Anda di halaman 1dari 31

Bab III

Gambaran Umum
3.1 Profil Wilayah Sungai Citarum
Sungai Citarum merupakan sungai yang membentang dari arah Selatan dan bermuara di arah utara
tepatnya Laut Jawa. Panjang aliran sungai Citarum adalah 269 Km. hulu Citarum dianggap
berawal dari lereng Gunung Wayang, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.
Ada tujuh mata air yang menyatu di suatu danau buatan bernama Situ Cisanti di wilayah Kabupaten
Bandung. Namun, berbagai anak sungai dari wilayah lain yang bermuara ke Citarum, seperti
Cikapundung dan Cibeet. Aliran kemudian mengarah ke arah barat, melewati Majalaya dan
Dayeuhkolot, lalu berbelok ke arah barat laut dan utara, menjadi perbatasan Kabupaten Cianjur
dengan Kabupaten Bandung Barat, melewati Kabupaten Purwakarta, dan terakhir Kabupaten
Karawang (batas dengan Kabupaten Bekasi). Sungai ini bermuara di Ujung Karawang.
Kedudukan dan fungsi sungai Citarum adalah sangat strategis dan vital bagi perkembangan sosial
dan ekonomi tidak hanya bagi Provinsi Jawa Barat tetapi juga Nasional. Kedudukannya antara lain
1. Penyuplai air bagi 28 juta jiwa masyarakat di wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Purwakarta,
Karawang dan Bandung.
2. Mengairi areal pertanian seluas 420.000 Ha.
3. Penyumbang GDP nasional sebesar 20% dari keberadaan industry di sepanjang aliran sungai
Citarum.
4. Penyedia Sumber Listrik sebesar 2.595,5 MW dari tiga bendungan
3.1.1 Kondisi Fisik dan Spasial
Secara Geografis Wilayah Sungai Citarum terletak pada 106° 51’36” - 107° 51’ BT dan 7°
19’ - 6° 24’LS, dengan luas area ±11.323 Km². Wilayah Sungai Citarum seluas kurang
lebih 12.000 km2 mencakup 11 wilayah administrasi Kabupaten/Kota di lingkungan
Provinsi Jawa Barat, yaitu: Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten
Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kota Bandung, dan Kota Cimahi.
Wilayah Sungai Citarum mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
- Sebelah Selatan berbatasan dengan sebagian Kabupaten Cianjur dan sebagian
Kabupaten Bandung
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebagian Kabupaten Indramayu
dan sebagian Kabupaten Sumedang
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, sebagian Kabupaten Bogor
dan sebagian Kabupaten Bekasi
Topografi DAS Sungai Citarum digambarkan dalam bentuk lahan atau morfologi yang
dapat dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. (1) Wilayah
Sungai Citarum bagian hulu nampak seperti cekungan raksasa yang lebih dikenal sebagai
Cekungan Bandung, dengan elevasi berkisar antara 625-2.600 mdpl. DAS Citarum bagian
tengah morfologi bervariasi antara dataran (elevasi 250-400m dpl), perbukitan
bergelombang lemah (elevasi 200-800 mdpl), perbukitan terjal (elevasi 1.400 - 2400 mdpl)
dan morfologi tubuh gunung api. DAS Citarum bagian hilir lebih didominasi oleh dataran,
perbukitan bergelombang lemah dan terjal dengan variasi elevasi antara 200 - 1.200 m
dpl. Seluruh sungai di WS Citarum mengalir dari selatan berhulu di Gn Burangrang, Bukit
Tunggul, dan Canggah ke arah utara yang bermuara di pantai utara (Laut Jawa).
Morfologi yang terbentuk di DAS Citarum adalah hasil kegiatan tektonik dan vulkanisme,
dilanjutkan proses erosi dan sedimentasi. Kondisi morfologi DAS Citarum terbagi atas
Morfologi Gunung Api, Perbukitan, dan Dataran Daerah hulu anak-anak sungai di DAS
Citarum terbentuk dari morfologi gunung api yang memiliki kharakteristik relief landai–
bergunung, elevasi ketinggian 750 – 2300 m diatas permukaan air laut, kemiringan lereng
di kaki 5 – 15%, di tengah 15 – 30%, dan di puncak 30 – 90%. Pola aliran sungai sejajar
dan radier, umumnya merupakan daerah resapan utama air tanah dangkal dan dalam serta
tempat keluarnya mataair pada lokasi tekuk lereng. Batuan penyusun berupa endapan
gunung api muda dan tua, terdiri dari tufa, breksi, lahar, dan lava.
Kondisi Iklim WS Citarum, sebagaimana umumnya wilayah di Jawa Barat, memiliki iklim
tropis monsoon dengan suhu dan kelembaban udara yang relatif konstan sepanjang tahun.
Iklim tropis monsoon dicirikan dengan terjadinya dua musim, yaitu musim hujan dan
kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan-bulan Oktober – Maret dan musim kemarau
terjadi pada bulan-bulan Juni – September. Bulan-bulan lainya merupakan masa transisi
atau Suhu rata-rata di dataran rendah sekitar 27° C, sedangkan dibagian hulu sungai yang
berada di dataran tinggi/pegunungan, suhu udara minimum rata-rata 15,3°C.
Curah hujan tahunan rata-rata bervariasi dari 1000 mm di daerah pesisir dan 4000 mm di
daerah pegunungan di bagian atas dari DAS. Hampir 70% dari curah hujan tahunan terjadi
selama musim hujan. Distribusi curah hujan musiman terutama dipengaruhi oleh angin
musim. Efek dari orografis pegunungan selatan mendominasi curah hujan.
Formasi Geologi di Wilayah Sungai Citarum dibagi menjadi Citarum bagian hulu, tengah
dan hilir. Citarum bagian hulu sebagian besar tersusun dari tuff, lava, breccia dan lapilli.
Sedangkan Citarum bagian tengah, litologi penyusun satuan ini berupa endapan hasil
erupsi gunungapi dan dibeberapa tempat berupa endapan danau tua dan endapan alluvial
sungai pada lembah-lembah sempit sungai utama. Endapan vulkanik berupa batu pasir
tufaan, serpih tufaan, breksi tufaan dan aglomerat. Sedangkan endapan danau berupa
lempung tufaan, batupasir tufaan, kerikil tufaan dan konglomerat tufaan. Aluvium terdiri dari
lempung, lanau, pasir dan kerikil. Dan pada umumnya tersusun oleh sedimen tersier dan
hasil erupsi gunung api tua. Citarum bagian hilir pada umumnya tersusun oleh sedimen
tersier dan hasil erupsi gunung api tua.
Kondisi Geohidrologi WS Citarum terhadap ketersediaan air tanah di WS Citarum
berdasarkan Peta Cekungan Air Tanah diperkirakan sebesar 5.055 juta m3 /tahun.
Pemanfaatan air tanah selain untuk keperluan domestik, pengambilan air tanah
memerlukan izin, dan ketentuan tarif yang berlaku. Secara umum abstraksi air tanah masih
di bawah batas ideal pengambilan air tanah, yaitu masih 25%. Namun, untuk beberapa
lokasi misalnya di CAT Bekasi-Karawang, CAT Subang dan CAT Batujajar pengambilan air
tanah sudah melampaui batas ideal pengambilan air tanah. Walaupun saat ini pengambilan
air tanah di CAT Bandung-Soreang masih dibawah batas ideal pengambilan air tanah
(masih 27%), akan tetapi di beberapa tempat seperti di daerah Majalaya, Ranca Ekek,
Dayeuh Kolot, Leuwi Gajah dan sebagainya, pengambilan air tanah ini sudah melampaui
batas ideal pengambilan air tanah, dimana di daerah ini sudah terjadi penurunan muka air
tanah dan juga penurunan tanah yang cukup serius.
Berdasarkan data BPWS Citarum terdapat sungai baik yang bermuara langsung ataupun
bergabung dengan sungai lain yang ada di Wilayah Sungai Citarum kurang lebih 435
sungai Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan
Wilayah Sungai, Wilayah Sungai Citarum terdiri dari 19 DAS.
Tabel 3.1 Sungai yang bermuara ke Citarum atau bergabung dengan sungai lain
No Nama Sungai WS DAS
1 Cilamaya Citarum Clamaya
2 Cibuluh Citarum Clamaya
3 Cimenteng Citarum Clamaya
4 Cijadi Citarum Clamaya
5 Cimalingping Citarum Clamaya
6 Cijengkol Citarum Clamaya
7 Cibego Citarum Clamaya
8 Cipalasari Citarum Clamaya
9 Cigaruguy Citarum Clamaya
10 Cisaat Citarum Clamaya
11 Cipicung Citarum Clamaya
12 Cikawung Citarum Clamaya
13 Cikeruh Citarum Clamaya
14 Cilangsik Citarum Clamaya
15 Cilaja Citarum Clamaya
16 Cigedang Citarum Clamaya
17 Cikalapa Citarum Clamaya
18 Cikawung Citarum Clamaya
19 Cihaurjati Citarum Clamaya
20 Cihalang Citarum Clamaya
21 Cibalapulang Citarum Clamaya
22 Cibayawak Citarum Clamaya
23 Cikawung Citarum Clamaya
24 Cikepuh Citarum Clamaya
25 Cirikuh Citarum Clamaya
26 Sadang awi Citarum Clamaya
27 Cilenek Citarum Clamaya
28 Cibongas Citarum Clamaya
29 Cigelong Citarum Clamaya
30 Ciwarawangsa Citarum Clamaya
31 Cicadas Citarum Clamaya
32 Citapen Citarum Clamaya
33 Cicinde Citarum Clamaya
34 Ciparia Citarum Clamaya
35 Cikincir (tdk ada di RBI) Citarum Clamaya
Pawada (tdk ada di
Citarum Clamaya
36 RBI)
37 Cigarunggang Citarum Clamaya
38 Cigintung Citarum Clamaya
39 Cilame (tdk ada di RBI) Citarum Clamaya
40 Cijalu Citarum Clamaya
41 Cigunung Leutik Citarum Clamaya
42 Cilutung Citarum Clamaya
43 Kalen Bawah Citarum
44 Pengasinan Citarum
45 Ciasem Citarum Ciasem
46 Cikoneng Citarum Ciasem
47 Cimaja Citarum Ciasem
48 Citalutug Citarum Ciasem
49 Cinangka Citarum Ciasem
50 S.Cimatan Citarum Ciasem
51 Cikanyere Citarum Ciasem
52 Cibarubus Citarum Ciasem
53 Cibodas Citarum Ciasem
54 Cibeureum Citarum Ciasem
55 Cibaregbeg Citarum Ciasem
56 Citangkil Citarum Ciasem
57 Cicalang Citarum Ciasem
58 Cijurai Citarum Ciasem
59 Cisadapan Citarum Ciasem
60 Cijalupang Citarum Ciasem
61 Cijalu Citarum Ciasem
62 Cidurian Citarum Ciasem
63 S. Cigoang Citarum Ciasem
64 Ciherang Citarum Ciasem
65 Cibenuang Citarum Ciasem
66 K. Beletok Citarum Ciasem
67 S. Cisitu Citarum Ciasem
68 S. Silaloa Citarum Ciasem
69 Rawa Leutik Citarum Ciasem
70 Cikuda Citarum Ciasem
71 Cibeunghar Citarum Ciasem
72 Cibatu Citarum Ciasem
73 Cihaur Citarum Ciasem
74 S. Cibeunying Citarum Ciasem
75 Cinempo Citarum Ciasem
76 Cilangkap Citarum Ciasem
77 S. Balekambang Citarum Ciasem
78 S. Cimalingping Citarum Ciasem
79 S. Cilangbawang Citarum Ciasem
80 S.Cinogel Citarum Ciasem
81 S. Cisitu Buhung Citarum Ciasem
82 K, Lubang Citarum Ciasem
83 Cijuhung Citarum Ciasem
84 S. Citapen Citarum Ciasem
85 S. Cisadang Citarum Ciasem
86 Cikamiri Citarum Ciasem
87 S. Cijakung Citarum Ciasem
88 S. Cigembongan Citarum Ciasem
89 S. Ciasahan Citarum Ciasem
90 Cijuhung Citarum Ciasem
91 S. Curug Agung Citarum Ciasem
92 S. Cikalonglong Citarum Ciasem
93 Cijengkol Citarum Ciasem
94 Cicadas Citarum Ciasem
95 Cisiluman Citarum Ciasem
96 Cibuang Citarum Ciasem
97 Cibarajag Citarum Ciasem
98 S. Citempuran Citarum Ciasem
99 Cigempol Sari Citarum Ciasem
100 Cibeling Citarum Ciasem
101 Cikontrak Citarum Ciasem
102 Cipabuaran Citarum Ciasem
103 Cihambulu Citarum Ciasem
104 Cilekar Citarum Ciasem
105 Citamiang Citarum Ciasem
106 K. Tambak Kolam Citarum Ciasem
107 Cigarut Citarum Ciasem
108 Ciwuluh Citarum Ciasem
109 Outlet situ sindang Sari Citarum Ciasem
110 Cipagon Citarum Ciasem
111 Cijongek Citarum Ciasem
112 Cigambir Citarum Ciasem
113 S.Kerate Citarum Ciasem
114 S.Cisalak Citarum Ciasem
115 K. Sawah Citarum Ciasem
116 Cijungklang Citarum Ciasem
117 Cijambe Citarum Ciasem
118 Cidukuh Citarum Ciasem
119 Cikabuyutan Citarum Ciasem
120 Cisaat Citarum Ciasem
121 Cikedung Citarum Ciasem
122 Cijeruk Citarum Ciasem
123 K.Golek Citarum Ciasem
124 K. Jon Citarum Ciasem
125 Cikedung Citarum Ciasem
126 S. Cisanca Citarum Ciasem
127 S. Cipondoh Citarum Ciasem
128 S. Cimahpar Citarum Ciasem
129 S. Cisadang Citarum Ciasem
130 S. Cibuluh Citarum Ciasem
131 S. Cikorodok Citarum Ciasem
132 S. Cibolong Citarum Ciasem
133 S.Cibenda Citarum Ciasem
134 Cijurey Citarum Ciasem
135 Cijalupang Citarum Ciasem
136 Cijalu Citarum Ciasem
137 Cikadu nunggal Citarum Ciasem
138 Ciburaset Citarum Ciasem
139 Cikukun Malang Citarum Ciasem
140 Cipatra Citarum Ciasem
141 Cigentur Citarum Ciasem
142 S.Cibebedahan Citarum Ciasem
143 S. Batang Gede Citarum
144 S. Batang Leutik Citarum
145 S. Blanakan Citarum
146 S. Cisoga Citarum Citarum
147 S. Citarum Citarum Citarum
148 SP. Ciherang Citarum Citarum
149 S. Bungin Citarum Citarum
150 Citarum Hilir Citarum Citarum Hilir
151 Ciampel Citarum Citarum Hilir
152 Ciwiru Citarum Citarum Hilir
153 Cibungur Citarum Citarum Hilir
154 Cibalukbuk Citarum Citarum Hilir
155 Cikonci Citarum Citarum Hilir
156 Citepas Citarum Citarum Hilir
157 Cigalumpit Citarum Citarum Hilir
158 Cibunder Citarum Citarum Hilir
159 Cinarogtog Citarum Citarum Hilir
160 Cicadasbodas Citarum Citarum Hilir
161 Citalahab Citarum Citarum Hilir
162 Cibenda Citarum Citarum Hilir
163 Cibuluk Citarum Citarum Hilir
164 Cibeurih Citarum Citarum Hilir
165 Cireungas Citarum Citarum Hilir
166 Cijambe Citarum Citarum Hilir
167 Cibelewuk Citarum Citarum Hilir
168 Ciliwung/Cikudongdong Citarum Citarum Hilir
169 Cikobakampel Citarum Citarum Hilir
170 Cilamaran Citarum Citarum Hilir
171 Cipatunjang Citarum Citarum Hilir
172 Cisentek Citarum Citarum Hilir
173 Cikapuk Citarum Citarum Hilir
174 Cisarua Citarum Citarum Hilir
175 Cikarangbucak Citarum Citarum Hilir
176 Cigombong Citarum Citarum Hilir
177 Cisuren Citarum Citarum Hilir
178 Cipapayan Citarum Citarum Hilir
179 Cikarangjati Citarum Citarum Hilir
180 Cipawilahan Citarum Citarum Hilir
181 Cikeuyeup Citarum Citarum Hilir
182 Cigempol Citarum Citarum Hilir
183 Cikarae Citarum Citarum Hilir
184 Cikeruh Citarum Citarum Hilir
185 Cihanjuang Citarum Citarum Hilir
186 Cipinang Citarum Citarum Hilir
187 Cibakatak Citarum Citarum Hilir
188 Cikidang Citarum Citarum Hilir
189 Cibojongloak Citarum Citarum Hilir
190 Cilebak galeuh Citarum Citarum Hilir
191 Cigempol Citarum Citarum Hilir
192 Cijambe Citarum Citarum Hilir
193 Kali Konci Citarum Citarum Hilir
194 Cipamoyanan Citarum Citarum Hilir
195 Cisubah Citarum Citarum Hilir
196 Cisubak Citarum Citarum Hilir
197 Cibulakan Citarum Citarum Hilir
198 Cibenda Citarum Citarum Hilir
199 Cileutik Citarum Citarum Hilir
200 Cipengasinan Citarum Citarum Hilir
201 Kali Ungu Citarum Citarum Hilir
202 Citamiang Citarum Citarum Hilir
203 Cibeet Citarum Citarum Hilir
204 Cipicung Citarum Citarum Hilir
205 Cigaruguy Citarum Citarum Hilir
206 Cihanyere Citarum Citarum Hilir
207 Cibule Citarum Citarum Hilir
208 Cimahi Citarum Citarum Hilir
209 Cigarunggang Citarum Citarum Hilir
210 Cigulingan Citarum Citarum Hilir
211 Cibaregbeg Citarum Citarum Hilir
212 Cigaha Citarum Citarum Hilir
213 Cikembar Citarum Citarum Hilir
214 Cibadak Citarum Citarum Hilir
215 Cikaret Citarum Citarum Hilir
216 Cisero Citarum Citarum Hilir
217 Cigarukgak Citarum Citarum Hilir
218 Cimanggis Citarum Citarum Hilir
219 Cibarengkok Citarum Citarum Hilir
220 Cihideung Citarum Citarum Hilir
221 Cipasir Kalong Citarum Citarum Hilir
222 Cibatuwuruk Citarum Citarum Hilir
223 Cibungur Citarum Citarum Hilir
224 Cipeucang Citarum Citarum Hilir
225 Ciputri Citarum Citarum Hilir
226 Cibatutiga Citarum Citarum Hilir
227 Cibojonggede Citarum Citarum Hilir
228 Cibeyawak Citarum Citarum Hilir
229 Cipasanggrahan Citarum Citarum Hilir
230 Cipondok Citarum Citarum Hilir
231 Cipasaparan Citarum Citarum Hilir
232 Cisero Citarum Citarum Hilir
233 Ciomas Citarum Citarum Hilir
234 Cigentis Citarum Citarum Hilir
235 Cijayanti Citarum Citarum Hilir
236 Citangku Citarum Citarum Hilir
237 Cirangkong Citarum Citarum Hilir
238 Cibatutuang Citarum Citarum Hilir
239 Cibutuk Citarum Citarum Hilir
240 Cikatulampa Citarum Citarum Hilir
241 Cigunting Citarum Citarum Hilir
242 Citalahab Citarum Citarum Hilir
243 Cisalak Citarum Citarum Hilir
244 Cikeruh Citarum Citarum Hilir
245 Cibuluh Citarum Citarum Hilir
246 Cikondang Citarum Citarum Hilir
247 Cicangor Citarum Citarum Hilir
248 Cipicung Citarum Citarum Hilir
249 Cikalapaciung Citarum Citarum Hilir
250 Ciawitemen Citarum Citarum Hilir
251 Cikadut Citarum Citarum Hilir
252 Ciahurseah Citarum Citarum Hilir
253 Cigaban Citarum Citarum Hilir
254 Cibarengkok Citarum Citarum Hilir
255 Cihanjuang Citarum Citarum Hilir
256 Cibodas Citarum Citarum Hilir
257 Cipagadungan Citarum Citarum Hilir
258 Cikareteg Citarum Citarum Hilir
259 Cipamingkis Citarum Citarum Hilir
260 Ciherang Citarum Citarum Hilir
261 Cidulang Citarum Citarum Hilir
262 Cipanengah Citarum Citarum Hilir
263 Cipicung Citarum Citarum Hilir
264 Cisoro Citarum Citarum Hilir
265 Cikerah Citarum Citarum Hilir
266 Cisurian Citarum Citarum Hilir
267 Cisadang Citarum Citarum Hilir
268 Cisewu Citarum Citarum Hilir
269 Cilandak Citarum Citarum Hilir
270 Citiis Citarum Citarum Hilir
271 Cihiyeum Citarum Citarum Hilir
272 Cibaregbeg Citarum Citarum Hilir
273 Cihiyeum 2 Citarum Citarum Hilir
274 Cirateun Citarum Citarum Hilir
275 Citapen Citarum Citarum Hilir
276 Cigoong Citarum Citarum Hilir
277 Cianggong Citarum Citarum Hilir
278 Cicadas Citarum Citarum Hilir
279 Cipanyairan Citarum Citarum Hilir
280 Cipanyairan 2 Citarum Citarum Hilir
281 Cihowe Citarum Citarum Hilir
282 Cihaur Citarum Citarum Hilir
283 Ciketing Citarum Citarum Hilir
284 Citangkurak (Orde 6) Citarum Citarum Hilir
285 Cihoe (Orde 6) Citarum Citarum Hilir
286 Ciomas (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
287 Cijurey (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
288 Cikukulu (Orde 8) Citarum Citarum Hilir
289 Cibalendong (Orde 9) Citarum Citarum Hilir
290 Cigombong (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
291 Cimenyan (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
292 Cirajeg (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
293 Citangkurah (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
294 Ciparanje (Orde 7) Citarum Citarum Hilir
295 Cimerak (Orde 6) Citarum Citarum Hilir
296 Cibuntu Citarum Citarum Hilir
297 Cilodong Citarum Citarum Hilir
298 Cijambe Citarum Citarum Hilir
299 Ciranggon Citarum Citarum Hilir
300 Kalen Taes Citarum Citarum Hilir
301 S. Citarum Hulu Citarum Citarum Hulu
302 S. Cicangkuang Citarum Citarum Hulu
303 S. Cihejo Citarum Citarum Hulu
304 S. Cibeet Citarum Citarum Hulu
305 S. Cikaro Citarum Citarum Hulu
306 S. Cihanyir Citarum Citarum Hulu
307 S. Citarik Citarum Citarum Hulu
308 S. Cimulu Citarum Citarum Hulu
309 S. Cihanyawar Citarum Citarum Hulu
310 S. Cipanaruban Citarum Citarum Hulu
311 S. Cibuniasih Citarum Citarum Hulu
312 S. Cimanggung Citarum Citarum Hulu
313 S. Jalupang Citarum Citarum Hulu
314 S. Cikalage Citarum Citarum Hulu
315 S. Cibedah Citarum Citarum Hulu
316 S. Cibodas Citarum Citarum Hulu
317 S. Ciseupan (Orde 6) Citarum Citarum Hulu
318 S. Cikotokheor (Orde 6) Citarum Citarum Hulu
319 S. Ciburaleng Citarum Citarum Hulu
320 S. Ciwirama Citarum Citarum Hulu
321 S. Cinili Citarum Citarum Hulu
322 S. Cikopo Citarum Citarum Hulu
323 Cigentur Citarum Citarum Hulu
324 Cijagra (orde 6) Citarum Citarum Hulu
325 S. Ciburial Citarum Citarum Hulu
326 S. Cisungalah Citarum Citarum Hulu
327 S. Cimande Citarum Citarum Hulu
328 S. Citaraju Citarum Citarum Hulu
329 S. Cikijing Citarum Citarum Hulu
330 S. Cikeruh Citarum Citarum Hulu
331 S. Cibatuk Citarum Citarum Hulu
332 S. Cisumengka Citarum Citarum Hulu
333 S. Cileles Citarum Citarum Hulu
334 S. Cibeusi Citarum Citarum Hulu
335 S. Cimanyahbeureum Citarum Citarum Hulu
336 S. Cipanjalu Citarum Citarum Hulu
337 S. Cilameta Citarum Citarum Hulu
338 S. Cinambo Citarum Citarum Hulu
339 S. Cihampelas (Orde 6) Citarum Citarum Hulu
340 S. Cipamokolan Citarum Citarum Hulu
341 S. Cisaranten Citarum Citarum Hulu
342 S. Cipaheut Citarum Citarum Hulu
343 S. Cikiler Citarum Citarum Hulu
344 S. Cidurian Citarum Citarum Hulu
345 S. Cilimus Citarum Citarum Hulu
346 S. Ciharalang Citarum Citarum Hulu
347 S. Parongpong Citarum Citarum Hulu
348 S. Cipeso Citarum Citarum Hulu
349 S. Cicadas Citarum Citarum Hulu
350 S. Cikapundung Kolot Citarum Citarum Hulu
351 S. Cibeunying Citarum Citarum Hulu
352 S. Cijeunjing Citarum Citarum Hulu
353 S. Cikapundung Citarum Citarum Hulu
354 S. Cisarua Citarum Citarum Hulu
355 S. Cigulung Citarum Citarum Hulu
356 S. Cigede Citarum Citarum Hulu
357 S. Cipalasari Citarum Citarum Hulu
358 S. Cigado Citarum Citarum Hulu
359 S. Cisangkuy Citarum Citarum Hulu
360 S. Citalugtug Citarum Citarum Hulu
361 S. Ciputat Citarum Citarum Hulu
362 S. Citepus Citarum Citarum Hulu
363 S. Cikalintur Citarum Citarum Hulu
364 S. Cibeureum Citarum Citarum Hulu
365 S. Lemahneundeut Citarum Citarum Hulu
366 S. Ciguriang Citarum Citarum Hulu
367 S. Cijambe Citarum Citarum Hulu
368 S. Ciherang Citarum Citarum Hulu
369 S. Cicangkudu Citarum Citarum Hulu
370 S. Cimariuk Citarum Citarum Hulu
371 S. Cikaliangan Citarum Citarum Hulu
372 S. Cikambuy Citarum Citarum Hulu
373 S. Cicukang Citarum Citarum Hulu
374 S. Ciwidey Citarum Citarum Hulu
375 S. Cibodas Citarum Citarum Hulu
376 S. Cigadog Citarum Citarum Hulu
377 S. Cicukangtangkal Citarum Citarum Hulu
378 S. Cicangkorah Citarum Citarum Hulu
379 S. Cisondari Citarum Citarum Hulu
380 S. Cipongporang Citarum Citarum Hulu
381 S. Situburung Citarum Citarum Hulu
382 S. Cipanya Citarum Citarum Hulu
383 S. Cibodas Citarum Citarum Hulu
384 S. Cikeueus Citarum Citarum Hulu
385 S. Cigondewah Citarum Citarum Hulu
386 S. Cipedung Citarum Citarum Hulu
387 S. Cibiuk Citarum Citarum Hulu
388 S. Cimareme Citarum Citarum Hulu
389 S. Cicadas Citarum Citarum Hulu
390 S. Cipam Citarum Citarum Hulu
391 S. Cigalumpil Citarum Citarum Hulu
392 S. Ciharuman Citarum Citarum Hulu
393 S. Ciraden Citarum Citarum Hulu
394 S. Cimancong Citarum Citarum Hulu
395 S. Cimahi Citarum Citarum Hulu
396 S. Cijanggel Citarum Citarum Hulu
397 S. Cisangkal Citarum Citarum Hulu
398 S. Cihaur Citarum Citarum Hulu
399 S. Jaringan Citarum Citarum Hulu
400 S. Ciburuy Citarum Citarum Hulu
401 S. Cigantungan Citarum Citarum Hulu
402 S. Cireundeu Citarum Citarum Hulu
403 S. Cileueur Citarum Citarum Hulu
404 S. Cigarukgak Citarum Citarum Hulu
405 S. Citunjung Citarum Citarum Hulu
406 S. Cigelur Citarum Citarum Hulu
407 S. Lutung Citarum Citarum Hulu
408 S. Cikungbatu Citarum Citarum Hulu
409 S. Cijere Citarum Citarum Hulu
410 S. Cipamondokan Citarum Citarum Hulu
411 Cipunagara Citarum Cipunagara
412 Cibadak Citarum Cipunagara
413 Cipabeulah Citarum Cipunagara
414 Cikaruncang Citarum Cipunagara
415 Cikembang Citarum Cipunagara
416 Cikaramas Citarum Cipunagara
417 Cimanggu Citarum Cipunagara
418 Cibeunteur Citarum Cipunagara
419 Cisarawela Citarum Cipunagara
420 Cijurey Citarum Cipunagara
421 Cisurian Citarum Cipunagara
422 Cipangandungan Citarum Cipunagara
423 Cijujung Citarum Cipunagara
424 Cibalakbulu Citarum Cipunagara
425 Cinambo Citarum Cipunagara
426 Cikandung Citarum Cipunagara
427 Cibeber Citarum Cipunagara
428 Cidongke Citarum Cipunagara
429 Cibubuhun Citarum Cipunagara
430 Cipapan Citarum Cipunagara
431 Cicadas Citarum Cipunagara
432 Cigalagah Citarum Cipunagara
433 Cinambo Citarum Cipunagara
434 Cisaat Citarum Cipunagara
435 Cilamatan Citarum Cipunagara
Sumber data BPWS Citarum

Terdapat 3 Waduk Besar antara lain Saguling, Cirata dan Jatiluhur yang berfungsi sebagai
pembangkit listrik dan pendukung sistem irigasi yang ada dikawasan tersebut. Ketiga
waduk tersebut adalah Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur. Semua waduk
tersebut berada dalam satu aliran Sungai Citarum dan berada di 4 kabupaten (Cianjur,
Bandung Barat, Purwakarta, dan Karawang).
Situ, Danau, Embung dan Waduk (SDEW) merupakan bagian dari keberadaan suatu
Daerah Aliran Sungai (DAS). SDEW yang ada di Das Citarum adalah terurai dalam tabel
tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Data Situ di DAS Citarum
No Nama Situ Desa Kecamatan Kabupaten DAS
Situ Rawa Bojong
Medalkrisna Bojongmanggu Bekasi S. Cibeet
1 Manggu
Situ Rawa
Wibawa Mulya Cibarusak Bekasi S. Cibeet
2 Cipalahlar
3 Situ Segaran Karang Segar Pebayuran Bekasi S. Ciherang
4 Situ Kobak Papar Karang Harja Pebayuran Brkasi S. Ciherang
5 Situ Kukulu Balingbing Pagaden Subang S. Ciasem
6 Situ Ardan Cikaum Barat Cikaum Subang S. Ciasem
7 Situ Cileunca Pulosari Pengalengan Bandung S.Cisangkuy
8 Situ Cipanunjang Mangaluyu Pengalengan Bandung S.Cisangkuy
9 Situ Sipatahunan Baleendah Baleendah Kab.Bandung Citarum
10 Situ Cipicung Belendung Cibogo Kab. Subang Citarum
11 Situ Kali Jambe Purwadadi Barat Purwadadi Kab. Subang Citarum
12 Situ Sayuran Cikaum Barat Pagaden Kab. Subang Citarum
13 Situ Cimeuhmeul Banjaran Wetan Banjaran Kab. Bandung Citarum
14 Situ Betok Jatimulya Compreng Kab. Subang Citarum
15 Situ Jungkur Tegalwaru Kutalanggeng Kab. Karawang Citarum
16 Situ Cisaat Cisaat Campaka Kab. Purwakarta Citarum
17 Situ Waringin Sumur Kondang Klari Kab. Karawang Citarum
18 Situ Selang Sukamelang Subang Kab. Subang Citarum
19 Situ Bojong Jeruk Mayeti Lawuan Kab. Subang Citarum
20 Situ Atong Cikaum Timur Purwadadi Kab. Subang Citarum
21 Situ Cibogo Cibogo Cibogo Kab. Subang Citarum
22 Situ Bogo Sukamulya Pagaden Kab. Subang Citarum
23 Situ Malangbong Bogo Cibogo Kab. Subang Citarum
24 Situ Cihaok Bojongkeding Tambakdahan Kab. Subang Citarum
25 Situ Cibeletog Kab. Subang Citarum
26 Situ Ciruluk Ciruluk Purwadadi Kab. Subang Citarum
27 Situ Tunjung Kab. Subang Citarum
28 Situ Tampolong Sawangan Cipeundeuy Kab. Subang Citarum
29 Situ Kirasiman Kab. Subang Citarum
30 Situ Cikadu Cikumpay Cibatu Kab. Purwakarta Citarum
31 Situ Citapen Purwadadi Purwadadi Kab. Subang Citarum
32 Situ Pabuaran Sindangsari Cikaum Kab. Subang Citarum
33 Situ Kalen Buah Kab. Subang Citarum
34 Situ Pasir Bungur Pasir Bungur Purwadadi Kab. Subang Citarum
35 Situ Nyonya Sukaresmi Rancabali Kab. Bandung Citarum
36 Situ Cijati Wanasari Cipunagara Kab. Subang Citarum
37 Situ Cimacan Wanasari Cipunagara Kab. Purwakarta Citarum
38 Situ Ciater Cicadas Ciater Kab. Subang Citarum
39 Situ Ciburuy Ciburuy Padalarang Kab. Bandung barat Citarum
40 Situ Kajar kajar Pagelaran Pagelaran Kab. Cianjur Citarum
41 Situ Bunder Kab. Subang Citarum
42 Situ Carawad Gembor Pagaden Kab. Subang Citarum
43 Situ Cipule Mulyasari Ciampel Kab. Karawang Citarum
44 Situ Kosambi Kab. Subang Citarum
45 Situ Jatinangor Hegarmanah Jatinangor Kab. Sumedang Citarum
46 Situ Ciater Pondok salam Pondok salam Kab. Purwakarta Citarum
47 Situ Rawa Tapen Kab. Purwakarta Citarum
48 Situ Ranca Teja Tambak Mekar Jalan Cagak Kab. Subang Citarum
49 Situ Anyar Cikaum Cikaum Kab. Subang Citarum
50 Situ Bawimulya Jatimulya Compreng Kab. Subang Citarum
51 Situ Cirawa Margamulya Pagelaran Kab. Bandung Citarum
52 Situ Lembang Sukawarna Cisarua Bandung
53 Situ Abidin Karawang
54 Situ II Jatinangor Sumedang
Sumber data ; BPWS Citarum

Berdasarkan tabel 3,2 DAS Citarum memiliki 54 Situ yang tersebar di Kabupaten Bekasi
4 Situ, Kabupaten Bandung 6 Situ, Bandung Barat 2 Situ, Cianjur 1 Situ, Karawang 4 Situ,
Sumedang 2 Situ, Purwakarta 5 Situ dan Subang memeiliki 29 Situ.
Tabel 3.3 Data Bendung di DAS Citarum
Lokasi
No Nama
Desa Kecamatan Kabupaten
1 Bendung Macan
2 Bendung Ciletuh
3 Bendung Barugbug
4 Bendung Ciranjanng
5 Bendung Pedati
6 Cisuru Cianjur
7 Bendung Cisokan Sukarama Bojongpicung Cianjur
8 Curug Karawang
9 Walahar Karawang
10 Cibitung Subang
11 Cikohok Subang
12 Cileleuy Subang
13 Cinangka III Subang
14 Cipiit Subang
15 Curug Agung Subang
16 Leuwinangka Subang
17 Leuwitunggak Subang
18 Padaringan Subang
19 Pangsor Subang
20 Patat Subang
21 Ponggang Subang
22 Rancakandong Subang
23 Sehati Subang
24 Sindanglaya Subang
25 Sukahurip Subang
Sumber data ; BPWS Citarum
Tabel 3.5 Data Embung di DAS Citarum
No Nama Desa Kecamatan Kabupaten Keteranga
1 Ciburuy Ciburuy Padalarang Bandung
2 Cipancuh Situraja Haurgeulis Indramayu
3 Cileunca Pangalengan Bandung
4 Cipanunjang Margahayu Pangalengan Bandung
5 Saguling Batujajar Bandung
6 Cirata Cirata Cianjur
7 Juanda Jatiluhur Purwakarta
8 Santosa Sentosa Kertasari Bandung Potensial
9 Pipa Tambahan Cisangkuy Potensial
-� Cipanengah 1 Potensial

-� Cipanengah 2 Potensial
Mangunharja Lembang Bandung Barat
(Cikapundung)
-� Cipanengah 3 Potensial

-� Ckukang (Cikapundung) Cikole Lembang Bandung Barat Potensial

-� Ciawiruka Potensial
10 Sukawana Karyawangi/ Sukawana Parongpong Bandung Barat Potensial
11 Ciwidey Legok Gado/Cikoneng Pasirjambu Bandung Barat Potensial
12 Citarik Dampit,Tegalmanggur Cicalengka Bandung Potensial
13 Sadawarna Sadawarna Cipunegara Subang Potensial
14 Cilame Cilame Cipunegara Subang Potensial
15 Cibeber Cibeber Cipunegara Subang Potensial
16 Kandung Kandung Cipunegara Subang Potensial
17 Cijengkol Cijengkol Cilamaya Karawang Potensial
18 Cibatarua Garut Potensial
19 Cimeta Sadawarna Cibogo Kab.Bandung Potensial
20 Cibodas Kab Subang Potensial
21 Tegalluar Tegalluar Bojongsoang Kab.Bandung Potensial
22 Pasiranji (DAS Citarum) Potensial
23 Nameng (DAS Citarum) Potensial
24 Pangkalan (DAS Citarum) Potensial
25 Maya Kab Subang Potensial
26 Talaga Kab Subang Potensial
27 Cipunegara Kab Subang Potensial
Sumber data ; BPWS Citarum

3.2 Perkembangan Penduduk di DAS Citarum


Keberadaan DAS Citarum yang melintasi 13 daerah wilayah administrasi, maka keberadaan sungai
sangat dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat di dalamnya. Perkembangan penduduk yang
semakin besar akan berdampak kepada daya dukung sungai yang semakin rendah.
Perkembangan penduduk di DAS Citarum adalah tergambar dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Pertumbuhan Penduduk di DAS Citarum

Jumlah Penduduk (000) Laju Pertumbuhan


No Kabupaten/Kota Penduduk perTahun
2010 2015 2016 2017 2010-2017
Kabupaten
1 Cianjur 2.186,79 2.243,90 2.250,98 2.256,59 0,48 0,25
2 Bandung 3.205,12 3.534,11 3.596,62 3.657,60 1,94 1,70
3 Sumedang 1.101,58 1.137,27 1.142,10 1.146,44 0,60 0,38
4 Indramayu 1.645,02 1.691,39 1.700,82 1.709,99 0,56 0,54
5 Subang 1.449,21 1.529,39 1.546,00 1.562,51 1,08 1,07
6 Purwakarta 859,19 921,60 932,70 943,34 1,38 1,14
7 Karawang 2.144,19 2.273,58 2.295,78 2.314,49 1,15 0,90
8 Bekasi 2.656,88 3.246,01 3.371,69 3.500,02 4,05 3,81
9 Bandung Barat 1.522,08 1.629,42 1.648,39 1.665,51 1,34 1,10
Kota
10 Bandung 2.412,09 2.481,47 2.490,62 2.497,94 0,54 0,29
11 Cimahi 545,51 586,58 594,02 601,10 1,43 1,19
Jumlah 19.727,66 21.274,72 21.569,72 21.855,53 0,90 0,85
Jawa Barat 43.227,11 46.709,57 47.379,39 49.037,83 1,54 1,39
Sumber data : BPS Jawa Barat dalam angka 2018

Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk yang berada di wilayah DAS Citarum merupakan wilayah
populasi penduduknya cukup tinggi bahkan melebihi tingkat laju pertumbuhan Propinsi Jawa Barat
sebesar 1,54 yaitu Kabupaten Bekasi mencapai 4,05 pada periode 2010 – 2017, sedangkan untuk
laju pertumbuhan penduduk tahunan terdapat Kabupaten Bekasi yang mencapai 3,81 dan
Kabupaten Bandung sebesar 1,70. Pada tahun 2017 jumlah penduduk di wilayah yang dilalui
sungai Citarum mencapai 21.855,53 jiwa yang merupakan 44,57 % dari total penduduk Jawa
Barat. Populasi terbesar berada di Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bekasi, dan Kota
Bandung, sedangkan yang terendah berada di Kota Cimahi dan Kabupaten Purwakarta.
Tabel 3.7 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Wilayah yang Dilalui Sungai Citarum
Kepadatan
No Kabupaten Kota % Penduduk Penduduk
/Km²
1 Cianjur 4,70 588
2 Bandung 7,61 2 069
3 Sumedang 2,39 755
4 Indramayu 3,56 838
5 Subang 3,25 825
6 Purwakarta 1,96 1.142
7 Karawang 4,82 1.402
8 Bekasi 7,29 2.857
9 Bandung Barat 3,47 1.276
10 Kota Bandung 5,20 14.898
11 Kota Cimahi 1,25 15.307
Jumlah 45,50
Jawa Barat 100,00 1.339
Sumber data : BPS Jawa Barat dalam angka 2018

Berdasarkan atas tingkat kepadatan penduduk di wilayah yang dialiri sungai Citarum terdapat 5
wilayah yang tingkat kepadatanya jauh diatas tingkat kepadaatan penduduk di tingkat Propinsi
Jawa Barat yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung
dan Kota Cimahi.

3.3 Potensi Sungai Citarum


Sungai Citarum ditetapkan sebagai sungai Stategis di Indonesia melalui Keputusan Presiden
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai. Wilayah Sungai Citarum merupakan
Wilayah Sungai Lintas Provinsi yang pengelolaannya harus tetap memperhatikan kebutuhan air
baku ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan atas data yang dikeluarkan oleh Integrated Citarum Water Resources
Management Investment Program (ICWRMIP) potensi yang dikandung oleh wilayah aliran
sungai Citarum adalah sebagai berikut :
1. Sumber air
Total Potensi Air di wilayah sungai Citarum adalah sebesar 13 milyar m3 /tahun. Potensi air
yang sudah dimanfaatkan sebanyak 7.5 milyar m3 /tahun (57.9%) dan yang belum
dimanfaatkan 5.45 milyar m3 /tahun (42.1%).
Dua Taman Nasional yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (15.000 Ha) dan Taman
Nasional Gunung Halimun (40.000Ha) terletak di Wilayah Sungai Citarum. Gunung Halimun
merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis yang masih tersisa di pulau Jawa,
sedangkan Gunung Gede Pangrango yang diselimuti dengan vegetasi pegunungan
merupakan salah satu kawasan hutan hujan utama di Indonesia. Gunung Gede merupakan
sumber dari beberapa mata air sungai yang menuju ke Teluk Jakarta dan bermuara di Laut
Jawa, termasuk salah satunya adalah Sungai Citarum.
Sumber Air Baku. Wilayah Sungai Citarum merupakan pemasok air baku untuk air minum
rumah tangga, perkotaan dan industri bagi wilayah Bandung, Cimahi, Cianjur, Purwakarta,
Bekasi, Karawang, dan DKI. Pasokan air baku wilayah DKI sebesar 16,1 m3/dt berasal dari
Sungai Bekasi dan Saluran Tarum Barat.

2. Sumber Energi Listrik


Wilayah Sungai Citarum terdapat 5 (lima) bendungan yang 3 (tiga) diantaranya merupakan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu: PLTA Saguling dengan kapasitas 750 MW, PLTA
Cirata dengan kapasitas 1000 MW, dan PLTA Ir. H. Djuanda atau yang dikenal dengan PLTA
Jatiluhur dengan kapasitas 187,5 MW. Bendungan lainnya adalah Cileunca dan Cipanjuang.
Tabel 3.8. Data Teknis Bendungan di Aliran Sungai Citarum
Deskripsi Jatiluhur Saguling Cirata

Kabupaten
Lokasi Kabupaten Purwakarta Kabupaten Purwakarta
Bandung Barat

Luas Daerah
83.000 Ha 53.000 Ha 6.200 Ha
Tangkapan

Dibangun Tahun 1957 - 1967 1981 1982

Kapasitas Daya
3,5 Milyar m3 609 juta m3 2,165 Milyar m3
Tampung

Sumber Air Sungai Citarum Sungai Citarum Sungai Citarum

Irigasi Pertanian, Suplai Air Irigasi Pertanian,


Irigasi Pertanian,
Manfaat Baku, Perikanan Air Tawar, Penggunaan Air Baku,
Pembangkit Listrik
Wisata dan Olahraga Air Pembangkit Listrik

Daya Listrik
Dihasilkan Dari 187,5 MW 1.400 MW 1.008 MW
PLTA

Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat 2008

3.4 Kondisi Ekosistem dan Biodiversity


3.4.1 Jenis tanaman endemik di DAS Citarum
Ekosistem di Wilayah Sungai Citarum merupakan ekosistem endemik yang ada di wilayah
Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi, terdapat
3.882 jenis (spesies) tumbuhan berbunga dan tumbuhan paku asli Jawa Barat dan 258 jenis
yang dimasukkan dari luar. Khusus untuk anggrek (Orchidaceae) terapat 607 jenis alami,
302 jenis (50%) hanya ada di Jawa Barat (Van Steenis dalam Backer & Bakhuizen van de
Brink, 1965). Menurut Comber (1990) Di Jawa Barat terdapat 642 anggrek .
Tumbuhan yang termasuk pohon, di Jawa Barat terdapat 1.106 jenis (Prawira, tbt.) dengan
51 jenis disebut dengan pohon-pohon yang penting, diantaranya jati (Tectona grandis),
rasamala (Altingia excelsa), kepuh (Sterculia foetida), jamuju (Podocarpus imbricatus),
bayur (Pterospermum javanicum), puspa (Schima wallichii), kosambi (Schleichera oleosa),
beleketebe (Sloenea sigun), pasang (Lithocarpus spp.), pedada (Sonneratia alba), bakau
(Rhizhopora mucronata), dll.
Gambar 3.1 Tanaman Endemik di DAS Citarum
Tarum Areuy Jati Rasamala
(Marsdenia Tinctoria) (Tectona Grandis) (Altingia Excelsa)

Bayur
Jamuju Kebogerang (Pterospermum
(Podocarpus Imbricatus) (Mystus Negriceps) Javanicum)

Puspa Kosambi Gabus


(Schima Wallichii) (Schleichera Oleosa) (Channa Striatus)
Beleketebe Pasang Bakau
(Sloanea Sigun) (Lithocarpus spp) (Rhizhopora Mucronata)
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029

3.4.2 Jenis Ikan Endemik di Sungai Citarum


Secara umum dunia fauna dapat dikelompokkan ke dalam kelompok: serangga, pisces,
amfibi, reptil, aves dan mamalia. Jenis fauna dari kelompok-kelompok tersebut ada yang
langsung berhubungan dengan kepentingan manusia yaitu bisa bermanfaat bagi manusia,
bersifat hama, disukai untuk dipelihara atau dikonsumsi dan juga fauna dengan status
khusus seperti fauna endemik (hanya ditemui di suatu daerah tertentu), langka/hampir
punah dan punah. Hal tersebut berlaku juga untuk fauna di Jawa Barat dan pada umumnya
akan dilihat
berdasarkan bioregion Jawa dan Bali.
Gambar 3.2 Jenis Ikan Endemik Sungai Citarum

Hampala Lawalak Beunteur


(Hampala Macrolepidota) (Barbodes Bramoides) (Puntius Binotatus)

Tagih Lais
Kebogerang
(Mystus Nemurus) (Lais Hexanema)
(Mystus Negriceps)

Gabus
Lempuk
(Channa Striatus)
(Callichrous Bimaculatus)
Lele
(Clarias Bratachus)
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029

Dua taman nasional yang terletak di hulu Sungai Citarum: Gunung Gede Pangrango (15.000
ha), dan Gunung Halimum (40.000 ha). Keduanya diklasifikasikan sebagai Kategori II -
dikelola untuk perlindungan ekosistem dan rekreasi. Gunung Halimum merupakan salah
satu daerah hutan hujan tropis yang paling luas yang tersisa di Pulau Jawa. Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango ditutupi dengan hutan sub-montana dan pegunungan yang
memberikan contoh hutan hujan utama di Indonesia. Kawasan Gunung Gede adalah daerah
catchment area sumber banyak sungai dan sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta dan Laut
Jawa, termasuk Sungai Citarum

3.5 Kondisi Faktual Sungai Citarum


Pertumbuhan penduduk dan perkembangan social ekonomi di wilayah DAS Citarum yang
berkembang sangat pesat, membuat peralihan fungsi lahan tidak terkendali. Kondisi ini
membuat beban yang diterima oleh Sungai Citarum menjadi berat hal tersebut dapat dilihat
dari kenyataan yang ada seperti:
1. Hulu: Perubahan fungsi lahan konservasi dan resapan air di Kawasan Bandung Utara
yang berkurang, menyebabkan banjir di Kota Bandung dan sekitarnya, Sungai
Cikapundung yang melintasi kota bandung tidak memiliki sempadan karena menjadi
lahan terbangun, perubahan fungsi kawasan menjadi lahan terbangun di Situ Cisanti.
2. Tengah: Pencemaran sungai citarum yang disebabkan oleh limbah industry, limbah
rumah tangga dan karamba jaring apung, penggunaan bukit sebagai perkebunan
menyebabkan berkurangnya air yang meresap kedalam tanah dan run off yang tinggi
kedalam sungai mengakibatkan sedimen;
3. Hilir: Sedimentasi, alih fungsi lahan dan penurunan muka air tanah sehingga
menyebabkan banir dan intrusi air;
Berdasarkan hasil kajian dari Integrated Citarum Water Resources Management Investment
Program (ICWRMIP) pada tahun 2014, kondisi DAS Citarum adalah sebagai berikut:
1. Erosi.
Wilayah Sungai Citarum teridiri dari 19 DAS dengan tingakt erosi dari sangat rendah
sampai sangat tinggi. Erosi tertinggi terjadi di DAS Citarum dengan tingkat erosi
mencapai 592 ton/ha/tahun.
Longsoran pada tebing umumnya terjadi dengan ketinggian lebih dari 2m dengan
kemiringan lebih dari 50%. Petani Hulu Citarum masih memilih pola tanaman sayuran
yang mempunyai pola tanam singkat dan tidak mempunyai kemampuan untuk
mempercepat peresapan air ke dalam tanah karena biasanya tanaman ini tidak
mempunyai akar tunjang yang mampu menahan tanah dari bahaya erosi.
Tingkat Erosi Hulu Sungai Citarum lebih tinggi apabila dibandingkan dengan bagian
tengah dan hilir. Tingginya erosi di bagian hulu membawa residu yang disebut sedimen
pada daerah dibawahnya.
Tingkat Erosi Hilir Sungai Citarum dapat dikatakan masih lebih baik apabila dibandingkan
dengan erosi bagian hulu. Subdas Cikao merupakan daerah yang memiliki tingkat
erosivitas yang sangat jelek dan mencapai hampir 6% dari total luasan subdas (22.072
ha). Lokasi subdas Cikao yang berada di Kabupaten Karawang dan Purwakarta memiliki
kontur yang berbukit-bukit sehingga potensi kerusakan lahan yang menyebabkan erosi
cukup tinggi.
Sedimentasi. Kadar erosi yang semakin tinggi mengakibatkan sedimentasi di palung
sungai, waduk, bahkan masuk ke jaringan prasarana air. Laju sedimentasi di waduk
saguling (1988-2009) mencapai 8.2 juta m3/tahun, sedimentasi di waduk cirata (1988-
2008) 6.4 juta m3/tahun dan di waduk jatiluhur (1987-1997) 1.6 juta m3/tahun (Sekretariat
pelaksana koordinasi tata pengaturan air sungai citarum, 12 Jan 2010). Tingginya
sedimentasi ini akan dengan cepat mengurangi kapasitas waduk dan memperpendek
masa pakainya.
2. Cekungan Air Tanah (CAT)
Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung mengalami penurunan tanah. Pada periode 2000-
2002 besarnya penurunan tanah antar 7 cm sampai dengan 52 cm dengan kecepatan
penurunan antara 2-18 mm/bulan. Hal itu seiring dengan pesatnya perkembangan
industri dan permukiman penduduk.Oleh karena itu, penurunan muka air tanah paling
parah terjadi di daerah industri, seperti Cimahi (sekitar Leuwigajah), Batujajar,
Dayeuhkolot, Rancaekek-Cicalengka, Ujungberung, Cicaheum, dan Kiaracondong.
Pada tahun 2008 kebutuhan air untuk keperluan domestik, industri dan irigasi di Jawa
Barat diperkirakan sebesar 17,6 milyar m3/tahun. Kebutuhan air ini akan terus tumbuh
sekitar 1-1,7 % pertahun dan hanya terpenuhi sekitar 50% dari total kebutuhan yang
diambil dari air permukaan dan sisanya mengambil dari air tanah.
Eksploitasi Air Tanah. Di kawasan Bandung, 90% dari jumlah penduduk dan 98%
industrinya saat ini mengandalkan sumber air tanah. Namun eksploitasi air tanah ini
berdampak pada penurunan tanah dan muka air tanah khususnya di Cekungan
Bandung. Tercatat terjadi penurunan muka air tanah 5 m per tahunnya di tempat yang
sama, dengan total akumulasi penurunan sebesar 85 m pada 80 tahun terakhir. Saat ini
pada kegiatan industri untuk mendapatkan air bersih paling tidak harus melakukan
pengeboran sedalam 150 m. Di wilayah sungai Citarum terdapat kurang lebih 1.423
industri.
Berkembangnya industri di beberapa daerah terutama kawasan Bandung dan hilir
Citarum memberi dampak pada peningkatan konsumsi air. Ketersediaan air permukaan
yang tidak mencukupi meningkatkan terjadinya ekstraksi air tanah secara berlebihan
oleh industri.

3. Penduduk
Peningkatan Penduduk dan pesatnya perkembangan pembangunan sarana dan
prasarana di Wilayah Sungai Citarum menyebabkan perubahan tatanan lingkungan
berupa menurunnya kualitas lingkungan,degradasi lingkungan/kerusakan lingkungan,
berkurangnya sumber daya alam dan perubahan tata guna lahan.
4. Alih Fungsi lahan
Alih Fungsi lahan dalam kurun 10 tahun (2002-2012) terjadi peningkatan area
permukiman sebesar 83,35 km2, diikuti tambak sebesar 40,67 km2, tegalan/ladang
28,24 km2, industri 24,74 km2 kebun/perkebunan 21,43km2 dan semak belukar 13,02
km2 . Sedangkan tipe pengunaan lahan yang mengalami perubahan
menurun/berkurang adalah hutan dari sebesar 131,18 km2, sawah irigasi 38,56 km2,
mangrove seluas 27,97 km2, sawah tadah hujan 5,85 km2, tambak garam 4,11 km2,
rawa seluas 2,08 km2, dan lahan kosong 1,68 km2.
3,6 Stakeholder Sungai Cikapundung
Karena kedudukan sungai Citarum yang dijadikan sungai starategis nasional maka
Pemangkukepentingan (Stakeholder) DAS Citarum mukai dari pemerintah Pusat hingga
pemerintah daerah kabupaten kota, perguruan tinggi, LSM peduli lingkungan dan masyarakat
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai