Anda di halaman 1dari 19

Penyiapan

bahan baku
Oleh:
Destiawan Galang
Elinda Dias A.
Luciana Dewi K.
Nabila Puteri S.
Roisatul Hamidah
DEFINISI SIMPLISIA
Simplisia adalah bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga
dan kecuali diyatakan lain simplisia
merupakan bahan yang dikeringkan.
JENIS SIMPLISIA
Terdapat 3 jenis simplisia yaitu :
• Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,
bagian tanaman atau eksudat tanaman.
• Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh,
bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni.
• Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa
bahan pelikan atau mineral yang belum berupa zat kimia
murni.
PENYIAPAN BAHAN BAKU
1. Bahan Baku
Bahan baku dapat berupa tanaman obat, tanaman
obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa
tanaman budidaya.
2. Dasar pembuatan simplisia
Ada beberapa langkah dasar pembuatan simplisia :
•Simplisia dibuat dengan cara pengeringan
•Simplisia dibuat dengan fermentasi.
•Simplisia dibuat dengan proses khusus.
•Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air.
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan
baku Waktu panen sangat erat hubungannya dengan
pembentukan senyawa aktif di
Sortasi basah dalam bagian tanaman yang akan dipanen.
Waktu panen yang tepat pada
pencucuian
saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa
aktif dalam jumlah yang terbesar. Senyawa aktif
Perajangan
terbentuk secara maksimal di dalam
bagian tanaman atau tanaman pada umur tertentu.
Pengeringan
Penentuan bagian tanaman yang dikumpulkan
Sortasi kering dan waktu pengumpulan secara tepat memerlukan pe
nelitian,selain itu perlu diperhatikan pula saat panen
Penyimpanan dalam sehari.
&pengepakan
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan
baku sortasi basah dilakukan untuk memisahkan
Sortasi basah
kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
dari bahan simplisia. Misalnya
pencucuian pada simplisia yang dibuat dari akar
suatu tanaman obat, bahan- bahan asing seperti
Perajangan tanah kerikil, rumput , batang , daun , akar yang
telah rusak, serta pengotor lainya yang harus
Pengeringan
dibuang.
Sortasi kering

Penyimpanan
&pengepakan
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan
baku Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah
dan pengotoran lainnya yang melekat pada bahan
Sortasi basah simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih,
misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM.
pencucuian
Bahan simplisia yang mengandung zat yang
mudah larut di dalam air yang mengalir, pencucian
Perajangan
dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. .
Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis
Pengeringan
dan jumlah rnikroba awal simplisia
Sortasi kering

Penyimpanan
&pengepakan
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan
baku Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan

bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan,


Sortasi basah
pengepakan dan penggilingan. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau,

pencucuian mesin perajang khusus,sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan uk

uran yang dikehendaki. Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat
Perajangan penguapan air, sehingga mempercepat waktu pengeringan.

Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat menyebabkan


Pengeringan
berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap.
Sortasi kering Penjemuran sebelum perajangan diperlukan untuk mengurangi

pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau.


Penyimpanan
&pengepakan
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak
baku mudah rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Sortasi basah
Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik
akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih
tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pencucuian
pertumbuhan kapang dan jasad renik Pada dasarnya dikenal dua cara
pengeringan yaitu pengeringan secara alamiah dan buatan.
Perajangan
Pengeringan Alamiah = Dengan panas sinar matahari langsung.
Cara ini dilakitkan untuk mengeringkan bagian tanaman yang relatif
Pengeringan keras seperti kayu, kulit kayu, biji dan sebagainya, dan mengandung
senyawa aktif yang relatif stabil.
Sortasi kering
Pengeringan Buatan = Dengan menggunakan pengeringan buatan
dapat diperoleh simplisia dengan mutu yang lebih baik karena
Penyimpanan
&pengepakan pengeringan akan lebih merata dan waktu pengeringan akan lebih
cepat, tanpa dipengaruhi oleh keadaan cuaca.
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan
baku Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan
tahap akhir pembuatan simplisia. Proses ini dilakukan
Sortasi basah sebelum simplisia dibungkus untuk kermudian
disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini
pencucuian
dapat dilakukan dengan atau secara mekanik. Misalnya
simplisia bentuk rimpang, akar yang melekat pada
Perajangan
rimpang yg terlalu besar dan harus dibuang. Demikian
pula partikel-partikel pasir, besi dan benda-benda tanah
Pengeringan
lain yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia
Sortasi kering dibungkus.

Penyimpanan
&pengepakan
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya
Pengumpulan bahan
baku
karena berbagai faktor luar dan dalam, antara lain :
 Cahaya
Sortasi basah
 Oksigen udara
pencucuian  Reaksi kimia intern
 Dehidrasi
Perajangan  Penyerapan air
 Pengotoran
Pengeringan
 Serangga
Sortasi kering  Kapang
Penyimpanan
&pengepakan
Uji cemaran
mikroba
PENYIAPAN BAHAN BAKU
3. tahap pembuatan
Pengumpulan bahan
baku Ada beberapa pengujian cemaran mikroba :
Uji Aflatoksin
Sortasi basah
Uji ini bertujuan untuk mengetahui cemaran aflatoksin
pencucuian yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus.
Uji Angka Lempeng Total
Perajangan Untuk mengetahui jumlah mikroba/bakteri dalam
sample. Batasan angka lempengan total yang ditetapkan
Pengeringan oleh Kementrian Kesehatan yaitu 10oC FU/gram.
Sortasi kering Uji Angka Kapang
Untuk mengetahui adanya cemaran kapang, batasan
Penyimpanan angka lempeng total yang ditetapkan oleh Kemenkes
&pengepakan
yaitu 104 CFU/gram.
Uji cemaran
mikroba
Enzim Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air.
Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :

yaitu enzim-enzim yang menguraikan


golongan karbohidrat. Seperti : Amilase, Karbohidrase
Maltase, Sukrase, Laktase
yaitu enzim-enzim yang memecah
golongan ester. Seperti : Lipase, Fosfatase Esterase

yaitu enzim enzim yang menguraikan


golongan protein. Seperti : Peptidase, Proteinase
Gelatinase, Renin
Enzim Oksidatif
1. Dehidrogenase : 2. Katalase :
enzim ini memegang enzim yang menguraikan
peranan penting dalam hidrogen peroksida menjadi
mengubah zat-zat organik air dan oksigen.
menjadi hasil-hasil oksidasi.
Kandungan Air Simplisia

Tujuan dari penetapan kadar air adalah utuk mengetahui batasan maksimal atau rentang
besarnya kandungan air dalam bahan. Hal ini terkait dengan kemurnian dan adanya kontaminan
dalam simplisia tersebut. Dengan demikian, penghilangan kadar air hingga jumlah tertentu
berguna untuk memperpanjang daya tahan bahan selama penyimpanan. Simplisia dinilai cukup
aman bila mempunyai kadar air kurang dari 10%. %. Penetapan kadar air dapat dilakukan dengan
3 cara yaitu :
a. Metode Titrimetri = Metode ini berdasarkan atas reaksi secara kuantitatif air dengan larutan
anhidrat belerang dioksida dan iodium dengan adanya dapar yang bereaksi
dengan ion hydrogen.
b. Metode Azeotropi = Metode ini efektif untuk penetapan kadar air karena terjadi penyulingan
berulang ulang kali di dalam labu dan menggunakan pendingin balik untuk
mencegah adanya penguapan berlebih. Sistem yang digunakan tertutup
dan tidak dipengaruhi oleh kelembaban
c. Metode Gravimetri= Dengan menghitung susut pngeringan hingga tercapai bobot tetap
Derajat Kehalusan Serbuk

Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomor


pengayak. . Jika derajat halus suatu serbuk dinyatakan dengan 1
nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor tersebut. Jika derajat halus suatu serbuk
dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk
dapat dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak
lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.
Derajat Kehalusan Serbuk

Tabel 1 Klasifikasi Serbuk Berdasarkan Derajat Halus.

Keterangan :
 Semua partikel serbuk melewati pengayak dengan nomor nominal tertentu.
 Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah ditentukan.
NOMOR AYAKAN

Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel


padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan
ayakan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
· Jenis ayakan
· Cara pengayakan
· Kecepatan pengayakan
· Ukuran ayakan
· Waktu pengayakan
· Sifat bahan yang akan diayak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai