Anda di halaman 1dari 6

Hirschberg Test

(Test Refleks Cahaya Kornea)


Tujuan : Untuk menilai derajat pengguliran bola mata
anormal dengan melihat refleks sinar pada kornea

Teknik :
1. Sentolop disinarkan setinggi mata pasien, sebagai sinar fiksasi
2. Sentolop terletak 30 cm dari pasien
3. Refleks sinar pada mata fiksasi diletakkan ditengah pupil
4. Dilihat letak refleks sinar pada kornea mata yang lain

Nilai : pada keadaan normal refleks kornea ini sedikit kenasal dari pusat kornea
Refleks cahaya berdeviasi bila :
- Terletak lebih dekat pertengahan pupil, berarti deviasi 5-6 derajat
- Terletak pada tepi pupil, berarti deviasi 12-15 derajat
- Terletak antara pupil dan limbus, berarti deviasi 25 derajat
- Terletak pada pinggir limbus , deviasi sebesar 45-60 derajat
Catatan : letak sinar berada diluar berarti esodeviasi, bila dalam berarti
eksodeviasi

Ilyas, Sidarta. 2010.Ilmu Penyakit Mata.Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia, Jakarta
Hirschberg Test (Test
Refleks Cahaya
Kornea)
Krismsky Test
Teknik :
- Sumber cahaya diletakkan setinggi mata dan
disinarkan pada jarak 30 cm
- Pada mata deviasi diletakkan prisma didepan satu
mata bila :
eso –baseout (dasar keluar)
ekso- base in (dasar kedalam)
- Pasien diminta untuk fiksasi dengan mata dominan
Tujuan : untuk
- Prisma dirubah-rubah kekuatannya sampai letak
melihat refleks sinar
pada kornea pada sinar yang berdeviasi dengan mata berfiksasi sama
mata juling sehingga yaitu disentral.
dapat diketahui
derajat deviasi mata
tersebut
Nilai : derajat deviasi dapat diukur berdasarkan
kekuatan prisma yang dipakai sehingga letak kedua
sinar pada kornea sama (sentral).

Ilyas, Sidarta. 2010.Ilmu Penyakit Mata.Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia, Jakarta
Wassalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai