Anda di halaman 1dari 34

Dr.Patricia M.

Widjaja,SpRad
RS. Medistra ,Jakarta.

Palembang 8 April 2017


Critical Value
 Hasil pemeriksaan / imaging radiologi yang
menunjukkan kegawatan/ mengancam jiwa
/ yang akan menimbulkan kecacatan atau
kematian (sesuai kriteria) , segera
dilaporkan kepada dokter pengirim oleh
dokter Radiologi agar mendapat tindakan
yang cepat untuk menghindari komplikasi
yang lebih berat
Nilai kritis dalam klinis
 Ditentukan oleh tanda tanda vital:
Kesadaran
Tekanan darah/Tensi
Nadi
Pernafasan
Katagori Critical Value
 Subarachnoid Hemorrhage.
 Epi atau Subdural hemorrhage.
 Intracranial herniation.
 Intraventricular hemorrhage.
 Brain abses atau suatu acute CNS infection.
 Tension pneumothorax.
 Pulmonary embolus.
 Mediastinal hemorrhage.
 Acute tamponade.
 Rupture aneurysma aorta.
 Udara bebas intraperitoneal.
 Abdominal hemorrhage.
 Ruptured ectopic pregnancy.
 Torsion of testicles or ovaries.
 Emergency surgical abdominal findings.
 Acute Infarct
GAWAT DARURAT dalam KLINIS yang
membutuhkan imaging radiologi
 Nafas pendekGagal jantung akut/decomp.cordis akut
 Sesak berat  Pneumothorax , Pneumonia , pleural effusion .
 Nyeri dada  e.c. Pulmonal emboli, aneurysma dissecting,
MCI
 Ileus berat obstruksi oleh volvulus, appendicitis berat dengan
perforasi, torsi ovarium.
 Nyeri perut hebat perforasi, ileus,perdarahan, peritonitis.
 Perdarahan (Hb rendah) Semua perdarahan yang mengancam
nyawa : trauma/non trauma ( mis. Perdarahan otak, KET pecah
/kehamilan diluar kandungan dengan perdarahan, perdarahan
karena kecelakaan ).
 Kelumpuhan mendadak  Fraktur spinal menekan spinal cord
 CVD : perdarahan/non perdarahan.
 Kesadaran menurun tumor otak dengan midline shift,herniasi
tonsil cerebelli,hydrocephalus berat.
 Obstruksi jalan nafas kesedak benda asing
Nilai kritis dalam Radiologi
Keadaan gawat dadurat CITO
CITO berarti :
 Harus didahulukan
 Segera dikerjakan
 Hasil expertise kurang dari 1 jam(tertulis/lisan)
 Sedapat mungkin pemeriksaan tidak yang sulit,
pilih yang sederhana, mudah dilakukan tetapi
informatif.
 Hindari tindakan yang ber-risiko(mis. Hindari
pemakaian kontras injeksi)
Emergency radiology
 Image interpretasi pada keadaan
emergency/kegawat daruratan Radiologi adalah
sangat vital demi pelayanan penderita yang
membutuhkan penanganan cepat.
 Umumnya di RS pendidikan ada residen atau
radiolog yang jaga standby. Namun di RS swasta
dan RS kota kecil ,tidak tersedia radioloog jaga
ditempat .
 Dengan kemajuan tehnologi, saat ini radiolog
jaga dapat dilengkapi dengan fasilitas
Teleradiologi sehingga foto dapat cepat di baca.
Prosedur Pelaporan Nilai Kritis
 Identifikasi critical history
 Jangan ditunda
 Identifikasi image Critical
 Radiografer komunikasi ke radiologist
 Radiologist komunikasi ke dokter
pengirim
 Dokumentasi
DEPARTEMENT RADIOLOGI
Radiologi konvensional/ X RAY
Ultrasound/USG
CT SCAN
MRI( Magnetic Resonance Imaging)
ANGIOGRAFI
Kedokteran Nuklir/PET CT scan
Emergency Radiology
TRAUMA dan
NON TRAUMA /PENYAKIT GAWAT
 X RAY
 CT SCAN
 USG
 MRI
 ANGIOGRAFI
di RS besar /institusi pendidikan, emergency
radiology biasanya berada didalam unit IGD.
KASUS DARURAT:
life threatening

Butuh tindakan segera


Butuh perawatan intensif
PRINSIP PENANGANAN
KASUS DARUDAT
 CEPAT pelayanan 24 jam
pasien gawat didahulukan
 TEPAT ada hasil bacaan yang tepat .
Ada dokter jaga yang memberikan expertise
( melalui pelayanan teleradiografi)
 AMAN keamanan pasien tetap terjaga,
misalnya pada kasus trauma jangan sampai
posisi fraktur berubah. Pedarahan otak, hati
hati melakukan positioning kepala.
Komunikasi
 Radiografer melakukan prosedur X
Ray, Ct Scan atau MRI  Hasil imaging
Critical .
 Radiografer harus segera lapor kepada
dokter Radiologi.
 Dokter Radiologi menganalisa hasil
imaging harus segera melapor kepada
dokter pengirim.
X ray Konvensional
KELUHAN KLINIS yang
UTAMA:

SESAK
Thorax Foto  trauma,
pneumothorax, pleural effusion,
Decomp. Cordis
Trauma Thorax
Kontusio paru/perdarahan paru kanan disertai
pneumothorax
 Abdomen/BNO ileus, kolik.
KELUHAN KLINIS :
NYERI PERUT HEBAT

 SKELET /TULANG Sendi  Fraktur,


dislokasi.
KELUHAN KLINIS :
NYERI BILA DIGERAKAN
TIDAK DAPAT DIGERAKAN
Ileus Obstruktif /Obstruksi usus
Complicated Fracture
CT SCAN
BRAIN :
1. perdarahan
Kesadaran menurun, sakit kepala hebat.
2. Hiperakut ischemic, Akut infark
kelumpuhan mendadak, kesadaran
menurun.
3. Kejang terus menerus dengan
kesadaran menurun
Perdarahan
subdural :
dengan
midlne
shift ke
kanan.
 THORAX Trauma dinding thorax dan
trauma paru ,pneumothorax,
hematothorax.
 Emboli paru
 Aorta dissecting
 ABDOMEN perdarahan organ organ
abdomen, peradangan intraabdominal
pada sepsis, perforasi, ileus obstruktif.
Appendicitis, Pancreatitis.
 TULANG  fraktur –dislokasi.
PROTOKOL CT SCAN pada
keadaan gawat darurat
 TANPA PERSIAPAN
 TANPA KONTRAS IODIUM Injeksi
kecuali sangat dibutuhkan dengan
mempertimbangkan keadaan umum
pasien.
CT ABDOMEN dilakukan POLOS pada:
ILEUS mencari lokasi dan sebab obstruksi.
KOLIK mencari batuopak.
PERFORASI dan PERDARAHAN.
Aortic dissection
 1:10,000 cases with chect
pain
 40% cause sudden death
 0,3% in the Emergency
Department.
Pulmonary Embolism
 Incidence 1:1,000 per
year
 50,000-100,000
death/year
 Third most common
cause of death in
hospitalized patients
 50% are asymptomatic
Pneumotorax dengan collaps paru kiri dan
pleural effusion /hematothorax, serta fraktur
iga kiri belakang
PERAN MRI pada gawat darurat
radiologi :
AKUT non hemorrhagic CVD
yang belum terdeteksi pada CT
scan
TRAUMA TULANG
BELAKANG kepentingan
untuk menilai sumsum
tulang/medulla spinalis
MRI
 CVD  Hiperakut ischemic
Trombotic infark
Post trauma lumpuh:
epidural hematom menekan
berat spinal cord.
TRAUMA ABDOMEN
Trauma abdomen
KU BURUK-> CT SCAN POLOS,
cukup untuk menilai ada
tidaknya PERDARAHAN.
(hiperdens)
KU cukup baik dengan i.v.
KONTRAS
Kontras memberi kejelasan akan
adanya : lacerasi, rupture.
Resume
 Emergency Radiology CITO
 1. cepat dilakukan
 2. singkat tindakan, minimal/non invasif
 3. segera ada hasil

Pilihan : 1. X ray konventional : thorax foto, fraktur


dislokasi
2. USG : cairan/perdarahan
3. CT scan : trauma kepala, thorax, abdomen
4. MRI: terbatas utk akut CVD, trauma spine

Anda mungkin juga menyukai