN USAHA PENYEDIAAN JASA
WISATA ALAM (BADAN USAHA DAN KOPERASI)
B.1. Kriteria dan Indikator
N
o.
I

II

Kriteria dan Indikator


Administrasi
1 Tertib pelaporan bulanan
a. Pemegang ijin telah menyampaikan
laporan bulanan secara teratur dan tepat
waktu
b Pemegang ijin telah menyampaikan
.
laporan bulanan secara teratur dan
sebagian tidak tepat waktu
c. Pemegang ijin telah menyampaikan
laporan bulanan secara teratur dan
seluruhnya tidak tepat waktu
d Pemegang ijin tidak menyampaikan
.
laporan bulanan secara teratur
e. Pemegang ijin tidak pernah
menyampaikan laporan bulanan sama
sekali
2 Tertib pelaporan tahunan
a. Pemegang ijin telah menyampaikan
laporan tahunan secara teratur dan tepat
waktu
b Pemegang ijin telah menyampaikan
.
laporan tahunan secara teratur dan
sebagian tidak tepat waktu
c. Pemegang ijin telah menyampaikan
laporan tahunan secara teratur dan
seluruhnya tidak tepat waktu
d Pemegang ijin tidak menyampaikan
.
laporan tahunan secara teratur
e. Pemegang ijin tidak pernah
menyampaikan laporan tahunan sama
sekali
3 Tertib pembayaran PHUPJWA
a. Pemegang ijin telah membayar PHUPJWA
sesuai besarnya kewajiban dan tepat
waktu
b Pemegang ijin telah membayar PHUPJWA
.
sesuai besarnya kewajiban, tidak tepat
waktu
c. Pemegang ijin tidak membayar PHUPJWA
Tekn
is
1 Pelaksanaan kegiatan Usaha Jasa
a. Pemegang ijin telah melaksanakan
kegiatan usaha jasa wisata alam sesuai
dengan rencana yang disahkan
b Pemegang ijin telah melaksanakan
.
kegiatan usaha jasa wisata namun tidak
sesuai dengan rencana yang disahkan
c. Pemegang ijin tidak melaksanakan
kegiatan usaha jasa wisata alam

Bobo
t
Kriter
ia (B)
30
8

Nilai
Indika
tor (N)

Nilai
Tertimb
ang
(BxN)

40

32

2.5

20

40

32

2.5

20

70

2.5

35

125

2.5

62.5

KET

14

60
25

12

III

Keamanan dan Ketertiban Pengunjung


a. Tidak ada laporan kecelakaan dan
gangguan keamanan pengunjungnya
selama jangka tahun berjalan
b Terdapat laporan kecelakaan dan atau
.
gangguan keamanan pengunjungnya
kurang dari 5 kali selama jangka tahun
berjalan
c. Terdapat laporan kecelakaan dan atau
gangguan keamanan pengunjungnya
lebih dari 5 kali selama jangka tahun
berjalan
3 Pengelolaan limbah dan kebersihan
a. Pemegang ijin telah melaksanakan
pengelolaan limbah dan kebersihan
sesuai dengan rencana yang disahkan
b Pemegang ijin telah melaksanakan
.
pengelolaan limbah dan kebersihan
namun tidak sesuai dengan rencana yang
disahkan
c. Pemegang ijin tidak melaksanakan
pengelolaan limbah dan kebersihan
Ketaatan terhadap peraturan dan kebijakan
1 Kesiapan Melaksanakan Peraturan dan
Kebijakan
a. Pemegang ijin telah memiliki
peraturan/kebijakan di bidang
kepariwisataan alam, konservasi SDA dan
pengusahaan pariwisata alam di kawasan
konservasi
b Pemegang ijin telah memiliki
.
peraturan/kebijakan di bidang
kepariwisataan alam dan konservasi SDA
c. Pemegang ijin telah memiliki
peraturan/kebijakan di bidang
kepariwisataan alam
d Pemegang ijin tidak memiliki
.
peraturan/kebijakan di bidang
kepariwisataan alam, konservasi SDA dan
pengusahaan pariwisata alam di kawasan
konservasi
2 Ketaatan
a. Memiliki kumpulan peraturan bidang PPA
b Tidak pernah mendapat peringatan
.
b Pernah mendapat peringatan tertulis I
.
c. Pernah mendapat peringatan tertulis II
d Pernah mendapat peringatan tertulis III
.
e. Pernah mendapat rekomendasi
pencabutan dari UPT
g Melakukan pelanggaran ketentuan
.
perundangan yang berakibat pidana

20
5

100

60

75

4.5

67.5

50

3.5

35

20

15

110

10

100
0

-1

-100

-2
-3

-200
-300

-4

-400

-5

-500

13

LAMPIRAN 3
C. KRITERIA EVALUASI KINERJA PEMEGANG IJIN USAHA PENYEDIAAN JASA
WISATA ALAM (PERORANGAN)
C.1. Kriteria dan Indikator
N
o.
I

II

III

Kriteria dan Indikator


Administrasi
1 Tertib pembayaran PHUPJWA
a Pemegang ijin telah membayar
.
PHUPJWA sesuai besarnya kewajiban
dan tepat waktu
b Pemegang ijin telah membayar
.
PHUPJWA sesuai besarnya kewajiban,
tidak tepat waktu
c Pemegang ijin tidak membayar
.
PHUPJWA
Tekn
is
1 Pelaksanaan kegiatan Usaha Jasa
a Pemegang ijin telah melaksanakan
.
kegiatan usaha jasa wisata alam sesuai
dengan rencana yang disahkan
b Pemegang ijin telah melaksanakan
.
kegiatan usaha jasa wisata namun tidak
sesuai dengan rencana yang disahkan
c Pemegang ijin tidak melaksanakan
.
kegiatan usaha jasa wisata alam
2 Keamanan dan Ketertiban Pengunjung
a Tidak ada laporan kecelakaan dan
.
gangguan keamanan pengunjungnya
selama jangka tahun berjalan
b Terdapat laporan kecelakaan dan atau
.
gangguan keamanan pengunjungnya
kurang dari 5 kali selama jangka tahun
berjalan
c Terdapat laporan kecelakaan dan atau
.
gangguan keamanan pengunjungnya
lebih dari 5 kali selama jangka tahun
berjalan
3 Pengelolaan limbah dan kebersihan
a Pemegang ijin telah melaksanakan
.
pengelolaan limbah dan kebersihan
b Pemegang ijin tidak melaksanakan
.
pengelolaan limbah dan kebersihan
Ketaatan tehadap peraturan dan
kebijakan
1 Ketaatan
a Tidak pernah mendapat peringatan
.
b Pernah mendapat peringatan tertulis I
.
c Pernah mendapat peringatan tertulis II
.
d Pernah mendapat peringatan tertulis III
.
e Pernah mendapat rekomendasi
.
pencabutan dari UPT

Bobo
t
Kriter
ia (B)
40
40

Nilai
Indika
tor (N)

Nilai
Tertimb
ang
(BxN)

200

2.5

140

125

2.5

62.5

100

60

75

-1

-100

-2

-200

-3

-300

-4

-400

KET

60
25

20

15

100
100

14

g
.

Melakukan pelanggaran ketentuan


perundangan yang berakibat pidana

-5

-500

15

LAMPIRAN 4
ANALISIS
Setiap kriteria terdiri dari beberapa indikator yang telah ditetapkan nilainya (N), dengan
skala interval 5 (lima). Penentuan nilai akhir kinerja IPPA dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Nilai (N) setiap indikator dikalikan dengan bobot (B) kriterianya, diperoleh nilai
tertimbang.
2. Nilai tertimbang masing-masing kriteria dijumlahkan.
3. Hasil penjumlahan nilai tertimbang dibagi dengan 100, diperoleh nilai akhir kinerja.
Rumus Perhitungan:
Nilai Akhir

= (nilai tertimbang) = NT
100
100
= (NT Administrasi) + (NT Teknis) + (NT Pelanggaran)
100

Ket:
NT : Nilai Tertimbang
KESIMPULAN
Berdasarkan nilai akhir maka kondisi kinerja pemegang IPPA dikategorikan sebagai
berikut :
1. Kategori pemegang IPPA dikategorikan baik bila nilai akhir lebih dari 4,25 (nilai akhir
> 4,25)
2. Kategori pemegang IPPA dikategorikan sedang bila nilai akhir lebih dari 2,5 dan
kurang atau sama dengan 4,25 (2,5 < nilai akhir 4,25)
3. Kategori pemegang IPPA dikategorikan buruk bila nilai akhir kurang atau sama
dengan 2,5 (nilai akhir 2,5)

16

Anda mungkin juga menyukai