Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM 7

EKG
Elektrokardiografi ad/ ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung
yaitu perubahan- perubahan potensial atau perubahan voltage yang
terdapat dalam jantung

Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui cara mempersiapkan pemeriksaan EKG
2. Mengetahui cara memasang elektrode pada pemeriksaan EKG
3. Mengetahui prinsip kerja EKG
4. Mampu menghitung HR dan mencari aksi jantung melalui hasil rekaman
elektrokardiogram
PRINSIP DASAR EKG

 Perubahan aktifitas listrik pada otot


jantung akan disebarkan ke permukaan
tubuh dan dapat dicatat oleh EKG
 EKG mencatat perbedaan potensial listrik
antara dua elektrode yang diletakkan
pada permukaan tubuh.
Alat dan Bahan :
1. Jelly
2. Kertas EKG
3. EKG Set :
 Kabel sadapan terdiri dari :
- 4 buah sadapan ekstremitas : tangan kiri (LA) kuning
tangan kanan (RA) merah
kaki kiri (LL) hijau
kaki kanan (RL) hitam
- 6 buah sadapan dada : V1,V2, V3, V4, V5, V6
 10 buah elektrode terdiri dari : 4 buah elektroda ekstremitas
6 buah elektroda dada
Cara Kerja :
1. Menyiapkan seluruh perlengkapan EKG untuk siap dipasang
pada orang coba
2. Menyiapkan orang coba (orang coba tidak memakai baju,
dan pastikan tidak ada logam pada anggota tubuh dan
pakaiannya)
3. Pasang semua elektroda dan buat orang coba serileks
mungkin. Pastikan semua terpasang dengan baik
4. Hidupkan EKG. Pastikan semua bekerja dengan baik,
khususnya jarum EKG
5. Start pencatatan. Ambil pada semua Lead, masing2 3 siklus
per lead
6. Ulangi sekali lagi
Posisi elektroda pada sadapan prekordial
 V1 disela iga keempat sebelah kanan tlg dada.
 V2 disela iga keempat sebelah kiri tulang dada.
 V3 ditengah antara V2 dan V4.
 V4 disela iga kelima pada garis midklavikular.
 V5 setinggi V4 pada garis aksilaris anterior.
 V6 pada garis midaksilaris setinggi V4 dan V5.
PENCATATAN EKG

 Pencatatan EKG standar menggunakan


12 elektroda yang dipasang ditempat yang
berbeda pada tubuh.
 Pencatatan EKG terdiri dari; 1) sadapan
bipolar (bipolar limb leads), dan 2)
sadapan unipolar (unipolar leads).
Gelombang-gelombang pada EKG
GAMBARAN EKG NORMAL

 Gelombang P disebabkan oleh depolarisasi atrium,


 Interval P-R dicatat pada saat awal gelombang P sampai
awal kompleks QRS.
 Kompleks QRS : depolarisasi ventrikel
 Interval Q-T mulai dari awal kompleks QRS sampai akhir
gelombang T. Interval ini terjadi akibat proses depolarisasi
dan repolarisasi ventrikel
 Interval S-T dimulai dari akhir gelombang S sampai akhir
gelombang T
 Segmen S-T terjadi akibat selesainya proses depolarisasi
ventrikel, dimana pencatatan EKG berada pada garis basis
yang dimulai dari akhir gelombang S sampai awal
gelombang T
 Gelombang T disebabkan oleh repolarisasi ventrikel
Fase-fase Potensial aksi pada jantung.
•Mempunyai lima fase, masing-masing:
•Fase 0 (upstroke, fast depolarization)
•Fase 1 (early repolarization)
•Fase 2 (plateau)
•Fase 3 (fast repolarization)
•Fase 4 (resting membrane potential)
Sistem Konduksi Jantung
1. SA Node
2. AV Node
3. Berkas His
4. Serabut Purkinje
INTERPRETASI EKG
1. Frekuensi jantung (HR)
cara menentukan jumlah frekuensi/ kecepatan
permenit :
- Untuk irama yang regular yaitu 1500 dibagi jumlah
kotak kecil antara R-R ( jarak dari QRS 1 ke QRS 2) =
HR/menit
-Untuk irama yang regular 300 dibagi jumlah kotak
sedang dari RR interval.

Untuk irama iregular yaitu direkam EKG dalam 6 detik,


hitung berapa banyak kompleks QRS kemudian dikalikan 10
Axis Jantung
 Aksis jantung normal adalah -30 s/d
110
Adapun kriteria normal EKG atau sinus rhytm sebagai
berikut :

 Irama regular
 Frekwensi antara 60-100x/menit
 Selalu ada gelombang P yang diikuti komplek QRS dan gel T
 Gelombang P wajib positif di lead II
 Gelombang P wajib negatif di lead aVR
 Komplek QRS normal (0,08 - 0,11 detik)

Anda mungkin juga menyukai