Anda di halaman 1dari 10

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan

Kewajiban Melakukan Bioremediasi


oleh Perusahaan Migas di Indonesia:
Studi Kasus Pelaksanaan Bioremediasi

Parade Damedo Sitorus – 1806157452

Ryand – 1806157692

Yulianto Manurung – 1806157452

Alvin Adianto Siahaan –1806245360


Skema Kerja sama Migas

 Kontrak Karya
 Konsesi
 Production Sharing Contract
Production Sharing Contract

 PSC Generasi I (1964 – 1977)


 PSC Generasi II (1978 - 1987)
 PSC Generasi III (1988 – 2002)
 PSC Generasi IV (2002- 2017)
 PSC Generasi IV (2017- sekarang)
Pengelolaan Lingkungan dan Kewajiban
Pemulihan Lingkungan Pasca Operasi

 PP 51/993 tentang Amdal


 PP35/2004 tenang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas
 UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Kewajiban Bioremediasi

 Ps. 54 UU 32/2009
“Setiap orang yang melakukan peran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib
melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup, pemulihan fungsi lingkungan
hidup yang dimaksud adalah dengan tahapan penghentian sumber pencemaran
dan pembersihan unsur pencemar, remediasi, rehabilitasi, restorasi dan/atau
cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
 Ps. 55 UU 32/2009
“Pemegang izin lingkungan wajib menyediakan dana penjaminan untuk
pemulihan fungsi lingkungan hidup, dimana dana penjaminan disimpan di bank
pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota serta
sesuai dengan kewenangannya bahwa mereka dapat menetapkan pihak ketiga
untuk melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup dengan menggunakan dana
penjaminan dengan ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah”
Kewajiban Bioremediasi

 Ps. 11 PP 85/1999
“Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menggunakan
bahan berbahaya dan beracun dan/atau menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan reduksi limbah B3, mengolah limbah B3 dan/atau menimbun limbah
B3 dan bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib mengolah limbah
B3 yang dihasilkan sesuai dengan teknologi yang ada dan jika tidak mampu diolah
di dalam negeri dapat diekspor ke Negara lain yang memiliki teknologi pengolah
limbah B3”
 Kepmen LH 128/2003
“Bioremediasi adalah sebuah proses pengolahan limbah minyak bumi yang sudah
lama atau tumpahan/ceceran minyak pada lahan terkontaminasi dengan
memanfaatkan makhluk hidup mikroorganisme, tumbuhan atau organisme lain
untuk mengurangi konsentrasi atau menghilangkan daya racun bahan pencemar”
Kasus Bioremediasi PT. Chevron Pacific
Indonesia
 Tingkat PN hingga Kasasi diputus bersalah telah merugikan
keuangan Negara
 Tidak comply dengan Kepmen LH 128/2003 mengenai
Pengelolaan Limbah B3
 4 Otober 2018 putusan PK dikabulkan dengan Putusan No.
46 PK/Pid.Sus/2017, 47 PK/Pid.Sus/2017, 96
PK/Pid.Sus/2017
Dampak Kasus terhadap Investasi PT. CPI

 Produksi
Decline Rate > 20% / tahun
 Penurunan nilai saham CPI
Kesimpulan

 Industri Migas merupakan Industri yang padat


modal dan beresiko tinggi, sehingga faktor
penegakan hukum dan kepastian hukum untuk
menjamin keamanan investasi sangat diperlukan.
 PSC pada dasarnya merupakan kontrak Perdata,
sehingga penyelesaiannya sepatutnya diselesaikan
melalui skema hukum perdata sesuai dengan
choice of forum dalam kontrak.

Anda mungkin juga menyukai