Anda di halaman 1dari 17

AIR PERMUKAAN

Status (Kuantitas)

DAS di Jawa Barat

Base Flow Kondisi Eksisting (Aliran Mantap) Aliran Rata-rata


Wilayah Pantura mengalami rasio kekurangan air terbesar

Jumlah Situ / Waduk bertambah, tapi total


Kondisi Bendung: terus menurun Luas dan Volumenya menurun.
Tekanan
1. Kebutuhan Air sangat tinggi

Kebutuhan air meningkat :


Pemakaian air permukaan per Das di Jawa Barat
Kebutuhan air : 17,5 milyar M3/th
Terpenuhi 50%. Tahun 2005 – 2008
Sisanya mengambil air tanah.

2. Daya Resap Air menurun / terganggu

Konversi
Konversi Lahan
Lahan menjadi
menjadi permukiman
permukiman // rumah
rumah
Dampak
Banjir

Kekeringan
Kualitas Air Permukaan
KUALITAS AIR PERMUKAAN
Kondisi
Kondisi 7 DAS
DAS besar
besar di
di Jawa
Jawa Barat
Barat ::

Tercemar ringan (B) DAS Ciliwung

Tercemar sedang (C), DAS Cisadane, DAS Cileungsi/Kali Bekasi

Tercemar berat (D), DAS Citarum, DAS Cimanuk, DAS Cilamaya, DAS Citanduy

DAS YANG PALING BANYAK MENGANDUNG POLUTAN ADALAH:


 DAS CITARUM, DAS CILEUNGSI, DAS CILIWUNG, DAS CILAMAYA HILIR DAN
SEBAGIAN LOKASI DAS CISADANE,
 TERUTAMA UNTUK PARAMETER BOD, COD, DO, H2S, DETERGENT, MINYAK DAN
LEMAK.
Trend 2005 - 2008 untuk
DAS Ciliwung parameter Total Coliform >

Trend 2005 – 2008 pd parameter COD dari


tahun ke tahun menuju ke arah perbaikan
& dibawah baku mutu yg ditetapkan (<)

Trend peningkatan melebihi baku mutu dari 2004


– 2008 parameter BOD sejak dari hulu sungai di
Kab. Bogor namun mulai menurun di hilir
begitupula untuk Total Coliform
Trend peningkatan beberapa parameter ke arah
Hilir

DAS Cileungsi
DAS Citarum
Sebagian besar lokasi melebihi
baku mutu >>>>
DAS Cimanuk

kecenderungan beberapa parameter


pencemar seperti (TSS, BOD, COD, DO,
Fecal Coliform dan Logam lainnya) yang
setiap tahunnya cenderung meningkat
dan tidak memenuhi baku mutu kelas II
PP 82 Tahun 2001.
Kualitas Air di Effluen (outlet) Rumah Sakit dan Industri
Aktivitas Rumah Sakit dan Industri di Jawa Barat turut membebani
Badan Sungai (Kab. Bekasi, Cirebon & Indramayu)

>
B
Kisaran Jumlah Lokasi M Persentas
PARAMETER BOD (mg/L) Pengukuran A e
Rumah Sakit (BM 30 mg/L) 3.4 - 434 24 6 25.0%
3.45 -
Industri (BM 50 mg/L) 4811.04 33 15 45.5%
Industri Migas (Outlet ke Laut) 45 1 1 100.0%
Industri Perdagangan (BM 50
mg/L) 4.47 - 52.78 9 1 11.1%

Effluen Rumah Sakit walaupun 25%


melebihi namun konsentrasinya
ada yang diatas 12 kali Baku Mutu

Effluen Industri 45,5% melebihi BM


dan konsentrasinya rata-rata 10 kali
Baku Mutu
Effluen Aktivitas RS & Industri
PARAMETER COD Kisaran (mg/L) Jumlah Lokasi > BMA Persentase
Rumah Sakit (BM 80 mg/L) 7.97 - 792 24 6 25.0%
Industri (BM 100 mg/L) 3.4 - 13944 33 16 48.5%
Industri Migas (Outlet ke Laut) 92.94 1 0 0.0%
Industri Perdagangan (BM 100 mg/L) 10.96 - 149.4 9 2 22.2%

pH (6 - 9) Kisaran Jumlah Lokasi > BMA Persentase


Rumah Sakit 3.47 - 8.5 24 1 4.2%
Industri 2.6 - 11.7 33 5 15.2%
Industri Migas (Outlet ke Laut) 7.09 1 0 0.0%
Industri Perdagangan 6.5 - 7.6 9 0 0.0%

Amonia Bebas (NH3-N) Kisaran (mg/L) Jumlah Lokasi > BMA Persentase
Rumah Sakit (BM 0,1 mg/L) 0.01 - 222.32 24 20 83.3%
Industri (BM 1 mg/L) 0.06 - 25.03 33 13 39.4%
Industri Migas (Outlet ke Laut) 0.35 1 0 0.0%
Industri Perdagangan (BM 1
mg/L) 0.11 - 122.47 9 6 66.7%
Effluen Aktivitas TPA (Depok)

TDS TSS pH BOD COD DO


Kualitas Air seputar TPA (Depok) mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
1000 400 6_9 6 50 3
TPA Cipayung (Kali Sebelah TPA) 46 31 7.31 18.93 28.49 7.39
TPA Cipayung (Jembatan Sesudah
TPA) 142 41 7.31 12.89 24.16 7.47

Migrasi leachate ke luar area TPA dapat menyebabkan pencemaran air tanah
dan air permukaan dengan meningkatkan kadar BOD dalam air seperti terlihat
pada tabel diatas. Infiltrasi leachate ke dalam air tanah menyebabkan
tercemarnya sumur-sumur penduduk di sekitar TPA
Waduk
 Waduk Jatiluhur dibebani limbah sisa pakan dari aktivitas Jaring
Apung
- PAD yang didapat tidak sebanding dengan rusaknya lingkungan

Pertumbuhan Keramba Jaring Apung (KJA) di Jatiluhur tahun 2008


Tahun Petak Memiliki SIUP PAD (Rp)
2002 2.159 - -
2003 3.216 - -
2004 3.513
2005 5.141 924 petak 45,27 juta
2006 13.080 105 petak 5,1 juta
2007 17.909 868 petak 42,53 juta
2008 Masih didata 275 petak 13,475 juta

Keramba
Keramba Jaring
Jaring
Apung
Apung 95%
95%
tidak berijin
tidak berijin
sehingga
sehingga nilai
nilai
ekonomi
ekonomi
(pemasukan
(pemasukan
PAD)
PAD) lebih
lebih kecil
kecil
dari yang
dari yang
seharusnya
seharusnya
Waduk Saguling
Disemua lokasi Waduk (11 lokasi dari nanjung sampai Bandar
Caringin) tidak memenuhi Baku Mutu Golongan C (perikanan)
Diatas Baku Mutu Golongan C pada ketinggian 0,2 m dan 5 meter (2006)
Air Raksa
Khlorin Bebas
Senyawa Phenol
Seng (Zn)
Amonia (NH3-N) kecuali di Nanjung & Citarum Trash Batujajar
Lokasi Pemantauan Air Waduk
1. Nanjung
2.Citarum Trash Batujajar
3. kampung Cipeundeuy
4. Cimerang
5. muara cihaur
BM Gol C
6. muara cipatik
Phenol 0,001 mg/L
7. ciminyak
Raksa 0,002 mg/L
8. cijere
9. Cijambu
10. Intake
11. Bantar Caringin

Anda mungkin juga menyukai