Antimikoba Pengayaan (Antibiotik)
Antimikoba Pengayaan (Antibiotik)
MMDEAH Hapsari
Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis
Departemen IKA FK UNDIP-RSUP Dr Kariadi
Semarang
Ilustrasi kasus disebuah Puskesmas
• 1 anak menghabiskan amoksisilin 375 mg per hari
selama 5 hari : 5 x 375 mg = 1875 mg.
• Sehari ada 40 pasien , maka
40 x 1875 mg = 75.000 mg
• Sebulan 25 hari kerja , maka
25 x 75.000 mg = 1.875.000 mg
Topik
Pengantar Antimikroba
Obat-obatan Antibiotik
Obat-obatan Antivirus
Pengantar Antimikroba
• Penggunaan antibiotik tepat ( appropriate use )
• Timbulnya kuman yang resisten ( Multidrug-resistant
nosocomial pathogens, MRSA,ESBL-producing gram
negative bacteria, dan betalactam resistant S
penumonia
• Pemakaian antibiotik yang konvensional yang tidak
didukung bukti-bukti Evidence Based Medicine (
tinggalkan )
• Konsep Pharmakokinetik/ Pharmacodynamic ( PK/PD
) diaplikasikan
– hasil terapi optimal;
– hambat kuman resisten
Pengantar Antimikroba....’
• Antimikroba / antibiotik / anti infeksi :
– Berbagai jenis obat farmasi yg terdiri antibakteri,
antijamur, antivirus dan antiparasit
• Perlu dipertimbangkan :
– Diagnosis infeksi yang tepat
– Memahami perbedaan terapi empiris dan definitif *
– Berikan spektrum sempit
– Obat oral paling efektif
– Durasi sesingkat mungkin
– Memahami farmakodinamik dan farmakokinetik
– Karaktersitik pejamu
– Efek samping
– Identifikasi tidak perlu antibiotik pada demam
Indikasi Terapi Antibiotik Empirik
Klinis dan laboratorium penunjang mendukung adanya infeksi,
tetapi belum ada bukti pemeriksaan mikrobiologis yang
memastikan penyebab infeksi
• Dasar :
– Infeksi yang memerlukan antibiotika
– penggunaan antibiotika yang berlebihan dan kuman
resisten
– Program : membunuh yang bersalah saja *
• Penggunaan antibiotika secara bijak *
– Program dan aturan
– Tatacara pelaksanaan dan pengetrapan
– Kerjasama dalam program terpadu
– Evaluasi proses dan outcome
• Manfaat dan keterbatasan:
– Penyelamatan dan penghematan
Antimicrobial resistance
Antimicrobial resistance
exposure to antibiotic
Antimicrobial resistance
Antimicrobial resistance
exposure to antibiotic selection Outbreak, epidemic,
pandemic
Pertimbangan akan
dampak terhadap muncul
dan menyebarnya nya
resistensi
Penggunaan antibiotika
• Masalah :
– Penyalah gunaan antibiotika dan timbulnya kuman yang resisten
– Bahaya dan kerugian akibat kuman resisten : HAI dan biaya
– Respon imun melenceng?
• 1950-1960 : the true golden age of antibiotics, jenis dan jumlah produksi
berlimpah, terkenal karena manfaatnya saat PD II
• Mulai digunakan pada setiap dugaan infeksi, bahkan pada semua demam,
sehingga ada resistensi terhadap antibiotika lini pertama
Davies, J. Can. J Infect Dis Med Microbiol,2006,17(5):287-290
Example
Staphylococcus aureus
www.themegallery.com
Obat-obatan Antibiotik
Mechanisms of antimicrobial resistance
5
Antibiotics Classes and Agents
@ chemical structure
and
@mechanism of action
Reese RE, Betts RF, Gumustop B. Handbook of Antibiotics, 2000
Antibiotic Classes (1)
Beta-lactams
Penicillin
• Penicillin G, Amoxicillin, Ampicillin, Oxacillin, Methicillin
Beta-lactamase inhibitor
• Ampicillin+sulbactam, Amoxillin+clavulanate,
Ticarcillin+clavulanate, Piperacillin+tazobactam
Cephalosporins
• 1st generation: cefazolin, cephalexin; 2nd gen: cefoxitin,
cefotetan; 3rd gen: ceftazidime, ceftriaxone, cefotaxime; 4th
gen: cefepime
Carbapenem
• Imipenem+cilastatine, Meropenem, Ertapenem
Monobactams: aztreonam
Antibiotic Classes (2)
Tetracyclin
• Minocycline, Doxycyclin
Glycylcyclines
• Tygecycline
Fluoroquinolons
• Ciprofloxacin, Levofloxacine, Moxifloxacine
Glycopeptides
• Vancomycin, Teicoplanin
Aminoglycosides
• Gentamycin, Tobramycin, Amikacin
Generasi II
Generasi I Kurang aktif thd gram pos
Lebih aktif thd gram neg ( H influenza, Pr
Gram pos ( Staph aureus ) mirabilis , E coli, Klebsiella,)
Gram neg ( terbatas ) Tidak efektif thd Pseudomonas aeroginosa
dan enterokokus.
Sefaloporin
AB
Ekskresi dalam darah Metabolisme
AB AB
Aktifitas AB FARMAKODINAMIK
dalam target jaringan
Distribusi
Absorbsi Ekskresi
metabolisme
Absorbsi
Absorbsi antibiotika terjadi melalui oral atau intra
muskular.
Kemampuan absorbsi dinilai dengan
BIOAVIABILITAS obat yang merupakan jumlah
dosis (dalam %) yang dapat mencapai sistem
sirkulasi dari tempat masuknya obat (oral atau im)
Absorbsi
Antibiotika dengan bioaviabilitas tinggi (> 90%)
merupakan antibiotika yang ideal dalam proses
penggantian obat iv ke per oral.
Insufisiensi Hati:
• Pada penyakit hati berat kurangi dosis antibiotik yg
dieliminasi melalui hati hingga 50%
• Alternatif: gunakan obat yang dieliminisasi melalui
ginjal
Farmakodinamik
Parameter PK / PD
Post Antibiotic Effect ( PAE )
• PAE : masih adanya efek penekanan pertumbuhan bakteri
setelah pemberian antibiotik dihentikan.
• Invivo disebut Postantibiotic sub-MIC effect ( PAE SME) dan
Postantibiotic Leucocyte Enhancement Effect ( PALE)
• PAE sedang( moderate) sampai lama (proplonged) terjd pd :
– Semua jenis AB thd kuman susceptible gram pos ( staph, strep)
– AB hambat sintesa prot dan as nukleat thd gram neg.
• PAE sedikti (short) atau tidak ada sama sekali pd antibiotik
betalaktam ( kec karbapenem ) thdp basil gram negative.
• Efek PAE invivo biasanya lebih lama drpd efek PAE in vitro, ok
adanya efek tambahan PALE. Efek PAE in-vivo aminoglikosida dan
kuinolon terhdp baksil gram negative menjd dua kali lipat efek in –
vitro.
Pola Daya Bunuh
Bagaimana cara antibiotika membunuh
kuman ??
Obat bacteriosidal
Umumnya MBC tidak lebih dari 4 kali MIC
Obat Bakteriostatik
Umumnya MBC lebih dari 4 kali MIC
C Max
KONSENTRASI
AUC
Waktu
MIC ; Minimal Inhibitory Concentration
AUC; Area Under the Curve
C Max; Concentration Maximal
Daya bunuh kuman
CFU
1 MIC
4 MIC
16 MIC
64 MIC
waktu
Daya bunuh kuman berdasarkan SIFAT thd MIC:
concentrate dependent killing
Untuk antibiotika “concentration dependent killing” parameter :
AUC/MIC dan C-Max/ MIC
“semakin besar AUC/MIC dan C-Max/MIC, semakin baik daya bunuh
kuman
“semakin lama dosis berada di atas MIC, semakin baik daya bunuh
kumannya” ATAU
“semakin lama atau semakin sering T above MIC, semakin baik daya
bunuh kuman
68