Anda di halaman 1dari 49

PEMERIKSAAN SPIROMETRI

NOVITA EVA SAWITRI


CURICULUM VITAE

• Nama : dr. Novita Eva Sawitri, SpP, MKes


• Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 25 November 1975
• Alamat : Jl. Demak Bintoro 3 no 18 Nusukan
Surakarta 57135
Riwayat Pendidikan
• SMA Negeri 3 Surakarta tahun 1993
• Dokter Umum : FK Universitas Sebelas Maret Surakarta,
tahun 2000
• Dokter Spesialis : FK Universitas Sebelas Maret Surakarta,
tahun 2015
• S2 : FK Universitas Sebelas Maret Surakarta,
tahun 2015

Riwayat Pekerjaan
• Puskesmas Kratonan Surakarta, tahun 2002-2005
• BBKPM/RS Paru Surakarta, tahun 2006-sekarang
• RS Hermina Surakarta, tahun 2017-sekarang
PENDAHULUAN

FUNGSI RESPIRASI
PARU

VENTILASI
SPIROMETRI DIFUSI
PERFUSI
Jumlah udara yang dapat
keluar paru dalam sekali
napas

Fungsi mekanikal
terintegrasi
Spirometer SPIRO -paru
spirogram METRI -dinding dada
- otot-otot pernapasan

Noninvasif,objektif,
sensitif, relatif aman
Diagnostik

Tujuan
Kesehatan
pemeriksaan Monitoring
masyarakat
Spirometri

Evaluasi
disabiliti
atau
impairment
Indikasi Pemeriksaan Spirometri
1. Perokok yang berumur lebih dari 40 tahun
2. Batuk kronik
3. Sesak napas
4. Rasa berat di dada (chest tightness) saat latihan
(exercise) dengan atau tanpa batuk
5. Pasien asma, PPOK dan SOPT dalam keadaan
stabil untuk mendapatkan nilai dasar
Indikasi Pemeriksaan Spirometri
6. Pasien asma, PPOK dan SOPT setelah
pemberian bronkodilator
7. Penderajatan asma akut
8. Pro tindakan bedah dengan anestesi umum
9. Reseksi paru
10. Pemeriksaan berkala progresiviti penyakit
11. Pajanan debu atau bahan kimia di tempat
kerja
12. Mengetahui kecacatan atau ketidakmampuan
Kontra Indikasi
• Pneumothoraks, aneurisma aorta, post
op mata, post op thoraks-abdomen-saraf
• Infeksi pernapasan, hemoptisis
• Riwayat pneumothoraks, infark myocard,
hipertensi tak terkontrol, emboli
pulmonal, stroke
• Tidak kooperatif, sulit berkomunikasi
Persiapan Pemeriksaan Spirometri

Alat dan
Pasien
Bahan
Fasiliti dan
Pemeriksa
Ruangan
Alat dan Bahan
• Cek kalibrasi setiap hari
• Kalibrasi alat spirometer sekali dalam
seminggu
• Mouth piece
Pasien
• Bebas rokok 2 (dua) jam sebelum
pemeriksaan
• Tidak boleh makan terlalu kenyang
• Tidak boleh berpakaian terlalu ketat
• Penggunaan bronkodilator terakhir
minimal 8 jam untuk bronkodilator aksi
singkat dan 24 jam untuk bronkodilator
aksi panjang
• Mengerti tujuan pemeriksaan spirometri
Pemeriksa

• Terlatih
• Mengerti tujuan pemeriksaan
spirometri
• Dapat menilai hasil
Ruang dan Fasiliti
• Ruangan dengan sistem ventilasi yang
baik
• Suhu udara tempat pemeriksaan min 17˚C
atau max 40˚C
• Pemeriksaan terhadap pasien penyakit
infeksi saluran napas dilakukan terakhir
dan setelah itu harus dilakukan tindakan
antiseptik
Prosedur Tindakan
• Dilakukan pengukuran tinggi badan
• Tentukan nilai dugaan/prediksi
(Pneumobile Project Indonesia)  jenis
kelamin, usia, suku/ras, tinggi badan
• Posisi duduk pada kursi (ada sandaran
tangan) tidak beroda.
• Jika posisi berdiri sebaiknya pada hasil
diberi catatan khusus.
Kapasiti Vital Paksa (KVP) dan Volume
Ekspirasi Paksa detik pertama (VEP1)

• KVP adalah volume maksimal udara yang


dikeluarkan pada ekshalasi paksa
maksimal dari inspirasi maksimal.

• VEP1 adalah volume maksimal udara


yang dikeluarkan pada detik pertama
ekspirasi paksa dari inspirasi maksimal.
Prosedur pemeriksaan
KVP dan VEP1
1. Periksa kalibrasi spirometer
2. Jelaskan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
3. Siapkan subjek
4. Tanyakan tentang merokok, penyakit yang
diderita, penggunaan obat-obat
5. Ukur berat badan dan tinggi badan tanpa
sepatu
Prosedur pemeriksaan
KVP dan VEP1
6. Cuci tangan
7. Pandu dan demontrasikan pemeriksaan
kepada subjek, termasuk
– Postur yang benar dengan kepala agak
menengadah
– Menarik napas dengan cepat dan tuntas
– Posisi mouth piece harus rapat
– Menghembuskan napas dengan kekuatan
maksimal
Prosedur pemeriksaan
KVP dan VEP1
8. Ulangi manuver hingga didapatkan
minimal tiga manuver dan umumnya
tidak lebih dari delapan manuver.
9. Cek apakah nilai dapat diterima dan
reprodusibel
10. Ulangi manuver bila diperlukan
Kapasiti Vital (KV) dan Kapasiti
Inspiratori (KI)

• Kapasiti vital (KV) adalah jumlah udara


yang dapat diekspirasi maksimal setelah
inspirasi maksimal.

• Kapasiti inspiratori adalah jumlah udara


yang dapat dihirup pada inspirasi
maksimal setelah ekspirasi biasa.
Prosedur pemeriksaan
KV dan KI
• Periksa kalibrasi spirometer
• Jelaskan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
• Siapkan subjek
• Tanyakan tentang merokok, penyakit yang
diderita, penggunaan obat-obat
• Ukur berat badan dan tinggi badan tanpa sepatu
• Cuci tangan
Prosedur pemeriksaan
KV dan KI
• Pandu dan demontrasikan pemeriksaan
kepada subjek, termasuk
– Postur yang benar dengan kepala agak
menengadah
– Menarik napas biasa tiga kali diikuti dengan
menarik napas dalam dan tuntas
– Menghembuskan napas perlahan sampai tidak
ada lagi udara yang bisa dihembuskan, tanpa
perasat paksa
– Posisi mouth piece dan hidung harus ditutup rapat
Prosedur pemeriksaan
KV dan KI
• Ulangi manuver hingga didapatkan minimal
tiga manuver dan umumnya tidak lebih dari
delapan manuver.
• Cek apakah nilai dapat diterima dan
reprodusibel
• Ulangi manuver bila diperlukan
Arus Puncak Ekspirasi (APE)
• Arus puncak ekspirasi adalah nilai arus
tertinggi yang didapat dari ekspirasi
maksimum paksa.
• Nilai APE pada pemeriksaan
menggunakan spirometer sekaligus bisa
didapatkan dengan manuver yang sama
seperti manuver KVP.
Maximum Voluntary Ventilation
(MVV)
• Maximum voluntary ventilation adalah volume
udara terbanyak yang dapat dihirup selama
periode waktu tertentu.
• Periode waktu yang biasa dipakai adalah selama
12 detik.
• Prosedur pemeriksaan MVV sebaiknya dilakukan
dengan posisi duduk dan hidung ditutup.
• Manuver MVV diawali dengan tiga kali pernapasan
volume tidal dan diikuti dengan pernapasan
secepat mungkin dan sedalam mungkin.
Hasil yang dapat diterima
(acceptable)
• Pemeriksaan dengan awal yang baik, yaitu
volume ekstrapolasi kurang dari 5% KVP atau
0,15 L
• Pemeriksaan dilakukan sampai selesai, yaitu
ekspirasi selama minimal 6 detik untuk
dewasa dan 3 detik untuk anak-anak
• Grafik flow-volume mempunyai puncak
Hasil yang dapat diterima
(acceptable)
• Selama pemeriksaan tidak terdapat
– Batuk pada detik pertama ekspirasi
– Manuver valsava
– Permulaan ekspirasi yang ragu-ragu
– Pemeriksaan tidak selesai
– Terdapat kebocoran
– Mouth piece tersumbat
– Meniup lebih dari sekali
Hasil Spirometri Normal

• Jika nilai KVP > 80% nilai dugaan untuk semua


usia
Dan
• VEP1 > 80% nilai dugaan untuk usia < 40 tahun
• VEP1 > 75% nilai dugaan untuk usia 40-60 tahun
• VEP1 > 70% nilai dugaan untuk usia > 60 tahun

Anda mungkin juga menyukai