Anda di halaman 1dari 16

Dian Laila Purwaningroom

Stres Oksidatif dan Antioksidan


 Stres oksidatif
 keadaan dimana jumlah radikal bebas di dalam tubuh
melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya

 Antioksidan
 molekul yang mencegah atau memperlambat
dihasilkannya radikal bebas, atau dapat pula menangkap
radikal bebas

 Pada infeksi HIV terjadi peningkatan produksi ROS


(radikal bebas)
Mekanisme Peningkatan Kadar ROS
 Terjadi stress pada sel T-CD4 akibat adanya HIV yang masuk

 Teraktivasinya Hsp70 (Heat shock protein 70)

 Terekspresilah CD43 (siloporin) yang mengaktifkan CD69 dan


CD40

 CD40 merupakan ligan bagi Hsp70

 Hsp70 yang bertemu dengan CD40 meningkatkan kadar IL-1β,


IL-2, TNF-α, dan INF-γ di dalam darah

 Aktivitas IL-1β, IL-2, TNF-α, INF-γ, CD69 dan CD40 secara


simultan meningkatkan:
 aktivitas protein-protein sinyaling (protein kinase C)
 Mobilisasi kalsium transmembaran mitokondia pada sel T-CD4
 Mengakibatkan peningkatan ROS
 ROS dalam progresifitas infeksi HIV ke AIDS hingga
sepsis melalui
 Aktivasi pro-oksidan TNF-α yang meningkatan aktivitas
PMN leukosit
 Peningkatan produksi sitokin proinflamator
 Memicu replikasi HIV
 Aktivasi faktor transkripsi NF-κB
 Penurunan limfosit T akibat apoptosis
 Krisis scavenger enzyme
 Pemutusan untaian ganda asam lemak tak jenuh
Peran ROS dalam Kematian Sel
Limfosit T CD4
(Sepsis dan Apoptosis)
 Berkembangnya infeksi ke sepsis menekan kualitas dan
kuantitas limfosit T-CD4

 Pada sepsis terjadi peningkatan kadar ROS yang memicu


apoptosis melalui jalur
 Receptor mediated pathway (p53 independent)
 Mitochondrial mediated pathway (p53 dependent)

 Apoptosis
 Pengkerutan sel
 Konsentrasi sitoplasma
 Kondensasi kromatin
 Teracaknya organel-organel dalam sel
 Fragmentasi DNA
 ROS memicu PKC dan PK-2 yang selanjutnya memicu
aktivasi gen p53
 gen p53 menghasilkan protein p53 yang merupakan
faktor stress-induce transcription

 ROS berakibat pada aktivasi gen JNK dan ERK


 JNK menyandi protein c-Jun N-terminal kinase
 ERK menyandi extracelluler signal regulated kinase
 Aktivasi kinase JNK dapat:
 mengaktivkan reseptor p53, mengakibatkan kerusakan mitokondria
melalui pembentukan pore pada membran

 memengaruhi reseptor Fas dan bersama-sama Fas ligan akan


meningkatkan Caspase-8

 Aktivasi ERK dapat:


 Mengeluarkan Sitokrom-C dan molekul lain dari mitokondria
limfosit T-CD4 yang bertindak sebagai apoptotic protease
activating factor-1 (Apaf-1)

 Sitokrom C mengaktivkan Caspase-9.

 Caspase-9 bersama Caspase-8 akan menginduksi Caspase-3 untuk


menjalankan fungsinya sebagai eksekutor fragmentasi DNA
mitokondria

 Berakhir pada kematian sel T-CD4


Alhamdulillah... 
Perubahan Nutrisi Pada Infeksi HIV
 Infeksi HIV memengaruhi status nutrisi (mikro/makronutrien), disebabkan oleh:
 Anoreksia
 Hipermetabolik
 Hiperkatabolik
 Infeksi kronis
 Demam
 Penurunan intake nutrien
 Mual
 Muntah
 Diare
 Malabsorbsi
 Peningkatan kebutuhan maupunkehilangan nutrien
 Depresi
 Efek samping obat
 Radiasi
 Kemoterapi
Antioksidan
untuk Menekan Produksi ROS
dan Sebagai Radical Scavenger
 Peningkatan ROS semakin cepat bila terjadi
penurunan antioksidan
 Superoxide dismutase
 Glutation
 Vit E
 Vit C
 Mn
 Zn
 Se
Mrikronutrien dan Progresifitas
Infeksi HIV
 Vitamin A
 Memelihara kelangsungan jaringan epitel, mukosa, dan kulit
 Vitamin C
 Sebagai antioksidan hidrofilik
 Vitamin E
 Sebagai antioksidan lipofilik
 Melindungi efek toksik antiretroviral
 Zat Besi
 Sebagai antioksidan
 Zinc
 Sebagai antioksidan
 Selenium
 Sebagai antioksidan
 Keterkaitan HIV dengan produksi ROS
 Peran aktivator molekuler signal rCD43 (sialoporin)
 Efek sitotoksik dan neurotoksik gp41
 Efek bifasik dari NO endotel

Anda mungkin juga menyukai