Anda di halaman 1dari 9

DESKRIPSI PROYREK

DATA UMUM PROYEK


BEBAN

Nama proyek : Pembangunan Gedung Bertingkat Menengah (10 Lantai)


STATIS
Lokasi proyek : jl. Soekarno Hatta Bandung, Jawa Barat DINAMIS

Fungsi bangunan : Hotel


HIDUP MATI ANGIN GEMPA
Pemilik Proyek : Yayasan dayang sumbi ITENAS
Jumlah tingkat : 3 lt basement + 9 lt ( 3lt podium + 6 lt tower ) BEBAN
STRUKTUR ORANG
UTILITAS FURNITURE HORIZONTAL
Sistem konstruksi : Beton (basement) dan Baja (podium dan tower)
AKSI
TERPUSAT MERATA
REAKSI

KESEIMBANGAN
STRUKTUR

ANALISIS PEMBEBANAN
BEBAN GAYA DINAMIS
ANALISA PEMBEBANAN GAYA BEBAN GAYA STATIS
Beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur,

Jenis pembebanan pada bangunan bertingkat menengah berupa beban vertical dan Beban setiap unsur dalam struktur gaya-gaya artinya beban itu berubah sesuai besaran dan

horizontal , adanya pembebanan horizontal pada gedung ini karena bangunan dengan yang menghasilkan beban mati dari plat lantai, lokasinya. Beban tersebut merupakan beban

berat elemen pendukung dan berat dari sementara.


massa yang besar dan bertingkat 10 lt, sehinggal beban yang diterima lebih banyak dari
bangunan gedung bertingkat lebih rendah. Pembebanan di bagi menjadi 2 kategori , struktur bangunan itu sendiri.

1.statis , 2 dinamis

Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
KOMPONEN STRUKTUR
PERMASALAHAN STRUKTUR SUBSTRUCTURE
Pemilihan material struktur yang tepat PONDASI
Pondasi yang akan digunakan pada bangunan gedung bertingkat menengah ini adalah pondasi raft /
Dimensi material struktur disesuaikan dengan desain
pondasi rakit, pondasi ini termasuk pondasi dangkal yang berbentuk plat yang sangat lebar dan
Tidak menimbulkan kerusakan bangunan sekitar pada saat proses pemasangan struktur
dilakukan massive dengan ketebalan tertentu, selain pengerjaan yang tidak lama ( tidak seperti pondasi dalam )

pondasi ini juga dapat menekan biaya struktur. Dalam pengerjaan pondasi ini galian basement
Menentukan jalur sirkulasi untuk keluar masuk kendaraan yang membawa material
struktur agar tidak mengganggu aktivitas lalu lintas di sekitar site dijadikan juga galian pondasi raft, pembuatan lantai kerja , bekisting terbuat dari batako yang disusun,

kemudian pemasangan pembesian lapis bawah dan atas, pemasangan pembesian untuk kolom –
MODUL STRUKTUR kolom dan dinding, pengecoran joga dapat dibagi – bagi apabila luasan terlalu luas.Ada beberapa tipe
Bangunan gedung bertingkat menengah ini menggunkan pondasi raft , yaitu : 1.Plat rata ( ketebalan p.raft sama). 2.Plat yang ditebalkan di bawah kolom (posisi
modul struktur berukuran 7,2m x 7,2m pada bagian ketebalan plat yang berada dibawah kolom lebih tebal). 3.Balok dan plat. 4.Plat dan kaki tiang.
podium/basement, serta 2,4 x 7,2m digunakan untuk 5.Basement sekaligus pondasi. Pada bangunan ini menggunakan pondasi raft dengan jenis basement
modul koridor. modul struktur tersebut dipilih karena
sekaligus pondasi karena dapat menggunakan ruang yang dihasilkan oleh pondasi ini.
beberapa pertimbangan antara lain :
2.Plat yang ditebalkan di bawah 4.Plat dengan 5.Basement
• Pertimbangan bahan dan material yang digunakan 1. Plat rata kolom 3.Balok dan plat kaki tiang sekaligus pondasi
• Penempatan mobil dan sirkulasi
• Dan fungsi kebutuhan ruang

Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
UPPERSTRUKTUR

KOLOM
Pada bangunan ini digunakan sistem kolom komposit yang merupakan kombinasi

antara baja dan beton. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan :

• Penghematan beban struktur dari beton.

• Kekakuan lantai menjadi meningkat.

• Penampang balok beton dapat menjadi lebih rendah.

Pondasi Raft • Panjang bentang pada batang tertentu dapat lebih besar.

BALOK
Balok struktur yang digunakan pada

bangunan retail dan kantor sewa ini

menggunakan Balok struktur baja


RETAINING WALL
Retaining wall merupakan sebuah keharusan untuk pembangunan sebuah composite yang dipadukan dengan

gedung bertingkat tinggi dengan jumlah basement lebih dari dua adukan beton.
lapis. Munculnya galian tanah basement akan membuat perubahan struktur SISTEM PEMBALOKAN
tanah di sekitarnya. Resiko yang paling awal adalah runtuhnya tanah di
sekitar lokasi galian, sehingga akan ada pergerakan gedung di sekitarnya. Untuk pembalokan bangunan dan kantor sewa ini menggunakan sistem two
way slab dan menggunakan plat lantai precast
Bahayanya adalah, gedung akan bergeser. Pergerakan gedung di sekitar lokasi
galiian biasanya terlihat dari adanya retakan tanah di sekitar gedung, Keuntungan dari sistem ini ialah :
Selanjutnya akan diikuti dengan miringnya gedung tersebut. Bangunan ini
 Dapat meredam suara dengan baik.
menggunakan retainil wall berupa jenis soldier pile, tiang – tiang yang di
tanam di sekitar site, penggunaan jenis retaining wall ini dipilih karena lokasi  Meredam getaran, panas dan kelembaban lebih baik.
site yang kecil
Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
PLAT LANTAI
Plat lantai yang digunakan pada bangunan gedung Stick system Panel system
bertingkat menengah ini menggunakan plat lantai bondek Beberapa keuntungan nya : Metode yang
- Sangat flexible digunakan hamper
dengan beberapa pertimbangan diantaranya :
- Mudah di modifikasi didalam mirip dengan unit
• Penghematan bekisting lantai karena plat bondek site sytem hanya saja
pada system ini
sekaligus berfungsi jadi formwork dan tidak
Dudukan dan frame di pasangkan tidak menggunakan
menggunakan besi bagian bawah karena fungsinya dengan struktur lalu kaca – kaca pola grid.
dipasang
sudah digantikan oleh bondek
• Plat bondek lebih aman jika terkena kebakaran
• Plat bondek anti karat sehingga bisa tahan lama
Unit system Column dan
Beberapa keuntungan nya :
CLADDING - Dibentuk secara fabrikasi Sprandrel
- Sedikit pengerjaan di dalam
Cladding sendiri memiliki arti memiliki pengertian sebagai pelindung
penutup yang membungkus luar bangunan.
site system
- Pengerjaan yang cepat Pemasangannya
Berupa frame (vertical dan dapat
Curtain Wall
horizontal) yang langsung di mengexpresikan
Curtain wall sendiri adalah pelapis atau penutup dinding gedung bagian
pasang dengan dudukan ( anchor) struktur rangka dan
luar, dengan metode memasang frame pada bagian konstruksi luar
bangunan dengan penutup nya dapat berupa masiv atau transparan, bentangan yang
Konsep utama dalam memahami Curtain Wall adalah; dinding sebagai lebar dari kolom (
elemen fasad bangunan yang berfungsi sebagai filter untuk memisahkan pemasangan yang
Unit dan mullion mengacu pada grid
elemen luar dan dalam. Memberikan ruang arsitektur untuk di huni
secara nyaman,melindungi dari sinar matahari, hujan, suara bising, panas struktur
system bangunannya)
dll. Faktor utama untuk dipertimbangkan dalam merancang Curtain Wall
adalah integritas struktural Curtain wall itu sendiri. Berdasarkan jenisnya Penggabungan antara unit dan
Curtain Wall dapat dikategorikan menjadi, Stick System, Unit and mullion stick system
Pengerjaan dapat berupa frame – jadi pada bangunan ini menggunakan
curtain wall system, Panel curtain wall system dan column and spandrel metode unit dan mullion system, karena
cover system. Curtainwall harus dapat menahan gaya – gaya yang frame yang dipasang terlebih
dahulu lalu di gabungkan dengan selain pengerjaan yang cepat metode ini
bekerja pada bidang nya, seperti angin dan yang lain nya.
unit system juga flexible

Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
CORE SYSTEM

PENGERTIAN CORE (INTI BANGUNAN) LUBANG UTILITAS (SHAFT) DAN JALUR UTILITAS

Core atau inti bangunan menurut Penempatan inti bangunan akan berdampak
schueller (1989) adalah suatu tempat kepada kemungkinan penempatan jalur distribusi
untuk meletakan transportasi vertikal jaringan utilitas, baik pada arah vertikal yang akan
dan distribusi energi ( seperti lift, berdampak pada rancangan denah bangunan
tangga, wc dan shaft mekanis ). dari maupun pada arah horisontal yang berdampak
sumber modul perkulihan teknologi pada potongan bangunan. Selanjutnya, dalam inti
bangunan 5, inti adalah tempat untuk bangunan terdapat sejumlah ruangan yang diatur
memuat sistem-sistem transportasi sedemikian rupa sehingga jumlah keseluruhan luas
mekanis dan vertikal serta menambah inti bangunan tidak melebihi 20% luas tipikal yang
kekakuan bangunan. ada. Di samping itu, 80% luas tipikal masih perlu
dikurangi dengan jalur sirkulasi horisontal
BAHAN STRUKTUR INTI BANGUNAN (koridor), sehingga luas efektif bangunan menjadi
berkurang. Sekitar 4% dari luas tipikal digunakan
Inti dari bahan pembuatnya dapat
menggunakan baja, beton ataupun
gabungan keduanya (beton tulang)
UTILITAS DI DALAM CORE
yang disebut sebagai inti struktural.
Selain itu, inti dari material lain Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang
seperti dinding biasa (batu tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam
bata,celcon dll) disebut sebagai inti bangunan. Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang
non struktural karena tidak terlalu dikoordinasikan denga perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, struktur, interior dan
kuat menahan gaya lateral. lainnya.
SISTEM STRUKTUR INTI BANGUNAN Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari :
1. Perancangan lif.
Sistem yang berkerja pada suatu inti bangunan harus dapat menahan gaya lateral 2. Perancangan tangga darurat.
yang disebabkan oleh banyak sumber seperti gempa atau beban baik beban 3. Perancangan sistem plambing.
bangunan sendiri atau beban dari luar. Untuk itu dibutuhkan sistem struktur 4. Perancangan pengolah udara.
yang dapat menahan gaya tersebut yaitu system struktur dinding geser (shear 5. Perancangan instalasi listrik.
wall). Dinding geser (shear wall) adalah “unsur pengaku vertikal yang dirancang 6. Perancangan telepon.
untuk menahan gaya lateral atau gempa yang berkerja pada bangunan” 7. Perancangan cctv dan sekuriti sistem.
(schueller,1989). 8. Perancangan tata suara.
9. Perancangan pembuangan sampah.

Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
DELATASI SYSTEM PEMECAHAN MASALAH

Detail delatasi dapat diselesaikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan


PENGERTIAN DELATASI kasus perkasus sistem struktur bangunan. Material struktur, modul sistem
perancangan, sistem pondsi yang dipakai dapat menentukan garis letak
Celah pemisah/delatasi adalah pemisahan delatasi. Celah pemisah tersebut tidak harus terlihat, dapat diselesaikan dengan
atau pemotongan sistem struktur pada rapih dan menggunakan material yang baik. Bahan utama adalah jenis karet,
bagian-bagian tertentu pada arah memanjang penyelesaian ada yang mengguakan alumunium, “stainless steel”, ditutup
bangunan untuk menghindari kerusakan- keramik, dsb.
kerusakan yang lebih parah pada bangunan
akibat beban atau gaya-gaya luar yang bekerja
pada bangunan, misalnya :gempa bumi ,
angin, temperatur, pergerakan lapisan tanah,
proses pemadatan tanah yang tidak stabil,
beban dinamis kendaraan atau mesin.

Pemisahan itu sendiri dimaksudkan untuk mengantisipasi


pergerakan massa bangunan pada arah horizontal maupun
vertikal. Delatasi umumnya pemisahan elemen struktur yang
bekerja pada arah horizontal seperti pada bagian balok, plat
lantai, sistem pondasi, sloof, lantai basemen, dinding
basemen. Delatasi tidak saja memisahkan elemen struktur
bangunan, tetapi memisahkan pula elemen finishing non-
struktural pada bangunan, seperti dinding dan kulit bangunan Pembuatan dan penambahan kolom sehingga ada kolom yang
(facade). Hal ini karena pergerakan massa bangunan juga posisinya berdekatan atau double kolom berbeda dimensi
terjadi pada elemen non-struktural seperti dinding dan kulit
bangunan.
Pada bangunan ini posisi delatasi berada antara podium dan
tower,
Perbedaan Ketinggian Massa Bangunan.
Delatasi dalam kasus ini adalah untuk menghindari beban akibat gesekan atau benturan
akibat perbedaan besar atau ketinggian massa bangunan yang berdekatan. Semakin tinggi bangunan Posisi delatasi pada bagian bangunan
semakin besar simpangan deviasi masa bangunan terutama bagian puncaknya. Sementara bangunan
yang tinggi dengan bangunan yang
dengan massa pendek akan tetapi cukup panjang akan memuai lebih besar sehingga pergerakan
ayunan massa tinggi dan pemuaian massa panjang ini dapat menyebabkan dua massa bangunan rendah
berbenturan/bergesekan atau saling tertarik.Untuk itu perlu diberi jarak yang cukup. Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat perilaku struktur dalam ilustrasi sketsa dibawah ini.

Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
JENIS BEBAN

BEBAN HORIZONTAL
Gaya horizontal dapat diakibatkan oleh angin, gempa dan tarik.

BEBAN VERTIKAL
Gaya vertikal dapat diakibatkan oleh angin, gravitasi bumi, daya
dukung tanah, beban mati dan beban hidup. Beban angin

BEBAN TEKANAN AIR DAN TANAH Beban struktur

Struktur di bawah permukaan tanah cenderung mendapat beban yang


Beban seismik
berbeda dengan dengan struktur yang berada di atas tanah. Sub
struktur harus dapat memikul tekanan lateral yang disebabkan oleh air
Daya dukung tanah
dan tanah. Gaya lateral ini bekerja tegak lurus dengan dinding dan
lantai sub struktur.
PONDASI
BEBAN SEISMIK

Beban seismik yaitu beban yang disebabkan oleh gempa baik


gempa tektonik maupun gempa vulkanik.

BEBAN ANGIN
bila suatu bangunan semakin tinggi, maka beban angin
yang diterima oleh bangunan itu akan semakin kencang.

Bukhori Tamam
Konsep Struktural – STRUKTUR KONSTRUKSI 3 21 – 2015 - 184
DIMENSIONERING
Satuan berat baja struktur
KOLOM BAJA • 100 kg/m2 (s/d 30 lantai)
• 150 kg/m2 (s/d 60 lantai)
DL = beban mati (baja + inti beton bertulang)
Ruang luar inti gedung struktur baja WF = 0.1 T
Beton tahan api / fireproofing 0.2 m3/m2*2.4 = 0.48 T/m2 Dimensi kolom baja
Partisi + finishing 2*0.1 T/m2 = 0.2 T/m2 +
DL total = 0.78 T/m2 F = NU*w

LL = beban hidup = 0.25 T/m2
Kualitas baja WF untuk kolom bangunan tinggi = baja 52
UG = 1.2 (DL) + 1.6 (LL) Tegangan dasar () = 2400 kg/cm2
W ( faktor tekuk) =1
= 1.2 (0.78 T/m2) + 1.6 (0.25 T/m2)
= 0.936 T/m2 + 0.4 T/m2 𝑁𝑢∗𝑤 1026.048∗1 𝑇
F1 =  = = 0.42752 𝑘𝑔
= 1.336 T/m2 2400 𝑁𝑢∗𝑤 342.0164∗1 𝑇
F3 =  =
= 427.52 cm2 2400 = 0.14250 𝑘𝑔
= 142.50 cm2
NU kolom tipe A NU kolom tipe C
Nu = n*UG*A Nu = n*UG*A
= 12*1.336 T/m2*(8*8) m2 = 4*1.336 T/m2*(8*8) m2
= 1026.048 T = 342.016 T 𝑁𝑢∗𝑤 171.008∗1 𝑇
𝑁𝑢∗𝑤 513.024∗1 𝑇 F4 =  = 2400 = 0.07125 𝑘𝑔
F2 =  = 2400 = 0.21376 𝑘𝑔
NU kolom tipe B NU kolom tipe D = 71.25 cm2
= 213.76 cm2
Nu = n*UG*A Nu = n*UG*A
= 12*1.336 T/m2*(8*4) m2 =4*1.336 T/m2*(8*4) m2
= 513.024 T = 171.008 T

Muhammad Nino Unggaran Kelompok : 12


Perancangan Arsitektur VI Konsep Struktural 21-2013-140 Ir. Cecilia Subrata MT
PLAT LANTAI BONDEK (NON BALOK) PERHITUNGAN TANGGA
Tebal plat lantai = 1/40*bentang

= 1/40 x 800 = 20 cm A + 2o = 60cm

o = 17 cm
Plat lantai menggunakan ketebalan 20 cm karena bentang dari bangunan ini adalah
Tinggi lantai = 450cm
800 cm
Jumlah anak tangga = 450/17 -1

= 25.4 ~ 26 anak tangga


BALOK BAJA
Tinggi Balok baja = 1/20*bentang
= 1/20 x 800 A + 2o = 60
= 40 cm A + 2(18) = 60

A = 60 – 36 = 24 ~ 30 buah

PERHITUNGAN RAMP KENDARAAN


Kemiringan ramp 1/12*tinggi lantai
1/12*400 = 33 meter

PERHITUNGAN RAMP DIFABEL


Kemiringan ramp 1/8*tinggi lantai
1/8*60 = 7.5 meter

Muhammad Nino Unggaran Kelompok : 12


Perancangan Arsitektur VI Konsep Struktural 21-2013-140 Ir. Cecilia Subrata MT

Anda mungkin juga menyukai