1) Pengukuran Ketersediaan
Sumber Daya Alam 2) Kelangkaan Sumber Daya
Alam
3) Pengukuran Kelangkaan
Sumber Daya Alam secara 4) Kesimpulan
Fisik dan Ekonomi
Bagaimana cara mengukur ketersediaan
sumber daya alam ?
Pengukuran Ketersediaan Sumber Daya Alam
Dalam buku Akhmad Fauzi (2004:9), pengukuran sumber daya disederhanakan
dari konsep Rees (1990) yang membaginya ke dalam beberapa komponen.
?
idak terbarukan),
ketersediaan yang sering digunakan
beberapa konsep ketersediaan yang di-gunak
antara lain
an antara lain;
Untuk mengetahui langka atau tidaknya sumber daya alam di bumi ini,
para ahli konomi menggunakan berbagai cara atau alat pengukur dalam
bidang ilmunya, yaitu
dengan melihat harga barang sumber daya alam dan nilai sewa ekonomis
atau economic rent.
Bagaimana cara melakukan pengukur-
an sumber daya alam secara Fisik dan
Ekonomi?
Pengukuran Kelangkaan Sumber
Daya Alam secara Fisik &
Ekonomi
Pengukuran kelangkaan Sumber
Daya Alam secara Fisik
Secara umum, biasanya kelangkaan sumber daya alam diukur
secara fisik dengan menghitung sisa umur ekonomis. Hal ini
dilakukan dengan menghitung cadangan ekonomis yang tersedia
dibagi dengan tingkat ekstraksi. Pengetahuan tentang cadangan
belum memungkinkan kita mengetahui apakah cadangan
tersebut banyak atau sedikit, makin langka atau tidak. Untuk itu
cadangan lebih sering dibandingkan dengan tingkat penggunaan
seperti produksi tahunan atau tingkat konsumsi sehingga bisa
dihitung berapa lama cadangan akan mampu memberikan
pasokan kebutuhan sumber daya alam dan energi. Cadangan
bersifat dinamis sebagai jumlah tertentu jumlah sumber daya
alam dan energi yang bisa di produksi secara menguntungkan
pada harga sekarang dan tingkat teknologi sekarang.
Biaya Produksi
Pengukuran Kelangkaan
Sumber Daya Alam
secara Ekonomi
Harga Barang Sumber Daya Alam
Biaya Produksi
Barnett dan Morse mengajukan dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kuat dan hipotesis
lemah. Hipotesis kuat meyatakan bahwa biaya riil per satuan barang-barang ekstraktif
akan meningkat dengan berkembangnya waktu karena adanya keterbatasan dalam
jumlah maupun kualitas sumberdaya alam. Sedangkan hipotesis lemah menyatakan
bahwa meningkatnya kelangkaan sumberdaya alam cenderung meningkatkan biaya
produksi riil, tetapi peningkatan ini lebih cepat daripada kekuatan yang akan menekan
kenaikan biaya karena adanya perubahan teknik dan kekuatan ekonomi lainnya.
Harga Barang Sumber
Daya Alam
Kelangkaan sumber daya alam dapat dilihat dari harga barang sumber daya yang
semakin meningkat maupun dilihat dari “royalty” atau “rent”. Rent adalah harga bayangan
satu satuan barang sumber daya dalam persediaan (stock). Bila seseorang tertarik pada
“kelangkaan” maka “rent” lebih tepat sebagai alat pengukurnya. Namun bila seseorang
berminat untuk mengetahui banyaknya pengorbanan dalam memperoleh barang sumber
daya alam, maka harga lebih tepat sebagai indikatornya karena harga sudah mencakup
biaya produksi dan rent. Selanjutnya karena rent sulit untuk diamati maka “harga” lebih
banyak dipakai sebagai indikator baik untuk melihat kelangkaan maupun pengorbanan
guna menghasilkan barang sumberdaya alam.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa
pendekatan secara fisik maupun
secara ekonomis sama-sama
memiliki kelemahan. Pendekatan
secara fisik tidak memiliki kepastian
mengenai besarnya cadangan,
sedangkan pendekatan secara
ekonomis sama-sama memiliki
kelemahan yaitu bila mekanisme
pasar tidak dapat bekerja secara
sempurna. Oleh karena itu masih
sulit untuk memastikan kondisi dan
sumber daya alam itu, apakah masih
melimpah atau sudah langka adanya,
walaupun kita mengetahui secara
pasti bahwa pengambilannya telah
dilakukan secara terus-menerus
bahkan dengan laju yang semakin
meningkat.
Terima kasih