Anda di halaman 1dari 6

 Irvan Cahyo F

 Naya Luthfiah A
 Prada Mustika
 Rani Alpriyani
 Salsabiila
Persatuan dan Kesatuan
1998-Sekarang
Persatuan dan Kesatuan Pada Masa Reformasi (Periode 21 Mei
1998-Sekarang)
Periode ini disebut juga era reformasi. Gejolak politik di era
reformasi semakin mendorong usaha penegakkan kedaulatan
rakyat dan bertekad untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menghancurkan
kehidupan bangsa dan negara.
Memasuki masa reformasi, bangsa indonesia bertekad
untuk menciptkan sistem pemerintahan yang konstitusional atau
pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi:
1. Adanya pembatasan kekuasaan pemerintah atau eksekutif
2. Jaminan atas hak asasi manusia dan hak hak warga negara
Berdasarkan hal itu, salah satu bentuk reformasi yang dilakukan oleh
bangsa Indonesia adalah melakukan perubahan atau amandemen
atas Undang-Undang Dasar 1945. dengan mengamandemen UUD
1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan
dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang
sebelumnya. Amandemen atas Uud 1945 telah dilakukan oleh MPR
sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
Perubahan UUD 1945 pada hakikatnya tidak mengubah
sistem pemerintahan Indonesia. Baik sebelum maupun sesudah
perubahan, sistem pemerintahan Indonesia tetap presidensial.
Tetapi perubahan tersebut telah mengubah peran dan hubungan
presiden dan DPR. Jika dulu presiden memiliki peranan yang
dominan, bahkan dalam praktiknya dapat menekan lembaga
lembaga negara yang lain, kini UUD NRI 1945 memberi peran yang
lebih proporsional (Berimbang) terhadap lembaga lembaga negara.
Begitu pula kontrol terhadap kekuasaan presiden menjadi lebih
ketat.
Selain itu, perubahan undang undang Dasar 1945 juga mengubah
struktur ketatanegaraan Indonesia. Jika dibandingkan dengan
Undang Undang Dasar 1945 sebelum diubah maka UUD NRI 1945
terdapat penghapusan dan penambahan lembaga lembaga negara.
Berikut dipaparkan perubahan perubahan mendasar dalam
ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan Undang Undang Dasar
1945, yaitu:
1) Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan menurut UUD (Pasal 1
ayat 2)
2) MPR Merupakan lembaga bikameral,yaitu terdiri dari anggota
DPR dan anggota DPD ( Pasal 2 ayat 1)
3) Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat ( pasal
6A ayat 1)
4) Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan
(Pasal7)
5) Pencantuman Hak Asasi Manusia (pasal 28A-28J)
6). Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi negara
7). Presiden bukan Mandataris MPR
8). MPR tidak lagi menyusun GBHN
9). Pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) dn Komisi Yudisial
(KY) Pasal 24B dan 24C
10). Anggaran Pendidikan minimal 20% (Pasal 31 ayat 4)
11). Negara Kesatuan tidak boleh diubah (Pasal 37 ayat 5)
12). Penjelasan Undang Undang Dasar 1945 dihapus.

Anda mungkin juga menyukai