Anda di halaman 1dari 21

Perkembangan

Mutakhir Toksikologi
Annisa Febriana Siregar, SKM, MKM
 Dalam menghadapi perkembangan
penduduk, masyarakat menuntut
perbaikan kondisi kesehatan dan
kehidupan diantaranya gizi, pakaian,
tempat tinggal dan transportasi.

 Untuk memenuhi tujuan ini, berbagai


jenis bahan kimia harus diproduksi dan
digunakan, banyak diantaranya dalam
jumlah besar.
 Dengan berbagai cara, bahan-bahan
tersebut bersentuhan dengan berbagai
segmen penduduk : yang terlibat dalam
proses pembuatannya, yang
menanganinya, yang menggunakannya
YANG MENGGUNAKANNYA:
YANG MENYALAHGUNAKANNYA :
 Selain itu, orang mungkin dapat terpajan
bahan kimia secara menetap lewat
berbagai media lingkungan dan
terpengaruhi secara perlahan
 Karena banyaknya orang-orang yang
terpajan bahan kimia ini, maka kita harus
mencari upaya pengendalian yang tepat
sebelum terjadi kerusakan yang hebat.
 Subdisiplin Toksikologi
Toksikologi telah berkembang sesuai
dengan perkembangan pola kehidupan
manusia. Pada toksikologi modern,
dikenal beberapa cabang toksikologi
1. Farmakotoksikologi
2. Toksikologi makanan dan kosmetika
3. Toksikologi pestisida
4. Toksikologi militer
5. Toksikologi forensik
6. Toksikologi medis
7. Toksikologi lingkungan
8. Toksikologi kerja/Toksikologi industri
 Farmakotoksikologi
Diperlukan untuk penelitian daya racun
obat-obatan. Hal ini dikarenakan bahwa
obat memiliki sifat beracun tidak saja
terhadap penyakit, tetapi juga terhadap
sel sehat. Farmatoksikologi merupakan
cabang ilmu toksikologi yang tertua dan
mempelajari dosis yang efektif
membunuh penyebab penyakit, tetapi
tidak mempengaruhi sel sehat.
 Toksikologi makanan dan kosmetika
Setelah farmatoksikologi, berkembanglah
toksikologi makanan dan kosmetika,
akibat adanya kebutuhan pengawetan dan
penyimpanan, agar produksi pangan dan
kosmetika dapat terus ditingkatkan
 Toksikologi pestisida
Racun yang sengaja dibuat manusia untuk
membunuh organisme pengganggu
tanaman pangan dan insekta penyebar
penyakit. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian pestisida yang spesifik
membunuh organisme target, dan tidak
mengganggu elemen lingkungan lainnya,
termasuk manusia.
 Toksikologi militer
Orang berperang dengan menggunakan
berbagai senjata seperti zat racun baik yang
bersifat fisik, kimiawi dan biologis. Telah
diketahui bagaimana efek dari bom atom
yang merusak Hiroshima dan Nagasaki. Hal
tsb memunculkan kesadaran bahwa senjata
semacam itu perlu dikendalikan maupun
dimusnahkan, demikian halnya dengan sejata
kimia lainnya.
 Toksikologi forensik
Kasus pembunuhan dan bunuh diri
dengan penggunaan racun telah dikenal
sejak jaman dahulu. Oleh karena itu,
berkembang pula ilmu toksikologi forensik
yang secara khusus mempelajari
keracunan bidang kriminologi
 Toksikologi Medis
Selanjutnya dikenal pula toksikologi medis
dan eksperimental dalam uji toksisitas
berbagai obat baru dan atau zat racun
yang akan digunakan baik di industri
maupun di masyarakat umum
 Toksikologi lingkungan
Semua zat beracun ataupun metabolit
tentu akan kembali memasuki lingkungan,
sehingga dapat memperburuk kualitas
lingkungan. Dengan demikian, diperlukan
toksikologi lingkungan yang mempelajari
dan mengendalikan pajanan zat beracun
terhadap lingkungan beserta segala
komponennya.
 Toksikologi kerja/ toksikologi industri
Industrialisasi yang menggunakan
berbagai bahan baku yang bersifat
berbahaya dan beracun, baik bagi para
pekerja maupun lingkungannya, telah
mendorong berkembangnya toksikologi
industri.

Anda mungkin juga menyukai