Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI HEPAR & VESICA FELLEA

Gambar 1.1 hepar tampak dari ventral


Sumber : Pausen, f. Waschke, J. sobotta atlas anatomy manusia jilid 2. Ed 23. Jakarta : EGC ;
2013.
Gambar 1.2 hepar tampak dari dorsal
Sumber : Pausen, f. Waschke, J. sobotta atlas anatomy manusia jilid 2. Ed 23. Jakarta : EGC ;
2013
ANATOMI HEPAR DAN VESICA FELLEA

2018/2019 5
Gambar 1.3 Vesica biliaris
dan Ductus biliaris
ekstrahepatik; dilihat dari
ventral
Sumber : Pausen, f.
Waschke, J. sobotta atlas
anatomy manusia jilid 2.
Ed 23. Jakarta : EGC ;
2013
Gambar 1.4 Vesica biliaris, Ductus biliaris di ekstrahepatik dan Duodenum; dilihat dari ventral
Sumber : Pausen, f. Waschke, J. sobotta atlas anatomy manusia jilid 2. Ed 23. Jakarta : EGC ;
2013
Gambar 1.5 vaskularisasi ( arteri pada hepar dan vesica fellea )
Sumber : Pausen, f. Waschke, J. sobotta atlas anatomy manusia jilid 2. Ed 23. Jakarta :
EGC ; 2013
Gambar 1.6 vaskularisasi ( vena pada hepar dan vesica fellea )
Sumber : Pausen, f. Waschke, J. sobotta atlas anatomy manusia jilid 2. Ed 23. Jakarta : EGC ;
2013
HISTOLOGI HEPAR & VESICA FELLEA
Hati
Fungsi HATI
– Sintesa protein  albumin, fibrinogen, protrombin
– Sekresi empedu  f(x) eksokrin , hepatosit membentuk &
transport unsur2 darah ke kanalikuli biliaris
– Penyimpanan metabolit  lipid dan KH disimpan dalam
hati dlm btk lemak dan glikogen  suplai energi
– Fungsi metabolik  hepatosit membantu proses
glukoneogenesis
– Fungsi detoksifikasi & inaktivasi  RE halus sel hepatosit
mghasilkan enzim u/ oksidase ( u/ detoksifukasi obat &
racun), enzim u/ konjugasi bilirubin, enzim u/ memecah
glikogen
Regenerasi Hati
• Sel hepatosit scr normal menunjukkan pergantian yg lambat
• Kerusakan sel hepatosit kdg diganti jar ikat  sirosis hepatis
HEPAR
Mikr. Sel Hepatosit :
– Btk kuboid
– Tersusun radier
– Inti sel bulat, sentral
– Sitoplasma:
• Eosinofil
• Mitokondria banyak
• RE halus menghasilkan enzim
• RE kasar banyak  sekresi
protein
• App.Golgi bertumpuk-tumpuk
– Batas sel hepatosit :
• Berbatasan dgn kanalikuli bilaris
• Berbatasan dgn ruang sinusoid
• Berbatasan antara sel hepatosit
lainnya
HEPAR
Mikr.Sinusoid :
– Ruangan btk iregular
– Mempunyai ddg seluler  kapiler diskontinu
– Sinusoid membawa darah dari kanalis porta ke
vena centralis
– Ddg sinusoid dibtk o/ sel hepatosit & sel endotelial
HEPAR
Sel endotelial pd sinusoid:
1. Sel endotelial
– Btk gepeng, Paling banyak
–Letaknya tersebar
2. Sel Kupffer
–Btk bintang  sel stelata
–Inti sel lebih menonjol
–Letaknya pd bgn dlm sinusoid
–Bersifat makrofag
3. Sel Fat Storing
= Sel Intertitiel o/ Satsuki
= Liposit o/ Bronfenmeyer
= Sel stellata oleh Wake
• Terletak perisinusoid
• Mampu menyimpan lemak
SISTEM DUKTULI HATI = SAL.
EMPEDU
1. KANALIKULI BILIARIS
- cabang terkecil sist. dukt.i ntrahepatik
- letak intralobuler diantara sel hepatosit
- Umumnya kanalikuli tunggal dan terletak di tengah 2 sel hepatosit
- EM : * dibtk o/ selhepatosit
* permukaan sel  mikrovili pendek
* antara sel hepatosit terdapat occluden junction
SISTEM DUKTULI HATI = SAL.
EMPEDU
2. Kanal Herring
Mrpkn sal. kecil yg membawa cairan empedu dari kanalikuli
biliaris ke ujung percabangan Interlobular sistem duktus
3. Ujung duktus biliaris = kolangiola
- Ujung percabangan interlobular sistem dukt. Bilaris
- ddg duktus dibtk ep. Selapis kubis
- Menerima empedu dari kanal herring dan tdp di trigonum
kiernann
4. Duktus Biliaris Intrahepatik
- Lanjutan duktuli biliaris
- Akan bergabung dengan dgn bbrp duktus  duktus bilaris
ekstrahepatik
5. Duktus Bilaris Ekstrahepatik
KANTUNG EMPEDU
• Berbentuk kantung seperti buah pir
• Terdiri dari fundus, korpus dan leher
Mikroskopik
• Tunika mukosa
- Epitel Selapis kolumnair
- sitoplasma merah pucat
- EM : mikrovili pd permukaan lumen, lateral
sel tdp zonula okludens
- Lamina Propria: jar. Ikat jarang, >>
pembuluh darah
- Muskularis mukosa tdk ada
• Tunika muskularis
- otot polos berjalan sirkuler ,longitudinal
dan oblique
- pd daerah leher tdp sfingter oddi
• Tunika Serosa : dibtk jar ikat berisi pembuluh
darah dan limfe
KANTUNG EMPEDU
• Epitel permukaan mengalami ivaginasi sampai ke lap. Otot
membentuk  sinus Rokitansky Aschoff
• Kntung empedu mencurahkan isisnya melalui duktus cystikus yg
bergabung dgn duct. Hepatikus mbtk  duktus koledokus
• Proses pengeluaran empedu dipengaruhi kolesistokinin yg
diperoduksi duodenum yg akan mergs kontraksi dan relaksasi
sfingter oddi
FISIOLOGI PEMBENTUKAN
BILIRUBIN
TORTORAN
PATOFISILOGI BILIRUBIN
Patofisiologi Ikterus
Waktu normal:
a. Segi waktu : 3- 7 hari
b. Segi lab :
a. Bayi cukup bulan puncak kadar bilirubin indirek
tidak > 125mg/dL  usia hari ke-3
b. Bayi prematur puncaknya tidak > 10 mg/dL usia
hari ke-5
c. Segi pemeriksaan fisik :
Ada perubahan warna kuning pada kulit
dan sclera
Dikatakan patologis apabila:
a. Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan
b. Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan
> 13 mg/dL, bayi kurang bulan > 10 mg/dL
c. Peningkatan bilirubin > 5 mg/dL/24 jam
d. Kadar bilirubin direk >2 mg/dL
e. Ikterus menetap pada usia > 2 minggu
BIOKIMIA BILIRUBIN
Faktor-faktor penyebab ikterus
 ikterus prahepatik

 iktrus hepatik

 ikterus pascahepatik
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT KUNING PD BAYI
Faktor – faktor yang menyebabkan
kulit bayi menjadi kuning
1. Kurangnya ASI pada 2-3 hari pertama setelah
kelahiran
2. Gangguan dalam proses uptake dan
konjugasi hepar
3. Gangguan dalam transportasi bilirubin

Anda mungkin juga menyukai