Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

DI PROVINSI JAMBI

Dr. Sofyan
TUJUAN
Strategi penjaminan mutu pendidikan merupakan
kajian penting bagi pendidik dan tenaga kependidikan,
karena mereka merupakan komponen utama yang
bertanggung jawab dalam mengendalikan dan
meningkatkan mutu pendidikan.
MUTU
Diartikan sebagai gambaran dan karakteristik menyeluruh
dari barang dan jasa yang menunjukkan kemamapuannya
dalam memuasakan kebutuhan yang diharapakan atau yang
tersirat

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input,


proses, dan output pendidikan (Depdiknas, 2001).
Faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di Sekolah

Rendahnya kualitas sarana fisik


Rendahnya kualitas guru
Rendahnya Kesejahteraan Guru
Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
Mahalnya biaya pendidikan
PENJAMINAN MUTU, MELALUI:
Standarisasi

Sertifikasi

Uji kompetensi

Penilaian kinerja

Evaluasi mutu internal atau Evadir (Evaluasi Diri)


PERAN DINAS PENDIDIKAN DALAM STRATEGI PENJAMINAN MUTU

 Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI-Dikdasmen


dan SPME-Dikdasmen
 Pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pengendalian
PEMERINTAH
PROVINSI/ satuan pendidikan
KAB/KOTA  Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen
 Memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan
 Menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan berdasarkan
pemetaan.

a. Pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervise terhadap satuan


pendidikan dalam
TPMP
PROVINSI/ b. Pengembangan SPMI-Dikdasmen; memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan
KAB/KOTA
SPMI-Dikdasmen
c. Menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat
provinsi
PEMBAGIAN PERANAN
Dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal di Satuan Pendidikan
a. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI;
b. Menyusun dokumen SPMI
c. Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
d. Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan sekolah maupun proses
SEKOLAH pembelajaran;
e. Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi;
f. Membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen satuan
pendidikan;
g. Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan;


b. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
c. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan
TPMP pendidikan;
SEKOLAH
d. Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan; dan
e. Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah

Teori Total Quality Management (TQM)


Bahwa mutu sekolah mencakup dan menekankan pada tiga
kemampuan, yaitu kemampuan akademik, kemampuan
sosial, dan kemampuan moral. Mutu sekolah ditentukanoleh
tiga variabel, yakni kultur sekolah, proses belajar mengajar
dan realitas sekolah.
Teori Organizing Business for Excelency

Menekankan pada keberadaan sistem. Organisasi


yang mampu merumuskan dengan jelas visi, misi,
dan strategi untuk mencapai tujuan yang optimal.
Visi sebagai gambaran masa depan dapat
dijabarkan dalam wujud yang lebih konkrit dalam
(Andrew Tani, 2004)
Strategi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

MBS adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan


mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan dari pusat
dan daerah ke tingkat sekolah. MBS pada dasarnya merupakan
sistem manajemen di mana sekolah merupakan unit pengambilan
keputusan penting tentang penyelenggaraan pendidikan secara
mandiri. MBS memberikan kesempatan pengendalian lebih besar
kepada kepala sekolah, guru, murid dan orang tua atas proses
pendidikan di sekolah mereka.
Tujuan MBS
Untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada
sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif.
Lebih rincinya MBS bertujuan untuk:
a) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengelola danmemberdayakan sumber daya yan tersedia.
b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
penyelenggraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c) Meningkatkan tanggung jawab kepala sekolah kepada orang tua, masyarakat
dan pemerintah tentangmutu sekolahnya.
d) Meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan
yang akan dicapai.
Prinsip dan Implementasi MBS

Fokus pada mutu


Bottom up planning dan decision making
Manajemen yang transparan
Pemberdayaan masyarakat
Peningkatan mutu yang berkelanjutan
Tantangan Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah
 Efektifitas pendidikan di Indonesia yang masih rendah
 Efisiensi pengajaran di sekolah yang masih bermasalah
 Standarisasi pendidikan di Indonesia
 Perubahan Sikap dan perilaku birokrasi pendidikan
 Alokasi anggaran yang langsung berkaitan dengan proses belajar mengajar masih
terbatas.
 Tidak meratanya tenaga guru di sekolah-sekoalh akibat distribusi tenaga guru di
Indonesia yang timpang.
 Penerapan pola manajemen berbasis sekolah bertentangan dengan kebijakan pendidikan
gratis yang disalahgunakan oleh kepentingan politik tertentu di daerah, sehingga
masyarakat salah memahami prinsip kebijakan pendidikan gratis itu sendiri.
 Adanya kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dengan daerah
pedesaan.
GRACIAS…

Anda mungkin juga menyukai