Anda di halaman 1dari 15

&

HUBUNGAN ETIKA DAN


MORAL
KELOMPOK 1:
ALVIN RAMADHANI
BELLA RAHMASARI
CINDY PAKPAHAN
Etika berasal dari bahasa yunani
“ethos”, yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan yang baik.

Ada 3 pengertian etika (berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia DepDikBud (1988)) :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.

Etika adalah kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya
suatu perbuatan.
Etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan
melalui kehendak manusia. Berdasarkan perkembangan arti tadi, etika dapat dibedakan antara etika perangai dan etika
moral.

1. Etika Perangai
Etika perangai adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambaran perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat
di aderah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati
masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku.
Conto etika perangai:
- berbusana adat
- pergaulan muda-mudi
- perkawinan semenda
- upacara adat

2. Etika Moral
Etika moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini
dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia
yang disebut moral.
Contoh etika moral:
- berkata dan berbuat jujur
- menghargai hak orang lain
- menghormati orangtua dan guru
- membela kebenaran dan keadilan
- menyantuni anak yatim/piatu.
ETIKA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 3 MACAM :

1. Etika sebagai ilmu, kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari


perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, perbuatan kebajikan, seseorang dikatakan etis
kalau berbuat kebajikan.
3. Etika sebagai filsafat, mempelajari pandangan-pandangan, persoalan yang
berhubungan dengan masalah kesusilaan.

Beberapa faktor penyebab tindakan2 melanggar etika (tidak etis):


a. Kebutuhan Individu faktor utama. misalnya: korupsi
b. Tidak ada Pedoman Tidak adanya prosedur/pedoman baku suatu tindakan yg semestinya.
c. Perilaku dan Kebiasan Individu tanpa memerhatikan faktor lingkungan dimana individu berada.
d. Lingkungan Tidak Etis dapat memengaruhi orang lain dari lingkungan lain.
e. Perilaku Atasan dapat memengaruhi bawahan / karyawan untuk melakukan hal serupa
CONTOH PENERAPAN ETIKA
Moral berasal dari bhs latin, “mos” yg berarti
adat kebiasaan.

Moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan
tingkah laku yang baik berdasarkan kelaziman. Kelaziman adalah kebiasaan yang baik
tanpa pikiran panjang dianggap baik, layak, sopan santun, tata krama, dsb. Jadi,
kelaziman itu merupakan norma-norma yang diikuti tanpa berpikir panjang dianggap
baik, yang berdasarkan kebiasaan atau tradisi.

Moral juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:


1. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu yang berasal
dari hati nurani.
2. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran filosofis, agama, adat, yang menguasai
pemikiran dan tingkah laku manusia.
FAKTOR PENENTU MORALITAS
Sumaryono (1995) mengemukakan tiga faktor penentu moralitas perbuatan manusia, yaitu:
1. Motivasi
2. Tujuan akhir
3. Lingkungan perbuatan
Termasuk dalam pengertian lingkungan perbuatan adalah:
- manusia yang terlihat - cara, waktu, tempat
dilakukannya perbuatan
- kualiitas dan kuantitas perbuatan - frekuensi perbuatan

TEORI PERKEMBANGAN MORAL


1. Perilaku Moral
2. Perilaku Tidak Bermoral
3. Perilaku Diluar Kesadaran Moral
CONTOH PENERAPAN MORAL
HUBUNGAN ETIKA DAN MORAL

Etika dan moral memiliki hubungan terkait nilai-


nilai yang menjadi pegangan seseorang/kelompok
dalam mengatur tingkah laku di dalam komunitas
kehidupannya.

Karena Etika merupakan bagian dari filsafat


sehingga etika dan moral saling berkaitan dalam
suatu tindakan manusia baik dari segi aturan yang
berlaku maupun dari subjek perilaku baik-buruk.
Alasannya:
1. Mempelajari perbuatan baik/buruk, benar/salah berdasarkan kodrat
manusia.
2. Menjadi studi tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan
untuk berbuat, yang mendasari hubungan antara sesama manusia.
3. Studi tentang pengembangan nilai moral demi terciptanya kebebasan
kehendak karena kesadaran, bukan paksaan.
4. Studi tentang nilai-nilai manusiawi yang berupaya menunjukkan nilai-
nilai hidup yg baik dan benar menurut manusia.
Ada 6 tahap perkembangan moral yg dekat hubungannya dgn etika, yaitu: (menurut Lawrence konhberg)

1. Orientasi pd hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material.


Orang cenderung takut pada hukuman dibanding sekedar menjalankan mana yg baik/buruk.
2. Orientasi hedonistis hubungan antarmanusia
Bahwa perbuatan benar adalah perbuatan yg memuaskan kebutuhan individu dan atau (kadang-kadang) kebutuhan
orang lain. Adanya hubungan antar manusia sebagai hubungan formal yang saling timbal balik.
3. Orientasi Konformitas
Sering disebut orientasi “anak manis”, dimana seseorang cenderung mempertahankan harapan kelompoknya, serta
memperoleh persetujuan kelompoknya, sedangkan moral adalah ikatan individu. Tingkah laku konformitas dianggap
tingkah laku wajar dan baik.
4. Orientasi pada otoritas
Cenderung melihat hukum, kewajiban utk empertahankan tata tertib sosial, religius, dll yang dianggap sebagai nilai-
nilai utama dalam kehidupan.
5. Orientasi Kontrak Sosial
Dilatarbelakangi adanya tekanan pada persamaan derajat dan hak kewajiban timbal balik atas tatanan bersifat
demokratis.
6. Orientasi Kmoralitas prinsip suara hati, individual, komprehensif dan universal
Memberi nilai tinggi pd hidup manusia, dimana persamaan derajat dan martabat menjadi suatu hal pokok yg
dipertimbangkan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Etika dan Moral

a. Lingkungan keluarga.
b. Lingkungan Sekolah.
c. Lingkungan Pergaulan.
d. Lingkungan Masyarakat.
Di dalam dunia kerja dibutuhkan keterampilan, kemampuan, dan terutama etika dan
moral karena jika memiliki hal tersebut akan mendapat pandangan positif bagi
perusahaan agar perusahaan tetap bertahan, karena jika pegawainya mempunyai
keterampilan, kemampuan, moral dan etika yang bagus akan berdampak baik pada
perusahaan itu sendiri. Dan sebaliknya jika pegawai pada perusahaan tersebut tidak
bermoral dan etikanya buruk maka akan mendapatkan pendapat atau pandangan dari
orang lain akan nampak buruk dan tidak memiliki dampak positif bagi perusahaan
tersebut.
Karena pada dasarnya keterampilan dan kemampuan
dapat dipelajari dengan perlahan-lahan, tetapi jika moral
dan etika itu adalah dasar perilaku pada manusia yang
dilihat oleh orang lain dan dapat berdampak pada diri kita
sendiri, tidak ada salahnya jika kita memiliki moral dan
etika yang baik, karena akan menghasilkan hal-hal yang
positif bagi diri kita sendiri dan akan berdampak positif
juga bagi orang lain.

Mengapa setiap pegawai


harus memiliki moral
dan etika?

Anda mungkin juga menyukai