Anda di halaman 1dari 33

Pedoman Penatalaksanaan

Odontologi Forensik
pada DVI

Departemen Odontologi Forensik


Fakultas Kedokteran Gigi- Universitas Airlangga
IDENTIFICATION MANAGEMENT

 Disaster Victim Identification, normally


the responsibility of :
- THE POLICE,
- THE ACTIVE PARTICIPATION of MANY OTHER
AGENCIES
 The ultimate aim of all D.V.I operations must
invariably be to establish the identity
of every victim by comparing and matching
accurate ante-mortem (AM) and post-mortem (PM)
data.

Interpol “Disaster Victim Identification Guide”


Identification of deceased is
achieved through:
A. PRIMARY IDENTIFIERS
1. Dental record
2. Fingers prints
3. DNA analysis

B. SECONDARY IDENTIFIERS
1. Medical analysis
2. Property
3. Photography
A Victim was Declared as
IDENTIFIED :
( DVI Indonesia )
 Positively identified : a Minimum one from
the primary identifiers with or without from
the secondary identifiers; or if primary
identifiers could not present, a Minimum
two from the secondary identifiers should
be matched.
DVI
Prosedur yg telah ditentukan u/ identifikasi korban
meninggal scr ilmiah dalam suatu insiden/bencana
massal berdas. Prosedur Interpol yg sah dan
dipertanggunggjawabkan hasilnya kepada masyarakat &
hukum, merupakan bagian investigasi, bermanfaat
merekontruksi sebab bencana

Phases of DVI
Phase 1 – Scene
Phase 2 – Post-Mortem
Phase 3 – Ante-Mortem
Phase 4 – Reconciliation
Phase 5 – Debriefing
ODONTOLOGI FORENSIK:

 Makna yg terkandung dalam ilmu ini


berpokok pada pembuktian ilmiah dengan
sarana kedokteran gigi
 Melibatkan pengetahuan, kemampuan &
ketrampilan dokter gigi untuk menerapkan
pengetahuannya yg berhubungan dg
Odontologi forensik.
 Penatalaksanaan meliputi kegiatan DVI
pada phase 2, 3, 4.
Various Teeth Found
Forensic Dental Organization
Identification Center Chief

Forensic Dentistry Chief

Antemortem Postmortem Dental Comparison


Dental Record Exam & Radiology section
Section Section
Forensics Dentistry Chief
 Manager, koordinator, facilitator &
pembicara pada tim odontologi forensik
 Bertanggung jawab sebagai ketua di
pusat identifikasi gigi atau komando di
lapangan
 Bertanggung jawab atas penyediaan
data di pusat identifikasi gigi dan antar
pusat identifikasi gigi
PEDOMAN PENATALAKSANAAN
ODONTOLOGI FORENSIK
1. EARLY WARNING SYSTEM
Sistem Peringatan Dini adalah sistem (rangkaian
proses) pengumpulan dan analisis data serta
informasi tentang keadaan darurat / kedaruratan yg
dalam hal ini berhubungan dg proses identifikasi dari
aspek odontologi forensik

2. PERSIAPAN
Rincian kegiatan awal/pendahuluan dalam situasi
pra kejadian bencana massal dimana aspek
odontologi forensik dibutuhkan.
 Kegiatan PERSIAPAN, meliputi:
a. Permohonan bantuan identifikasi
b. Kebutuhan data riwayat antemortem
c. Kebutuhan jumlah dokter gigi forensik
d. Pengaturan & Waktu otopsi
e. Pengkoordinasian
f. Peralatan
g. Pengorganisasian tim, meliputi:
1. Group Reseksi
2. Group Radiologi
3. Group Pemetaan Postmortem
4. Group Pemetaan Antemortem
5. Group Rekonsiliasi/Penggabungan
PEDOMAN PENATALAKSANAAN
ODONTOLOGI FORENSIK

3. SAAT KEJADIAN
Pada tahap ini perlu diketahui kegiatan yg dilakukan
dalam situasi saat kejadian bencana massal ,
dimana ASPEK ODONTOLOGI FORENSIK
dilaksanakan oleh DOKTER GIGI FORENSIK;
Kegiatan diatas meliputi :
a. Group Pemetaan Postmortem
b. Group Pemetaan Antemortem
c. Group Rekonsiliasi/penggabungan
GROUP PEMETAAN POSTMORTEM

 Melaksanakan
pengungkapan
awal terhadap
bukti-bukti pada
gigi geligi untuk
pemeriksaan
dan
ODONTOGRAM
PEMERIKSAAN GIGI
&
DENTAL CHARTING

RONTGENT GIGI
PENCABUTAN GIGI 
ANALISIS DNA

PELEPASAN MANDIBULA
GROUP PEMETAAN ANTEMORTEM

Mengumpulkan
data-data gigi
geligi dari korban
semasa hidup yg
dapat diperoleh
dari berbagai
sumber termasuk
dari pihak
keluarga korban
CONTOH PENGIRIMAN DATA GIGI
MELALUI EMAIL PADA BOM BALI 2002
GROUP PEMETAAN REKONSILIASI

(Perbandingan data Ante dan Post –


mortem)
Melaksanakan perbandingan antara data
riwayat Ante mortem dg Postmortem
bagian gigi geligi yg dapat di identifikasi.
Hasil nya akan menentukan apakah
POSITIF, MERAGUKAN atau NEGATIF
PROSES
REKONSILIASI
PHASE REKONSILIASI
HASIL PEMERIKSAAN GIGI YG MAXIMAL
 GOOD POSITION
Jenazah diposisikan terlentang dengan kepala
tengadah (hiperextensi), bila perlu diganjal bantalan
balok kayu yg diletakkan dibawah punggung
 GOOD SIGHT
dengan posisi di atas (1), akan mendapatkan lapangan
pandang yg lebih jelas karena mulut lebih terbuka
 GOOD LIGHT
harus dg pencahayaan yg baik, dapat dg senter/lampu
 ADEQUATE INSTRUMENTS
Minimal alat : kaca mulut, pinset, sonde
 ODONTOGRAM FORM
ODONTOGRAM

 Terdiri dari dua kata :


– ODONT  GIGI
– GRAM  GAMBAR

 ODONTOGRAM adalah :
Catatan mengenai keadaan gigi geligi & mulut dalam
bentuk gambar/sketsa
 Prinsip Odontogram :
– Dental Health Record harus memberi suatu keterangan
lengkap dari keadaan gigi geligi  memenuhi standar
– Bila perlu rongent atau foto lengkap
– Sistem pelaporan harus mudah
CHARTING DG FDI FORMAT
STANDAR DENTAL RECORD

 IDENTITAS PASIEN
Minimal berisi: No. File, tanggal pembukaan
status, nama, jenis kelamin, tempat/tanggal
lahir/umur, No. Tlp/HP, pekerjaan, alamat kantor,
No. Tlp kantor/faximile

 KEADAAN UMUM PASIEN


Miimal berisi: golongan darah, tekanan darah,
adakah kelainan tensi, jantung, DM, alergi
obat/makanan tertentu, dan penyakit tertentu
(Hepatitis, HIV)
STANDAR DENTAL RECORD
 ODONTOGRAM
Selalu ditempatkan dibagian awal dari dental record,
setelah data identitas px dan data keadaan umum px.
Selanjutnya diikuti lembar data perawatan gigi

Berisi data tanggal pemeriksaan, gambar denah gigi


(odontogram), hubungan oklusi, ada/tidaknya torus
palatinus/mandibularis, tipe palatum
(dalam/sedang/rendah), dan anomali gigi yg lain.

 DATA PERAWATAN GIGI


Berisi : tanggal kunjungan, gigi yg dirawat, keluhan &
diagnosa, tindakan yang dilakukan, paraf drg.,
rongent gigi, intra oral digital foto (bila ada)
CONTOH

DENTAL RECORD

UNTUK PRAKTEK

DOKTER GIGI
KESIMPULAN

 Dalam penatalaksanaan proses identifikasi


diperlukan suatu kerjasama yg sangat baik &
terintegrasi (TEAM WORK)

 Penting untuk sosialisasi dan networking serta


membangun kerjasama antar dokter gigi
diseluruh tanah air, sosialisasi standar CHART
gigi, penyimpanannya, pusat data sidik jari
secara lintas sektoral, lintas fungsi dengan
instansi pemerintah / non pemerintah
KESIMPULAN

 Beberapa MAIN ISSUES dalam suatu kasus


bencana massal akan memberikan
kesempatan pihak tertentu memanfaatkan
keadaan. Hal ini perlu dihindarkan, dengan
tetap berpegang teguh pada prinsip TEAM
WORK dg bekerja secara prosedural, sesuai
jalur komando, kerjasama lintas sektoral
serta informasi yg keluar tetap dari satu pintu
(sesuai aturan Interpol)
KESIMPULAN

 Dibutuhkan pengorbanan dalam segala aspek


dengan mengedepankan suatu tujuan,
PROSES IDENTIFIKASI BERHASIL DG BAIK

 Masing-masing pekerjaan dalam unit-unit yg


ada, betapapun kecilnya informasi, mempunyai
arti yg penting penentuan identitas seseorang
 diperlukan TANGGUNG JAWAB
penyelesaian tugas secara PROFESIONAL
dan FUNGSIONAL sesuai kompetensinya
KELEMAHAN IDENTIFIKASI
DG SARANA GIGI GELIGI

 Masih rendahnya tingkat kesadaran


masyarakat untuk berobat gigi ke dokter
gigi/sarana pelayanan kesehatan gigi

 Belum memasyarakatnya pembuatan Dental


Record / rekam data gigi / odontogram oleh
dokter gigi
Thank You

“You can help people, yourself


and colleagues by managing
good dental records”

Anda mungkin juga menyukai