Anda di halaman 1dari 20

Amrullah Farad Sunaryo (1606824465)

Anandirizki Naufal Winardi (1606824396)


Gumiwang Natrat Cekas (1606824566)
Nur Akhmad Fajar Khozali (1606824774)
- Menurut John Moubray, merupakan metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi bentuk kegagalan yang mungkin menyebabkan setiap kegagalan
fungsi dan untuk memastikan pengaruh kegagalan berhubungan dengan setiap
bentuk kegagalan
- Menurut Roger D Leitch, merupakan analisa teknik yang apabila dilakukan dengan
tepat dan waktu yang tepat akan memberikan nilai yang besar dalam membantu
proses pembuatan keputusan dari engineer selama perancangandan
pengembangan
 1. Mengenali dan mengevaluasi kegagalan potensi suatu produk dan efeknya.

 2. Mengidentifikasi tindakan yang bisa menghilangkan atau


mengurangikesempatan dari kegagalan potensi terjadi.

 3. Pencatatan proses (document the process).


 Hemat biaya, karena sistematis maka penyelesaiannya tertuju pada potential
causes (penyebab yang potensial) sebuah kegagalan /kesalahan.
 Hemat waktu, karena lebih tepat pada sasaran.
 Ketika diperlukan tindakan preventive / pencegahan sebelum masalah terjadi.

 Ketika ingin mengetahui / mendata alat deteksi yang ada jika terjadi kegagalan.

 Pemakaian proses baru

 Perubahan / pergantian komponen peralatan

 Pemindahan komponen atau proses ke arah baru


 Peninjauan Proses;
 Brainstorming berbagai bentuk kemungkinan kesalahan/kegagalan proses;
 Membuat daftar dampak tiap-tiap kesalahan;
 Menilai tingkat dampak (severity) kesalahan;
 Menilai tingkat kemungkinan terjadinya (occurence) kesalahan;
 Menilai tingkat kemungkinan deteksi dari tiap kesalahan dan dampaknya;
 Hitung tingkat prioritas risiko (RPN) dari masing-masing kesalahan dan dampaknya;
 Urutkan prioritas kesalahan yang memerlukan penanganan lanjut;
 Lakukan tindakan mitigasi terhadap kesalahan tersebut;
 Hitung ulang nilai RPN yang tersisa untuk mengetahui hasil dari tindak lindung yang
dilakukan
Penggunaan efektif FMEA dapat menghasilkan pengurangan dalam hal berikut
(McDermott, 2009) :
1. Meningkatkan reliabilitas dan kualitas produk/proses.
2. Cepat dalam mengidentifikasi dan mengurangi kecacatan yang terjadi pada
produk/proses.
3. Memprioritaskan pada kekurangan produk/proses.
4. Menekankan pada pencegahan terjadinya masalah
5. Mengetahui efek-efek dari kegagalan pada produk atau proses yang diteliti dan
fungsi-fungsinya
 Implementasi metode membutuhkan input yang cukup besar, karena lebih banyak
detail proses mengarah pada peningkatan geometrik di area yang dianalisis, dan
jumlah kejadian yang memengaruhi tumbuh secara bersesuaian.
 Sulit untuk memperkirakan keadaan kegagalan sebagian dari bagian-bagian
proses, karena penggunaan metode umumnya menunjukkan bahwa prosesnya
baik dalam kondisi baik atau dalam keadaan rusak.
 membutuhkan pakar keandalan dengan pengetahuan mendalam tentang proses.
Description Low Number High Number

Pemeringkatan tingkat
keparahan meliputi apa
yang penting bagi industri,
perusahaan atau pelanggan
Tidak terlalu
Severity (mis., Standar keselamatan, Sangat berdampak
berdampak
lingkungan, hukum,
kontinuitas produksi, skrap,
kehilangan bisnis, reputasi
rusak)

Peringkat kemungkinan
kegagalan yang terjadi
Kemungkinan besar Kejadian tidak
Occurence selama masa berlaku
tidak terjadi dapat dihindari
produk atau layanan yang
diharapkan
Peringkat kemungkinan
suatu masalah terdeteksi Mudah untuk
Detection Tidak terdeteksi
dan ditindaklanjuti sebelum dideteksi
terjadi
Efek Efek kepada customer Efek saat proses kerja Peringkat
Berbahaya tanpa Hasil benda tidak sesuai regulasi Kegagalan sistem yang menghasilkan efek sangat
10
peringatan pemerintah berbahaya
Berbahaya dengan Hasil benda tidak sesuai regulasi Kegagalan sistem yang menghasilkan efek
9
peringatan pemerintah berbahaya
Benda tidak bisa digunakan (kehilangan
Sangat tinggi Sistem tidak beroperasi 8
fungsi utama)
Benda tidak bisa digunakan (dalam
Sistem beroperasi tetapi tidak dapat dijalankan
Tinggi tingkatan lebih rendah), pelanggan sangat 7
secara penuh
tidak puas
Benda bisa digunakan, tidak nyaman saat Sistem beroperasi dan aman tetapi mengalami
Sedang 6
digunakan, pelanggan tidak puas penurunan performa sehingga mempengaruhi output

Benda bisa digunakan, tidak nyaman saat


Rendah Mengalami penurunan kinerja secara bertahap 5
digunakan (dalam tingkatan lebih rendah)
Benda tidak sesuai, terjadi defect yang
Sangat rendah Efek yang kecil pada performa sistem 4
terlihat oleh lebih dari 75% pelanggan
Benda tidak sesuai, terjadi defect yang
Kecil Sedikit berpengaruh pada kinerja sistem 3
terlihat oleh 50% pelanggan
Benda tidak sesuai, terjadi defect yang
Sangat kecil Efek yang diabaikan pada kinerja sistem 2
terlihat oleh 25% pelanggan
Tidak ada efek Benda dalam kondisi baik Tidak ada efek 1
Pering
Kemungkinan terjadi Deskripsi Jumlah kejadian
kat

Sering terjadi Lebih dari 100 per 1000 kejadian 10


Sangat tinggi
kegagalan 50 per 1000 kejadian 9

Kegagalan yang 20 per 1000 kejadian 8


Tinggi
berulang 10 per 1000 kejadian 7
5 per 1000 kejadian 6
Jarang terjadi
Sedang 2 per 1000 kejadian 5
kegagalan
1 per 1000 kejadian 4

Sangat kecil terjadi 1 per 5000 kejadian 3


Rendah
kegagalan 1 per 10000 kejadian 2

Hampir tidak ada


Tidak ada efek Kurang dari 1 per 100000 kejadian 1
kegagalan
Deteksi Deskripsi Peringkat
Tidak pasti Tidak ada alat kontrol yang mampu mendeteksi 10
Alat kontrol sangat sulit mendeteksi bentuk atau
Sangat kecil penyebab kegagalan 9
Alat kontrol sulit mendeteksi bentuk atau
Kecil penyebab kegagalan 8
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Sangat rendah dan penyebab kegagalan sangat rendah 7
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Rendah dan penyebab kegagalan rendah 6
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Sedang dan penyebab kegagalan sedang 5
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Menegah keatas dan penyebab kegagalan menengah keatas 4
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Tinggi dan penyebab kegagalan tinggi 3
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Sangat tinggi dan penyebab kegagalan sangat tinggi 2
Kemampuan alat kontrol untuk mendeteksi bentuk
Hampir pasti dan penyebab kegagalan hampir pasti 1
Rumus Risk Priority Number (RPN) :

RPN = Severity × Occurrence × Detection


Process FMEA Potential Potential
Potential Detection
(Function / Failure Effect(s) of SEV OCC DET RPN
Causes Mode
Requirement) Mode Failure

Pengaruh
Potensi atau efek
Fungsi, langkah kegagala yang bisa Metode
Penyebab
kerja, ataupun n yang ditimbulka untuk Risk priority
terjadinya
benda yang mungkin n akibat mendeteksi number
kegagalan
akan dianalisa akan dari kegagalan
terjadi kegagalan
tersebut
Recommende Responsibil Target Action
SEV OCC DET RPN
d Actions ity Date Taken

Rekomendasi
Proses yang
dilakukan
untuk Siapa yang
Waktu
mengurangi berkewajib Proses yang
dilaksana
kemungkinan an secara
kannya
terjadinya melakukan actual
proses
kegagalan proses dilakukan.
tersebut
atau perlakuan tersebut?
yang bisa
meningkankan
deteksi
RCM Decision Logic harus mempertimbangkan elemen-elemen berikut untuk setiap
mode kegagalan yang dianalisis :
 Konsekuensi kegagalan (keselamatan, lingkungan, operasional, ekonomis)
 Visibilitas kegagalan fungsional pada kru
 Visibilitas dari penurunan resistensi terhadap kegagalan
 Karakteristik reabilitas umur setiap item
 Keputusan trade-off ekonomi didasarkan pada perbandingan biaya melakukan
tugas pemeliharaan dengan biaya tidak melakukan tugas
Decision Logic terdiri dari 4 cabang yaitu :
 Konsekuensi Keselamatan / Lingkungan yang jelas.
 Konsekuensi Ekonomi / Operasional yang jelas.
 Konsekuensi Ekonomi / Operasional Tersembunyi.
 Konsekuensi Keselamatan / Lingkungan Tersembunyi
 https://www.lce.com/FMEA-The-Heart-of-Equipment-Maintenance-2093.html
 https://www.coursehero.com/file/p22osh1/Para-ahli-memiliki-beberapa-definisi-
mengenai-failure-modes-and-effect-analysis/
 https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-failure-mode-effect-
analysis/15348/2
 Ford Motor Company. (1988). Potential Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
Reference Manual: Ford Motor. Company: Dearborn, MI, USA, 1988.
 http://sites.psu.edu/klgilland/wp-content/uploads/sites/24448/2015/03/HW4-436.pdf
 https://www.isixsigma.com/tools-templates/fmea/fmea-quick-guide/
 Firdaus, H., & Widianti, T. (2015). FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
SEBAGAI TINDAKAN PENCEGAHAN PADA KEGAGALAN PENGUJIAN. Annual Meeting
on Testing and Quality, 136-137.
 http://www.datsi.fi.upm.es/~rail/new/WP2/rcm-navy.htm

Anda mungkin juga menyukai