Bab IV
Bela Negara
A. Bela negara
Warga negara indonesia wajib melakukan bela negara. Kewajiban ini ditugaskan
Dalam ketentuan UUD NRI Tahun 1945, yaitu pada pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
Sebagai berikut. " setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara".
Bela negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara fisik dan nonfisik. Secara fisik bela negara
dilakukan dengan cara mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara
fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar negeri. Adapun bela negara secara nonfisik adalah
segala upaya mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan bangsa dan negara.
Bela negara didorong oleh rasa cinta terhadap tanah air. Seseorang yang cinta terhadap tanah airnya
akan reka berkorban demi negarannya. Cinta tanah air atau sering disebut nasionalisme merupakan
salah satu unsur bela negara. Berikut penjelasan tentang unsur² bela negara.
Dan penghargaan terhadap bangsa. Seperti sikap terhadap bahasa, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa. Cinta tanah air juga sebagai perilaku untuk mencintai wilayahnya nasional sebuah
bangsa sehingga harus selalu siap membela tanah air Indonesia yang dilandasi keikhlasan/kerelaan
bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.
Kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai makna individu yang hidup dan terikat dalam kaidah
dan naungan di bawah negara Kesatuan Republik Indonesia harus mempunyai sikap dan perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan
negara Indonesia.
Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Penyelenggaraan negara dan kehidupan
bernegara harus sejalan dengan nilai nilai pancasila. Pancasila memiliki lima nilai luhur, yaitu Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelimanya harus menjadi pedoman dalam
berperilaku, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara.
Kemampuan awal Bela negara adalah modal yang dimiliki untuk melakukan Bela negara. Indikator
kemampuan awal Bela negara sebagai berikut:
1) memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan dalam
bertahan hidup atau mengatasi kesulitan.
Dalam pembelaan negara terdapat dua landasan hukum, yaitu landasan konstitusional dan landasan
Operasional.
A. Landasan konstitusional
Landasan konstitusional Bela negara adalah UUD NRI Tahun 1945. UUD Nri tahun 1945 adalah hukum
dasar negara Indonesia. Dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea IV terdapat tujuan negara
Indonesia sebagai berikut.
Mengapa bela negara penting untuk dilakukan? Alasan pentingnya usaha pembelaan negara secara lebih
terperinci dapat dikelompokkan dalam tiga aspek sebagai berikut.
A. Aspek geografis.
Aspek geografis meliputi wilayah, letak, dan potensi yang dimiliki negara Indonesia. Berdasarkan aspek
geografis, upaya bela negara dilakukan dengan mempertimbangkan faktor² berikut.
4) wilayah Indonesia yang berupa kepulauan memerlukan kekuatan pertahanan yang bermutu, mahir
dalam melaksanakan operasi² gabungan, serta memiliki kemampuan untuk melindungi tanah air, dan
udara yang menjadi kedaulatan Republik Indonesia.
Aspek demografis menyangkut masalah kependudukan. Berdasarkan aspek demografis, upaya bela
negara dilakukan dengan mempertimbangkan faktor² berikut.
3) persebaran penduduk Indonesia tidak merata karena ada daerah padat penduduk dan daerah yang
sangat jarang penduduknya.
C. Aspek Historis
Aspek historis berkaitan dengan faktor sejarah menyangkut keinginan segenap bangsa Indonesia untuk
kehidupan yang lebih baik ( merdeka). Berdasarkan aspek historis upaya bela negara dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor² berikut.
1) keinginan negara lain untuk ikut menikmati kekayaan Indonesia dengan cara melanggar hukum.
2) penjajahan yang dialami Indonesia selama lebih kurang tiga setengah abad
Ancaman adalah setiap kegiatan atau kondisi, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia, teridiri atas ancaman militer dan ancaman nonmiliter.
Pada 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia harus kembali berjuang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Belanda kembali masuk di Indonesia melalui pasukan Sekutu ( AFNEI) . AGNES
yang bertugas melucuti senjata Jepang diboncengi oleh NICA ( Netherland Indies Civil Administrations).
NICA hendak menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda dan tidak mengakui kemerdekaan
Republik Indonesia.
1) perjuangan fisik
Usaha mempertahankan NKRI secara fisik dilakukan dengan mengangkat senjata/ pertempuran fisik.
Pertempuran untuk mempertahankan NKRI terjadi di berbagai negara Indonesia. Berikut beberapa
perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia dalam mempertahankan negara Indonesia.
Insiden bendera di surabaya terjadi sebulan setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada 19 September
1945. Heroisme rakyat tersulut saat tentara Belanda mulai memprovokasi keadaan dengan mengibarkan
bendera nga pada tiang di atas hotel Yamato. Tanpa dikomando, rakyat Surabaya dari segala penjuru
bergerak untuk merobek warna biru pada bendera tersebut. Selanjutnya, bendera yang telah disobek
warna birunya dikibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.
Pertempuran di Semarang terjadi pada 20 Oktober 1945. Pada peristiwa ini tentara Keamanan Rakyat
( TKR) berhadapan dengan 2 ribu pasukan Jepang. Atas peristiwa ini jatuh banyak korban baik dari
Indonesia maupun Jepang. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban pada peristiwa ini sehingga namanya
diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit di Kota Semarang. Selanjutnya, pemerintah
membangun sebuah tugu yang dinamai Tugu Muda guna memperingati pertempuran lima hari di
semarang.
Pada 28 Oktober 1945 terjadi insiden di Bank Internasional, Jembatan Merah, surabaya yang
menewaskan Brigjen Mallaby. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan Inggris. Sekutu meminta agar
pembunuh Mallaby menyerah kah diri. Pada 9 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
semua pemimpin dan orang Indonesia yang bersenjata melapor dan meletakkan senjata di tempat yang
telah di tentukan. Mereka harus menyerahkan diri dan mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum
adalah 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.
2) perjuangan Diplomatik
Usaha mempertahankan NKRI tidak hanya dilakukan melalui jalan pertempuran, tetapi juga melalui jalur
diplomasi atau perundingan. Mekanisme diplomasi di tempuh dengan menggalang dukungan dan
mencari pengakuan dari negera lain. Perundingan atau perjanjian yang pernah dilakukan Indonesia
untuk mempertahankan NKRI sebagai berikut.
A) perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati ditandatangani oleh delegasi Indonesia ( diwakili oleh Sultan syahrir) dan delegasi
Belanda ( diwakili oleh tim yang disebut komisi Jenderal dipimpin oleh Win Schermerhorn dengan
anggota H. J. Van Mook). Hasil perjanjian Linggarjati terdiri atas 17 pasal diantaranya sebagai berikut.
[1] Belanda mengakui secara de facato wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, sumatra, dan Madura.
[2] Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat 1 Januari 1949.
[3] pihak Belanda dan indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat ( RIS).
[4] Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth atau Persemakmuran Indonesia-
Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
B. Perjanjian Renville
Perjanjian Renville terjadi antara Indonesia dan Belanda dengan mediasi Komisi Tiga Negara ( Amerika
Serikat, Belgia, dan Australia). Perjanjian Renville dilaksanakan di atas sebuah kapal Amerika Serikat
bernama USS Renville. Perjanjian tersebut ditandatangani kedua belah pihak pada 17 Januari 1948. Isi
perjanjian Renville sebagai berikut.
[1] Belanda tetap berdaulat sampai terbentuk nya Republik Indonesia Serikat ( RIS).
[3] sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada
pemerintah federal sementara.
[4] Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.
[5] Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselenggarakan pemilihan umum untuk membentuk
Konstitusi RIS.
[6] Indonesia di daerah pendudukan Belanda ( daerah kantong) harus dipindahkan ke daerah Republik
Indonesia.
Perjanjian Renville menyebabkan kedudukan Republik Indonesia semakin tersudut dan daerah Indonesia
semakin sempit akibat diakuinya garis demarkasi van Mook sebagai garis batas baru hasil Agresi Militer I
Belanda. Sementara itu, kedudukan Belanda semakin kuat dengan terbentuknya negara² boneka.
Upaya bela negara dilakukan oleh warga negara indonesia sejak zaman penjajahan. Semangat para
pahlawan dalam upaya mengusir penjajah, baik yang dilakukan melalui jalur fisik maupun diplomasi
membawa dampak positif. Dampak positif yang dapat diambil dari semangat para pahlawan dalam
upaya bela negara memberikan semangat bagi para penerusnya. Kita wajib bersyukur atas anugerah
Kemerdekaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada negara Indonesia. Semangat bela negara
yang dimiliki oleh para pahlawan dapat diteruskan dalam kehidupan sehari-hari.
1] pendidikan Kewarganegaraan
Belajar pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu upaya penyelenggaraan bela negara. Bela
negara melalui pendidikan kewarganegaraan ditegaskan dalam undang undang nomor 20 tahun 2023
tentang sistem pendidikan nasional. Dalam undang undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan ( nasionalisme) dan cinta tanah air ( patriotisme). Dengan dijiwai rasa kebangsaan dan cinta
tanah air, peserta didik diharapkan akan memiliki semangat reka berkorban, mengutamakan
kepentingan dan keselamatan negara dan bangsa, serta membela negara. Dengan demikian, jelas bahwa
pendidikan kewarganegaraan dapat membina kesadaran untuk ikut serta dalam upaya bela negara.
Pelatihan dasar militer ini merupakan usaha yang dilakukan untuk membantu Tentara Nasional
Indonesia ( TNI) dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara. Pelatihan dasar kemiliteran
bukan hanya diikuti oleh Tentara Nasional Indonesia ( TNI), melainkan juga oleh para mahasiswa di
perguruan tinggi yang tergabung dalam organisasi resimen mahasiswa ( menwa).
Usaha mempertahankan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
Rakyat semesta oleh TNI dan kepolisian Negara republik indonesia sebagai kekuatan utama, dan Rakyat
sebagai kekuatan pendukung. Ketentuan ini terdapat dalam pasal 30 ayat (2) UUD NRI 1945.
Warga negara yang berprofesi paramedis, tim SAR, PMI, petugas bantuan sosial, dan hansip ( linmas)
memiliki hak dan kewajiban ikut serta dalam upaya bela negara sesuai tugas keprofesianya masing-
masing. Dalam menghadapi pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI, pemerintah membentuk
sistem operasi sishankarmata yang digunakan pada penyelenggaraan pola operasi pertahanan dan pola
operasi keamanan dalam negeri sebagai berikut.
C) operasi tempur
Pengabdian yang dilakukan oleh tiap-tiap profesi dilandasi sikap cinta tanah air serta semangat rela
berkorban demi kepentingan dan kemajuan bangsa. Bela negara dapat diterapkan dalam lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat serta bangsa dan negara.
A) lingkungan keluarga
5] rela menjaga dan merawat jika ada anggota keluarga yang sakit.
B) lingkungan sekolah
C) lingkungan masyarakat
Contoh penerapan bela negara dilingkungan bangsa dan negara sebagai berikut.
Pendahuluan
bangsa yang ulet tangguh, berwawasan kebangsaan dan memiliki kesadaran untuk
menjiwai negara, sikap dan tindakan warga negara yang teratur dan menyeluruh,
dan terpadu secara sendiri-sendiri maupun berkelompok sebagai bagian dari rasa
cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara , keyakinan terhadap pancasila
dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara. Dengan demikian, bela negara
yang dimaksud di sini, tidak selalu dalam bentuk fisik dalam suatu perang
mempertahankan kedaulatan Indonesia. Tetapi dapat berwujud segala sesuatu
yang dilakukan oleh warga negara untuk memajukan bangsanya, membantu warga
negara lain yang termasuk bangsanya, dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan
Bela Negara merupakan karya nyata ikut membangun negeri sesuai profesi
A. Latar Belakang
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Jika pendidikan suatu negara statis, maka
kualitas sumber daya manusia akan kalah bersaing dengan negara lain. Salah satu
berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu
maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses
pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, peran guru sangatlah dibutuhkan dan memungkinkan
anak berprestasi secara maksimal serta dalam rangka
2012/2013?