Anda di halaman 1dari 16

IMUNODEFISIENSI

SEKUNDER
Pembimbing:
dr. Dewi Wulandari, SpPK, MSc
Imunodefisiensi Sekunder
Defisiensi nutrien:
Protein
Trace elements (zinc, besi, selenium)
Vitamin
Obesitas
Terapi obat
Obat pasca transplantasi organ
Glukokortikoid
Penyakit
Diabetes mellitus
Keganasan (limfoma, leukemia, mieloma multipel)
Infeksi (bakteri, jamur, protozoa, virus)
Defisiensi Nutrien
Malnutrisi energi protein mengakibatkan:
Atrofi timus (timektomi nutrisional: apoptosis sel T
CD4+CD8+ , proliferasi sel T imatur ) jumlah
sel T sirkulasi
Glukokortikoid dan leptin apoptosis sel T
imatur jumlah sel T sirkulasi
Glutamin produksi sitokin fungsi sel T
sirkulasi
fungsi sel B di sirkulasi (respons IgA terhadap
antigen )
fungsi PMN (migrasi, engulfment, killing)
Defisiensi Nutrien
Defisiensi trace element:
Defisiensi zinc mengakibatkan
Hormon thymulin atrofi timus gangguan sel T
Beberapa faktor transkripsi (contoh: NFB)
produksi IL-2 dan IFN- gangguan respons
imun selular
Gangguan aktivitas litik sel NK

Defisiensi besi mengakibatkan
Kemampuan fagositosis neutrofil
Respons limfosit terhadap antigen
Gangguan aktivitas sel NK
Defisiensi Nutrien
Defisiensi selenium mengakibatkan
Gangguan makrofag
Respons sel T
Fungsi sel NK
Perubahan produksi sitokin
Defisiensi Nutrien
Defisiensi vitamin:
Defisiensi vitamin B1, B6, B12 atrofi limfoid
gangguan sel T dan B
Defisiensi vitamin C dan E gangguan makrofag dan
sel NK
*vitamin C meningkatkan produksi IL-12, vitamin E
menurunkan PGE
2
Defisiensi vitamin A
gangguan barier epitel dan mukosa (hiperplasia dan
penurunan sel yang memproduksi mukus)
jumlah dan fungsi limfosit dari jaringan limfoid usus (via
penurunan NFAT) kadar IgA
Defisiensi vitamin D
gangguan respons imun adaptif
ekspresi cathelicidin dan defensin aktivitas
antimikrobial makrofag
Defisiensi Nutrien
Lain-lain:
Jumlah bakteri yang melekat pada epitel
Gangguan penyembuhan luka
Produksi sitokin seperti IL-2 dan TNF-
C3, C5, faktor B
Obesitas
Mengakibatkan:
Sitotoksisitas (via sel T CD8
+
)
Gangguan aktivitas sel NK
Gangguan kemampuan fagosit untuk
melakukan killing
Terapi Obat
Obat pasca transplantasi organ
Obat ditujukan terhadap sel T
Cyclosporin A dan Tacrolimus
Berikatan dengan immunophilin kompleks
menghambat calcineurin hambatan pensinyalan sel
T yang dimediasi translokasi NFAT produksi IL-2
dan IFN
Azathioprine dan mycophenolate mofetil
Menghambat sintesis DNA proliferasi sel T dan B
Terapi Obat
Glukokortikoid
Terhadap respons imun bawaan
Menurunkan sekresi IL-1, IL-6, IL-8, TNF, IL-12 dan
ekspresi kemokin rekrutmen neutrofil dan makrofag
Menghambat produksi COX2
Menghambat degranulasi sel mast
Meningkatkan fagositosis melalui reseptor spesifik (CR1
dan FCR1) dan reseptor scavenger TETAPI menurunkan
aktivasi sel dendritik
Terhadap respons imun adaptif
Menggeser profil imun adaptif dari T
H
1 ke T
H
2
Menurunkan respons proliferatif limfosit terhadap antigen
(menurunkan produksi IL-12 oleh sel dendritik dan produksi
reseptor IL-12 oleh sel T)
Penyakit
Diabetes mellitus
Terhadap respons imun bawaan
Gangguan masuknya glukosa ke dalam sel gangguan
fungsi MN dan PMN
Hambatan fungsi G6PD apoptosis PMN
Penurunan migrasi PMN melalui endotel
Terhadap respons imun adaptif
Disregulasi limfosit T dan penurunan respons proliferatif
terhadap antigen
Penurunan sintesis IFN hambatan kondisi antiviral
state, manifestasi klinis individu yang terinfeksi virus lebih
berat dan lama
Penyakit
Keganasan
Limfoma Hodgkin
Defisiensi sel T, komponen sistem imun lain normal
Leukemia
Akut: gangguan maturasi sel B dan T
Kronik: gangguan fungsi sel B dan T
Mieloma multipel
Hipogammaglobulinemia
Penyakit
Infeksi bakteri
M. leprae
Tuberculoid leprosy: imunitas sel T meningkat, imunitas sel B
menurun
Lepromatous leprosy: imunitas sel T menurun, imunitas sel B
meningkat akibat penurunan produksi IL-2
Infeksi jamur
Candida albicans
Gangguan kemotaksis PMN
Penurunan respons proliferatif limfosit terhadap antigen
Infeksi protozoa
Malaria
Disregulasi sel T akibat penurunan produksi IL-2 dan reseptor
IL-2 (rasio CD4
+
/CD8
+
menurun) gangguan fungsi sel B
Penyakit
Infeksi virus
Measles
Limfopenia akibat virus menginfeksi sel T dan sel B, supresi respons
sel B dan sel T, supresi respons sel NK
Epstein Barr Virus
Supresi sel T akibat ganguan reseptor spesifik sel T DTH ,
penurunan LPR terhadap antigen, penurunan aktivitas sel NK
Peningkatan produksi IL-10, peningkatan proliferasi dan diferensiasi
sel B untuk produksi imunoglobulin poliklonal
CMV
Gangguan presentasi antigen oleh makrofag kepada limfosit akibat
produksi IL-1 inhibitor oleh CMV
HIV
Penurunan jumlah limfosit T helper CD4+ akibat lisis membran
limfosit T helper CD4+ saat parvovirus membentuk virion dan keluar
sel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai