Anda di halaman 1dari 15

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
Kelompok 8
KEMUHAMMADIYAHAN SEBAGAI
GERAKAN SOSIAL
Point Pembahasan

1. Nilai-Nilai Sosial Kemanusiaan (Teologi Al-Ma’un)


2. Gerakan Peduli Pada Fakir Miskin dan Yatim Piatu
3. Bentuk Dan Model Gerakan Sosial Muhammadiyah
4. Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah
1. Nilai-Nilai Sosial Kemanusiaan (Teologi Al-Ma’un)

Ayat yang menjadi landasan bagi gerakan-gerakan sosial dalam Islam,


itulah Al-Ma'un. Al-Maun dibuka dengan sebuah pertanyaan lebih tepatnya
“sindiran”: Tahukah engkau dengan para pendusta agama? Ayat kedua dan ketiga
memberikan penjelasan. Pertama, orang yang menghardik anak yatim (ayat 2).
Kedua, menolak memberi makan orang miskin (ayat 3).
Dan ini menunjukkan pula bahwa Islam memiliki visi kemanusiaan. Dan
visi kemanusiaan ini harus diterjemahkan ke dalam amal nyata atau kehidupan
sehari-hari. Dengan memberi makan orang miskin yang memerlukan.
Mengutamakan sifat individualis, berarti seseorang telah melanggar visi
kemanusiaan. Ialah "pendusta agama". Agama bukan hanya bersifat vertikal,
terkungkung dan terpenjara di mesjid. Agama ialah kemanusiaan yang
membebaskan dan mencerahkan.
2. Gerakan Peduli Pada Fakir Miskin dan Yatim Piatu

Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah berzakat. Di
jelaskan dalam Surat At-Taubah : 60 tentang kelompok penerimaan zakat, fakir miskin dan yatim
piatu termasuk golongan yang wajib menerima zakat. Karena anak yatim dan yatim piatu adalah
anak yang ditinggal meninggal oleh orang tuanya baik ayahnya atau ibunya atau keduanya dan
belum dewasa serta belum dapat mencari nafkah sendiri. Sedangkan fakir miskin adalah
golongan yang tidak mendapati sesuatu yang mencukupi kebutuhan mereka. Ada yang
mencontohkan bahwa fakir itu pendapatan sehari-hari kurang dari separuh kebutuhannya,
sedangkan miskin pendapatannya kurang dari kebutuhannya tetapi pendapatannya diatas 50%
kebutuhannya namun masih kurang.
Muhammadiyah adalah institusi dan institusionalisasi teologi Al-Ma’un
yang diharapkan perduli pada kaum tersebut dalam mengikis problematika social.
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap kaum mustadl’afin,
dhuafa, masakin, dan anak yatim, mengilhami Muhammadiyah untuk mendirikan
banyak lembaga pendidikan, panti asuhan, rumah sakit, dan tempat layanan sosial
lainnya. Pendirian tempat layanan sosial adalah kepedulian Muhammadiyah kepada
kaum miskin dan kepentingan umat
3. Bentuk Dan Model Gerakan Sosial Muhammadiyah
Bidang-bidang yang terdapat dalam gerakan sosial muhammadiyah, diantaranya:

• Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan misalnya, hingga tahun 2000 ormas Islam Muhammadiyah
telah memiliki 3.979 taman kanak-kanak, 33 taman pendidikan Al-Qur’an, 6 sekolah luar
biasa, 940 sekolah dasar, 1.332 madrasahdiniyah/ibtidaiyah, 2.143 sekolah lanjutan tingkat
pertama (SMP dan MTs), 979 sekolah lanjutan tingkat atas (SMA,MA, SMK), 101 sekolah
kejuruan, 13 mualimin/mualimat, 3 sekolah menengah farmasi, serta 64 pondok pesantren.
Dalam bidang pendidikan tinggi, hingga tahun ini Muhammadiyah memiliki 36 universitas,
72 sekolah tinggi, 54 akademi, dan 4 politeknik. Nama-nama seperti Bustanul Athfal/TK
Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMK
Muhammadiyah, dan Universitas Muhammadiyah bermunculan di berbagai daerah.
• Bidang Kesehatan
Dalam amal usaha bidang kesehatan, Muhammadiyah telah dan terus mengembangkan
layanan kesehatan masyarakat, sebagai bentuk kepedulian. Balai-balai pengobatan seperti
rumah sakit PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya
Muhammadiyah bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemat), kini mulai meningkat baik
kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal Usaha
Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang Kesehatan pada tahun 1997, sebagai berikut:
Rumah sakit berjumlah 34
Rumah bersalin berjumlah 85
Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 504. Balai Kesehatan Masyarakat berjumlah 115
Balai Pengobatan berjumlah 846
Apotek dan KB berjumlah 4
• Bidang Kesejahteraan Sosial
Hingga tahun 2000 Muhammadiyah telah memiliki:
228 panti asuhan yatim
18 panti jompo
22 Balai kesehatan social
161 santunan keluarga
5 pantiwreda/manula
13 santunan wreda/manula
1panti cacat netra
38 santunan kematian
15 BPKM (Balai Pendidikan Dan Keterampilan Muhammadiyah).
• Bidang Kaderisasi
Dalam bidang kaderisasi Muhammadiyah telah melakukan program diantaranya:
Peningkatan kualitas pengkaderan
Melaksanakan program pengkaderan formal dan informalsecara berkelanjutan
Menyelenggaraka baitul arqam dan darul arqam Muhammadiyah
Tranformasi kader per jenjang dan per generasi
Sinergi Building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi

Contoh kaderisasi/organisasi dalam Muhammadiyah:


Aisyiyah
pemuda muhammadiyah
IPM
IMM
Tapak Suci Muhammadiyah.
4. Dampak Gerakan Muhammadiyah

• Sebagai gerakan sosial keagamaan, selama ini Muhammadiyah


telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat
untuk pembinaan individu maupun sosial mayarakat islam di
Indonesia. Pada level individual, cita-cita pembentukan pribadi
muslim dengan kualifikasi-kualifikasi moral dan etika Islam, terasa
sangat karakteristik.
• Dampak lain yang ditimbulkan oleh gerakan sosial
muhammadiyah yaitu dampak positif yakni muhammdiyah kini
telah memberikan contoh kepada masyarakat tentang yang
berdirinya amal-amal usaha muhammadiyah seperti
pembangunan-pembangunan sekolah, mesjid, panti asuhan.
Revitalisasi Gerakan Muhamadiyah
• Revitalisasi merupakan salah satu jenis atau bentuk perubahan
(transformasi) yang mengandung proses penguatan, meliputi
peneguhan terhadap aspek-aspek yang selama ini dimiliki
(proses potensial) maupun dengan melakukan pengembangan
(proses aktual) menuju pada keadaan yang lebih baik dan lebih
maju dari kondisi sebelumnya.
• Revitaliasi sebagai proses perubahan yang direncanakan
meliputi tahapan-tahapan penataan, pemantapan,
peningkatan dan pengembangan yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Langkah-langkah revitalisasi gerakan
muhammadiyah
• Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat
di daerah lokal, nasional, dan global dengan menjalankan fungsi dakwah
dan tajdid serta mengembangkan ukhuwah dan kerjasama dengan semua
pihak yang membawa pada pencerahan dan kemaslahatan hidup.
• Meneguhkan dan mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham
agama dalam Muhammadiyah yang mengedepankan uswah hasanah dan
menjadi rahmat bagi kehidupan.
• Mengembangkan pemikiran Islam sesuai dengan prinsip Manhaj Tarjih dan
ijtihad yang menjadi acuan/pedoman Muhammadiyah.
• Pengembangan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi yang
mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan semakin mengarah pada
pencapaian tujuan Muhammadiyah.
• Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di semua tingkatan (Wilayah, Daerah,
Cabang, dan Ranting).
• Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah menuju
tingkat kompetisi dan kepentingan misi Persyarikatan yang tinggi, serta menjadikannya
sebagai pelaksana usaha yang terikat dan memiliki ketaatan pada kepemimpinan
Persyarikatan.
• Pengembangan model-model kegiatan/aksi yang lebih sensitif terhadap kepentingan-
kepentingan aktual/nyata umat, masyarakat, dan dunia kemanusiaan dengan
pengelolaan yang lebih konsisten.
• Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi
otonom Muhammadiyah sebagai basis kader dan pimpinan
Persyarikatan.
• Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada
seluruh tingkatan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
• Menggerakkan kembali Ranting dan jamaah sebagai basis
gerakan Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai