Anda di halaman 1dari 19

BAB 6

Bela Negara dalam Konteks Negara


Kesatuan Republik Indonesia
IX-1
Nama Anggota Kelompok 5 :
 Raka Ramdhani Septiano (27)
 Retno (28)
 Ririn Wulandari Tri Widiya Ningsih (29)
 Sarah Amalia (30)
 Tasya Nurahmin (31)
 Zayza Kharunia Ajahra (32)
 Zidane Raditya Saputra (33)

Next
A. PENGERTIAN
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Previous Next
B. MAKNA BELA NEGARA
Dalam Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
menjelaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban dalam
upaya pembelaan negara. Inti dari upaya bela negara adalah kesediaan untuk
memberikan sesuatu tanpa pamrih atau kerelaan berkorban untuk melindungi,
mempertahankan, serta memajukan bangsa.

Seperti kutipan yang bisa kita ambil dari John F. Kennedy yang menyatakan
bahwa “Jangan tanyakan apa yang dapat dilakukan oleh negaramu
untukmu, tapi tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu!”.

Previous Next
C. PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG MENGATUR
BELA NEGARA
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945:
 Pasal 27 ayat (3)
 Pasal 30 ayat (1)
 Pasal 30 ayat (2)
 Pasal 30 ayat (3)
 Pasal 30 ayat (4)
 Pasal 30 ayat (5)

Previous Next
2. Ketetapan MPR :
 Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

 Tap MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara


Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

Previous Next
3. Undang-Undang :
 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia

 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia

 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 68

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Previous Next
D. Perjuangan Mempertahankan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1. Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
a. Insiden Bendera di Surabaya
Terjadi pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato,
Surabaya. Berupa kejadian pengibaran bendera Merah Putih Biru oleh
orang Belanda di tiang atas Hotel Yamato.

b. Pertempuran Lima Hari di Semarang


Terjadi mulai tanggal 15-20 Oktober 1945.melibatkan sekitar
2.000 pasukan Jepang yang bentrok dengan TKR (Tentara Keamanan
Rakyat) dan para pemuda.

Previous Next
c. Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945
Diawali dengan datangnya brigade 29 dari visi India ke-23 dibawah pimpinan Brigadir
Mallaby pada 25 Oktober 1945 yang dianggap sebagai pemicu dari pecahnya pertempuran
Surabaya ini.

d. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentang Inggris di bawah pimpinan Brigjen
Bethel di Semarang pada 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu.

e. Pertempuran Medan Area


Pertempuran berawal saat pendaratan Sekutu di kota Medan pada 9 Oktober 1945 di
bawah pimpinan Brigadir Jenderal TED Kelly. Pertempuran ini merupakan tragedi rakyat
Indonesia yang berada di Sumatera Utara melawan Sekutu dan Nederlandsch Indische
Civiele Administratie (NICA).

Previous Next
f. Bandung Lautan Api
Pada 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum supaya Bandung Utara
dikosongkan selambat-lambatnya pada 29 November 1945 dengan lasan menjaga
keamanan. Akhirnya diambil keputusan untuk mengosongkan Bandung namun lebih dulu
membumihanguskan agar Bandung tidak dikuasai oleh Sekutu.

g. Pertempuran Margarana
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 18 November 1945. Pertempuran Margarana di
Bali dipimpin oleh Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai, sebagai Kepala Divisi Sunda Kecil.
Pertempuran Margarana disebabkan oleh kedatangan Belanda ke Indonesia untuk
mengambil alih kekuasaan yang sebelumnya dimiliki oleh Jepang.

Previous Next
h. Perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda
Agresi Militer terjadi sebanyak dua kali. Agresi Militer 1 dilaksanakan pada tanggal 21
Juli 1947 dengan sasaran kota besar di Jawa, daerah perkebunan dan pertambangan. Indonesia
secara resmi mengadukan agresi militer ini kepada PBB dan akhirnya atas tekanan resolusi
PBB tercapai gencatan senjata.
Agresi Militer 2 dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 1948 diawali dengan serangan
terhadap Yogyakarta. Setelah Yogyakarta dikuasai Belanda, bangsa Indonesia mengubah
strategi dengan cara perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman.

i. Perang Gerilya
Perang Gerilya adalah perang dengan berpindh-pindah tempat. Perang gerilya terjadi
pada tahun 1948-1949, perang ini memberikan dampak terhadap menyadarkan kembali
masyarakat Indonesia bahwa untuk dapat mengalahkan musuh diperlukan persatuan dari
seluruh pihak. Selain itu perang gerilya ini merupakan perantara terbebasnya Bangsa
Indonesia dari incaran Belanda.

Previous Next
2. Perjuangan Fisik Mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)

a. Perjanjian Linggarjati
Perundingan antara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati,
Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946 yang menghasilkan
persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil
perundingan tersebut ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada
tanggal 25 Maret 1947.

b. Perjanjian Renville
Perundingan antara Indonesia dan Belanda dengan Komisi Tiga
Negara, yang terjadi pada tanggal 8 Desember 1947-17 Januari 1948 di
atas geladak kapal perang Amerika Serikat.
c. Perundingan Roem-Royen
Perjanjian Roem-Royen dimulai pada tanggal 4 April 1949 dan ditandatangani pada
tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Roem-Royen diambil dari kedua pemimpin
delegasi, yaitu Mohammad Roem (delegasi dari Indonesia) dan Herman van Roijen dari
(delegasi dari Belanda).

d. Konferensi Meja Bundar


Sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada tanggal 23 Agustus-
2 November 1949 antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst
voor Federaal Overleg), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di
kepulauan Indonesia. Konferensi ini berakhir dengan kesediaan Belanda untuk
menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.

Previous Next
3. Ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia

c. Ancaman dari Dalam Negeri

1. Potensi konflik antarkelompok/golongan, baik perbedaan pendapat dalam


masalah politik, konflik akibat pilkada, maupun akibat masalah SARA.

2. Keresahan sosial akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangan kebijakan


ekonomi serta pelanggaran hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat
menyebabkan huru-hara/kerusakan massa.

3. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrem


atau tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

Previous Next
c. Ancaman dari Luar Negeri

1. Ancaman terhadap ideologi merupakan ancaman terhadap dasar negara dan


ideologi Pancasila.

2. Ancaman terhadap politik ditunjukkan dengan ikut campurnya negara lain


dalam urusan dalam negeri Indonesia.

3. Ancaman terhadap ekonomi dalam era perdagangan bebas.

4. Ancaman terhadap sosial budaya dilakukan dengan menghancurkan moral


dan budaya bangsa.

5. Ancaman terhadap pertahanan dan keamanaan.

Previous Next
E. Semangat dan Komitmen Persatuan
dan Kesatuan Nasional dalam
Mengisi dan Mempertahankan NKRI
1. Upaya Mengisi dan Mempertahankan NKRI
Semangat dan komitmen para pejuang tempo dulu dalam meraih
kemerdekaan, dilandasi dengan keteguhan dan keyakinan
pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Previous Next
2. Perwujudan Bela Negara dalam berbagai aspek kehidupan
a. Ideologi
Ideologi negara kita adalah Pancasila sebagai warga negara kita
harus memahami nilai-nilai Pancasila serta mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Politik dan Hukum
Mewujudkan stabilitas politik nasional demi kelangsungan hidup
pemerintahan yang berdaulat, dapat dilakukan dengan turut serta
mensukseskan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah
(Pilkada), pemilihan pemimpin organisasi, dan bentuk pemilihan
lainnya.

Previous Next
c. Ekonomi
Setiap warga negara dituntut untuk dapat meningkatkan taraf kehidupannya yang
lebih baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonominya.

d. Sosial budaya
Masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. memiliki
keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan golongan. oleh karena itu
kita dituntut untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berbhineka
tunggal Ika.
e. Pertahanan dan Keamanan
Dalam mewujudkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, diperlukan partisipasi dari
seluruh lapisan masyarakat. misalnya melakukan kegiatan keamanan lingkungan
(siskamling) di wilayah masing-masing.

Previous Next
Terimakasi
h
Previous

Anda mungkin juga menyukai