Anda di halaman 1dari 8

JAKARTA INFORMAL MEETING

Flavia Andriani K. P (15)

Marshalva Dean. P. A (22)

Nadila Yang (25)

Reviana Fadhila C. (31)


LATAR BELAKANG
 Konflik internal negara Kamboja yang diawali dengan
terpilihnya Sinhanouk sebagai Pangeran Kamboja dan
reaksi negatif dari petinggi militer yaitu Jenderal Lon Nol
pada tahun 1951 akibat deklarasi Sinhanouk tentang
politik luar negeri Kamboja yang netral.

 Dampak negatif dari kekacauan ini berupa


kesengsaraan yang dialami rakyat kamboja lah yang
mendorong negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia
untuk membantu menyelesaikan konflik ini.
PENDAHULUAN

 Dilaksanakan sebanyak dua kali:

 25 – 28 Juli 1988 di kota Bogor

 16 – 18 Februari 1989 di kota Jakarta

 Diprakarsai oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Ali Alatas


JAKARTA INFORMAL MEETING I

 Dilaksanakan pada tanggal 25 – 28 Juli 1988

 Diikuti oleh 4 faksi, 2 negara tetangga Indochina, 6 negara ASEAN

 Hasil :

1. Rekomendasi bagi Vietnam untuk menarik mundur pasukannya


dari Kamboja sebagai itikad baik penyelesaian konflik

2. Kesepahaman mengenai pentingnya pencegahan berkuasanya


kembali rezim Pol Pot

3. Pembentukan kelompok kerja guna membahas elemen-elemen


dasar dari konflik itu sendiri dan menyusun usulan-usulan
JAKARTA INFORMAL MEETING 2

 Dilaksanakan pada tanggal 16-18 Februari1989

 Diikuti oleh negara-negara peserta JIM 1

 Hasil

1. penarikan seluruh pasukan Vietnam yang harus segera


dilakukan dengan batas waktu 30 September 1989

2. himbauan penghentian keterlibatan pihak asing


termasuk dukungan militer dan persenjataan terhadap
masing-masing pihak yang bertikai di Kamboja
PERAN INDONESIA SETELAH JIM

 Seluruh anggota Dewan keamanan PBB menyetujui


upaya pembentukan pemerintahan transisi di Kamboja
dengan membentuk United Nation Transitional Authority
in Cambodia (UNTAC) tanggal 28 Februari 1992
berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 745.

 Pasca pembentukan UNTAC, Indonesia mengambil


peran dengan mengirimkan pasukan Kontingen Garuda
XII A – XII D untuk menjaga transisi pemerintahan di
Kamboja. Jumlah pasukan Kontingen Garuda Indonesia
di UNTAC sebanyak 2.000 personil militer ataupun polisi.
DAFTAR PUSTAKA

 Maradona A.R (Universitas Indonesia), 2009. Peran


Indonesia dalam Proses Penyelesaian Konflik Kamboja.
Hlm 1 – 25. Diakses tanggal 19 Januari 2019.

 Maradona A.R (Universitas Indonesia), 2009. Sumber


Konflik Kamboja dan Proses Penyelesaiannya. Hlm 1 – 46.
Diakses tanggal 20 Januari 2019.

Anda mungkin juga menyukai