Slide Lapkas Dinda
Slide Lapkas Dinda
Oleh :
Zaharatul Nurdin
NIM 1607101030025
Oklusi vena retina memiliki prevalensi oklusi vena retina sentral terjadi pada
1-2% pada setiap orang yang berusia 40 lamina cribrosa dari saraf optik maupun
tahun ke atas dan mempengaruhi lebih pada bagian proksimalnya, di jalur
kurang 16 juta orang di seluruh dunia.
keluarnya vena retina sentral dari mata
Prevalensi di Amerika
Oklusi vena retina cabang : 0,6 %
Oklusi vena retina sentralis : 0, 1 %
Oklusi vena retina cabang dan oklusi vena
retina sentral, dapat dibagi menjadi
1. kategori perfusi (noniskemia)
2. nonperfusi (iskemia)
Diagnosis
- Anamnesis
- pemeriksaan oftalmology
>> pada pasien glaukoma, - Pemeriksaan penunjang berupa
diabetes melitus, hipertensi, funduskopi ataupun angiografi
kelainan darah, arteriosklerosis, fluoresein
papiledemadan penyakit
pembuluh darah
Anatomi Retina
Definisi
• suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan vena retina pada bagian
sentral yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata
Epidemiologi
• Australia prevalensi oklusi vena retina 0,7% , >> pasien berusia 49-
60 tahun % 4,6% pada pasien lebih dari 80 tahun.
• Amerika Serikat, >> CRVO pada laki-laki dan usia lebih dari 65 tahun
• Oklusi vena retina cabang terjadi tiga kali lebih sering dari pada oklusi
vena retina sentral.
1. oklusi vena retina cabang (BRVO ketajaman penglihatan yang masih baik, defek pupil
aferen ringan, dan perubahan lapangan pandang yang
ringan
Fundus
CRVO non iskemik
CRVO iskemik
dilatasi ringan dan cabang vena retina sentral
dilatasi vena, perdarahan pada empat kuadran yang
yang berkelok-kelok, serta dot-and-flame
lebih luas, edema retina, dan ditemukan cotton wool
hemorrhages pada seluruh kuadran retina
spot
Etiologi
Anatomi yang sempit Arteri dan vena retina sentral yang berjalan bersama-sama
pada jalur keluar dari nervus optikus dan melewati pembukaan lamina kribrosa yang
retina struktur arteri menjadi kaku dan mengenai/bergeser dengan vena sentral yang
trombus terjadi akumulasi darah di sistem vena retina peningkatan resistensi aliran
darah vena stagnansi darah dan kerusakan iskemik pada retina menstimulasi
peningkatan produksi faktor pertumbuhan dari endotelial vaskular VEGF pada kavitas
NB:
VEGF=vascular endothelial growth factor)
Manifestasi
Klinis
• kehilangan penglihatan parsial atau seluruhnya secara
mendadak.
• Tidak terdapat rasa sakit dan hanya mengenai satu mata.
Next
Oklusi cabang vena retina
Oklusi vena retina sentral
Gambar A.CRVO ringan, noniskemia, terperfusi, pada mata dengan visus 20/40.
Dilatasi vena retina dan perdarahan retina terlihat jelas. B. Fluorescein angiogram
menunjukkan adanya perfusi pada pembuluh kapiler retina
Gambar. A. CRVO berat, iskemia pada mata dengan visus 1/300. Vena dilatasi dan
terdapat perdarahan retina. Terlihat edema retina menyebabkan corakan warna kuning
pada dasar penampakan fundus dan mengaburkan refleks fovea. B. Fluorescein
angiogram menunjukkan adanya nonperfusi kapiler, yang menyebabkan pembesaran
pembuluh darah retina.
Diagnosis Banding Tatalaksana
RKS
• Pasien bekerja sebagai kepala dusun,
riwayat merokok(+)
Temperatur
Tekanan Respiratory
Kesadaran: Heart Rate: :
Darah: Rate:
Compos 88x/i 36,5 C
130/90mm 20x/i
mentis
Hg
VOD : 5/5 VOS:5/24
. .
OD = Orthophoria OS = Orthophoria
2. Uji Persuit
OD = Normal OS = Normal
OD Bagian Mata OS
Foto Fundus
Pada pemeriksaan
funduskopi biasanya
terlihat vena berkelok-
kelok, edema macula dan
retina, dan perdarahan
berupa titik terutama bila
terdapat penyumbatan
Hasil vena yang tidak sempurna.
Perdarahan retina dapat
terjadi pada keempat
kuadran retina.
Perdarahan bisa superfisial,
dot dan blot, dan atau
dalam
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
18 Oktober 2017
Hematokrit 47 % 37-47%