Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PENGOLAHAN

LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT

NI KADEK DWI ANJANI


NPM. 163112620120104

FAKULTAS BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI MEDIK
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2017
Lingkungan Lestari

Untuk menjaga lingkungan tetap lestari dan


bebas dari cemaran, maka diperlukan suatu
teknologi yang ramah lingkungan
6 prinsip pengelolaan dan pemanfaatan
limbah :
 Refine
 Reduce
 Reuse
 Recycle
 Recovery
 Retrieve Energy
LIMBAH

 LIMBAH  buangan yang dihasilkan dari suatu proses


produksi baik industri maupun domestik, yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
 LIMBAH INDUSTRI, bersumber dari kegiatan industri
baik karena proses secara lansung maupun proses secara
tidak langsung.
 racun dan berbahaya bagi lingkungan. Jika tidak dikelola
dengan baik, limbah bisa mendatangkan ancaman bagi
lingkungan.
Kelapa Sawit (Elaeis guineesis Jacq)

Kelapa sawit adalah salah satu komoditi andalan


Indonesia yang perkembangannya demikian pesat.
Selain produksi minyak kelapa sawit yang tinggi,
produk samping atau limbah pabrik kelapa sawit juga
tinggi.
KONSEP DASAR PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN

Pengelolaan dan pemanfaatan limbah industri kelapa


sawit sebaiknya menggunakan konsep zero emissions.
Melalui penerapan konsep ini maka proses-proses
industri akan menghemat sumber daya alam, memperbanyak
jenis produk, menciptakan lapangan kerja lebih banyak serta
mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
CPO 22,5%

Limbah

 Limbah Cair  65%


 Limbah Padat  21.5%
1. Serat
2. Cangkang
3. Tantan Kosong
4. Pelepah/Daun
Persentase unsur hara pada janjangan atau tandan
kosong
LIMBAH CAIR
Sifat dan Komponen Limbah Cair PKS (Pabrik
Kelapa Sawit)
Limbah cair dari pabrik
minyak kelapa sawit ini
bersuhu tinggi 70-800C,
berwarna kecoklatan,
mengandung padatan
terlarut dan tersuspensi
berupa koloid dan residu
minyak dengan BOD
(biological oxygen
demand) dan COD
(chemical oxygen
demand) yang tinggi.
Teknologi KOMPOS

 Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak


lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang
dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.
 Teknologi pengomposan sampah sangat beragam,
baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau
tanpa aktivator pengomposan.
 Teknologi pengomposan sangat penting artinya
terutama untuk mengatasi permasalahan limbah
organik, seperti limbah organik pabrik industri
Pengomposan Aerob

Dilakukan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara


yang baik.
Karakter dan jenis bahan baku : material organik
dengan perbandingan unsur C : N (dibawah 30:1)
Kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8.
Proses pembuatan kompos aerob cocok untuk
memproduksi kompos dalam jumlah besar.
Tahap Pengomposan Aerob
Pengomposan Anaerob

• Membuat kompos dg metode anaerob  memerlukan inokulan


mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses
pengomposannya.
• Inokulan, seperti efektif mikroorganime (EM4), PROMI.
• Bahan baku : material organik yang mempunyai perbandingan C
dan N tinggi (lebih dari 30:1).
• Waktu pengomposan dg metode ini ±10-80 hari, tergantung
pada efektifitas dekomposer dan bahan baku yang digunakan.
• Suhu optimal selama proses pengomposan berkisar 35-45oC
dengan tingkat kelembaban 30-40%.
Pembuatan Kompos Bioaktif Fiber + Sludge
dengan menggunakan Promi (Anaerob)

Alat&Bahan

 Fiber dan sludge kelapa sawit, pompa penyedot


lumpur sawit, pompa air, selang, bak untuk tempat air
dan aktivator, tali, plastik penutup, sekop
garpu/cangkul.

Dosis Promi

Promi terdiri dari 3 bagian, yaitu A, T ,dan Pl. Dosis


Promi adalah 0,5 kg (A, T, dan Pl) untuk setiap ton
bahan.
A = 170 gr atau 30 sendok makan
T = 170 gr atau 30 sendok makan
Pl = 170 gr atau 30 sendok makan
Prosedur Pembuatan Kompos Bioaktif Fiber +
Sludge dengan menggunakan Promi (ANAEROB).

1. Sedot lumpur sawit dengan pompa dan campurkan


dengan fiber sawit menggunakan loader sampai
kandungan air + 60% (basah bila dipegang).
2. Masukkan Promi ke bak berisi air sesuai dosis yang
diperlukan. Aduk hingga tercampur merata.
3. Semprotkan larutan Promi pada campuran fiber dan
lumpur sawit, dan aduk dengan loader sampai
merata.
4. Susun fiber sawit dalam bedengan, kemudian tutup
dengan plastik. Ikat tepi penutup plastik dengan
pasak atau timbun dengan tanah.
5. Tumpukan fiber sawit dibiarkan selama 6 minggu.
Lanjutan …

6. Kompos dipanen bila telah cukup matang. Ciri-ciri


kompos yang matang:
tinggi tumpukan
jika dipegang terasa panas
tidak berbau menyengat
tidak kering
berwarna coklat kehitam-hitaman,
lunak dan mudah dihancurkan,
suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal
pengomposan,
volume menyusut hingga kurang lebih setengahnya.
Kelebihan & Kekurangan Kompos PKS

 Kelebihan :
1. Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan tidak
mencemari lingkungan.
2. Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya
tidak perlu membeli.
3. Cara membuatnya yang sederhana dan ekonomis.
4. Dapat memperbaiki struktur tanah dan membantu pertumbuhan
tanaman.
 Kekurangan :
1. Kandungan unsur hara yang tidak diketahui secara pasti.
2. Kandungan unsur hara yang lebih rendah dibandingkan dengan
pupuk anorganik.
3. Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung telur
dan larva hama.

Anda mungkin juga menyukai