Anda di halaman 1dari 24

TRANSFORMASI

GEOMETRI

ROSNY GONYDJAJA
Transformasi Geometri
Perubahan bentuk geometri citra yang meliputi
rotasi, pencerminan(flipping), pemotongan bagian
tertentu pada citra(cropping), penskalaan(scalling/
zooming).
1. Operasi Rotasi
Rotasi merupakan operasi geometri yang tidak
mengalami perubahan ukuran citra. Sebuah pixel
yang posisinya pada (x,y) diputar terhadap titik pusat
putaran (xc,yc) dengan sudut ɣ hingga posisi akhirnya
di titik (xʼ,yʼ).
Berdasarkan gambar di atas, maka:
x = xc + r cos θ atau x - xc = r cos θ
y = yc + r sin θ y - yc = r sin θ
xʼ = xc + r cos (θ+ɣ)
= xc + r {cos θ.cos ɣ - sin θ.sin ɣ}
= xc + r cos θ.cos ɣ - r sin θ.sin ɣ
= xc + (x-xc) cos ɣ - (y-yc) sin ɣ
yʼ = yc + r sin (θ+ɣ)
= yc + r {sin θ.cos ɣ - cos θ.sin ɣ}
= yc + r sin θ.cos ɣ - r cos θ.sin ɣ
= yc + (y-yc) cos ɣ - (x-xc) sin ɣ
Sebuah citra diputar 900 searah arah jarum jam

Sebuah citra diputar 900 berlawanan arah jarum jam


2. Operasi Pencerminan(flipping)
Operasi ini juga tidak mengalami perubahan
ukuran citra, hanya mengakibatkan adanya perubah-
an orientasi citra, baik secara horisontal, vertikal,
maupun keduanya. Sebuah pixel pada citra yang
terletak pada koordinat (x,y) mengalami pencerminan
horisontal maka koordinat yang baru menjadi (xʼ,yʼ).
Panjang xʼ= W-x, bila posisi x=W maka posisi xʼ=0.
Karena koordinat pixel citra tidak boleh 0, maka rumus
dimodifikasi menjadi:
xʼ= W-x+1
Jadi persamaan untuk pencerminan horisontal adalah:
xʼ= W-x+1 dan yʼ=y
Persamaan untuk pencerminan vertikal adalah:
yʼ= H-y+1 dan xʼ=x
Persamaan untuk pencerminan horisontal & vertikal:
xʼ= W-x+1 dan yʼ= H-y+1
Citra dicerminkan secara horizontal

Citra dicerminkan secara vertikal


3. Operasi Pemotongan(cropping)
Operasi ini adalah pengolahan citra dengan
memotong suatu bagian dari citra. Sebuah citra
dicropping sebesar WxH. Titik (x1,y1) dan (x2,y2)
adalah koordinat titik pojok kiri atas dan pojok kanan
bawah citra yang akan dicrop.
Persamaan untuk pemotongan adalah:
W= x2 – x1 dan H= y2 - y1
4. Operasi Penskalaan(scalling/zooming)
Operasi ini dimaksudkan untuk memperbesar
(zoom-out) atau memperkecil (zoom-in) citra sesuai
dengan faktor skala K yang diinginkan. Pada
prinsipnya, operasi penskalaan menggandakan
jumlah pixel sebesar K kali semula, bila K>1, dan 1/K
kali semula, bila 0<K<1, dalam arah vertikal dan
horisontal.
Contoh 1: perhitungan digital dari penskalaan sebuah
pixel dengan Kh=2, Ky=2 dan K=2.
Contoh 2: perhitungan digital dari penskalaan empat
buah pixel dengan Kh=1/2, Ky=1/2 dan K=1/2.

Contoh 3: perhitungan digital dari penskalaan empat


buah pixel dengan Kh=2, Ky=2 dan K=2.
5. Operasi Transpose
Citra asal A(NxM) dengan operasi transpose
menghasilkan citra B(MxN).
Rumus operasi transpose:
B(j,i) = A(i,j)
baris i = 0,1,2, …, N-1
kolom j = 0,1,2, …, M-1
Operasi Dengan Dua Citra
1. Operasi Penjumlahan Citra (Image Blending)
Penggabungan citra dilakukan dengan cara
menjumlahkan sebuah citra dengan citra lain.
Penggabungan ini bisa dilakukan juga bila jumlah citra
yang digabungkan lebih dari dua.Secara matematis
rumus penggabungan citra adalah:
f(x,y)ʼ=w1.A1(x,y) + w2.A2(x,y) + … wn.An(x,y)
dimana w1,w2,w3, … wn, masing-masing adalah bobot
untuk citra A1,A2,A3, … An. Dengan ketentuan bahwa:
w1 + w2 + w3, … wn=1.
Misalkan diketahui dua buah citra A(x,y) dan citra
B(x,y) akan digabungkan dengan bobot wA=0,6 dan
wB=0,4 sehingga menghasilkan citra baru C(x,y),
maka perhitungannya:
C(x,y) = 0,6 A(x,y) + 0,4 B(x,y)
+ =
2. Operasi Pengurangan Citra
Deteksi gerak sebuah benda dapat dilakukan
dengan operasi pengurangan. Untuk mencari benda
yang bergerak pada sebuah citra, yang harus dilaku-
kan adalah mengambil citra pertama dan citra kedua,
lalu salah satu citra dikurangkan terhadap citra yang
lain. Secara matematis dapat ditulis sebagai:
C(x,y) = A(x,y) + B(x,y)
Pada operasi ini, bagian yang tidak bergerak da-
lam citra akan menghasilkan nilai 0, sedangkan untuk
bagian yang bergerak akan menghasilkan nilai selain
0. Dengan demikian akan diketahui apakah pada citra
terdapat obyek yang bergerak atau berpindah.
- =
3. Operasi Boolean
Operasi ini disebut juga operasi logika. Operasi
ini hanya dilakukan untuk citra biner. Beberapa opera-
si logika yang sering digunakan adalah: operator NOT,
AND, OR, XOR, ˜AND, ˜OR dan ˜XOR.
Berikut tabel logika:
NOT AND OR
A C A B C A B C
0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1
˜AND ˜OR
A B C A B C
0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0
1 1 0 1 1 0
XOR ˜XOR
A B C A B C
0 0 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0
1 1 0 1 1 1
Operasi OR

OR =

Operasi AND

AND =
Operasi ˜OR

˜OR =

Operasi ˜AND

˜AND =
Operasi XOR

XOR =

Operasi ˜XOR

˜XOR =
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai