Anda di halaman 1dari 7

Sikap-sikap

Kepribadian Moral
yang Kuat

Khoirun Nisa’I Al Muslimati 160711614227

Mayang Irmayanti 160711614273

Yoga Irfan Khamdani 160711614260

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Kekuatan moral adalah kekuatan
kepribadian seseorang yang mantap dalam
kesanggupannya untuk bertindak sesuai
dengan apa yang diyakininya sebagai
benar (Franz Magnis-Suseno 1989)
Sikap yang Mendasari Kepribadian Moral
yang kuat
1. Kejujuran
Bersikap jujur ada dua:
Pertama, sikap terbuka bahwa orang lain berhak untuk mengetahui segala perasaan dan
pikiran kita. Kita berhak atas batin kita. Melainkan yang dimaksud ialah Kita tidak
menyem-bunyikan wajah kita yang sebenarnya
Kedua, bersikap fair, ia memperlakukannya menurut standar-standar yang diharapkannya
dipergunakan orang lain terhadap dirinya. Ia menghormati hak orang lain, ia selalu akan
memenuhi janji yang diberikan, juga terhadap orang yang tidak dalam posisi untuk
menuntutnya. Ia tidak pernah akan bertindak bertentangan dengan suara hati atau
keyakinannya.
2. Nilai-nilai otentik
Otentik berarti, kita menjadi diri kita sendiri. Kita bukan orang jiplakan, orang
tiruan, orang-orangan yang hanya bisa membeo saja, yang tidak mempunyai
sikap dan pendirian sendiri karena ia dalam segala-galanya mengikuti mode,
atau pendapat umum dan arah angin
.

3. Kemandirian moral

Kemandirian moral berarti bahwa kita tidakpernah ikut-ikutan


saja dengan berbagai pandangan moral dalam lingkungan kita,
melainkan selalu membentuk penilaian dan pendirian sendiri
dan bertindak sesuai dengannya.
4. Kesediaan untuk bertanggung
jawab
Bertanggung jawab berarti suatu sikap terhadap tugas yang
membebani kita. Kita merasa terikat untuk menyelesaikan
kesediaan untuk bertanggung jawab termasuk kesediaan untuk
diminta, dan untuk memberikan, pertanggungjawaban atas
tindakan-tindakannya, atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Kalau ia
ternyata lalai atau melakukan kesalahan, ia bersedia untuk
dipersalahkan. Ia tidak pernah akan melemparkan tanggung jawab
atas suatu kesalahan yang diperbuatnya kepada bawahan. Sebaliknya,
sebagai atasan ia, dengan hubungan dengan pihak luar, bersedia untuk
mengaku bertanggung jawab atau suatu keteledoran, meskipun yang
sebenarnya bertanggung jawab adalah seorang bawahan.nnya, demi tugas
itu sendiri
5. Keberanian moral

Keberanian moral berarti berpihak pada yang lebih lemah melawan yang kuat,
yang memperlakukannya dengan tidak adil. Keberanian moral tidak
menyesuaikan diri dengan kekuatan-kekuatan yang ada kalau itu berarti
mengkrompomikan kebenaran dan keadilan.

6. Kerendahan hati
Kerendahan hati adalah kekuatan batin untuk melihat diri sesuai dengan kenya
taannya. Orang yang rendah hati tidak hanya melihat kelemahannya,
melainkan juga kekuatannya.
7. Realistik dan kritis
Tanggung jawab moral menuntut sikap yang realistik. Siapa yang selalu
bertindak menurut ”cita-cita luhur” berada dalam bahaya akan
mengorbankan orang yang nyata demi cita-citanya. Cita-cita luhur dapat
menjadi kedok untuk melarikan diri dari tanggung jawab yang nyata.
Sikap kritis perlu juga terhadap segala macam kekuatan, kekuasaan dan
wewenang dalam masyarakat. Kita tidak tunduk begitu saja, kita tidak dapat
dan tidak boleh menyerahkan tanggung jawab kita kepada mereka.

sikap realistik mesti berbarengan dengan sikap kritis.

Anda mungkin juga menyukai