Anda di halaman 1dari 10

Evaluasi Suppositoria

Oleh
Laila Fitriyani,S.Farm., Apt
Uji Waktu Leleh
• Uji ini merupakan suatu ukuran waktu yang diperlukan
suppositoria untuk meleleh sempurna bila dicelupkan dalam
penanggas air dengan temperatur tetap (37°C).
• Alat yang biasa digunakan untuk mengukur kisaran leleh
sempurna dari suppositoria adalah suatu Alat Disintegrasi
Tablet
• Suppositoria dicelupkan seluruhnya dalam penanggas air yang
konstan, dan waktu yang diperlukan suppositoria untuk
meleleh sempurna atau menyebar dalam air disekitarnya
diukur.
Uji waktu hancur
• Uji waktu hancur ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama
sediaan tersebut dapat hancur dalam tubuh.
• Cara uji waktu hancur dengan dimasukkan dalam air yang di
set sama dengan suhu tubuh manusia.
• Sediaan yang berbahan dasar PEG 1000 waktu hancurnya ±15
menit, sedangkan untuk oleum cacao dingin 3 menit. Jika
melebihi syarat diatas maka sediaan tersebut belum
memenuhi syarat untuk digunakan dalam tubuh.
• Suppo yang digunakan untuk uji ini sebanyak 3 buah.
• Suppo diletakkan di bagian bawah ‘perforated disc’ pada alat, kemudian
dimasukkan ke silinder yang ada pada alat.
• Lalu diisi air sebanyak 4 liter dengan suhu 36-37 oC dan dilengkapi dengan stirer.
• Setiap 10 menit balikkan tiap alat tanpa mengeluarkannya dari air. Disintegrasi
tercapai ketika suppo :
• a. Terlarut sempurna
• b. Terpisah dari komponen-komponennya, yang mungkin terkumpul di
permukaan air (bahan lemak meleleh) atau tenggelam di dasar (serbuk tidak larut)
atau terlarut (komponen mudah larut) atau dapat terdistribusi di satu atau lebih
cara ini.
• c. Menjadi lunak, dibarengi perubahan bentuk, tanpa terpisah sempurna
menjadi komponennya, massa tidak lagi memiliki inti padatan yang membuatnya
tahan terhadap tekanan dari pengaduk kaca.
• Suppo hancur dalam waktu tidak lebih dari 30 menit untuk suppo basis lemak dan
tidak lebih dari 60 menit untuk suppo basis larut air, kecuali dinyatakan lain.
(BP2002, A237, FI IV hal 1087-1088)
Titik lebur
• Titik lebur adalah suhu di mana zat yang kita uji
pertama kali melebur atau meleleh seluruhnya.
• Ditunjukan pada saat fase padat cepat hilang.
• Dalam analisa farmasi titik lebur untuk menetapkan
karakteristik senyawa dan identifikasi adanya pengotor.
• Untuk uji titik lebur di butuhkan alat pengukuran titik
lebur yaitu, Metting Point Apparatus (MPA) alat ini
digunakan untuk melihat atau mengukur besarnya titik
lebur suatu zat.
• Untuk basis oleum cacao dingin persyaratan leburnya
adalah 3 menit, sedangkan untuk PEG 1000 adalah 15
menit.
Prinsip Kerja MPA
• Bahan yang dimasukan pada tempatnya, kemudian
dipanaskan dan tingkat kelelehan dapat diketahui .
• Pipa kapiler akan menghisap sampel.
• Kemudian pipa tersebut dibekukan setelah itu
dimasukkan ke dalam wadah sampel di bagian
atasalat.
• Dilihat melalui lensa saat bahan meleleh.
• Tekan HOLD makan akan muncu suhu pada layar
display.
Evaluasi Salep/Krim
Daya Sebar
• Uji Daya Sebar diartikan sebagai kemampuan untuk
disebarkan pada kulit.
• Penentuannya dilakukan dengan Extensometer. Caranya yakni
salep dengan volume tertentu dibawa ke pusat antara dua
lempeng gelas, lempeng sebelah atas dalam interval waktu
tertentu dibebani oleh peletakan dari anak timbang.
Permukaan penyebaran yang dihasilkan dengan menaiknya
pembebanan menggambarkan suatu karakteristik untuk daya
hambur (Voigt, 1994)
Uji Homogenitas

• Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui


kehomogenan zat aktif dalam basis, sehingga setiap kali salep
tersebut digunakan dosisnya sama.
• uji homogenitas ini melihat apakah masih ada partikel obat
yang terlalu kasar yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
Homogenitas juga dapat dipengaruhi oleh faktor penggerusan
yang dilakukan pada saat pembuatan.
• Cara: Dioleskan salep diatas kaca objek. Lalu diratakan tipis-
tipis. Diamati homogenitas bahan aktif dalam basis salep.

Anda mungkin juga menyukai