Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SEKSOLOGI

HIDDEN SEXUAL OUTLET AROUND THE WORLD

Oleh:
Eko Budi S, dr

Pembimbing:
Prof. A. Marlinata, dr

PPDS-1 ANDROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019
HIDDEN SEXUAL OUTLET AROUND THE WORLD

PENDAHULUAN

Manusia dibekali oleh Sang Pencipta beberapa potensi hidup untuk mengarungi
kehidupannya di dunia ini, antara lain adalah kebutuhan jasmaniah dan naluri (insting).
Potensi hidup ini merupakan bawaan sejak lahir, sehingga tidak bisa dihilangkan. Manusia
akan senantiasa berusaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan jasmaniah dan nalurinya
tersebut. Kebutuhan jasmaniah ini muncul dari dalam diri sebagai konsekuensi dari proses
biologis yang terjadi dalam tubuh manusia dan beragam bentuknya, misalnya makan, minum,
buang hajat, bernapas, dan lain sebagainya. Kebutuhan jasmani ini harus dipenuhi, karena
apabila tidak dipenuhi akan menyebabkan kerusakan dalam tubuh manusia bahkan
mengantarkannya pada kematian1.

Selain kebutuhan jasmani, manusia juga memiliki beberapa naluri. Naluri adalah
dorongan hati atau nafsu yang dibawa sejak lahir; pembawaan alami yang tidak disadari
mendorong untuk berbuat sesuatu yang pemenuhannya didominasi oleh stimulasi dari luar
manusia2. Naluri muncul apabila ada stimulus dari luar diri manusia berupa adanya benda-
benda tertentu yang terindera dan mengimajinasikan atau memikirkan hal-hal tertentu. Naluri-
naluri tersebut adalah naluri pengagungan (keagamaan), naluri mempertahankan diri dari
kematian, dan naluri seksual. Naluri-naluri yang dimiliki manusia tersebut akan senantiasa
berusaha dipenuhi atau dipuaskan agar hidupnya menjadi tenang dan tidak galau. Pemuasan
atau penyaluran naluri dilakukan melalui berbagai cara dan bentuk. Apabila hal ini tidak
dipuaskan, tidak akan sampai menyebabkan kematian manusia secara langsung 1. Naluri
seksual yang sifatnya taken for granted ini, artinya sudah menjadi pembawaan alami manusia,
meskipun tidak bisa dihilangkan dari diri manusia, namun bisa ditekan dan disublimasi
(dialihkan) menjadi bentuk penyaluran naluri yang lain1,3.
Penyaluran atau pemuasan naluri ini disebut outlet. Dalam hal pemuasan naluri
seksual disebut sexual outlet. Menurut kamus daring Merriam-Webster, outlet diartikan
sebagai cara penyaluran atau pemuasan dari suatu emosi atau impuls. Sehingga sexual outlet
diartikan sebagai cara penyaluran atau pemuasan dari suatu emosi atau impuls seksual4.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEXUAL OUTLET

Dalam menyalurkan naluri seksualnya, manusia terpengaruh oleh beberapa hal. Yang
pertama adalah faktor religious/spiritual, di mana hal ini Sang Pencipta mengatur manusia
tentang batasan sexual outlet yang diperbolehkan dan yang dilarang. Kedua adalah kultur, di
mana beberapa jenis sexual outlet dianggap tabu oleh sebagain kultur masyarakat dan
sebagian lain menganggap sebagai sesuatu yang lumrah. Misalnya seorang anak laki-laki
yang setelah disirkumsisi diajari untuk berhubungan seksual dengan perempuan. Ketiga
adalah faktor pergaulan dan edukasi, di mana interaksi sosial dengan teman sehari-hari akan
mempengaruhi jenis sexual outletnya. Manusia yang kesehariannya banyak berinteraksi
dengan kaum penyuka sesama jenis kelamin, atau hidup di lingkungan prostitusi, atau yang
tinggal di daerah peternakan, akan berbeda sexual outletnya dengan mereka yang tidak
berinteraksi dan tinggal di sana. Faktor keempat adalah hukum positif yang diterapkan di
tengah masyarakat, di mana hal ini secara normatif akan membatasi jenis dari sexual outlet
yang ada di masyarakat3. Misalnya aturan yang ada di dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) di Indonesia dan kontroversi RUU P-KS (Penghapusan Kekerasan Seksual)5.

VARIASI SEXUAL OUTLET

Penyaluran naluri seksual pada manusia yang banyak ditemukan cukup bervariasi.
Ada 6 jenis sexual outlet yang biasa ditemukan, yaitu masturbasi, mimpi basah (nocturnal
emission), saling menempelkan alat kelamin (petting), senggama dengan lawan jenis,
hubungan homoseksual, dan kontak dengan binatang. Karena secara praktis semua kontak
seksual dari laki-laki melibatkan emosi (perasaan), yang semuanya mengeluarkan energy,
maka semua kontak seksual tersebut dapat dimaknai sebagai sexual outlet, meskipun tidak
sampai terjadinya orgasme3.

Sexual outlet yang alami dan utama adalah persenggamaan antara seorang laki-laki
dengan seorang perempuan. Apabila ini tidak memungkinkan karena satu dan lain hal, maka
akan disubstitusi dengan masturbasi atau erotic dreams, atau disublimasi menjadi kegiatan-
kegiatan lain semisal olahraga, religi, dan seni. Hal ini memerlukan niat (mental) yang kuat
untuk mengalihkan dan memanfaatkan energi yang kuat ini6.

Dalam cakupan seksualitas manusia dan psikiatri, di kenal istilah parafilia yang bisa
dianggap sebagai bagian dari variasi perilaku seksualitas manusia untuk memenuhi naluri
seksualnya. Istilah paraphilia mengalami evolusi nama, definisi, dan cakupan. Paraphilia,
yang sebelumnya dikenal sebagai kelainan atau deviasi seksual, adalah pengalaman
rangsangan seksual intensif (berulang) terhadap objek atypical, situasi, fantasi, kebiasaan
perilaku, atau manusia. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-
IV -TR), ada 9 jenis paraphilia, yaitu eksibisionisme, froteurisme, foyourisme, fetihisme,
fedofilia, masokisme, sadisme, transvestik fetihisme, dan paraphilia non spesifik 7,8.
Homoseksualitas, sampai tahun 1973, dalam DSM-II termasuk ke dalam paraphilia,
akan tetapi pada edisi berikutnya sudah dikeluarkan dari cakupan paraphilia dengan berbagai
argumentasi9.

HIDDEN SEXUAL OUTLET AROUND THE WORLD

Hidden sexual outlet bisa diartikan sebagai penyaluran naluri seksual yang
tersembunyi atau rahasia atau tidak banyak orang yang mengetahuinya. Sependek
pengetahuan penulis, literatur yang membahas hal itu tidak banyak yang terpublikasikan,
sehingga tidak mudah untuk mencarinya di toko-toko buku dalam negeri maupun mencarinya
di internet. Sedangkan referensi terkait praktik hidden sexual outlet yang dari berbagai penjuru
dunia pun juga tidak banyak yang terpublikasikan.

Di antara buku yang menggambarkan berbagai praktik hidden sexual outlet di ibukota
Jakarta adalah Jakarta Undercover yang memiliki 3 jilid, mulai Sex ‘n the city, Karnaval Malam,
dan Forbidden City. Buku ini memberikan banyak informasi yang mengejutkan tentang
praktek seksualitas di Jakarta, terutama dunia malamnya yang seolah tidak pernah tidur.

Di antara artikel yang ada menceritakan tentang ragam sexual outlet yang eksis, yaitu
seks bulan madu pajero goyang, melrose place high callgirls, sex sandwich sashimi girls,
service double-triple vip sauna, lulur tripel x salon-salon eksekutif, seks drive-thru, rumah cinta
xxx, orgy order massage ladies, nude ladies nite vip casino, sex-midnite gadis-gadis
burespang, private sex parties, dan lain sebagainya10.

Penetrasi anal terhadap anak laki-laki oleh laki-laki dewasa sebaya ayah mereka
(tetapi bukan ayahnya sendiri) pernah menjadi ritus akil balig bagi anak laki-laki di beberapa
etnik di Melanesia, seperti pernah dicatat pada suku Asmat. Di candi-candi peninggalan
kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara juga ditemui lingga dan yoni yang merupakan
representasi penis dan vagina. Serat Centhini dan sebagian naskah Jawa semasa dari abad
ke-18 dan 19 menceritakan tentang seks oral. Di kalangan kelas pekerja, masih ada ekspresi
seks dan seksualitas yang lugas dan cenderung merayakannya, seperti ukiran kayu atau kulit
kerang berbentuk penis berbagai ukuran yang dibuat dan dijual di banyak tempat10

Di wilayah yang terkenal agamis pun, perilaku seksual sebagian orang pun juga
beragam. Pesta seks yang bersifat tertutup di kalangan keluarga kerajaan Saudi Arabia
sebagian mulai terungkap11. Skandal seks para pastor di gereja, baik di Indonesia maupun di
luar negeri, juga menjadi berita yang cukup membuat khalayak terhenyak12,13.
KESIMPULAN

Naluri seksual yang dimiliki manusia karunia dari Sang Pencipta yang tidak bisa
dihilangkan dari diri manusia dan membutuhkan penyaluran atau pemuasan. Terdapat
beragam sexual outlet baik yang bersifat natural, menyimpang, terbuka, sampai yang hidden
atau tidak banyak diketahui khalayak.

REFERENSI

1. Abdullah, MH. Menajamkan Pemahaman Islam; penerjemah, M Romli. Bangil:al-


Izzah:2002.
2. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/naluri
3. Kinsey, AC. Sexual Behavior in the Human Male. WB Saunders Company.
Philadelphia:1949
4. https://www.merriam-webster.com/dictionary/outlet
5. https://www.kompasiana.com/ranipermata6379/5cbacf0a95760e45cc7181f7/kontrov
ersi-ruu-pks-apa-faktanya
6. Marlinata, A. Aspek Medis Seksualitas Manusia dalam Pidato Pengukuhan Jabatan
Guru Besar Ilmu Biologi FK Unair. Surabaya:5 Desember 1992.
7. American Psychiatric Association, ed. (2013). "Paraphilic Disorders". Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (Fifth ed.). American Psychiatric Publishing.
pp. 685–686.
8. American Psychiatric Association (June 2000). Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders-IV (Text Revision). 1. Arlington, VA, USA: American Psychiatric
Publishing, Inc. pp. 566–76
9. McManus MA, Hargreaves P, Rainbow L, Alison LJ. Paraphilias: Definition, diagnosis
and treatment. F1000Prime Rep. 2013;5(September):1–6.
10. Emka, Moammar. Jakarta Undercover: Sex n' the City. Jakarta: GagasMedia, 2005.
11. https://internasional.kompas.com/read/2010/12/10/05215582/Pangeran.Saudi.Doyan
.Narkoba.dan.Pesta-4
12. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41609461
13. https://news.detik.com/internasional/d-4131125/chile-selidiki-158-orang-terkait-
skandal-seks-gereja-katolik

Anda mungkin juga menyukai