Anda di halaman 1dari 26

Mesi Leorita, S. Si., M.Sc.

, Apt
KBK Farmasi Klinik dan Komunitas
Permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi,
dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku kepada apoteker
pengelolah apotek (APA) untuk menyiapkan dan atau
membuat, meracik, serta menyerahkan obat kepada
pasien.
 dr umum/spesialis :
Tidak ada pembatasan jenis obat yang diberikan

dr. gigi :
Diberi izin menulis resep dari segala macam obat untuk
pemakaian gigi dan mulut dengan cara injeksi/parenteral
atau cara pakai lainnya. Pembiusan/patirasa secara umum
tetap dilarang bagi dokter gigi

dr. Hewan
Menulis resep dari segala macam obat yang digunakan
khusus untuk hewan
 Ditulis di kertas resep (saat ini di beberapa rumah sakit
dokter meresepkan obat secara elektronik )

 Penulisan dalam bahasa latin

 Selalu dimulai dengan tanda R/ (recipe) = ambillah


kemudian diikuti nama dan jumlah obat

 Resep yang mengandung narkotika ditulis terpisah, tdk


boleh ada pengulangan, identitas pasien jelas, tdk boleh m.i,
tdk boleh ditulis suc.

 Prioritas pelayanan resep dengan memperhatikan tanda yg


ditulis di bagian kanan atas kertas resep; cito (pelayanan
segera) , PIM (berbahaya bila ditunda), statim (penting)
 Jika dokter menghendaki agar resepnya dapat diulang,
maka dalam resep ditulis kata iter/iteratie dan berapa
kali resep boleh diulang.
- Hanya melayani resep dari Apotek umum/swasta
dokter rumah sakit yang
bersangkutan dapat melayani semua
resep dokter (praktek
- Kertas Resep harus
mencamtumkan dengan mandiri maupun di
jelas identitas rumah sakit rumah sakit)
serta bagian pelayanan
fungsionalnya (penyakit
dalam, bedah, THT, mata,
dll berikut identitas dokter
penulis R/)

- Kertas resep pribadi


dokter (tempat praktek
selain rumah sakit) tidak
bisa dilayani

Apotek Rumah Sakit Apotek Umum


 Salinan resep adalah salinan resep yang dibuat oleh
apotek, bukan hasil fotokopi

 Istilah lain dari copy resep adalah apograph, exemplum,


afschrif.

 Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan


tugasnya, penandatanganan atau pencantuman paraf pada
salinan resep yang dilakukan oleh Apoteker Pendamping
atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan nama
terang dan status yang bersangkutan.
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor S.I.K apoteker pengelola apotek
3. Nama, umur, pasien
4. Nama dokter penulis resep
5. Tanda “det” =detur untuk obat yang sudah diserahkan,
atau tanda “nedet”= “ne detur “ untuk obat yang belum
diserahkan.
6. Nomor resep dan tanggal pembuatan salinan resep
7. Semua R/ yang ada di resep asli harus tertulis
8. Tuliskan p.c.c (pro copy conform)
9. Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotek
 dokter penulis resep atau yang merawat
penderita

 penderita sendiri

 petugas kesehatan atau petugas lain yang


berwenang menurut perundang-undangan
yang berlaku (contohnya petugas pengadilan
bila diper-lukan untuk suatu perkara).
Penyiapan Monitoring
Informasi
Skrining resep resep Penggunaan
obat/Konseling
(Dispensing) obat
• Administrasi
Kegiatan
• Kesesuaian
pengkajian
Farmasetik
Resep • Pertimbangan
meliputi Klinis
Nama pasien, umur, jenis kelamin dan
berat badan;

Nama dokter, nomor Surat Izin


Praktik (SIP), alamat, nomor telepon
dan paraf; dan

Tanggal penulisan Resep.


1.Nama, alamat dan nomor izin praktik dokter,
dokter gigi atau dokter hewan
2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda R/pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. Nama setiap obat dan komposisinya
5. Aturan pemakaian obat yang tertulis
6. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
7. Jenis hewan dan nama serta alamat pemilik untuk
resep dokter hewan
8. Tanda seru dan/atau paraf dokter untuk resep
yang melebihi dosis maksimalnya
Bentuk dan Kompatibilitas
kekuatan Stabilitas (ketercampuran
sediaan; Obat).
Ketepatan indikasi dan dosis obat;

 Aturan, cara dan lama penggunaan Obat;

Duplikasi dan/atau polifarmasi;

Reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek


samping Obat, dan reaksi obat yang tidak
dikehendaki);

Kontra indikasi; dan


Interaksi obat yang berisiko
RSU BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI
Seri No:
Riwayat Tgl:
Alergi obat Ada/Tidak:..........mg/dl Perawatan:.................
Gangguan fungsi ginjal Ya/Tidak :..................... Nama & Tanda Tangan Dokter
Gangguan fungsi hati Ya/Tidak :.....................
Hamil Ya/Tidak :.....................
Menyusui Ya/Tidak :..................... (.....................................)

Telaah Resep Farmasis

R/
Verifikasi Verifikasi
No. Uraian Resep Akhir
Awal Obat
1 Tulisan jelas
2 Benar pasien
3 Benar obat
4 Benar dosis
5 Benar rute
6 Benar waktu
pemberian
7 Benar informasi
8 Benar
dokumentasi
9 Tidak ada
duplikasi
10 Tidak ada
interaksi obat
11 Cek kadaluwarsa
obat

Farmasis:.........................................................................
Nama pasien:..............................................................Tanggal lahir:.............................................No. RM:..............................................
 Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil
pengkajian resep maka apoteker harus menghubungi
dokter penulis Resep.

!!!
 Apoteker di Apotek juga dapat melayani Obat
non Resep atau pelayanan swamedikasi dengan
menggunakan obat wajib apotek (OWA), obat bebas
dan obat bebas terbatas.
 . Apoteker harus memberikan edukasi kepada
pasien dengan memberikan pelayanan informasi
obat.

Anda mungkin juga menyukai