Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

- Fauzia Luthfi A.
- Jasmine Sakinna Zulardi
- Divka Talulla
- Fadhila Arifiani
- Cut Shayla Azalea
Seks bebas adalah hubungan seks secara bebas
dengan banyak orang dan merupakan tindakan
tidak bermoral , terang-terangan dan tanpa malu-
malu sebab didorong oleh nafsu seks yang tidak
terintegrasi , tidak matang dan tidak wajar.
Perilaku seksualnya ini menacakup beberapa
bentuk yaitu berpeluakn, berciuman, meraba
tubuh dan bersenggama.
Menurut Prabowo & Riyanti (2008), ketika
seseorang mempertimbangkan motivasi seksual
dari sudut pandang biologis, seks mempunyai ciri
yang diterangkan sebagai bagian dari dorongan
biologis yang lain:
1. Seks bukan hanya diperlukan untuk
mempertahankan hidup individu, kecuali bahwa
seks diperlukan untuk kelangsungan hidup.
2. Perilaku seksual tidak ditimbulkan oleh
kurangnya substansi atau zat-zat tertentu dalam
tubuh.
3. Setidaknya pada binatang tingkat tinggi,
motivasi seksual mungkin lebih dipengaruhi oleh
informasi panca indera dari lingkungannya, yaitu
insentif dari pada oleh motif biologis yang lain.
1. Keluarga
keluarga menjadi salah satu faktor penting mengapa seorang anak melakukan seks
bebas. Orang tua yang tidak memberikan pendidikan agama, perhatian, kasih
sayang, keteladanan dan lainnya kepada anak, maka anak akan mencari tempat
pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka sehingga
dapat merusak akhlaknya.

2. Lemahnya Keimanan
Pada pelaku seks bebas, mereka tahu akan beban dosa yang mereka terima. Tapi
entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai
pemimpin. Ini menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka sehingga mereka
terjerumus dalam perbuatan tercela ini.

3. Salah Memilih Teman


Dalam Islam, sebuah hubungan intim atau hubungan seksual
sangat diatur dengan ketat sehingga setiap hubungan intim
harus melalui proses yang sakral dan legal, yaitu pernikahan.
Menurut Lismanto dalam Studi Hukum Pidana Islam Terhadap
Pasal 483 RKUHP yang Mengatur Zina Lajang (2013), hubungan
seksual merupakan hubungan yang suci sehingga harus
dilakukan melalui upaya-upaya sakral dan harus diwadahi dalam
lembaga yang sakral pula, yaitu lembaga pernikahan.
Seks bebas dalam pandangan Islam dibagi menjadi dua kategori, yaitu seks
bebas yang dilakukan kalangan lajang atau yang belum menikah (ghairu
muhsan) dan seks bebas yang dilakukan orang yang sudah menikah (muhsan).
Dalam pandangan hukum Islam, hukuman bagi orang yang melakukan seks
bebas dengan predikat muhsan, maka ia harus mendapatkan hukuman yang
lebih berat, yaitu rajam. Sementara itu, seks bebas bagi kalangan lajang atua
ghairu muhsan, maka ia dikenakan hukuman cambuk sebanyak 100 kali dan
diasingkan.

Dalam kajian hukum Islam yang mengambil sumber utama Al Quran, seks
bebas atau perbuatan zina dikenakan hukuman seratus kali cambuk tidak
memandang apakah ia sudah menikah atau belum. Meski demikian, hukum
yang tercantum dalam Al Quran tersebut kemudian diperkuat dengan hadis
yang menyatakan bahwa pezina muhsan harus dikenakan rajam, yaitu
badan dikubur hingga masih kepala, lantas dilempari batu hingga
meninggal. Sementara itu, pelaku seks bebas oleh kalangan yang belum
menikah dikenakan cambuk 100 kali dan diasingkan di wilayah lain.
• Merusak mental seseorang
• Menularnya berbagai penyakit seks,
misalnya sipilis, HIV – AIDS, dan
hepatitis
• Timbulnya kekerasan dan kebrutalan di
masyarakat
• Merusakkan garis keturunan
• Rusaknya hubungan keluarga
• Melecehkan kehormatan kaum
perempuan
Tindakan agar remaja tidak terjerumus dalam dosa hubungan seks, antara lain:
Remaja perlu mengetahui akibat buruk dari perbuatan seks bebas

1. Pengamalan pendirian agama

2. Pengendalian diri yang kuat

3. Tidak melanggar norma agama

4. Hubungan antar remaja harus sesuai dengan norma agama susila, dan
kesopanan

5. Remaja putri berpakaian yang sebaiknya menutup aurat


6. Menjauhkan diri dari menonton film p0rnografi

7. Menjauhkan diri dari Minuman keras, Narkoba, dan Merokok

Anda mungkin juga menyukai