Anda di halaman 1dari 23

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Oleh:
Muhammad Ananda 142150098
Nurul Khoriah 142150120
Khoirunnisa Isna Wardani 142150127
Latar Belakang Perlunya Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah
Perkembangan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan
daerah:
1. Undang-Undang 17 tahun 2003 tentang keuangan negara
2. Undang-Undang 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
3. Undang-Undang 17 tahun 2003 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan negara
4. Undang-Undang 17 tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah
5. PP nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah
6. PP nomor 71 tahun 2010 tentang SAP berbasis Akrual
7. Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permendagri nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 13 tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
9. Permendagri nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual pada Pemerintah daerah
10. PP 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah (perubahan SKPD menjadi OPD)
Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Berdasarkan Permendagri 64 Tahun 2013 SAPD terdiri atas:
1. Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
2. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

PPKD adalah Kepala SKPD yang mempunyai tugas melaksanakan


pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah
SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran/pengguna barang
Persamaan dasar akuntansi Pemda
Aset = Kewajiban + Ekuitas (1)

Aset+Belanja/Beban = Kewajiban+Ekuitas+Pendapatan (2)

Aset+Belanja/Beban+Pengeluaran Pendapatan =
Kewajiban+Ekuitas+Pendapatan+Penerimaan Pembiayaan (3)

Dengan aturan diatas maka setiapp transaksi, selain dicatat pada jurnal finansial juga harus
dicatat dalam akun-akun LRA dengan jurnal realisasi anggaran.
Perbandingan pencatatan
Ilustrasi siklus akuntansi pemerintah daerah
Neraca saldo setelah penyesuaian 20X4
(dalam Rupiah)
SALDO (Rp)
AKUN
D K
Kas 2020
Pendapatan transfer-LO 5000
Pendapata Transfer-LRA 5000
Beban Gaji Pegawai 3000
Belanja Gaji Pegawai 3000
Pendapatan Sewa-LO 120
Pendapatan Sewa diterima dimuka 360
Pendapatan Sewa-LRA 480
Kendaraan Dinas 200
Belanja Modal 200
Persediaan 200
Beban Persediaan 300
Belanja barang-Persediaan 500
Investasi Permanen 300
Pengeluaran pembiayaan-penyertaan 300
Beban Perjalanan Dinas 60
Belanja Perjalanan Dinas 60
Beban penyusutan 40
Akumulasi penyusutan 40
Piutang pajak hotel 300
Pendapatan pajak hotel-LO 900
Pendapatan pajak hotel-LRA 600
Perubahan SAL 2020
Total 12500 12500
Laporan realisasi anggaran 20X4
(dalam Rupiah)
Akun Jumlah
Pendapatan pajak hotel-LRA 600
Pendapatan Sewa-LRA 480
Pendapata Transfer-LRA 5000
Total Pendapatan LRA 6080
Belanja Gaji Pegawai 3000
Belanja barang-Persediaan 500
Belanja Perjalanan Dinas 60
Belanja Modal 200
Total Belanja 3760
Surpplus LRA 2320
Pembiayaan Pengeluaran 300
SILPA 2020
Laporan Operasional 20X4
(Dalam Rupiah)
Akun Jumlah
Pendapatan pajak hotel-LO 900
Pendapatan Sewa-LO 120
Pendapata Transfer-LO 5000
Total Pendapatan LO 6020
Beban Gaji Pegawai 3000
Beban Persediaan 300
Beban Perjalanan Dinas 60
Beban Penyusutan 40
Total Beban 3400
Surplus Operasional 2620
Laporan Perubahan Ekuitas 20X4
(dalam Rupiah)

Ekuitas Awal 0

Surplus Operasional 2620

Ekuitas Akhir 2620


Neraca NERACA 20X4
(dalam Rupiah)
Asset
Kas 2020
Piutang pajak hotel 300
Persediaan 200
Investasi Permanen 300
Kendaraan Dinas 200
Akumulasi penyusutan -40
Total 2980
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban
Pendapatan Sewa diterima dimuka 360
Ekuitas
Ekuitas 2620
Total 2980
PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Pihak-pihak yang terkait pengelolaan keuangan daerah dan
penyelenggaraan sistem akuntansi pemerintah daerah beserta
tupoksinya, meliputi:
a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah
Mempunyai wewenang:
• Menetapkan kebijakan pelaksanaan APBD dan pengelolaan barang
daerah
• Menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barang serta
bendahara penerimaan maupun pengeluaran
• Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan daerah
• Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang,
piutang, dan barang milik daerah
• Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas
tagihan dan memerintahkan pembayaran
b) Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah
Mempunyai tugas koordinasi di bidang:
• Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD dan
barang daerah
• Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD
• Penyusunan Raperda APBD dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD
• Tugas-tugas perencana daerah, PPKD, dan pejabat pengawas
keuangan daerah
• Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Selain tugas koordinasi, sekretaris daerah mempunyai tugas:
• Memimpin tim anggaran pemerintah daerah
• Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD dengan pengelolaan
barang daerah
• Memberi persetujuan pengesahan dokumen pelaksanaan
anggaran SKPD dan dokumen pelaksanaan perubahan
anggaran SKPD
c) Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD)
Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) selaku
PPKD mempunyai tugas:
• Menyusun dan melaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan
daerah
• Melaksanakan fungsi BUD
• Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD
• Menyusun rancangan APBD, rancangan perubahan APBD, dan
menyusun laporan keuangan daerah
Kepala SKPKD dalam melaksanan fungsi BUD mempunyai wewenang:
• Mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD
• Memberi petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah
• Melaksanakan pemungutan pajak
• Menyiapkan surat penyediaan pajak (SPD)
• Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman
atas nama pemerintah daerah
• Memenyajikan informasi keuangan daerah
• Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta
penghapusan barang milik daerah
d) Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
Kepala SKPD sebagai pengguna anggaran/pengguna barang
mempunyai tugas:
• Menyusun rancangan kerja dan anggaran (RKA-SKPD)
• Menyusun DPA-SKPD
• Melakukan tindakan yang mengakibtkan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
• Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
• Melaksanakan pemungutan bukan pajak
• Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggubgjawab
SKPD yang dipimpinnya
e) Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang
Kuasa pengguna anggaran/barang bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada pengguna angaran/barang. Pejabat
yang dapat diusulkan sebagai kuasa pengguna anggaran/barang
biasanya pejabat eselon III pada Sekretaris Daerah dan pada
badan/dinas/sekretariat DPRD.
f) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Mempunyai tugas:
• Menyusun rencana kegiatan kerja
• Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
• Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
• Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan
Pengguna atau kuasa pengguna anggaran/beban dapat menunjuk
PPTK sebagai:
• Kepala sub bagian pada Sekretariat daerah dan sekretariat DPRD
• Kepala sub bidang/kasubag pada Badan dan Kantor
• Kepala sub dinas/kepala seksi/kasubag pada dinas
• Kepala seksi pada kantor/kecamatan/keluarahan
g) Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
Mempunyai tugas:
• Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang
disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan telah diketahui
dan disetujui oleh PPTK
• Menliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP0TU, dan SPP-LS
gaji dan tunjangan PNS
• Memverifikasi SPP, harian atas penerimaan, menyiapkan SPM
• Menyiapkan laporan keuangan SKPD
h) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
• Bendahara Penerimaan ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
• Bendahara Pengeluaran ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan,dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

Anda mungkin juga menyukai