Fenomena Kronisitas
Fenomena Kronisitas
HIDROSEFALUS
OLEH :
HERIBERTUS ERIK KP.16.01141
JULDEWI S.G HAWAN KP.16.01.144
LIDIA MOFRO GIRBES KP.16.01.145
LUSSY ARUMISORE KP.16.01.147
MAKDALENA IRARATUKP.16.01148
MAGDALENA S. DALTA KP.16.01.149
MARIA ADOLFINA NUNU KP.16.01.150
MARIA FENANLAMPIR KP.16.01.152
MARIA SEPTIANI S. LAKU KP.16.01.153
MARTINA FADIRSYAIR KP.16.01092
DEFENISI
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi,
dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran
ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis (Darto Suharso,2009)
ETIOLOGI
Kelainan bawaan
Anomali pembuluh darah
Infeksi
Perdarahan
Neoplasma
Manifestasi klinis
TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak II
Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak
Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh
Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba tegang dan mengkilat
dengan perebaran vena di kulit kepala
Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar
Lanjutan
Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan hitam-hitamnya, kelopak mata tertarik
ke atas)
Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan
tulang suborbita
Sklera mata tampak di atas iris
Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak jarang
terdapat
Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis
berupa gangguan kesadaran motorik atau kejang-kejang,
kadang-kadang gangguan pusat vital.
PATOFISIOLOGI
Dikarenakan kondisi CSS yang tidak normal hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai
akibat dari tiga mekanisme yaitu:
Produksi likuor yang berlebihan
Peningkatan resistensi aliran likuor
Peningkatan tekanan sinus venosa
Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial(TIK) sebagai
upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi.
Komplikasi
Peningkatan TIK
Pembesaran kepala
kerusakan otak
Meningitis, ventrikularis, abses abdomen
Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun
Kerusakan jaringan saraf
Proses aliran darah terganggu
Pemariksaan penunjang