Anda di halaman 1dari 12

Daftar isi

Bab IV

Bela Negara

1. Konsep bela negara, 134

2. Unsur unsur bela negara 135

3. Landasan hukum bela negara 136

4. Arti penting Bela Negara 137

5. Ancaman dan upaya Bela Negara 141

1. Ancaman terhadap NKRI 142

2. Upaya Bela Negara 143

A. Bela negara

1. Konsep Bela Negara

Warga negara indonesia wajib melakukan bela negara. Kewajiban ini ditugaskan

Dalam ketentuan UUD NRI Tahun 1945, yaitu pada pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945

Sebagai berikut. " setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara".

Bela negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara fisik dan nonfisik. Secara fisik bela negara
dilakukan dengan cara mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar negeri. Adapun bela negara secara nonfisik adalah
segala upaya mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan bangsa dan negara.

2. Unsur Bela Negara

Bela negara didorong oleh rasa cinta terhadap tanah air. Seseorang yang cinta terhadap tanah airnya
akan reka berkorban demi negarannya. Cinta tanah air atau sering disebut nasionalisme merupakan
salah satu unsur bela negara. Berikut penjelasan tentang unsur² bela negara.

A. Cinta tanah air


Sikap cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetian,
kepedulian,

Dan penghargaan terhadap bangsa. Seperti sikap terhadap bahasa, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa. Cinta tanah air juga sebagai perilaku untuk mencintai wilayahnya nasional sebuah
bangsa sehingga harus selalu siap membela tanah air Indonesia yang dilandasi keikhlasan/kerelaan
bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.

B. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai makna individu yang hidup dan terikat dalam kaidah
dan naungan di bawah negara Kesatuan Republik Indonesia harus mempunyai sikap dan perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan
negara Indonesia.

C. Menyakini pancasila sebagai ideologi Negara

Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Penyelenggaraan negara dan kehidupan
bernegara harus sejalan dengan nilai nilai pancasila. Pancasila memiliki lima nilai luhur, yaitu Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelimanya harus menjadi pedoman dalam
berperilaku, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara.

D. Memiliki kemampuan awal Bela Negara

Kemampuan awal Bela negara adalah modal yang dimiliki untuk melakukan Bela negara. Indikator
kemampuan awal Bela negara sebagai berikut:

1) memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan dalam
bertahan hidup atau mengatasi kesulitan.

2) senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raganya

3) ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan

4) terus membina kemampuan jasmani dan rohani

5) memiliki keterampilan Bela negara dalam bentuk keterampilan.

E. Rela berkorban untuk bangsa dan negara


Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesedian dan keikhlasan memberi
sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Sikap
rela berkorban telah dicontohkan oleh para pejuang dalam memperjuangkan kemerdekaan negara
Indonesia.

3. Landasan hukum Bela Negara

Dalam pembelaan negara terdapat dua landasan hukum, yaitu landasan konstitusional dan landasan

Operasional.

A. Landasan konstitusional

Landasan konstitusional Bela negara adalah UUD NRI Tahun 1945. UUD Nri tahun 1945 adalah hukum
dasar negara Indonesia. Dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea IV terdapat tujuan negara
Indonesia sebagai berikut.

1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2) memajukan kesejahteraan umum

3) mencerdaskan kehidupan bangsa

4) ikut melaksanakan ketertiban dunia.

4. Arti penting Bela Negara

Mengapa bela negara penting untuk dilakukan? Alasan pentingnya usaha pembelaan negara secara lebih
terperinci dapat dikelompokkan dalam tiga aspek sebagai berikut.

A. Aspek geografis.

Aspek geografis meliputi wilayah, letak, dan potensi yang dimiliki negara Indonesia. Berdasarkan aspek
geografis, upaya bela negara dilakukan dengan mempertimbangkan faktor² berikut.

1) Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia

2) Indonesia terletak pada posisi silang dunia

3) wilayah Indonesia sangat strategis

4) wilayah Indonesia yang berupa kepulauan memerlukan kekuatan pertahanan yang bermutu, mahir
dalam melaksanakan operasi² gabungan, serta memiliki kemampuan untuk melindungi tanah air, dan
udara yang menjadi kedaulatan Republik Indonesia.

5) Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dibandingkan negara lain.


B. Aspek demografis

Aspek demografis menyangkut masalah kependudukan. Berdasarkan aspek demografis, upaya bela
negara dilakukan dengan mempertimbangkan faktor² berikut.

1) Indonesia memiliki penduduk yang sangat besar.

2) Indonesia adalah negara majemuk ( multisuku, multibudaya, dan multiagama).

3) persebaran penduduk Indonesia tidak merata karena ada daerah padat penduduk dan daerah yang
sangat jarang penduduknya.

C. Aspek Historis

Aspek historis berkaitan dengan faktor sejarah menyangkut keinginan segenap bangsa Indonesia untuk
kehidupan yang lebih baik ( merdeka). Berdasarkan aspek historis upaya bela negara dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor² berikut.

1) keinginan negara lain untuk ikut menikmati kekayaan Indonesia dengan cara melanggar hukum.

2) penjajahan yang dialami Indonesia selama lebih kurang tiga setengah abad

3) perjuangan rakyat dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia

4) semangat bela negara yang dimiliki oleh rakyat.

B. Ancaman dan Upaya Bela Negara.

1. Ancaman terhadap NKRI

Ancaman adalah setiap kegiatan atau kondisi, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia, teridiri atas ancaman militer dan ancaman nonmiliter.

2. Upaya bela negara

A. Perjuangan mempertahankan NKRI

Pada 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia harus kembali berjuang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Belanda kembali masuk di Indonesia melalui pasukan Sekutu ( AFNEI) . AGNES
yang bertugas melucuti senjata Jepang diboncengi oleh NICA ( Netherland Indies Civil Administrations).
NICA hendak menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda dan tidak mengakui kemerdekaan
Republik Indonesia.

1) perjuangan fisik

Usaha mempertahankan NKRI secara fisik dilakukan dengan mengangkat senjata/ pertempuran fisik.
Pertempuran untuk mempertahankan NKRI terjadi di berbagai negara Indonesia. Berikut beberapa
perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia dalam mempertahankan negara Indonesia.

A) insiden Bendera di surabaya

Insiden bendera di surabaya terjadi sebulan setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada 19 September
1945. Heroisme rakyat tersulut saat tentara Belanda mulai memprovokasi keadaan dengan mengibarkan
bendera nga pada tiang di atas hotel Yamato. Tanpa dikomando, rakyat Surabaya dari segala penjuru
bergerak untuk merobek warna biru pada bendera tersebut. Selanjutnya, bendera yang telah disobek
warna birunya dikibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.

B) pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran di Semarang terjadi pada 20 Oktober 1945. Pada peristiwa ini tentara Keamanan Rakyat
( TKR) berhadapan dengan 2 ribu pasukan Jepang. Atas peristiwa ini jatuh banyak korban baik dari
Indonesia maupun Jepang. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban pada peristiwa ini sehingga namanya
diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit di Kota Semarang. Selanjutnya, pemerintah
membangun sebuah tugu yang dinamai Tugu Muda guna memperingati pertempuran lima hari di
semarang.

C) pertempuran 10 November di Surabaya

Pada 28 Oktober 1945 terjadi insiden di Bank Internasional, Jembatan Merah, surabaya yang
menewaskan Brigjen Mallaby. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan Inggris. Sekutu meminta agar
pembunuh Mallaby menyerah kah diri. Pada 9 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
semua pemimpin dan orang Indonesia yang bersenjata melapor dan meletakkan senjata di tempat yang
telah di tentukan. Mereka harus menyerahkan diri dan mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum
adalah 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.

D) Bandung Lautan Api ( 23 Maret 1945 )

Peristiwa bandung lautan api merupakan peristiwa pembumihangusan kota bandung.


Pembumihangusan dilakukan oleh penduduk Bandung pada 23 Maret 1946. Peristiwa ini di pacu oleh
kedatangan pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945. Pasukan Sekutu
mulai melancarkan propaganda. Rakyat Indonesia diperingatkan agar meletakkan senjata dan
menyerahkan pada sekutu. Kemudian MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa
Barat agar Bandung utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata.

2) perjuangan Diplomatik

Usaha mempertahankan NKRI tidak hanya dilakukan melalui jalan pertempuran, tetapi juga melalui jalur
diplomasi atau perundingan. Mekanisme diplomasi di tempuh dengan menggalang dukungan dan
mencari pengakuan dari negera lain. Perundingan atau perjanjian yang pernah dilakukan Indonesia
untuk mempertahankan NKRI sebagai berikut.

A) perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati ditandatangani oleh delegasi Indonesia ( diwakili oleh Sultan syahrir) dan delegasi
Belanda ( diwakili oleh tim yang disebut komisi Jenderal dipimpin oleh Win Schermerhorn dengan
anggota H. J. Van Mook). Hasil perjanjian Linggarjati terdiri atas 17 pasal diantaranya sebagai berikut.

[1] Belanda mengakui secara de facato wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, sumatra, dan Madura.

[2] Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat 1 Januari 1949.

[3] pihak Belanda dan indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat ( RIS).

[4] Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth atau Persemakmuran Indonesia-
Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

B. Perjanjian Renville

Perjanjian Renville terjadi antara Indonesia dan Belanda dengan mediasi Komisi Tiga Negara ( Amerika
Serikat, Belgia, dan Australia). Perjanjian Renville dilaksanakan di atas sebuah kapal Amerika Serikat
bernama USS Renville. Perjanjian tersebut ditandatangani kedua belah pihak pada 17 Januari 1948. Isi
perjanjian Renville sebagai berikut.

[1] Belanda tetap berdaulat sampai terbentuk nya Republik Indonesia Serikat ( RIS).

[2] Republik Indonesia sejajar kedudukannya dalam Uni Indonesia Belanda

[3] sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada
pemerintah federal sementara.

[4] Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.

[5] Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk
Konstitusi RIS.

[6] Indonesia di daerah pendudukan Belanda ( daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik
Indonesia.
Perjanjian Renville menyebabkan kedudukan Republik Indonesia semakin tersudut dan daerah Indonesia
semakin sempit akibat diakuinya garis demarkasi van Mook sebagai garis batas baru hasil Agresi Militer I
Belanda. Sementara itu, kedudukan Belanda semakin kuat dengan terbentuknya negara² boneka.

B. Bela negara mengisi kemerdekaan

Upaya bela negara dilakukan oleh warga negara indonesia sejak zaman penjajahan. Semangat para
pahlawan dalam upaya mengusir penjajah, baik yang dilakukan melalui jalur fisik maupun diplomasi
membawa dampak positif. Dampak positif yang dapat diambil dari semangat para pahlawan dalam
upaya bela negara memberikan semangat bagi para penerusnya. Kita wajib bersyukur atas anugerah
Kemerdekaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada negara Indonesia. Semangat bela negara
yang dimiliki oleh para pahlawan dapat diteruskan dalam kehidupan sehari-hari.

1] pendidikan Kewarganegaraan

Belajar pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu upaya penyelenggaraan bela negara. Bela
negara melalui pendidikan kewarganegaraan ditegaskan dalam undang undang nomor 20 tahun 2023
tentang sistem pendidikan nasional. Dalam undang undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan ( nasionalisme) dan cinta tanah air ( patriotisme). Dengan dijiwai rasa kebangsaan dan cinta
tanah air, peserta didik diharapkan akan memiliki semangat reka berkorban, mengutamakan
kepentingan dan keselamatan negara dan bangsa, serta membela negara. Dengan demikian, jelas bahwa
pendidikan kewarganegaraan dapat membina kesadaran untuk ikut serta dalam upaya bela negara.

2] pelatihan Dasar kemiliteran secara wajib

Pelatihan dasar militer ini merupakan usaha yang dilakukan untuk membantu Tentara Nasional
Indonesia ( TNI) dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara. Pelatihan dasar kemiliteran
bukan hanya diikuti oleh Tentara Nasional Indonesia ( TNI), melainkan juga oleh para mahasiswa di
perguruan tinggi yang tergabung dalam organisasi resimen mahasiswa ( menwa).

3] pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Polri

Usaha mempertahankan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
Rakyat semesta oleh TNI dan kepolisian Negara republik indonesia sebagai kekuatan utama, dan Rakyat
sebagai kekuatan pendukung. Ketentuan ini terdapat dalam pasal 30 ayat (2) UUD NRI 1945.

4] pengabdian sesuai dengan profesi

Warga negara yang berprofesi paramedis, tim SAR, PMI, petugas bantuan sosial, dan hansip ( linmas)
memiliki hak dan kewajiban ikut serta dalam upaya bela negara sesuai tugas keprofesianya masing-
masing. Dalam menghadapi pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI, pemerintah membentuk
sistem operasi sishankarmata yang digunakan pada penyelenggaraan pola operasi pertahanan dan pola
operasi keamanan dalam negeri sebagai berikut.

A) operasi intelijen strategis

B) operasi teritorial dan logistik

C) operasi tempur

D) operasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pengabdian yang dilakukan oleh tiap-tiap profesi dilandasi sikap cinta tanah air serta semangat rela
berkorban demi kepentingan dan kemajuan bangsa. Bela negara dapat diterapkan dalam lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat serta bangsa dan negara.

A) lingkungan keluarga

Contoh penerapan bela negara dilingkungan keluarga sebagai berikut.

1] belajar dengan tekun

2] menjaga kerukunan antaranggota keluarga

3] disiplin melaksanakan peraturan dalam keluarga

4] senantiasa menjaga nama baik dan kehormatan keluarga

5] rela menjaga dan merawat jika ada anggota keluarga yang sakit.

B) lingkungan sekolah

Contoh penerapan bela negara dilingkungan sekolah sebagai berikut.

1] menjaga nama baik sekolah

2] disiplin menaati tata tertib sekolah

3] mengembangkan diri untuk meraih prestasi

4] mengikuti upacara bendera setiap hari senin

5] mengikuti ekstrakurikuler sesuai bakat dan minat.

C) lingkungan masyarakat

Contoh penerapan bela negara dilingkungan masyarakat sebagai berikut.

1] ikut serta dalam kegiatan gotong royongl

2] berpartisipasi dalam kegiatan siskamling


3] menjaga kerukunan antarwarga masyarakat

4] bersikap positif dalam musyawarah demi kepentingan bangsa

5] Berpartisipasi dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

D) lingkungan bangsa dan negara

Contoh penerapan bela negara dilingkungan bangsa dan negara sebagai berikut.

1] menjadi prajurit militer

2] setia kepada tanah air Indonesia

3] melestarikan budaya asli Indonesia

4] bangga sebagai warga negara indonesia

5] mengharukan nama bangsa dalam kompetisi internasional.

Pendahuluan

Indonesia dengan nilai-nilai bela negara dalam rangka membentuk karakter

bangsa yang ulet tangguh, berwawasan kebangsaan dan memiliki kesadaran untuk

menjiwai negara, sikap dan tindakan warga negara yang teratur dan menyeluruh,

dan terpadu secara sendiri-sendiri maupun berkelompok sebagai bagian dari rasa

cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara , keyakinan terhadap pancasila

dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara. Dengan demikian, bela negara

yang dimaksud di sini, tidak selalu dalam bentuk fisik dalam suatu perang
mempertahankan kedaulatan Indonesia. Tetapi dapat berwujud segala sesuatu

yang dilakukan oleh warga negara untuk memajukan bangsanya, membantu warga

negara lain yang termasuk bangsanya, dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan

nasional sesuai profesi dan kemampuannya

Bela Negara merupakan karya nyata ikut membangun negeri sesuai profesi

masing-masing ikut menciptakan suasana damai dan tenteram di lingkungannya.

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga

negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Perkembangan pendidikan tidak terlepas dari globalisasi yang


mempengaruhi kehidupan manusia. Pendidikan akan berkembang sesuai IPTEK

(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Jika pendidikan suatu negara statis, maka

kualitas sumber daya manusia akan kalah bersaing dengan negara lain. Salah satu

upaya untuk melaksanakan pendidikan sebagaimana diharapkan, pemerintah

mengeluarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada

pasal 12 undang-undang tersebut tersebut dinyatakan bahwa dalam proses

pembelajaran disemua jenjang dan satuan pendidikan di Indonesia, diwajibkan

memuat mata Ajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia,ini

berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu

berkembang dalam pendidikan. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal

maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses

pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, peran guru sangatlah dibutuhkan dan memungkinkan
anak berprestasi secara maksimal serta dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. Pendidikan juga sangat penting peranannya dalam

kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.


B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana muatan pendidikan bela negara dalam buku Pendidikan

Kewarganegaraan kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk yang digunakan di

SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran

2012/2013?

2. Bagaimana pelaksanaan penanaman pendidikan bela negara dalam proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 7

Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013?

1. Apa yang dimaksu dengan konsep bela negara ?

2. Apa yang dimaksud dengan landasan hukum bela negara?

3. Apa saja unsur-unsur Bela Negara?

Anda mungkin juga menyukai