0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan12 halaman
Imunisasi bertujuan untuk mengurangi angka penyakit berbahaya dengan memasukkan sesuatu ke tubuh agar tahan terhadap penyakit. Jenis imunisasi mencakup hepatitis B, BCG, polio, DPT, dan Hib yang diberikan sesuai jadwal untuk mencegah berbagai penyakit seperti hepatitis, tuberkulosis, poliomelitis, difteri, pertusis, tetanus, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe B.
Imunisasi bertujuan untuk mengurangi angka penyakit berbahaya dengan memasukkan sesuatu ke tubuh agar tahan terhadap penyakit. Jenis imunisasi mencakup hepatitis B, BCG, polio, DPT, dan Hib yang diberikan sesuai jadwal untuk mencegah berbagai penyakit seperti hepatitis, tuberkulosis, poliomelitis, difteri, pertusis, tetanus, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe B.
Imunisasi bertujuan untuk mengurangi angka penyakit berbahaya dengan memasukkan sesuatu ke tubuh agar tahan terhadap penyakit. Jenis imunisasi mencakup hepatitis B, BCG, polio, DPT, dan Hib yang diberikan sesuai jadwal untuk mencegah berbagai penyakit seperti hepatitis, tuberkulosis, poliomelitis, difteri, pertusis, tetanus, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe B.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap
suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Tujuan : Untuk mengurangi angka penderita suatu
penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya JENIS IMUNISASI IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL) HEPATITIS B BCG (Bacillus Calmette-Guerin) Polio DPT ( difteri,pertusis dan tetanus) Hib (haemophilus influenza tipe B) Campak HEPATITIS B Merupakan salah satu penyakit infeksi hati berbahaya yang disebabkan oleh virus. Mencegah penyakit Hepatitis B ( Kerusakan Hati ) Pemberian vaksin hepatitis B pada anak dilakukan dalam kurun waktu 24 jam setelah kelahirannya, bahkan yang paling baik adalah dalam kurun waktu 12 jam. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB,selain imunisasi tsb dilakukan tambahan dengan imunoglobulin antihepatitis B dalamwaktu sebelum usia 24 jam. usia 3-6 bulan. Dengan cara intramuskuler.Sedangkan pada bayi di paha lewat anterolateral (antero= otot-otot bagian depan,lateral= otot bagian luar) BCG (Bacillus Calmette-Guerin) Vaksin untuk mencegah penyakit TBC / flek Paru Pemberian vaksin BCG hanya dilakukan satu kali, yaitu pada kisaran saat anak baru dilahirkan hingga berusia 2 bulan. Dilakukan ujituberkulin dulu (bila usia anak lebih dari 3 bulan.IDAI) untuk mengetahui apakahanak telah terinfeksi TBC atau belum ( Mantuk Test ) Disuntikkan secara intrakutan. Akan ditandai kulit yang menggelembung Dosis 0,05 ml POLIO Poliomelitis adalah suatu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan lumpuh pada kedua kaki. Imunisasi polio ada 2 macam, yang pertama oral polio ( vaksin tetes mulut) dan kedua inactivated polio vaccine, ini yang disuntikkan Dilakukan menelan vaksin polio 2 (dua) tetes setiapkali sesuai dengan jadwal imunisasi. Pemberian vaksin polio saat anak berusia satu,dua, empat, lalu enam bulan (sesuai jadwal imunisasi ) DPT ( difteri,pertusis dan tetanus)
Merupakan jenis vaksin gabungan. Vaksin ini diberikan
untuk mencegah penyakit difteri (penyumbatan jalan nafas / sesak nafas), Pertusis (batuk rejan / batuk 100 hari), tetanus (penyakit kejang otot). Vaksin harus disuntikkan secara intramuskuler atausecara subkutan yang dalam.( paha bagian luar) Diberikan pada usia 6 minggu dan 2 dosis berikutnya diberikan dengan interval masing-masing 4 minggu. Dosis 0,5 ml Hib (haemophilus influenza tipe B)
Mencegah infeksi mematikan yang disebabkan oleh
bakteri haemophilus influenza tipe B. (virus Hib adalah meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru-paru) Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dan diulang pada usia 18 bulan. Imunisasi HiB telah telah masuk program pemerintah, yaitu vaksin Pentabio produksi Bio Farma, vaksin HiB diberikan bersama DPT, Hepatitis B. (Pentavalen) Dosis 0,5 ml secara Intramuskular CAMPAK Mencegah Penyakit campak ( radang paru,radang otak & kebutaan) Vaksin campak diberikan dalam tiga dosis yaitu pada saat anak berusia 9 bulan, 2 tahun dan 6 tahun. Dosis 0,5 ml secara subcutan IMUNISASI TAMBAHAN MMR ( Vaksin Kombinasi antara vaksin campak, gondong, dan campak Jerman) Pemberian vaksin MMR dilakukan saat anak berusia satu tahun tiga bulan dan dapat diulang saat anak berusia enam tahun Banyak beredar isu negatif seputar imunisasi, salah satunya adalah isu autisme akibat pemberian vaksin MMR. Hingga kini tidak ditemukan kaitan yang kuat antara imunisasi MMR dengan autism. PCV (mencegah penyakit pneumonia, meningitis, dan septicaemia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pemberia vaksin yaitu saat anak berusia 2, 4, dan 6 bulan. Selanjutnya pemberian vaksin dapat kembali dilakukan saat anak berusia 12 bulan hingga 15 bulan Rotavirus merupakan jenis vaksin untuk mencegah diare. Pemberian pada saat anak berumur 2, 4, dan 6 bulan. Varisela vaksin untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Vaksin ini hanya bisa diberikan pada anak berusia satu tahun ke atas. Vaksin terhadap cacar air ini hanya cocok untuk mereka yang belum pernah terkena cacar air. Dosis vaksin yang diperlukan hanya satu kali HPV diperuntukkan kepada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviksatau kanker pada leher rahim yang sebagian besar kasusnya disebabkan oleh virus human papillomavirus. diberikan sejak usia dua belas tahun dengan frekuensi pemberian sebanyak tiga kali. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah 2 bulan, sedangkan jarak antara dosis pertama dan ketiga adalah 6 bulan. Tifus untuk mencegah tifus yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Pemberian vaksin tifus bisa dilakukan pada saat anak telah berusia dua tahun frekuensi pengulangan tiap tiga tahun sekali Influenza untuk mencegah virus-virus influenza. Vaksinasi pada anak-anak bisa dilakukan sejak mereka berusia enam bulan hingga 18 tahun dengan frekuensi pengulangan satu kali tiap tahunnya TERIMA KASIH