Anda di halaman 1dari 40

KONTRAK KINERJA

SMO PUSAT – KEMENTERIAN KEUANGAN 1


Kontrak Kinerja
It is an agreement between two parties that
clearly specifies their mutual performance
obligations
(World Bank)

“An Instrument for Creating


Competition in Public
Services” (World Bank)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 22


Kontrak Kinerja Kementerian Keuangan
Dokumen yang memuat kesepakatan antara pegawai dengan atasan
langsung yang paling sedikit berisi pernyataan kesanggupan, sasaran kerja
pegawai dan trajectory target yang harus dicapai dalam periode tertentu

 Setiap pegawai yang bekerja di lingkungan Kementerian


Wajib Keuangan, termasuk pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan
Menyusun di Kementerian Keuangan

 Pegawai Tugas Belajar;


 Pegawai harian;
 Pegawai yang mulai bertugas di Kementerian Keuangan setelah
Tidak tanggal 18 Oktober *;
Membuat
 Pegawai yang sedang menjalani Cuti di Luar Tanggungan Negara
(CLTN).
*) wajib membuat komponen Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 33


Batas Waktu Penetapan Kontrak Kinerja

Paling lambat 31 Januari Dikecualikan dari 31 Januari

Setiap pegawai yang  Pegawai yang kembali dari


bekerja di lingkungan diperbantukan/dipekerjakan di luar
Kemenkeu, termasuk Kemenkeu;
pegawai yang  Pegawai dari K/L lain yang beralih
diperbantukan/dipeker status/dipekerjakan ke Kemenkeu;
jakan di Kemenkeu.  Pegawai yang kembali bekerja dari
cuti sakit/cuti bersalin/cuti di luar
tanggungan negara/cuti besar/tugas
belajar.
Paling lambat 15 (lima belas) hari
sejak mulai bekerja

Bagi CPNS yang baru diangkat:


Paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak menerima SK CPNS
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 44
Format Kontrak Kinerja
Format Kontrak Kinerja
terdiri dari:
A. Pernyataan Kesanggupan A
B. Peta Strategi (bagi pemilik
peta strategi) B

C. Perjanjian Kinerja (bagi


pemilik peta strategi)
D. Rincian Target Kinerja
E. Inisiatif Strategis (Bagi
Pemilik Peta Strategi K-One-
Two-Three)
F. Sasaran Kerja Pegawai

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 55


Format Kontrak Kinerja
C. Perjanjian Kinerja (bagi pemilik peta strategi)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 66


Format Kontrak Kinerja
E. Inisiatif Strategis (Bagi Pemilik
D. Rincian Target Kinerja Peta Strategi K-One-Two-Three)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 77


Format Kontrak Kinerja
F. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 88


Pengisian SKP
Pejabat penilai yang berwenang menetapkan
SKP dan Penilaian SKP baik pejabat definitif,
Plh. atau Plt.*.
Penulisan Kolom jabatan untuk pelaksana
pada lembar SKP diisi nomenklatur jabatan
pelaksana sebagaimana berikut:

 Bagi PNS, diisi nomenklatur jabatan pelaksana


sesuai KMK Nomor 1104/KMK.01/2015
sebagaimana diubah oleh KMK
1326/KMK.01/2015 tentang Peringkat Jabatan
bagi Pegawai Pelaksana di Lingkungan
Kemenkeu.
Contoh:
Seorang pelaksana pada Subbagian Kepegawaian
dengan peringkat jabatan 6, maka pada kolom
jabatan diisi nomenklatur “Penata Usaha Senior”
 bisa di cek di LK03C
*) Sesuai Surat Kepala BKN Nomor K.26-30/V.20-3/99 tentang Kewenangan Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas dalam
Aspek
DTU Kepegawaian
Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 99
Ketentuan Pengisian SKP (3)
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
 Diisi dengan IKU sebagaimana tercantum
dalam Perjanjian Kinerja atau Rincian
Target Kinerja yang kalimatnya
disesuaikan dengan diawali kata kerja
yang berhubungan dengan IKU-nya
seperti menyusun, memproses,
menyiapkan, mewujudkan,
melaksanakan, menyajikan, memeriksa,
menetapkan dsb.
 tidak perlu mencantumkan Sasaran
Strategis.
Contoh:
Nama IKU dalam Perjanjian Kinerja
dan/atau Rincian Target Kinerja:
“Jumlah publikasi hasil kajian”
Nama Kegiatan Tugas Jabatan:
“Membuat publikasi hasil kajian”
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 10
10
Ketentuan Pengisian SKP (4)
Pengisian kolom aspek target
 Kolom aspek target kuantitas/output, diisi
dengan target IKU berbasis BSC sesuai dengan
target tahunan yang dimuat dalam lembar
Rincian Target Kinerja (Trajectory IKU);
 Kolom aspek target kualitas, diisi dengan
kualitas/mutu output atau mutu hasil kerja dan
ditetapkan nilai targetnya sebesar 100.
 Kolom aspek target waktu, diisi dengan waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau menghasilkan output, misalnya
1 bulan, 2 bulan, dst., dimana target maksimal
adalah sejumlah bulan jangka waktu penilaian
SKP.
 Kolom aspek target biaya, diisi apabila dapat
diperhitungkan biaya untuk menghasilkan
output.
Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi
aspek kuantitas, kualitas, dan waktu.
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 11
11
Ketentuan Kontrak Kinerja CPNS
Kontrak Kinerja CPNS memuat 2 hal, yaitu;
a. SS dan IKU sesuai tusi pelaksana tersebut, untuk periode sejak tanggal
penandatanganan KK sampai dengan 31 Desember
b. IKU yang mengukur kinerja pegawai berdasarkan penilaian atasan untuk
periode:
 Dalam hal pegawai mulai bekerja (diangkat sebagai CPNS) sebelum 1
Januari maka periode penilaian adalah sejak 1 Januari hingga tanggal
penandatanganan Kontrak Kinerja; atau
 Dalam hal pegawai bekerja
(diangkat sebagai CPNS) setelah
tanggal 1 Januari maka periode
penilaian adalah sejak pegawai
bekerja pada tahun berjalan
hingga tanggal penandatanganan
Kontrak Kinerja.
Bagi CPNS yang baru diangkat:
Paling
DTU lambat
Pengelolaan 15 (lima
Kinerja – Tahunbelas)
2016 hari kerja
SMO sejak menerima
Kementerian Keuangan SK CPNS 12
12
Ilustrasi Kontrak Kinerja CPNS
Pegawai mulai bekerja (diangkat sebagai CPNS) sebelum 1 Januari tahun berjalan
IKU yang mengukur kinerja pegawai SS dan IKU sesuai tusi
berdasarkan penilaian atasan pelaksana tersebut

Q1 Q2 Q3 Q4
Tanggal Surat
Pengangkatan CPNS

Pegawai bekerja (diangkat sebagai CPNS) setelah tanggal 1 Januari tahun berjalan
IKU yang mengukur kinerja SS dan IKU sesuai tusi
pegawai berdasarkan pelaksana tersebut
penilaian atasan

Q1 Q2 Q3 Q4
TMT CPNS Tanggal Surat
Pengangkatan CPNS
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 13
13
Contoh SKP CPNS
 Citra diterima sebagai pegawai di Kemenkeu dan mulai bekerja sejak bulan 1 Oktober
2016.
 Surat Keputusan CPNS Citra diterbitkan pegawai pada tanggal 29 April 2017 dengan
tanggal TMT 2 Januari 2017. Citra menandatangani Kontrak Kinerja tanggal 15 Mei 2017,
dengan SKP berikut:

2016

* Pegawai yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS terhitung mulai tanggal 2 Januari 2017
berdasarkan
DTU Pengelolaan Keputusan
Kinerja – Tahun 2016 Menteri KuanganKeuangan
SMO Kementerian Nomor KM-1/SJ.5/UP.1/2016 tanggal 29 April 2017 14
14
Kontrak Kinerja Pegawai yang Merangkap
Jabatan Sebagai Pejabat Pengganti (Plt.)
1 Pejabat/pegawai yang merangkap jabatan pada awal tahun periode
kontrak
 wajib menandatangani KK pada jabatan yang dirangkap.

2
Pejabat/pegawai yang merangkap jabatan pada tahun berjalan
periode kontrak

 Pejabat/pegawai tidak perlu menandatangani KK kembali pada


jabatan yang dirangkap.
 Tanggung jawab pencapaian target dialihkan secara langsung
bersamaan dengan penetapan Surat Keputusan Plt.
 Pejabat/pegawai yang merupakan bawahan pejabat/pegawai Plt.
tersebut tidak perlu mengubah atau menandatangani KK kembali
dengan Plt. Tersebut

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 15


15
Perubahan KK di tahun berjalan :

1. KK Addendum

2. KK Komplement

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 16


Perubahan Kontrak Kinerja
1 Addendum Kontrak Kinerja

Perubahan sebagian pada KK baik meliputi SS, IKU, target IKU, trajectory target
maupun IS.

Kondisi Batas Waktu Addendum

Capaian IKU pada Semester I telah


Paling lambat 20 Juli
mencapai/melebihi target tahunan

Terbitnya perundang-undangan atau kebijakan Usulan diajukan paling


Menteri Keuangan. lambat tanggal 18 Oktober

Perubahan beban kerja karena perubahan jumlah 15 hari sejak adanya


pegawai pada level pelaksana atau jafung perubahan

Tidak merevisi target dan indeks capaian IKU pada periode sebelumnya
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 17
17
Perubahan Kontrak Kinerja
2 Kontrak Kinerja Komplemen

Perubahan menyeluruh pada KK

Kondisi Batas Waktu

Mutasi/promosi
15 (lima belas) hari kerja
setelah tanggal penetapan
Perubahan organisasi (reorganisasi)
Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas (SPMT)
Kembali bertugas dari
dipekerjakan/diperbantukan/tugas belajar

 Pegawai mulai bekerja di kantor baru selambat-lambatnya 18 Oktober tahun berjalan.


 Apabila pegawai mulai bekerja setelah 18 Oktober, maka cukup membuat SKP.
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 18
18
Perlakuan Di E-Performance =

Addendum Kontrak Kinerja 


1. Di kontrak awal :
a. Mengisi Realisasi di triwulan sebelum dilakukan
addendum
b. Mengubah Target di triwulan setelah adanya
addendum menjadi “0”
2. Di Kontrak Baru :
a. Mengisi target di triwulan selanjutnya
b. Mengisi realisasi di akhir tahun

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 19


Kontrak Kinerja Komplemen

1. Di kontrak awal :
a. Mengisi Realisasi di triwulan sebelum membuat KK
Komplemen
b. Mengubah Target di triwulan setelah harus membuat KK
Komplemen menjadi “0”

Jangan lupa update profil di tempat baru

2. Di Kontrak Baru :
a. Membuat KK Komplemen
b. Mengisi target di KK Komplemen
c. Mengisi realisasi KK Komplemen di akhir tahun

Yang perlu diperhatikan  menentukan target “sisa” tahun berjalan di KK Komplemen

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 20


Panduan Penghitungan Sisa Target pada KK Komplemen
Rata-rata trajectory periode yang menjadi tanggung jawab pejabat/pegawai
Average
baru.

Apabila realisasi IKU pejabat/pegawai lama (termasuk periode blank spot)


hingga triwulan tersebut lebih kecil daripada trajectory targetnya:
 target IKU pejabat/pegawai baru adalah sebesar sisa trajectory target
Sum Apabila realisasi IKU pejabat/pegawai lama (termasuk periode blank spot)
hingga triwulan tersebut lebih besar daripada trajectory targetnya:
 target IKU pejabat/pegawai baru adalah sebesar selisih target tahunan
dengan realisasi IKU pejabat/pegawai lama (termasuk capaian blank spot )

IKU yang bersifat progress:


 Penetapan sisa target sama seperti IKU jenis konsolidasi periode sum
TLK IKU yang bersifat akumulasi dari awal periode dengan besaran target yang
sama pada tiap periode:
 Penetapan target adalah sesuai trajectory target unit.
 Perhitungan realisasi IKU bagi pejabat/pegawai baru hanya
memperhitungkan raw data yang menjadi tanggung jawab pejabat/pegawai
baru
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 21
21
Penetapan Sisa Target pada KK Komplemen
IKU dengan jenis konsolidasi periode average
Rata-rata trajectory periode yang menjadi tanggung jawab pejabat/pegawai
baru.
Contoh: Mutasi pada 15 Mei

CKP di Unit A Blank Spot CKP di Unit B

Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target 70 80 75 80 76,7 90 80
Realisasi 75 75 75
Sisa Target - - - 80 80 90 85 ((80+90)/2)

Apabila dalam satu triwulan, seorang pegawai bekerja pada suatu unit kurang dari 75
hari kalender maka realisasi pada triwulan tersebut tidak diperhitungkan dalam CKP
(blank spot).
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 22
22
Perhitungan Indeks Capaian IKU Untuk NKO dan
CKP Akhir Tahun pada KK Komplemen (Average)
Contoh:
Realisasi s.d Q2 < Target s.d Q2 atau Realisasi s.d Q2 > Target s.d Q2
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target (Unit) 70 80 75* 80 76,7 90 80
Realisasi (Unit) 75 70 72,5 75 73,3 85 76,3
Sisa Target (pegawai) - - - 80 80 90 85
((80+90)/2)
Realisasi (pegawai) - - - 75 75 85 80
((75+85)/2)

Perhitungan Indeks Capaian IKU untuk CKP dan NKO akhir tahun:
NKO = 76,3/80 *100
= 95,4
CKP = 80/85 * 100
= 94,12

Perhitungan NKO tidak memperhatikan adanya blankspot.


DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 23
23
Penetapan Sisa Target pada KK Komplemen
IKU dengan jenis konsolidasi periode Sum
1. Apabila realisasi IKU pejabat/pegawai lama (termasuk periode blank spot)
hingga triwulan tersebut lebih kecil daripada trajectory targetnya:
 target IKU pejabat/pegawai baru adalah sebesar sisa trajectory target

Contoh: Mutasi pada 15


Mei

CKP di Unit A Blank Spot CKP di Unit B

Target/Realisasi Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y


Target 10 20 30 25 55 35 90
Realisasi 25 0 25
Sisa Target - - - 25 25 35 60

25 (realisasi Q1 ditambah realisasi periode blank spot) < 30 (target pegawai lama
s.d. triwulan Q2)
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 24
24
Perhitungan Indeks Capaian IKU Untuk NKO dan
CKP Akhir Tahun pada KK Komplemen(Sum)
Contoh:
Apabila realisasi s.d Q2 < target s.d Q2
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target (Unit) 10 20 30 25 55 35 90
Realisasi (Unit) 25 0 25 20 45 35 80
Sisa Target - - - 25 25 35 60
(pegawai)
Sisa Realisasi - - - 20 20 35 55
(pegawai)
Perhitungan Indeks Capaian IKU untuk CKP dan NKO akhir tahun:
NKO = 80/90 * 100
= 88,9
CKP = 55/60 * 100
= 91,7

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 25


25
Penetapan Sisa Target pada KK Komplemen
IKU dengan jenis konsolidasi periode Sum
2. Apabila realisasi IKU pejabat/pegawai lama (termasuk periode blank spot) hingga
triwulan tersebut lebih besar daripada trajectory targetnya:
 target IKU pejabat/pegawai baru adalah sebesar selisih target tahunan dengan
realisasi IKU pejabat/pegawai lama (termasuk capaian blank spot )

Contoh:
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target 10 20 30 25 55 35 90
Realisasi 40 0 40
Sisa Target - - - 15 15 35 50 (90-40)
(25-(40-30))

40 (realisasi Q1 ditambah realisasi periode blank spot) > 30 (target pegawai lama
s.d. triwulan Q2)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 26


26
Perhitungan Indeks Capaian IKU Untuk NKO dan
CKP Akhir Tahun pada KK Komplemen (SUM)
Contoh:
Apabila realisasi s.d Q2 > target s.d Q2
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target (Unit) 10 20 30 25 55 35 90
Realisasi (Unit) 40 0 40 25 65 35 100
Sisa Target - - - 15 15 35 50
(pegawai) (25-(40-30)) (90-40)
Sisa Realisasi - - - 25 25 35 60
(pegawai)

Perhitungan Indeks Capaian IKU untuk CKP dan NKO akhir tahun:
NKO = 100/90 *100
= 111,1
CKP = 60/50 *100
= 120

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 27


27
Penetapan Sisa Target pada KK Komplemen
IKU dengan jenis konsolidasi periode Take Last Known Value
1. IKU bersifat progress
Penetapan sisa target sama seperti IKU jenis konsolidasi periode sum.
Contoh 1:
Apabila realisasi s.d Q2 < target s.d Q2
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target 10 30 30* 55 55 90 90
Realisasi 10 10 10
Sisa Target - - - 25 25 60 60
(55-30*) (90-30*)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 28


28
Perhitungan Indeks Capaian IKU Untuk NKO dan CKP Akhir
Tahun pada KK Komplemen (Take Last Known)
Contoh 1:
Apabila realisasi s.d Q2 < target s.d Q2.
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target (Unit) 10 30 30* 55 55 90 90
Realisasi (Unit) 10 0 10** 30 30 70 70
Sisa Target (pegawai) - - - 25 25 60 60
(55-30*) (90-30*)
Realisasi (pegawai) - - - 20 20 60 60
(30-10**) (70-10**)

Perhitungan Indeks Capaian IKU untuk CKP dan NKO akhir tahun:
NKO = 70/90 * 100
= 77,8
CKP = 60/60 * 100
= 100

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 29


29
Perhitungan Indeks Capaian IKU Untuk NKO dan CKP Akhir
Tahun pada KK Komplemen (Take Last Known)
Contoh 2:
Apabila realisasi s.d Q2 > target s.d Q2
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target 10 30 30 55 55 90 90
Realisasi 10 40 40*
Sisa Target - - - 15 15 50 50
(55-40*) (90-40*)
Realisasi IKU:
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target (Unit) 10 30 30 55 55 90 90
Realisasi (Unit) 10 40 40* 60 60 95 95
Sisa Target (pegawai) - - - 15 15 50 50
(55-40*) (90-40*)
Realisasi (pegawai) - - - 20 20 55 55
(60-40*) (95-40*)
Perhitungan Indeks Capaian IKU untuk CKP dan NKO akhir tahun:
NKO = 95/90 * 100 = 105,56
CKP = 55/50 * 100 = 110
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 30
30
Penetapan Sisa Target pada KK Komplemen
IKU dengan jenis konsolidasi periode Take Last Known Value
2. IKU bersifat akumulasi dari awal periode dengan besaran target yang sama pada
tiap periode
 Penetapan target adalah sesuai trajectory target unit.
 Perhitungan realisasi IKU bagi pejabat/pegawai baru hanya memperhitungkan
raw data yang menjadi tanggung jawab pejabat/pegawai baru

Contoh IKU: “persentase pemberian layanan secara tepat waktu”


Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
(a) (b) (c ) (d) (e) (f) (g)

Target 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Realisasi 99%
Sisa Target - - - 100% 100% 100% 100%

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 31


31
Perhitungan Indeks Capaian IKU Untuk NKO dan CKP Akhir
Tahun pada KK Komplemen (Take Last Known)
Contoh:
Q1 Q2 Sm.I Q3 s.d. Q3 Q4 Y
Target (Unit) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Realisasi (Unit) 99% 98% 98% 98,67% 98,67% 99% 99%
Raw Data 99 dari 196 dari 196 dari 296 dari 300 296 dari 396 dari 400 396 dari
100 200 200 300 400
Sisa Target - - - 100% 100% 100% 100%
(pegawai)
Sisa Realisasi - - - 100% 100% 100% 100%
(pegawai) =((296-196)/ =((396-196)/
(300-200)) *100% (400-200)) *100%

Perhitungan Indeks Capaian IKU untuk CKP dan NKO akhir tahun:
NKO = 99/100 * 100
= 99
CKP = 100/100 * 100
= 100

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 32


32
Format Perubahan Kontrak Kinerja
A. Addendum Kontrak Kinerja

B. Kontrak Kinerja Komplemen


Format sama dengan Kontrak Kinerja pada awal tahun namun periode yang
diisi pada lembar trajectory hanya diisi sesuai sisa periode pada tahun berjalan.
DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 33
33
Efek Blank Spot =

1. Atas capaian kinerja di periode blank Spot tidak bisa


diakui sebagai capaian Kinerja Pegawai pihak
manapun (pegawai mutasi keluar/pun pegawai yang
mutasi masuk)
2. Namun diakui secara NKO nya (secara organisasi)
3. realisasi pegawai tersebut menjadi tidak full 4
triwulan
4. Pembagi nilai CKP pegawai yang memiliki beberapa
KK =
(4-jumlah blankspot)

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 34


Kapan kah Periode
Blank Spot itu terjadi?

DTU Pengelolaan Kinerja – Tahun 2016 SMO Kementerian Keuangan 35


Pengaturan “Jangka Waktu Penilaian” dalam Lembar Penilaian SKP
serta Dasar Penghitungan Target dan Kinerja
Tanggal mulai Jangka Waktu Penilaian Target Dasar Penetapan Sisa Target dan Periode
kerja di kantor pada maksimal Perhitungan Kinerja Blankspot
baru (X) lembar Penilaian SKP Aspek
Waktu
SKP1 SKP2 pada SKP2 NSKP CKP

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Januari ≤ X ≤ - 1 Jan-31 12 bln NSKP1: tidak ada CKP1: tidak ada tidak
31 Januari Des NSKP2: Q1 s.d. Q4 CKP2: Q1 s.d. Q4
1 Februari ≤ X ≤ 1 Jan-31 Jan 1 Feb-31 11 bln NSKP1: judgment CKP1: tidak ada ya (Q1)
28/29 Feb Des NSKP2: Q2 s.d. Q4 CKP2: Q2 s.d. Q4
1 Maret ≤ X ≤ 1 Jan-28/29 1 Mar-31 10 bln NSKP1: judgment CKP1: tidak ada ya (Q1)
14/15 Maret Feb *) Des NSKP2: Q2 s.d. Q4 CKP2: Q2 s.d. Q4
15/16 Maret ≤ 1 Jan-28/29 1 Mar-31 10 bln NSKP1: Q1 CKP1: Q1 Tidak
X ≤ 31 Maret Feb **) Des NSKP2: Q2 s.d. Q4 CKP2: Q2 s.d. Q4
1 April ≤ X ≤ 17 1 Jan-31 Mar 1 Apr-31 9 bln NSKP1: Q1 CKP1: Q1 tidak
April Des NSKP2: Q2 s.d. Q4 CKP2: Q2 s.d. Q4

*) tanggal 14 Februari apabila jumlah hari pada Bulan Februari 29 hari sedangkan tanggal 15 Februari
apabila jumlah hari pada Bulan Februari 28 hari
**) tanggal 15 Februari apabila jumlah hari pada Bulan Februari 29 hari sedangkan tanggal 16 Februari
apabila jumlah hari pada Bulan Februari 28 hari

36
Pengaturan “Jangka Waktu Penilaian” dalam Lembar Penilaian SKP
serta Dasar Penghitungan Target dan Kinerja
Tanggal mulai Jangka Waktu Penilaian Target Dasar Penetapan Sisa Target dan Periode
kerja di kantor pada maksimal Perhitungan Kinerja Blankspot
baru (X) lembar Penilaian SKP Aspek
Waktu
SKP1 SKP2 pada SKP2 NSKP CKP
18 April ≤ X ≤ 1 Jan-31 Mar 1 Apr-31 9 bln NSKP1: Q1 CKP1: Q1 ya (Q2)
30 April Des NSKP2: Q3 s.d. Q4 CKP2: Q3 s.d. Q4
1 Mei ≤ X ≤ 31 1 Jan-30 Apr 1 Mei-31 8 bln NSKP1: Q1 CKP1: Q1 ya (Q2)
Mei Des NSKP2: Q3 s.d. Q4 CKP2: Q3 s.d. Q4
1 Juni ≤ X ≤ 14 1 Jan-31 Mei 1 Jun-31 7 bln NSKP1: Q1 CKP1: Q1 ya (Q2)
Juni Des NSKP2: Q3 s.d. Q4 CKP2: Q3 s.d. Q4
15 Juni ≤ X ≤ 30 1 Jan-31 Mei 1 Jun-31 7 bln NSKP1: Q1 s.d. Q2 CKP1: Q1 s.d. Q2 tidak
Juni Des NSKP2: Q3 s.d. Q4 CKP2: Q3 s.d. Q4
1 Juli ≤ X ≤ 18 1 Jan-30 Juni 1 Jul-31 6 bln NSKP1: Q1 s.d. Q2 CKP1: Q1 s.d. Q2 Tidak
Juli Des NSKP2: Q3 s.d. Q4 CKP2: Q3 s.d. Q4
19 Juli ≤ X ≤ 31 1 Jan-30 Juni 1 Jul-31 6 bln NSKP1: Q1 s.d. Q2 CKP1: Q1 s.d. Q2 ya (Q3)
Juli Des NSKP2: Q4 CKP2: Q4
1 Agustus ≤ X ≤ 1 Jan-31 Juli 1 Ags-31 5 bln NSKP1: Q1 s.d. Q2 CKP1: Q1 s.d. Q2 ya (Q3)
31 Agustus Des NSKP2: Q4 CKP2: Q4
1 September ≤ 1 Jan-31 Ags 1 Sept-31 4 bln NSKP1: Q1 s.d. Q2 CKP1: Q1 s.d. Q2 ya (Q3)
X ≤ 13 Des NSKP2: Q4 CKP2: Q4
September
37
Pengaturan “Jangka Waktu Penilaian” dalam Lembar Penilaian SKP
serta Dasar Penghitungan Target dan Kinerja
Tanggal mulai Jangka Waktu Penilaian Target Dasar Penetapan Sisa Target dan Periode
kerja di kantor pada maksimal Perhitungan Kinerja Blankspot
baru (X) lembar Penilaian SKP Aspek
Waktu
SKP1 SKP2 pada SKP2 NSKP CKP
14 September ≤ 1 Jan-31 Ags 1 Sept-31 4 bln NSKP1: Q1 s.d. Q3 CKP1: Q1 s.d. Q3 tidak
X ≤ 30 Des NSKP2: Q4 CKP2: Q4
September
1 Oktober ≤ X ≤ 1 Jan-30 Sept 1 Okt-31 3 bln NSKP1: Q1 s.d. Q3 CKP1: Q1 s.d. Q3 tidak
18 Oktober Des NSKP2: Q4 CKP2: Q4
19 Oktober ≤ X 1 Jan-30 Sept 1 Okt-31 3 bln NSKP1: Q1 s.d. Q3 CKP1: Q1 s.d. Q3 ya (Q4)
≤ 31 Oktober Des NSKP2: judgment CKP2: tidak ada
1 November ≤ X 1 Jan-31 Okt 1 Nov-31 2 bln NSKP1: Q1 s.d. Q3 CKP1: Q1 s.d. Q3 ya (Q4)
≤ 30 November Des NSKP2: judgment CKP2: tidak ada

1 Desember ≤ X 1 Jan-30 Nov 1 Des-31 1 bln NSKP1: Q1 s.d. Q3 CKP1: Q1 s.d. Q3 ya (Q4)
≤ 14 Des NSKP2: judgment CKP2: tidak ada
Desember
15 Desember ≤ 1 Jan-30 Nov 1 Des-31 1 bln NSKP1: Q1 s.d. Q4 Q1 s.d. Q4 tidak
X ≤ 31 Des NSKP2: judgment
Desember
Judgment adalah penetapan target dan realisasi pada periode SKP berdasarkan kesepakatan pegawai dan
atasan/pejabat penilai dengan 38
CKP bagi Kondisi Lainnya
CKP Pegawai yang Merangkap Jabatan

Menggunakan CKP pada jabatan definitifnya.

CKP bagi Pelaksana Tugas (Plt.)

CKP Pegawai yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) pada


suatu jabatan, dapat dimasukkan dalam perhitungan CKP
Tahunan, jika:
a) pegawai tersebut tidak menduduki jabatan lain selain jabatan
Plt tersebut; dan
b) penunjukannya sebagai Plt. disebabkan karena tidak
terpenuhinya syarat kepangkatan untuk menduduki jabatan
tersebut.

39
39
CKP bagi Kondisi Lainnya
CKP Pegawai Tugas Belajar

 Pegawai yang sedang menjalani tugas belajar selama tahun penilaian tidak
perlu menandatangani KK namun tetap dilakukan penilaian.
 CKP tugas belajar dihitung berdasarkan penilaian prestasi akademik. Skala
konversi yang digunakan untuk menghitung CKP adalah:

Formula interpolasi dalam menghitung CKP


pegawai tugas belajar:
a. Apabila IPK lebih rendah dari syarat
lulus

b. Apabila IPK lebih tinggi daripada syarat


lulus

40
40

Anda mungkin juga menyukai