Shaefer & Olson's (1981 seperti dikutip Canaryt Emmers-Sommers & Olson's,
mengidentifikasi lima aspek dari keintiman.
1. Keintiman emosional, menunjuk pada kemampuan untuk berkomunikasi secara
terbuka dengan perasaan saling percaya dan saling mendukung.
2. Keintiman sosial, menuniuk pada kepemilikan teman atau sahabat.
3. Keintiman fisik, menuniuk pada kedekatan fisik.
4. Keintiman intelektual, menunjuk pada keterbukaan di dalam mendiskusikan
berbagai isu.
5. Keintiman rekreasional, menuniuk pada kesediaan untuk terlibat dalam
kegiatan yang menyenangkan.
• Dari mana asalnya cinta? Sebagai sebuah emosi, cinta berhubungan
dengan reaksi-reaksi fisiologis, dan reaksi-reaksi fisiologis
berhubungan dengan pengalaman masa lalu, nilai-nilai, minat, dan
motivasi.
• Triangular theory of love dari Robert Sternberg (dalam Baron &
Byrne, 1997) menyebutkan bahwa setiap cinta itu terdiri dari tiga
unsur. Jika kita merasakan ketiga unsur tersebut, maka berarti
kita sudah mengalami puncaknya jatuh cinta.
• Intimacy: merupakan komponen emosional
yang melibatkan kedekatan emosional,
saling pengertian, dan dukungan
emosional.
• Passion: merupakan komponen
motivasional yang melibatkan ketertarikan
fisik, romantisme dan ketertarikan seksual.
• Commitment: merupakan komponen
kognitif yang meliputi pengambilan
keputusan untuk menyatakan cinta dan
seberapa jauh komitmen untuk
mempertahankan komitmennya tersebut.
Berdasarkan kombinasi dari ketiga unsur cinta tersebut, Sternberg
mengidentifikasi tujuh jenis cinta.