1 1. 5 orang pegawai 1. PP 53 th 2010 ttg disiplin 1. Terdapat karyawan 1. Pengaturan jam 1. Kepala Intalasi Z perlu
kurang jam kerja PNS. yang kurang pelayanan di Inst. Z mengingatkan dan
dan 5 orang 2. SE RS NO …. menyadari terganggu memotivasi stafnya
pegawai melebihi ketentuan jam kerja 2. Pekerjaan yang untuk memenuhi
jam kerja 2. Sakit Paru dan seharusnya menjadi ketentuan jam kerja
2. Karyawan. An. Ny. Tidak bekerja tanggungjawab ybs sesuai peraturan yang
X tidak hadir 13 tertunda berlaku di RS Y
hari kerja selama 2. Periksa penyakit dan
bulan Februari proses surat Izin sesuai
2017 prosedur dan jika tidak
dapat bekerja lagi
usulkan pemberhentian
dengan hormat
NO KONDISI KRITERIA SEBAB AKIBAT REKOMENDASI
2 Berkas klaim ke 1. PKS antara BPJS dengan RS 1. Pengaturan pemberian 1. Terdapat rata-rata 16 % 1. Perjanjian Kerja Sama perlu
BPJS tahun X terapi masuk dalam hal (TW I…) jumlah tagihan dilengkapi dengan petunjuk
2016 2. Keputusan Menkes RI No. yang sangat teknis (dosis, obat BPJS yang teknis agar doketr dapat
dikembalikan 328/Menkes/SK /VIII /2013 hasil penunjang yang dikembalikan dengan menulis secara lengkap
23% (Rp. tentang formularium Nasional menegakkan berbagai alasan 2. Dokter bekerja di dalam jam
12.206.191.241,- tgl. 19 Sept 2013 diagnosis,restriksi, data- 2. Terdapat 23 % perbulan kerja, sehingga didampingi
) Berkas Klaim 3. Lampiran I Perjanjian kontrak data pendukung pasien dari jumlah tagihan obat oleh perawat untuk
ke BPJS TW 1 No…. tentang ruang lingkup TB/BB,LPB) tidak BPJS tahun 2016 yang membantu melengkapi
tahun 2017 dan prosedur Pelayanan dijelaskan dalam isi dikembalikan dengan data-data administrasi
dikembalikan 16 Kesehatan ttg pelayanan obat perjanjian. berbagai macam alasan terkait klaim BPJS
%( point 1-5 2. Terkait pemberian terapi 3. Menjadi beban kerja 3. Penambahan sarana dan
2.424.077.240) 4. Lamp. II A Perjanjian No…. disamping sesuai dengan tambahan untuk prasarana : timbangan BB,
tentang tatacara pengajuan isi PKS juga harus sesuai pegawai yang tensi meter di rawat jalan.
dan pembayaran klaim dengan formularium mengerjakan klaim obat 4. Sistim informasi terintegrasi
pelayanan kesehatan rujukan 3. Terjadinya perbedaan BPJS krn mengentry yang memiliki aplikasi
tingkat lanjutan c) persepsi dari verifikator ulang sebanyak berkas tentang restriksi secara
Pelayanan obat untuk 4. Kurangnya sarana dan tagihan yang otomatis dan “running”
penyakit kronos dan obat prasarana dilapangan dikembalikan apabila didigunakan
kemoterapi yang meliputi : (timbangan, tensi meter) 4. Klaim tagihan obat 5. Sistem Informasi hendaknya
1. Biaya pelayanan 5. Dokter bekerja di luar jam menjadi lama terbayar dilengkapi dengan cheklis
obat kronis kerja sehingga tidak ada dan bahkan berpotensi kelengkapan administrasi
2. Mekanisme perawat yang untuk tidak tertagih.
pengajuan tagihan mendampingi
NO KONDISI KRITERIA PENYEBAB AKIBAT REKOMENDASI
3 Satu unit kontrak berakhir 1. Barang Indent Terlambat 1. PPK harus
Frezeer - 80 C pekerjaan 2. Kelalaian penerimaan dan memonitor dan
(Litbang) terealisasi 100 % penyedia untuk pemanfaatan menegur Penyedia
sampai menepati 2. Penyedia harus
dengan jadwal kontrak dikenakan denda
tanggal batas keterlambatan
kontrak belum 3. Sudah ditindak
diterima lanjuti
DARI JUDUL YANG DIBERIKAN ADA TIGA KATA KUNCI SEBAGAI BERIKUT :
1. PERAN = LAKON / PELAKU / PELAKSANA DALAM HAL INI ADALAH SPI
2. SPIP = SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAHAN
3. PENCEGAHAN FRAUD = PENCEGAHAN KECURANGAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS POKJA PENGUATAN
MENUJU WBK & WBBM PENGAWASAN SPI
PERMENKES
NO. 36 TH
2015 TTG
PENCEGAHAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAHAN ( SPIP ) FRAUD
TUJUAN STRATEGIS
DEFINISI TERKAIT DG RISIKO FRAUD (1’) 1. Melindungi aset
SPIP : suatu proses, yang 2. Memastikan kewajaran
dilaksanakan secara terus data organisasi/
menerus oleh direksi, perusahaan akurat
manajemen dan staf 3. Mendorong organisasi
pendukung, dirancang lebih efisien
untuk memberikan 4. Meningkatkan ketaatan
keyakinan yang memadai organisasi/perusahaan
(reasonable assurance), terhadap kebijakan,
dalam pencapaian visi, regulasi, UU dan
misi, sasaran dan tujuan ketentuan lainnya yang
organisasi harus dipatuhi
5. Laporan yg handal
1. SATUAN PEMERIKSAAN
PER/05/M.PAN/03/2008
INTERN
Melakukan kegiatan
audit,reviu,
pemantauan, evaluasi, dan penyelenggaraan tugas
terhadap
keg.pengwsn. lainnya: dan fungsi organisasi
asistensi,sosialisasi dan
konsultansi guna..
SPIP adalah :
Proses pada Tindakan dan kegiatan (bukan 1. Efektif dan efisien
sekedar pada ada tidak dokumen semata) Mela 2. Lap keuangan handal
Terus menerus oleh Pimpinan dan seluruh lui 3. Pengamanan asset Negara
Pegawai 4. Taat Aturan
Mengacu pd TUJUAN melalui:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Aktifitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Monitoring dan Evaluasi
3. PENCEGAHAN FRAUD MELALUI PENDEKATAN
THD MANAJEMEN RISIKO
DEFINISI RISIKO
Adalah Kemungkinan terjadinya peristiwa yang membawa akibat yang tidak
diinginkan atas tujuan, strategi dan target Risk is the chance of something
happening that will have an impact upon objective. Risk is measured in term of
consequences and likelihood (AS/NZS 4360:1999)
BAGAN RESIKO
Tujuan strategis
sasaran dan
atau Target
16
RISIKO
17
DIRUT
KONSEP PENCAPAIAN
TARGET BERDASARKAN
PRADIGMA BARU SPI –
IMPLEMENTASI SPIP
KPI
TDK
TERJADI
TUJUAN
TERCAPAI
POTENSI RISIKO
KECURANGAN
PENGERTIAN
1. Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem
Jaminan Sosial Nasional yang selanjutnya disebut Kecurangan JKN adalah tindakan
yang dilakukan dengan sengaja oleh peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi
pelayanan kesehatan, serta penyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan
keuntungan finansial dari program jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan. (Permenkes
36 tahun 2015)
2. Fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum (tidak sah), yang dilakukan oleh
individu di dalam maupun di luar organisasi, atas dasar kesengajaan/niat, dengan
tujuan untuk menguntungkan individu/organisasi yang melaksanakan dan
mengakibatkan adanya kerugian. (Institute of Internal Auditor, standar 280-04)
1. Semua Unit kerja membuat program dan dilengkapi dengan Mitigasi Risiko
2. Potensi risiko dikelola oleh unit kerja terkait atau Unit Khusus sebagai Fasilitator
3. SPI melakukan pemeriksaan dan menyimpulkan implementasi risiko
TERCIPTANYA
MITRA
KERJASAMA
AUDITE VS
AUDITOR
10 SKEMA FRAUD PELAYANAN KESEHATAN 24
(Charles Piper, CFE, CRT)
1. Klaim atas pelayanan yang tidak pernah diberikan
2. Klaim atas pelayanan yang tidak dijamin (pengecualian)
3. Pengelabuan waktu layanan
4. Pengelabuan lokasi pelayanan
5. Pengelabuan pemberi pelayanan
6. Mengklaim tagihan yang seharusnya dibayarkan oleh peserta atau pihak lainnya
7. Penagihan kode diagnosa dan kode prosedur yang tidak benar (upcoding dan
unbundling)
8. Pelayanan yang berlebihan atau tidak perlu (overutilization)
9. Suap dan gratifikasi ilegal
10. Peresepan obat yang tidak perlu.
FRAUD TRANSAKSI
UNTUK UNTUK
KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN
PRIBADI ORGANISASI
DISEMBUNYIKAN DALAM
ATAU
MELALUI REKAYASA
CATATAN TRANSAKSI
Administratif Pidana
KUHP
Surat Teguran
- Pasal 378 (penjara maks. 4
tahun)
- Pasal 381 (penjara maks. 1
tahun 4 bulan)
Pemulihan Kerugian
UU Tipikor
Pengakhiran perikatan - Penjara : 1 – 20 tahun atau
kerja sama seumur hidup
- Denda : Rp. 50 juta – 1 milyar
CONTOH DAFTAR RISIKO
WAKTU PELAKSANAAN
DAMPAK SEBAB PENGENDALIAN PROSEDUR DILAKSANAKAN OLEH
RISIKO (HARI)
RISIKO RISIKO INTERN AUDIT
RENCANA REALISASI RENCANA REALISASI
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
32
PENUTUP
33
1. SPI MEMILIKI PERAN PENTING DALAM PENCEGAHAN FRAUD YAKNI DENGAN SALAH
SATUNYA MENGIMPLEMENTASIKAN SPIP SECARA KONSISTEN
2. SPI DAPAT MENDORONG TERIDENTIFIKASINYA RISIKO/PEMETAAN RISIKO/PEMBUATAN
MITIGASI RISIKO
3. FRAUD MERUPAKAN SALAH SATU RISIKO YANG DIKENDALIKAN
4. FRAUD MERUPAKAN TINDAK PIDANA
5. PERLU PENANGANAN KHUSUS YANG KOMPREHENSIF PROGRAM ANTI FRAUD PADA
LAYANAN KESEHATAN
6. PENGUNGKAPAN FRAUD BERDASARKAN METODE PEMBUKTIAN
7. EFEK JERA DARI SANKSI PIDANA BAGI PELAKU FRAUD DAPAT DIJADIKAN UPAYA
PENCEGAHAN