Anda di halaman 1dari 18

ASSALAMUALAIKUM

Wr. Wb.
ISK pada Anak
1. AZIZ ARIF M
2. DIDIT TRI P
3. ERIXS FERI
4. FITRIANI
5. LILIK IKA S
6. RENI ADRIANA
7. TRI YULI A
8. YONA FATWA
Pengertian
ISK adalah infeksi pada saluran kemih pada umumnya
disebabkan oleh golongan Enterobacteriaceae yang berasal
dari daerah perineum atau traktus intestinal.
 Pada neonatus sampai umur 3 bulan ISK lebih banyak
ditemukan pada bayi laki-laki.
 Pada umur 3 bulan – 1 tahun insiden pada bayi laki-laki
dengan bayi perempuan sama.
 Pada usia sekolah jumlah pasien perempuan 3-4X lebih
banyak daripada pasien laki-laki.
(Ngastiyah, 2005)
 E. Coli merupakan penyebab 70-80% pada ISK
yang biasa (simplek).
 Klebsiela,
 Proteus,
 Enterobacter,
 Pseudomonas,
 Streptococcus dan golongan Stapilococcus.
 ISK bagian atas
Infeksi terjadi pada ureter, pielum dan ginjal.
Dianggap lebih berat karena dapat mengakibatkan kerusakan
pada ginjal.
penurunan fungsi ginjal, hipertensi, azotemia dan terdapatnya
jaringan parut ginjal pada pemerikasaan radiologik menjurus
pada ISK bagian atas.

 ISK bagian bawah


Infeksi terjadi pada kandung kemih dan uretra.
biasanya lebih ringan, umumnya tanpa demam hanya ditandai
dengan gejala lokal disuria, polakisuria atau bila kencing
mengedan.
 Pada bayi baru lahir gejala yang ditemukan dapat berupa
panas yang tidak jelas penyebabnya, gangguan pertumbuhan,
kadang diare atau kencing yang sangat berbau.

 Pada usia prasekolah gejala klinik sering berupa muntah, sakit


perut, demam, sering kencing dan ngompol.

 Pada usia sekolah gejala spesifik makin nyata dengan


ngompol, sering kencing, sakit waktu kencing atau sakit
pinggang.
 Terjadinya ISK pada anak dapat melalui beberapa cara. Pada bayi
terutama neonatus biasanya bersifat hematogen sebagai akibat
terjadinya sepsis. Pada anak besar infeksi biasanya berasal dari daerah
perineum yang kemudian menjalar secara asendens sampai ke
kandung kemih, ureter atau ke parenkim ginjal. Adanya kelainan
kongenital traktus urinarius terutama yang bersifat obstruktif dan
refluks merupakan faktor predisposisi timbulnya ISK. Faktor
predisposisi lainnya ialah batu saluran kemih, pemasangan kateter
kandung kemih, stasis urine karena obstipasi, tumor dan sebagainya.
Pathway
 Pielonefritis berulang dapat mengakibatkan
hipertensi, parut ginjal, dan gagal ginjal kronik
(Pielonefritis berulang timbul karena adanya
faktor predisposisi).
1. Biakan Urine :
a. Pemeriksaan urine
b. Pemeriksaan radiologis
c. Persiapan pasien untuk pemeriksaan
radiologis BNO-IVP
d. Pemeriksaan untuk MSU
1. Pengobatan umum
2. Pengobatan khusus
3. Pengobatan infeksi akut
4. Pengobatan dan pencegahan infeksi berulang
5. Koreksi bedah
6. Dianjurkan untuk sering minum dan BAK
sesuai kebutuhan untuk membilas
microorganisme yang mungkin naik ke
uretra.
1. Perubahan pola eliminasi urine (disuria,
dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
berhubungan dengan ISK.
2. Nyeri berhubungan dengan ISK.
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan orang tua tentang penyakit yang
diderita anaknya.
Intervensi

Diagnosa 1 :
Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi
dan atau nokturia) yang berhubunganm dengan ISK.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x


24 jam klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara
adekuat.

Kriteria :
1)Klien dapat berkemih setiap 3 jam
2)Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
3)Klien dapat bak dengan berkemih
Intervensi :
1)Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
Rasional :
Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui
input/out put
2)Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam
Rasional :
Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.
3)Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
Rasional :
Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
4)Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal
Rasional :
Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.
5)Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
Rasional :
Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
Diagnosa 2 :
Nyeri yang berhubungan dengan ISK

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama


3x 24 jam pasien merasa nyaman dan nyerinya
berkurang.

Kriteria Hasil :
1)Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada
saat berkemih.
2)Kandung kemih tidak tegang
3)Pasien nampak tenang
4)Ekspresi wajah tenang
 Intervensi :
1)Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan
nyeri.
Rasional :
Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi
2)Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di
toleran.
Rasional :
Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot
3)Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional :
Untuk membantu klien dalam berkemih
4)Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Rasional :
Analgetik memblok lintasan nyeri
 Terimakasih...
 Semoga bermanfaat..

Anda mungkin juga menyukai