Anda di halaman 1dari 28

TITRIMETRI

Dra. M.M.Yetty Tjandrawati,M.Si


TITRIMETRI :
Pengukuran volume ???

Zat Analit Titran/Baku

Reaksi : A + T  produk
   PERSAMAAN REAKSI
   TITIK EKIVALEN
   TITIK AKHIR REAKSI
TITRIMETRI :
Pengukuran volume ???

Zat Analit Titran/Baku

Reaksi : A + T  produk
   PERSAMAAN REAKSI
   TITIK EKIVALEN
   TITIK AKHIR REAKSI
Syarat Analisis Titrimetrri :
 Reaksi sederhana  persamaan reaksi
 Reaksi praktis berlangsung dengan cepat
 Adanya perubahan yang terlihat baik
secara kimia maupun fisika
 Indikator (jika diperlukan)

Contoh : HCl + NaOH  NaCl + H2O

=========INDIKATOR=========
REAKSI TITRIMETRI :
1. Reaksi Penetralan/Asam-Basa
2. Reaksi Oksidasi-Reduksi
3. Reaksi Pengendapan (Presipitasi)
4. Reaksi Pembentukan Kompleks
(Kompleksometri)

CARA : * Titrasi langsung


* Titrasi tidak langsung
* Titrasi kembali
 Cara menyatakan kadar
 BM dan BE atau Molaritas dan Normalitas
 Larutan baku/standar

 APAKAH ITUUUU????????


PENETAPAN KADAR
 250 mg serbuk asam salisilat (Mr=138,12)
ditimbang seksama + 15 ml etanol 95% yg
telah netral thdp merah fenol LP.
Ditambahkan 20 ml air. Campuran dititrasi
dg NaOH 0,1N (indikator merah fenol).
 dibutuhkan NaOH = 12,56 ml.
berapakah kadar asam salisilat dlm
serbuk?
PENETAPAN KADAR
 250 ml minuman yang mengandung vit C
(Mr=176,12) dilarutkan dlm 100 ml air
bebas CO2 dan 25 ml asam sulfat encer.
Campuran dititrasi dgn iodium 0,1N
menggunakan indikator kanji. Iodium yang
dibutuhkan = 5,25 ml. berapakah kadar vit.
C dalam minuman (% b/v)
Persamaan Reaksi

O O O
H O H
HOH2C C C CH2OH
+ I2 + 2 HI
OH OH
HO OH O O
ASAM-BASA
 Titrasi asam kuat/basa kuat
misalnya NaOH ditambahkan pada HCl,
reaksi : NaOH + HCl  NaCl + H2O
Penggunaan Indikator :
mempunyai perubahan pH disekitar titik
ekuivalen.
Cth:
Fenolftalin (pKa=9,4)  pH ant 8,4 - 10,4
Metil orange (pKa=3,7)  2,7 – 4,7
 Titrasi asam lemah-basa kuat/sebaliknya
contoh:
25 ml lar aspirin 1,0M (pKa=3,5) dg NaOH
25 ml lar kinin 1,0M (pKa=8,05) dg HCl 1M

lihat : kurva diatas


berapakah pH pada titik ekivalen
 Titrasi asam/basa bivalen
Contoh : Na 2CO3 dengan HCl
CO32- + H+ → HCO3- (pKa = 6,38)
Na2CO3 + HCl → NaHCO3 + NaCl
HCO3- + H+ → H2O + CO2 (pKa = 10,32
NaHCO3 + HCl → NaCl + H2O + CO2.

I digunakan indikator ……………


II digunakan indikator ……………
PUSTAKA :
1. Kimia Analitik kuantitatif, Quintus
Fernando & Michael D.Ryan
2. Kimia Kuantitatif, Vogel
3. Kimia Farmasi Analisis, Prof.Dr.Ibnu
Ghalib Ganjar/Abdul Rohman,M.Si.,Apt

SOAL-SOAL
Silakan dicari dan dikerjakan (latihan)
 Asam amandel : C6H5-CHOH-COOH
 Alkalimetri dg 0,1N lar NaOH
TITRASI BEBAS AIR
 Alkaloida (dan sejenisnya), as org lemah
tdk larut dlm air dan tidak reaktif.
 Ditentukan dgn titrasi dlm lingk bebas air.
 Harus dicegah adanya air dan CO2.
 Termsk netralisasi krn : reaksi ant seny
protofilik lemah (menerima pas elektron)
dan seny protofilik kuat (memberikan pas
elektron) dlm pelarut yang tepat
TITRASI BEBAS AIR
Basa/Asam organik
lemah (Alkaloida) & tidak larut dlm air.
sejenisnya

Titrasi dllm lingkungan


Bebas air/pelarut
Bukan air

 REAKSI NETRALISASI


Protofilik lemah dg protofilik kuat (asam -
basa Lewis)
Perlu diperhatikan :
1. Dicegah adanya air dan CO2.
2. Penting unt memilih pelarut dan indikator
yang tepat.

PELARUT :
 Aprotik  dapat menurunkan ionisasi,
merpkan pel nonpolar (bensen, CCl4, dll)
 Protofilik  menaikkan ionisasi asam
lemah dg menggabungkan protonnya.(n-
butilamin, piridin, dimetilformamid,
trietilamin)
 Pelarut protogenik  pelarut yang
menghasilkan proton, HCl (titrasi bkn TBA)
 Amfiprotik 

Anda mungkin juga menyukai