Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FITOKIMIA

METODE EKSTRAKSI:
MASERASI, REFLUKS,
INFUDASI

Oleh:
DESTIAWAN GALANG R. (1713206004)
NABILA PUTERI S (1713206021)
MASERASI
 Maserasi adalah salah satu jenis metoda
ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan atau
dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi
pada metoda ini pelarut dan sampel tidak
mengalami pemanasan sama sekali.
 Sehingga maserasi merupakan teknik ekstraksi
yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak
tahan panas ataupun tahan panasPrinsip
penarikan (ekstraksi) senyawa dari sample
adalah dengan adanya gerak kinetik dari
pelarut, dimana pelarut akan selalu bergerak
pada suhu kamar walaupun tanpa pengocokan
KELEBIHAN MASERASI
 Seperti dijelaskan diatas maserasi dapat
digunakan untuk jenis senyawa tahan panas
ataupun tidak tahan panas. Selain itu tidak
diperlukan alat yang spesifik, dapat digunakan
apa saja untuk proses perendaman

KEKURANGAN MASERASI

 Maserasi membutuhkan waktu yang lama,


biasanya paling cepat 3x24jam, disamping itu
membutuhkan pelarut dalam jumlah yang
banyak
MODIFIKASI MASERASI
 Digesti: maserasi dengan menggunakan pemanasan
lemah, yaitu pada suhu 40˚ C - 50˚ C.
 Maserasi dengan mesin pengaduk: Pengaduk
berputar terus-menerus, waktu proses masersi dapat
dipersingkat menjadi 6-24 jam
 Remaserasi: Seluruh serbuk simplisia dimaserasi
dengan cairan penyari pertama, sesudah dienap
tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan
cairan penyari yang kedua
 Maserasi melingkar: Maserasi dapat diperbaiki
dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu
bergerak dan menyebar
 Maserasi melingkar bertingkat: Pada maserasi
melingkar penyarian tidak dapat dilaksanakan
secara sempurna, karena pemindahan massa akan
berhenti bila keseeimbangan telah terjadi
PELARUT
 Pelarut polar : Pelarut yang larut dalam air
 n-Butanol
 n-Propanol
 Etanol
 Metanol
 Asam format
 Pelarut non polar : Pelarut yang tidak larut
dalam air
 Heksana
 Benzena
 Dietil eter
 Etil asetat
PARAMETER STANDARISASI
 Organoleptik
 Makrokospis

 Mikrokosis

 Fluoresensi

 Kelarutan

 Reaksi warna , pengendapan, dan reaksi lain

 Kromatografi

 Penetapan kadar

 Cemaran mikroba dan aflatoksin

 Cemaran logam berat


REFLUKS
 teknik yang melibatkan
kondensasi uap dan kembali
kondensat ini ke sistem dari
mana ia berasal.
 digunakan dalam industri
dan laboratorium distilasi.
 ini juga digunakan dalam
kimia untuk memasok energi
untuk reaksi-reaksi selama
jangka waktu yang panjang.
KEUNTUNGAN METODE REFLUKS
 dapat dibiarkan untuk jangka waktu yang
panjang tanpa perlu menambahkan lebih pelarut
atau takut bejana reaksi mendidih kering karena
setiap uap immedeatly kental dalam kondensor
 sebagai pelarut yang diberikan akan selalu
mendidih pada suhu tertentu
 reaksi akan berlangsung pada suhu yang sama,
sehingga dapat mengontrol apa suhu
REFLUKS DI DESTILASI INDUSTRI
 refluks mengacu pada
bagian dari produk cair
overhead dari kolom
distilasi atau fractionator
yang dikembalikan ke
bagian atas kolom seperti
yang ditunjukkan dalam
diagram skematik dari
suatu kolom distilasi
khas industri
REFLUKS UNTUK MENERAPKAN ENERGI
UNTUK REAKSI KIMIA

 dapat dibiarkan untuk jangka


waktu yang panjang tanpa
perlu menambahkan lebih
pelarut atau takut bejana
reaksi mendidih kering
karena setiap uap segera
terkondensasi di
kondensor. Selain itu, sebagai
pelarut yang diberikan akan
selalu mendidih pada suhu
tertentu, seseorang dapat
yakin bahwa reaksi akan
berlangsung pada suhu
konstan
REFLUX DISTILASI DI LABORATORIUM
 Aparat ditunjukkan dalam
diagram merepresentasikan
distilasi batch lawan distilasi
kontinyu. Campuran pakan cair
yang akan disuling
ditempatkan ke dalam labu
bulat-bottomed bersama dengan
anti-menabrak beberapa
butiran, dan kolom fraksionasi
ini dipasang ke atas. Sebagai
campuran dipanaskan dan
mendidih, uap bangkit
kolom. Mengembun uap pada
platform kaca (dikenal sebagai
piring atau nampan) di dalam
kolom dan berjalan kembali ke
dalam cairan di bawah
INFUDASI
 Merupakan metode penyarian dengan cara
menyari simplisia dalam air pada suhu 90OC
selama 15 menit.
 Infundasi merupakan penyarian yang umum
dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif
yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati.
 Penyarian dengan metode ini menghasilkan
sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah
tercemar oleh kuman dan kapang.
SEDIAAN YANG DIBUAT DENGAN METODE
INFUNDASI

 Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2


kali bobot bahan, untuk bunga 4 kali bobot bahan
dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.
 Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan
selama 15 menit pada suhu 900 – 980C. Umumnya
untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan.
Pada simplisia tertentu tidak diambilo 10 bagian
bahan.
 Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih
panas, kecuali bahan yang mengandung bahan yang
mudah menguap
 Simplisia yang digunakan untuk pembuatan infuse
harus mempunyai derajat kehalusan tertentu
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
METODE INFUNDASI
 Keuntungan
 Unit alat yang dipakai sederhana,
 Biaya operasionalnya relatif rendah

 Kerugian
 zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan
mengendap kembali,apabila kelarutannya sudah
mendingin.(lewat jenuh)
 hilangnya zat-zat atsiri
 adanya zat-zat yang tidak tahan panas
lama,dismping itu simplisia yang mengandung zat-
zat albumin tentunya zat ini akan menggumpal dan
menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai