Anda di halaman 1dari 16

RESUSITASI

BAYI BARU
LAHIR

Oleh : Martina Farida


Khoirotin, A.Md.Keb
PENGERTIAN RESUSITASI
Resusitasi ( respirasi artifisialis) adalah usaha
dalam memberikan ventilasi yang adekuat,
pemberian oksigen dan curah jantung yang
cukup untuk menyalurkan oksigen kepada
otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 2002)
TUJUAN RESUSITASI
 Memberikan ventilasi yang adekuat
 Membatasi kerusakan serebi
 Pemberian oksigen dan curah jantung
yang cukup untuk menyalurkan oksigen
kepada otak, jantung dan alat – alat vital
lainnya
 Untuk memulai atau mempertahankan
kehidupan ekstra uteri
TANDA – TANDA
RESUSITASI PERLU
DILAKUKAN
1. Penilaian pernafasan menunjukkan bahwa bayi
tidak bernafas atau bahwa pernafasan tidak
adekuat
2. penilaian denyut jantung menunjukkan bahwa
denyut jantung bayi tidak teratur. Frekuensi
denyut jantung harus > 100 per menit
3. penilaian warna kulit menunjukkan bahwa warna
kulit bayi pucat atau bisa sampai sianosis
KONDISI YANG
MEMERLUKAN RESUSITASI
1. Sumbatan jalan napas
2. Depresi pernapasan
3. Kerusakan neurologis
4. Kelainan / kerusakan saluran napas atau
kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan /
atau kelainan-kelainan kongenital yang dapat
menyebabkan gangguan pernapasan / sirkulasi
5. Syok hipovolemik
HAL – HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM
RESUSITASI
1. Tenaga yang terampil, tim kerja yang baik
2. Pemahaman tentang fisiologi dasar pernapasan,
kardiovaskular, serta proses asfiksia yang
progresif.
3. Kemampuan / alat pengaturan suhu, ventilasi,
monitoring.
4. Obat-obatan dan cairan yang diperlukan
PERSIAPAN RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
1. Persiapan Keluarga
2. Persiapan Tempat Resusitasi
3. Persiapan Alat Resusitasi
 Tiga lembar kain bersih dan kering
 Alat penghisap lendir
 Oksigen
 Lampu 60 watt dengan jarak antara bayi dengan lampu 60 cm
 Jam atau stopwatch
 Stetoskop
 Sarung tangan
 Peralatan balon dan sungkup
 Epineprin
 Alat untuk memberikan obat-obatan dan pemasangan vena
umbilikal dalam keadaan darurat
 Perlengkapan dokumentasi
LANGKAH-LANGKAH
RESUSITASI BBL
Sebelum bayi lahir, harus mengetahui informasi:
– Bayi cukup bulan atau tidak?
– Air ketuban bercampur mekonium atau tidak?
Setelah bayi lahir, lakukan penilaian:
– Bernafas atau menangis?
– Tonus otot baik?
Bila hasil penilaian baik, yaitu bayi cukup bulan, air ketuban
tidak bercampur mekonium, bayi menangis, tnus otot baik.
Maka lakukan PERAWATAN RUTIN HAIKAP
Bila hasil penilaian tidak baik, maka lakukan ABCD
AIRWAY (LANGKAH AWAL)
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir
4. Keringkan dan Rangsang taktil
5. Reposisi
6. Lakukan penilaian apakah bayi bernapas
normal, megap-megap atau tidak bernapas
Bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit PERAWATAN
SUPORTIF
BREATHING (VTP)
1. Pasang sungkup, perhatikan lekatan
2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, amati
gerakan dada bayi (SR IBTA)
3. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20
kali dengan tekanan 20 cm air dalam 30 detiK
4. Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas
spontan dan teratur
Bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit, kemerahan
PERAWATAN LANJUT
ASUHAN PASCA RESUSITASI
1. Resusitasi berhasil
2. Bayi perlu rujukan
3. Resusitasi tidak berhasil
Evaluasi Respiratory Distress dengan Skor Down
Pemeriksaan 0 1 2

Frekuensi nafas < 60 / menit 60-80 / menit > 80 / menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan Sianosis menetap walaupun


O2 diberi O2

Air entry Udara masuk bilateral Penurunan ringan udara Tidak tidak ada udara masuk
baik masuk

Merintih Tidak merintih Dapat di dengar dengan Dapat didengar tanpa alat bantu
stetoskop

Evaluasi gawat nafas dengan menggunakan Skor Down


1. Skor < 4 : Tidak ada gawat nafas
2. Skor 4-7 : Gawat nafas
3. Skor 7 : Ancaman gagal nafas

Anda mungkin juga menyukai