Anda di halaman 1dari 10

c c


  
c  c    

Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, di dalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
sangat konplek dan amat sulit. Dari pemahaman tentang hubungan tersebut tentang gambaran
bahwa Konsepsi Ketahana Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek yang mendudung
kepribadian yaitu :

1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat stasti, yang meliputi Aspek Geografi, Aspek
Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.

2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek Ideologi, Aspek Politik,
Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan Keamanan.

Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. ldeologi
juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara
teoretis, suatu ideologi bersumber dari stuatu falsafah dan meruakan pelaksanaan dari sistem
falsafah itu sendiri.

a. Ideologi Dunia

1. Liberalisme

Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa negara
adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu dalam
masyarakat itu (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat
diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan.
Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah
kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
2. Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin pada mulanya
merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri.
Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas
kelas lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah. Golongan borjuis menindas golongan
proletar (kaum buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik
untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat
ganti berkuasa dan mengatur negara.
Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme, dalam upaya merebut atau
mempertahankan kekuasaan kominisme dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan
komunisme akan :
a. Menciptakan situas konflik untuk mengadu golongan-golongan, tertentu serta menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan.
b. Ajaran komunis bersifat atheis, tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan didasarkan
pada kebendaan (materialistis). Bahkan agama dinyatakan sebagai racun bagi kehidupan
bermasyarakat.
c. Masyarakat komunis bercorak Internasional. Masyarakat yang dicita-citakan oleh komunis adalah
masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasiona1. Hal ini tercermin dalam
seruan Marx yang terkenal͟Kaum buruh diseluruh dunia bersatulah!͟ Komunisme menghendaki
masyarakat tanpa nasionalisme.
d. Masyarakat komunisme yang dicita-citakan adalah masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa
kelas dianggap masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang aman dan tentram, tanpa
pertentangan, tanpa hak milik pribadi atas alat produksi dan tanpa pembagian kerja
3. Faham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab Agama. suci
b. Ideologi Pancasila
Sila-sila Pancasila adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwalikan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa
untuk berkembang di Indonesia.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung nilai kesamaan derajat maupun kewajiban
dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan,
toleransi, dan gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik mengandung nilai persatuan
bangsa dan kesatuan wilayah yang merupakan faktor pengikat yang menjamin keutuhan nasional
atas dasar Bhineka Tunggal Ika
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwalikan
menunjukan bawha kedaulatan berada di tangan rakyat, yang diwujudkan oleh persatuan nasional
yang riil dan wajar
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan, keseimbangan antara
hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang, gotong royong dalam suasana kekeluargaan,
ringan tangan, dan kerja keras untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadlian sosial.
c. Ketahanan pada Aspek Ideologi
1. Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi
Ketahanan ini mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi
bangsa dan negara Republik Indonesia.
Pelaksanaan obyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang secara surat terkandung dalam ideologi
atau paling tidak secara tersirat dalam UUD 1945 serta secara peraturan perundang-undangan
dibawahnya dan nsegala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subyektif adalah
pelaksanaan nilai-nilai tersebut oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai
pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung sipat idealistik, realistik dan
pleksibel, serhingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi.
Pancasila sebagai dasar negara Republlik Indonesia terhadap dalam alinea 4 pembukaan UUD 1945,
ketetapan MPR RI No. 2 XVIII/MPR/1998. Pancasaila sebagai ideologi nasional terhadap dalam
ketetapan MPR RI no.2 XVIII/MPR/1998. Pancasila sebagai pandangan hidup dan sumber hukum
terhadap ketetapan MPR RI no.2 XX/MPRS/1966 yo ketetapan MPR RI no.2 IX/MPR/1978.
2. Pembinaan Ketahanan Ideologi
Upaya memperkuat ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut:
a. Pengamalan Pacasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
b. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlefansikan dan di aktualisasikan nilai
instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan
cepat tanpa kehilangan jati diri bangsa Indonesia.
c. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan Nusantara yang bersumber dari Pancasila harus
terus di kembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu
menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang royal dan bangga terhadap
bangsa dan negara. Disamping itu anggota masyarakat dan pemerintah perlu bersikap wajar
terhadap kebhinekaan.
d. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati
dan diamalkan serta nyata oleh setiap penyelenggaraan negara, lembaga kenegaraan, lembaga
kemasyarakatan, serta setiap warga negara Indonesia, agar kelestarian dak keampuhannnya terjaga
dan tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia terwujud, dalam hal ini suri tauladan para
pemimpin panyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat
mendasar.
e. Pembangunan, sebagai pengamalan Pancasila, harus menunjukan keseimbangan antara Fisik
material dcngan mental spiritual untuk menghindari tubuhnya materialisme dan skuarisme. Dengan
memperhatikan kondisi geografi Indonesia, pembangunan harus adil dan merata di seluruh
wilayahuntuk memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
f. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya. Ke
dalam mata pelajaran lain seperti pendidikan budi pekerti, pendidikan sejara perjuangan bangsa,
bahasa Indonesia dan kepramukaan. Pendidikan Moral Pancasila juga perlu diberikan kepada
masyarakat luas secara non formal.
3. Pengaruh Aspek Politik
a. Politik Secara Umum
Politik berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau politik
yang berarti kebijaksanaan. Di Indonesia, kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan ini
tercermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan dan ingin
mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu, kebijaksanaan pemerintahan negana
tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.
b. Politik di Indonesia
Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian
utama, yairu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.
1. Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem.
Unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan
partisipasi politik.
a. Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah
pengkaderan pimpinan nasional.
b. Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan
politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang puncaknya terselenggara dalam Pemilu.
c. Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan secara dasar dan rasional
melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin nasional.
d. Komunikasi Politik merupakan suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dimanan rakyat merupakan sumber aspirasi dan sumber pimpinan
nasional.
2. Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, serta
anti penjajahan karena tidak sesuai dcngan perikemanusiaan dan perikeadilan.
a. Sebagai Bagian Integral dari Strategi Nasional
Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa. Dijiwai
oleh falsafah negara Pancasila se bagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri Indonesia di
tujukan pada kepentingan nasional terutama pembangunan nasional. Dengan demikian, politik luar
negeri merupakan bagian integral dari strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah
satu sarana pencapaian tujuan nasional.
b. Garis Politik Luar Negeri
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas, dalam pengertian bahwa Indonesia tidak
memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif, dalam
pengertian peran Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat reaktif dan lndonesia tidak
menjadi obyek percaturan internasional.
c. Ketahanan pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi
keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
a. Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri
1) Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat
absolut, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai
penjelmaan seluruh rakyat.
2) Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan tersebut
tidak menyangkut nilai dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik fisik. Di samping itu, timbulnya
diktator mayoritas dan tirankaminoritas harus dicegah.
3) Kepemimpinan Nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat dan
tetap berada dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
4) Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat dan anata kelompok /
golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasioanal dan kepentingan nasional.
b. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri
1) Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang
atas dasar sikap saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri, dan
menantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
2) Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antarnegara berkembang serta negara berkembang dan negara maju
sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. Peran lndonesia dalam membina dan mempererat
persabahatan dan kerjasama arntarbangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan
ditingkatkan. Kerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN, terutama di bidang ekonomi, Iptek
dan sosial budaya terus dilanjutkan dan dikembangkan. Peran aktif Indonesia dalam Gerakan Non
Blok dan OKI serta mengembangkan huhungan demi kerjasama antarnegara di kawasan Asia Pasifik
perlu terus ditingkatkan.
3) Citra positif Indonesia teru dikembangkan dan diperluas.
4) Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus dikuti dan dikaji dengan seksama agar
terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat
kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan secara dini.
5) Langkah kerjasama negara berkemhang dengan negara industri maju untuk memperkecil
ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan inter-
nasional serta kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.
6) Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perda-maian abadi dan keadilan sosial melalui penggalang-an, pemupukan solidaritas, kesamaan
sikap, serta kerjasama internsional dalam berbagai forum regio-nal dan global.
7) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia perlu dilakasanakan dengan pembenahan sistem
pendidik-an, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh.
Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi kepenting-
an Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan melindungi hak-hak warga negara
Republik Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.
4. Pengaruh Aspek Ekonomi
a. Perekonomian Secara Umum
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa, dan
dengan usaha untuk meningkatkan, taraf hidup masyarakat.
b. Perekonmnian Indonesia
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan
bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas ke-
keluargaan.
Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian
kerakyatan.
c. Ketahanan Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondiosi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasioanl dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun ancaman dalam negeri secara
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasar-kan Pancasila dan UUD 1945.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal, yaitu
antara lain :
1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi kerakyatan serta untuk
menjamin kesinambungan pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Ekonomi Kerakyatan
a. Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tidak
memungkinkan berkembang-nya ekonomi kerakyatan.
b. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta
mendesak dan mematikan potensi dari daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat dan bcrten-tangan dengan cita-cita keadilan sosial.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secrra seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan
dan keterpaduan antara. sektor pertanian dan perindustrian serta jasa.
4. Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan di bawah
pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta masyara-kat secara aktif.
5. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Yang disebut ͞sosial͟ di sini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungjawaban dan soliadritas yang
merupakan unsur pemersatu. Semetara ͞budaya͟ adalah sistem nilai yang merupakan hasil cipta,
rasa dan karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan
pendukung dalam menggerakan kehidupan.
a. Struktur Sosial di Indonesia
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya.
Kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota.
b. Kondisi Budaya di Indonesia
1. Kebudayaan Daerah
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius. Local genius ialah pangkal segala kemampuan
budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
2. Kebudayaan Nosional
a. Bersitat religius
b. Bersiiat kekeluargaan
c. Bersifat serba selaras
d. Bersifat kerakyatan
3. Integrasi Nasional
Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928
telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah air.
Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia melalui Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman
budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu
memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau inregrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk
melestarikan keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan semangat untuk
hidup dan meraih crta-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga bangsa.
4. Kebudayaan dan Alam Lingkungan
Sejak jaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah terbiasa hidup
dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladaug atau pelaut. Namun kedekatan ini terbatas
hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya dengan pengetahuan yang terbatas.
Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan
masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa pemikiran untuh penghijauan dan menjadikan
sungai sebagai tempat pembuangan limbah manusia merupakan budaya yang tidak ramah terhadap
lingkungan. Demi kepentingan masa depan, budaya melestarikan alam harus ditumbuhan. Bangsa
Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam dan mereka tidak boleh
memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, manusia Indonesia pun akan rusak.
c. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai koudisi dinamis
budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk
nengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman,
hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung mauapun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangasa dan negara Republik Indonesia.
6. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pokok-pokok Pengetahuaan Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
Ketahanan Nasional Indonesia.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam
mengembangkan menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang secara. langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Iaepuhlik Indonesia.
b. Postur Kekuatan P͛ertahanan Dan Keamaman
Postur Kekuatan Hankam. Postur kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat
kemampuan, dan gelar kekuatan. Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk membangun
postur kekuatan Hankam, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik.
Pembangunan Kekuatan Hankam. Konsepi Hankam perlu mengacu pada konsep Wawasan
Nusantara di mana Hankam mengarah pada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan negara
kesatuan RI yang meliputi wilayah laut, udara, dan darat, termasuk pulau-pulau besar dan kecil.
Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan di masa mendatangf tidak tertutup
kemungkinan munculnya campur tangan asing dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM,
demokrasi, penegak hukum dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka.
Geopolitik ke arah Geoekonomi. Kondisi ini mengimplikasi-kan semakin canggihnya upaya diplomasi
guna mencapai tujuan politik dan ekonomi.
Perkembangan Lingkungan Strategis. Perkembangan ini mengisyaratkan bahwa pergeseran
geopolitik ke arah geoekonomi membawa perubahan dalam penerapan kebijaksanaan dan strategis
negaraʹnegara di dunia dalam mewujudkan kepentingan nasional-nya masing-masing. Penerapan
cara-cara baru telah meningkatkan eskalasi konflik regional dan konflik dalam negeri yang
mendorong keterlibatan negara super power. Dalam menyikapi dinamika perkembangan seeprti ini,
kita perlu membangun postur kekuatan. Hankan yang dimiliki profesionalisme yang tinggi untuk
melaksanakan : pertama, kegiatan intel strategis dalam semua aspek kehidupan nasional; kedua,
upaya pertahanan darat laut dan udara; ketiga, pemeliharaan dan penegakan keamanan dalam
negeri secara berlanjut dalam semua aspek kehidupan nasional; keempat, pembinaan potensi dan
kekuatan wilayah dalam semua aspek. kehidupan nasional untuk meningkatkan Tannas; serta kelima,
pemeliharaan stabilitas nasional dan Tannas secara menyeluruh dan berlanjut.
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam. Dengan mengacu padanegara-negara lain yang hanya untuk
melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, barangkali konsep standing armed forces
secara proposional dan seimbang perlu dikembangkan. Pengembangan konsep dengan susunan
kekuatan Hankamneg ini meliputi : pertama, perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata
yang dibina sebagai kekuatan-kekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagai kekuatan
cadangan serta bala potensial, yaitu Polri dan Rapih yang fungsinya adalah Wanra;, kedua,
perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra dan
Linmas; ketiga komponen pendukung perlawanan bersenjara dan tidak bersenjata sesuai bidang
profesi masing-masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana
serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, yang
berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata)
untuk menjanlin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warganegara Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk Perjuangan Non Fisik yang disertai keuletan
dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembang-kan kekuatan nasional dalam
rangka meng-hadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan ganguan yang datang dari luar
maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta pencapaian tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi,
soasial budaya dan pertahanan keamanan sehingga setiap warga neraga Indonesia dapat
mengeliminir pengaruh tersebut.
Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
ͻ Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
ͻ Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli
ekonomi
ͻ Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
ͻ Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan
keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.

Aspek Sosial Budaya


Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
ͻ Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
Aspek Pertahanan dan Keamanan
Mewujudkan kekuatan Hankam
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
ͻ Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan
dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam
rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta pencapaian tujuan nasional.
ͻ Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi ( Iptek )
ͻ Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
- Sistem pendidikan
- Sisten inovasi
- Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi
ͻ Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
ͻ Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek

Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan langkah pembinaan berikut:
ͻ Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
ͻ Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
ͻ Pendidikan moral Pancasila
ͻ Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
Politik Dalam Negeri
ͻ Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
ͻ Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
ͻ Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
Politik Luar Negeri
ͻ Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai bidang
ͻ Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antarnegara
ͻ Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
ͻ Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan nasional

Anda mungkin juga menyukai