Oleh:
Prof. Drs. Koentjoro, MBSc, Ph. D, psikolog Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Komponen passion komponen ini mengajarkan pada keromantisan, ketertarikan fisik, pemenuhan kebutuhan biologis, dan fenomena terkait dalam menjalin hubungan cinta. Komponen decision/commitment Dalam jangka pendek hal ini berarti keputusan untuk mencintai seseorang dan dalam jangka panjang berarti komitmen untuk saling menjaga cinta masing-2 pasangan.
Property
Intimacy
Stabilitas Kontrol kesadaran Cukup tinggi Cukup
Komponen Passion
rendah Rendah Tinggi Cukup
Decision/ commitment
Cukup tinggi Tinggi Rendah Tinggi
Tipe kepentingan hubungan Cukup jangka pendek Tipe kepentingan hubungan Tinggi jangka panjang
Tinggi
Cukup
Rendah
Tinggi
Cukup
Rendah Cukup tinggi
Love
Thomsonian model Model kedua yaitu dari Thomson (thomsonian model). Teorinya disebut sebagai the bonds of intelligence. Artinya cinta merupakan gabungan dari pengalaman-2.
Affects Cognitions motivations
Love
Thurstonian model
Model ketiga yaitu Thurstonian model yang didasarkan pada theory of primacy factors dari Thurstone. Menurut Thurstone, cinta itu tidak tunggal (one main thing) seperti Spearmanian model maupun gabungan seperti Thomsonian model. Akan tetapi Thurstone berpendapat bahwa cinta merupakan serangkaian struktur primer yang dipahami secara terpisah dari pada satu kesatuan secara integritas, karena serangkaian struktur berkontribusi secara serentak terhadap cinta. Baik affects, cognitions, maupun motivations memiliki status struktur yang sama yang perannya untuk menguatkan cinta.
Love
Jenis-2 Cinta
Nonlove: Yaitu hubungan yang tidak memiliki/ tidak didasari ketiga komponen cinta yqaitu intimacy, passion, decision/commitment. Liking Perasaan dan hubungan yang didasarkan pada rasa persahabatan. Seseorang merasakan adanya kedekatan, keterikatan, dan kehangatan terhadap yang lain tanpa adanya tujuan untuk saling mencintai dan memikirkan hubungan lebih lanjut ke jenjang perkawinan melainkan sekedar rasa suka. Infatuated love Yaitu perasaan cinta, rasa kekaguman terhadap seseorang pada pandangan pertama. Cinta ini biasanya muncul hanya sekejap tanpa dilandasi komitmen atau keputusan juga tidak adanya keakraban. Empty love Jenis cinta ini seseorang mencintai yang lain dan memiliki komitmen, akan tetapi tanpa dilandasi komponen intimacy. Cinta ini biasanya terdapat pada hubungan yang membosankan yang telah berjalan beberapa tahun dan keduanya merasa semakin hari tidak tertarik pada fisik maupun ikatan secara emosional.
Romantic love jenis cinta ini merupakan kombinasi antara komponen intimacy dan passion. Inti dari cinta ini yaitu adanya perasaan cinta yang dibumbui dengan unsur lain yaitu berupa ketertarikan fisik dan adanya kesamaan (similarities) antar keduanya. Fatuous love Merupakan cinta hasil dari kombinasi passion dan decision/commitment tetapi tanpa dilandasi adanya intimacy. Cinta ini biasanya terjadi sewaktu seseorang menghadiri suatu acara atau bertemu dengan seseorang yang baru dikenal. Setelah itu mereka berdua berkomitmen untuk menjalin hubunan, beberapa minggu kemudian tunangan, dan tidak lebih dari satu bulan memutuskan untuk menikah. Consummate love Yaitu cinta seseorang yang sepenuhnya/seutuhnya terhadap orang yang dicintainya berlandaskan ketiga komponen cinta (intimacy, passion, dan decision/ commitment)
Passion
decision/ commitment
More Love
Gambar tsb menggambarkan 3 segitiga yang berbeda yang sebenarnya hanya membedakan area. Perbedaan area tersebut mempresentasikan bahwa semakin besar gambar segitiga cinta, semakin besar pula cinta yang ada.
UNBALANCED TRIANGLE
Passion
intimacy
decision
Gambar di atas menunjukkan adanya 4 segitiga yang berbeda bentuknya. Gambar yang paling atas mengilustrasikan segitiga yang seimbang (balanced triangle) dari ketiga komponen cinta, sedangkan ketiga segitiga berikutnya menggambarkan ketidakseimbangan komponen-2 cinta. Misal komponen yang lain lebih besar sedangkan yang lainnya kurang, dll.
decision passion
Under involvement Yaitu posisi kenyataan komponen triangular jauh lebih rendah dibanding dengan triangular cinta yang diharapkan.
Over involvement Yaitu tingkat kenyataan triangular komponen cinta jauh lebih tinggi dibanding dengan yang diidealkan.
Misinvolvement Yaitu hubungan yang memiliki tingkat komponen intimacy dan passion lebih kecil sedangkan tingkat decision/commitment jauh melampaui garis ideal.
Self vs other triangles Minimal ada dua pihak yang terlibat dalam hubungan cinta interpersonal. Masing-2 mengalami/memiliki triangle of love. Dengan demikian masing-2 individu tadi dapat mengkonsepkan tingkat kecocokan/ketidakcocokan yang dirasakan. Dalam self vs other triangles terdapat 4 keterlibatan hubungan yang terjadi antara dua individu:
Perfectly matched involvement Jenis hubungan ini kedua pihak sama-sama merasakan hadirnya ketiga komponen cinta dengan porsi yang sungguh sempurna. Keterangan - - - - - = other _______ = self
Closely matched involvement Jenis hubungan ini, baik diri sendiri maupun pasangan merasakan bahwa kehadiran komponen cinta sudah mendekati kesempurnaan sebagaimana yang masing-2 harapkan.
Moderately mismatched involvement Komponen cinta yang dihadirkan oleh diri kita dengan pasangan kita tidak begitu cocok atau kurang seimbang.
Severely mismatched involvements Yaitu triangle yang kita hadirkan jauh melampaui batas jika dibanding dengan triangle pasangan kita sehingga terjadi kesenjangan cinta yang begitu dalam.
Self-perceived vs other-perceived
Sangat mungkin sekali kita membedakan antara Self-perceived vs other-perceived triangles. Dalam hubungan cinta, seseorang memiliki segitiga cinta yang mempresentasikan cintanya. Akan tetapi, hal ini tidak menjamin bahwa pasangan kita akan merasakan sama persis seperti yang kita rasakan. Dengan kata lain, dalam menjalin hubungan, pasangan mungkin tidak merasakan ketiga komponen cinta itu seperti yang sebenarnya ingin kita persembahkan untuknya. Terdapat 2 hubungan dalam persepsi hubungan yaitu: Matched perceptions
Kedua pihak telah memiliki persepsi yang cocok/sama mengenai kehadiran ketiga komponen cinta. Dengan kata lain keduanya samasama merasakan intimacy, passion, decision/commitment dengan porsi yang seimbang. Keterangan: - - - - - = other-perceived _______ = selfperceived
Unmatched perceptions Komponen cinta yang kita rasakan jauh lebih lebih kecil padahal sebenarnya pasangan kita sudah bermaksud menghadirkan segenap triangle of love secara sempurna. Dengan demikian terjadi unmatched perceptions.
Referensi
Sternberg, Robert J. 1986. A Triangular Theory of Love. Yale University: American Psychological Association, Inc.
Prof.Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Cinta manipulasi
Jika aku mampu mendapatkan dia maka aku yakin dia sebenarnya juga mencintai aku. Itulah prinsip cinta manipulasi. Cinta ini mencoba untuk mengontrol perasaan, perilaku, dan sikap dari pasangan. Dan ini bukanlah cinta yang sesungguhnya.
kuat, muncul tanpa kesadaran mental maupun rasional yang memotivasi seseorang untuk bertindak pada perilaku tertentu.
Ikatan emosional
Ikatan disini berbeda dengan ketergantungan yang segala sesuatu tergantung pada pasangan. Akan tetapi, ikatan disini berarti orang yang memiliki harga diri lebih tinggi cenderung saling memiliki komitmen secara emosional dan mendalam.
Roda cinta
Teori Reiss membagi 4 tingkatan dalam sejarah perkembangan cinta. Rapport (memahami) awal untuk mencintai diperlukan perasaan saling memahami, membangun kepercayaan, dan menghargai orang lain. Self-revelation ( saling terbuka) meliputi pertukaran pikiran dan bercurah hati secara terus menerus tentang informasi yang pribadi dan intim sekalipun. Mutual dependency (ketergantungan yang menguntungkan) pada tahap ini dua orang ingin menghabiskan waktu berdua saja hingga berkembang pada adanya rasa saling memerlukan antara yang satu dengan yang lain. Personality Need Fulfillment (pemenuhan kebutuhan pribadi) tahap ini hubungan sudah mulai berkembang adanya perubahan emosional dan harapan adanya dukungan yang saling menguntungkan dari kedua belah pihak. Hubungan mulai menemukan kebutuhan-2 dasar manusia yang sebenarnya diperlukan baik secara fisik maupun emosional.
Referensi
Lamanna, Mary Ann and Agnes Riedmann. 1990. Marriages and Families: Making choices and Facing Change. Belmont: Wadsworth publishing Company. Fourth edition.