Anda di halaman 1dari 32

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2018

Oleh :
Zaharatul Nurdin
NIM 1607101030025

Pembimbing : dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M


salah satu penyebab
Oklusi vena retina adalah penyumbatan penurunan ketajaman
vena retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan pada orangtua &
perdarahan di dalam bola mata. merupakan penyebab tersering
>> mengenai usia pertengahan kedua dari penyakit vaskuler
retina, setelah retinopati
diabetik

Oklusi vena retina memiliki prevalensi oklusi vena retina sentral terjadi pada
1-2% pada setiap orang yang berusia 40 lamina cribrosa dari saraf optik maupun
tahun ke atas dan mempengaruhi lebih pada bagian proksimalnya, di jalur
kurang 16 juta orang di seluruh dunia.
keluarnya vena retina sentral dari mata
Prevalensi di Amerika
Oklusi vena retina cabang : 0,6 %
Oklusi vena retina sentralis : 0, 1 %
Oklusi vena retina cabang dan oklusi vena
retina sentral, dapat dibagi menjadi 
1. kategori perfusi (noniskemia)
2. nonperfusi (iskemia)

Diagnosis

- Anamnesis
- pemeriksaan oftalmology
>> pada pasien glaukoma, - Pemeriksaan penunjang berupa
diabetes melitus, hipertensi, funduskopi ataupun angiografi
kelainan darah, arteriosklerosis, fluoresein
papiledemadan penyakit
pembuluh darah
Anatomi Retina

Lapisan pada Retina


Sistem Vena Retina

1) Terminal retinal venule


2) retinal venule
3) minor retinal vein
4) main retinal vein
5) papillary vein
6) central retinal vein

Anatomi dari sistem vena retina berdasarkan deskripsi dari


Duke-Elder.
1. khoriokapilaris yang berada tepat di
luar membrana Bruch  1/3 luar
retina

 Fovea diperdarahi sepenuhnya oleh


khoriokapilaria

Retina menerima darah dari dua sumber

2. cabang-cabang dari sentralis retina 


2/3 dalam retina
Oklusi Vena Retina Sentral (CRVO)

Definisi
• suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan vena retina pada bagian
sentral yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata
Epidemiologi
• Australia  prevalensi oklusi vena retina 0,7% , >> pasien berusia 49-
60 tahun % 4,6% pada pasien lebih dari 80 tahun.
• Amerika Serikat,  >> CRVO pada laki-laki dan usia lebih dari 65 tahun
• Oklusi vena retina cabang terjadi tiga kali lebih sering dari pada oklusi
vena retina sentral.

• hipertensi, hiperlipidemia, diabetes militus,penyakit kolagen vaskular,


Faktor risiko gagal ginjal kronik, dan sindrom hiperviskositas
Con’t...
Klasifikasi berdasarkan anatomi

-Tipe non iskemik (Mild)

1. oklusi vena retina cabang (BRVO ketajaman penglihatan yang masih baik, defek pupil
aferen ringan, dan perubahan lapangan pandang yang
ringan

2. oklusi vena retina sentral (CRVO -Tipe iskemik (severe)

penglihatan yang buruk, defek pupil aferen, dan


skotoma sentral

3. oklusi vena hemiretinal (HRVO)

Fundus
CRVO non iskemik
CRVO iskemik
dilatasi ringan dan cabang vena retina sentral
dilatasi vena, perdarahan pada empat kuadran yang
yang berkelok-kelok, serta dot-and-flame
lebih luas, edema retina, dan ditemukan cotton wool
hemorrhages pada seluruh kuadran retina
spot
Etiologi

• kompresi dari luar terhadap vena  pada


proses arteriosklerosis atau jaringan pada
lamina kribrosa.
• penyakit pada pembuluh darah vena sendiri 
fibrosklerosis atau endoflebitis.
• hambatan aliran darah dalam pembuluh vena
 kelainan viskositas darah, atau spasme arteri
retina yang berhubungan.
• Abnormalitas darah itu sendiri  (sindrom
hiperviskositas dan abnormalitas koagulasi);
• Abnormalitas dinding vena (inflamasi)
• Peningkatan tekanan intraokular.
Patofisiologi

Anatomi yang sempit  Arteri dan vena retina sentral yang berjalan bersama-sama

pada jalur keluar dari nervus optikus dan melewati pembukaan lamina kribrosa yang

sempit predisposisi terbentuk trombus  perubahan arteriosklerosis pada arteri

retina  struktur arteri menjadi kaku dan mengenai/bergeser dengan vena sentral yang

lunak  terjadinya disturbansi hemodinamik, kerusakan endotelial, dan pembentukan

trombus  terjadi akumulasi darah di sistem vena retina  peningkatan resistensi aliran

darah vena  stagnansi darah dan kerusakan iskemik pada retina  menstimulasi

peningkatan produksi faktor pertumbuhan dari endotelial vaskular VEGF pada kavitas

vitreous  menstimulasi neovaskularisasi dari segmen anterior dan posterior &

menyebabkan kebocoran kapiler  edema makula.

NB:
VEGF=vascular endothelial growth factor)
Manifestasi
Klinis
• kehilangan penglihatan parsial atau seluruhnya secara
mendadak.
• Tidak terdapat rasa sakit dan hanya mengenai satu mata.

• Anamnesis : Ketajaman penglihatan menurun


Diagnosis • Pemeriksaan oftalmology :
- Reflex pupil bisa normal dan mungkin ada dengan reflex pupil aferen relative.
- Konjungtiva: kongesti pembuluh darah konjungtiva dan siliar terdapat pada fase
lanjut
- Iris dapat normal. Pada fase lanjut dapat terjadi neovaskularisasi.
• Funduskopi : vena berkelok-kelok, edema macula dan retina, dan perdarahan .
Cotton wool spot umumnya (iskemik CRVO), Neovaskularisasi disk (NVD),
Perdarahan preretinal/vitreus , Lamellar or full –thickness macular hole, Optic
atrophy, Perubahan pigmen pada makula

Next
Oklusi cabang vena retina
Oklusi vena retina sentral
Gambar A.CRVO ringan, noniskemia, terperfusi, pada mata dengan visus 20/40.
Dilatasi vena retina dan perdarahan retina terlihat jelas. B. Fluorescein angiogram
menunjukkan adanya perfusi pada pembuluh kapiler retina
Gambar. A. CRVO berat, iskemia pada mata dengan visus 1/300. Vena dilatasi dan
terdapat perdarahan retina. Terlihat edema retina menyebabkan corakan warna kuning
pada dasar penampakan fundus dan mengaburkan refleks fovea. B. Fluorescein
angiogram menunjukkan adanya nonperfusi kapiler, yang menyebabkan pembesaran
pembuluh darah retina.
Diagnosis Banding Tatalaksana

• Oklusi vena retina sentralis


• Identifikasi penyebab dasarnya 
• Oklusi vena retina cabang antikoagulasia, dan fotokoagulasi
daerah retina yang mengalami
hipoksia.
• laser fokal  jika terdapat edema
makula
• Injeksi obat anti-vascular endothelial
growth factor (anti-VEGF) ke mata.
• vitrectomy
Komplikasi Prognosis

• Oklusi vena retina sentral noniskemia


 dapat kembali ke keadaan seperti
– Glaucoma, karena adanya
semula tanpa adanya komplikasi pada
pembuluh darah baru yang sekitar 10% kasus. 1/3 kasus berlanjut
abnormal, yang tumbuh di bagian ke tipe iskemia,
depan mata

– Edema makula, yang disebabkan • oklusi vena retina sentral iskemia, 


oleh kebocoran cairan di retina lebih dari 90% pasien dengan tajam
penglihatan akhir dapat mencapai
20/200 atau lebih.
Seorang laki-laki 55 tahun datang
dengan keluhan penglihatan mata
sebelah kiri mendadak kabur…
ANAMNESIS
ANAMNESIS
•Pasien laki-laki usia 55 tahun
RPS berobat ke poli mata datang
dengan keluhan penglihatan
mata sebelah kirinya tiba-tiba
mendadak kabur hal ini di Oklusi Vena Retina Sentral merupakan
keluhkan sejak 4 bulan yang lalu suatu keadaan di mana terjadi
sebelum datang ke rumah sakit, penyumbatan vena retina pada bagian
perubahan itu mendadak saja , sentral yang mengakibatkan gangguan
itu terjadi pada saat pasien perdarahan di dalam bola mata.
sedang melakukan aktivitas.
pasien sudah mendapatkan Pasien akan mengeluhkan kehilangan
pengobatan berupa injeksi penglihatan parsial atau seluruhnya secara
avastatin , dan sekarang sudah mendadak.  bahkan dapat memburuk
PS melakukan pengobatan yang ke sampai hanya tinggal persepsi cahaya.
empat kalinya .
•Keluhan seperti melihat kilatan Tidak terdapat rasa sakit dan hanya
cahaya (-) , melihat benda-benda mengenai satu mata
melayang (-) gatal(-) mata merah
(-), nyeri mata (-), silau (-) , Insidensi >> pada pasien berusia lebih dari
bayangan seperti pelangi (-), 50 tahun
pasien mengeluh sakit kepala (-).
Riwayat trauma (-)
ANAMNESIS
ANAMNESIS
•Pasien laki-laki usia 55 tahun
RPS berobat ke poli mata datang
dengan keluhan penglihatan
mata sebelah kirinya tiba-tiba
mendadak kabur hal ini di
keluhkan sejak 4 bulan yang lalu
sebelum datang ke rumah sakit, Injeksi avastin pada mata merupakan injeksi
perubahan itu mendadak saja , Anti-VEGF (vascular endothelial growth
itu terjadi pada saat pasien
sedang melakukan aktivitas. factor).
pasien sudah mendapatkan Injeksi Anti-VEGF yaitu injeksi obat Lucentis
pengobatan berupa injeksi
avastatin pada mata kiri, dan (ranibizumab) atau Avastin (bevacizumab)
PS sekarang sudah melakukan bermanfaat untuk memblokir kebocoran
pengobatan yang ke empat
kalinya . dan pertumbuhan pembuluh darah yang
•Keluhan seperti melihat kilatan abnormal di retina yang dapat
cahaya (-) , melihat benda-benda
menyebabkan glaukoma.
melayang (-) gatal(-) mata merah
(-), nyeri mata (-), silau (-) ,
bayangan seperti pelangi (-),
pasien mengeluh sakit kepala (-).
•Riwayat penggunaan kacamata (-)
RPD •Riwayat Diabetes Mellitus (+)
•Riwayat hipertensi (+)
Faktor risiko terkuat dari oklusi vena
retina cabang adalah hipertensi, namun
pada beberapa penelitian, oklusi vena
RPK •Tidak ada anggota keluarga
retina dihubungkan juga dengan diabetes
mellitus, dyslipidemia, merokok, dan
penyakit ginjal. Untuk oklusi vena retina
yang memiliki riwayat sentral, faktor risiko tambahan adalah
glaukoma atau peningkatan tekanan
penyakit mata intraokular, yang dapat mengganggu
pengaliran vena retina.

RKS
• Pasien bekerja sebagai kepala dusun,
riwayat merokok(+)
Temperatur
Tekanan Respiratory
Kesadaran: Heart Rate: :
Darah: Rate:
Compos 88x/i 36,5 C
130/90mm 20x/i
mentis
Hg
VOD : 5/5 VOS:5/24

Pada CRVO  ketajaman penglihatan merupakan salah


satu indikator penting pada prognosis penglihatan akhir

Pasien dengan CRVO iskemik (berat) biasanya


dihubungkan dengan penglihatan yang buruk, afferent
pupillary defect dan sentral skotoma yang tebal.
1. Uji Hiscberg

. .
OD = Orthophoria OS = Orthophoria

2. Uji Persuit

OD = Normal OS = Normal
OD Bagian Mata OS

Normal Palpebra Superior Normal

Normal Palpebra Inferior Normal

Normal Conjungtiva Tarsal Superior Normal

Normal Conjungtiva Tarsal Inferior Normal

Normal ConjungtivaBulbi Normal

Jernih Kornea Jernih


Dangkal COA Dangkal
Bulat, Isokor (+) Pupil Bulat, Isokor (+),
RCL(+/+), RCTL(+/+) RCL(+/+), RCTL(+/+)

Kripta jelas Iris Kripta jelas


jernih Lensa Jernih
Palpasi kesan normal TIO Palpasi kesan normal
Spasme pembuluh Funduskopi Spasme pembuluh
darah (-) edem papil(-) darah (+) edem
dilatasi vena(-)cotton papil(+) dilatasi
wool spot(-) vena(+)cotton wool
spot(+) flame shape
Pemeriksaan Penunjang

Foto Fundus
Pada pemeriksaan
funduskopi biasanya
terlihat vena berkelok-
kelok, edema macula dan
retina, dan perdarahan
berupa titik terutama bila
terdapat penyumbatan
Hasil vena yang tidak sempurna.
Perdarahan retina dapat
terjadi pada keempat
kuadran retina.
Perdarahan bisa superfisial,
dot dan blot, dan atau
dalam
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
18 Oktober 2017

Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan

Hemoglobin 15,7 gr/dl 12 – 15 gr/dl

Eritrosit 5,5 6/mm3 4,2-5,4. 106/mm3

Leukosit 10,4.103/mm3 4,5-10,5.103/ mm3

Trombosit 295.103 / mm3 150-450.103/ mm3

Hematokrit 47 % 37-47%

Kolesterol total 298 <200 mg/dL

Kolesterol HDL 45 >60mg/dL

Kolesterol LDL 197 <150 mg/dL

Trigliserida 240 <150 mg/dL

Gula darah 2 jam PP 179 100-140 mg/dL


Diagnosa Kerja
• Oklusi Vena Retina Sentral
Cendo lyteers mengandung sodium
chloride yang merupakan obat untuk
membantu melumasi dan menyejukkan
mata kering akibat kekurangan cairan
Tatalaksana mata,iritasi,penggunaan lensa
kontak,gangguan penglihatan serta
Medikamentosa membantu melindungi mata terhadap
iritasi lebih lanjut.
- Cendo lyteers ED 6x1 tetes ODS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
• Oklusi Vena Retina Sentral merupakan suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan vena
retina pada bagian sentral yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata.
• Oklusi vena retina dapat disebabkan oleh pengaruh lokal yakni trauma, glaukoma dan lesi
struktur orbita; dan juga sistemik, di antaranya yakni hipertensi, atherosklerosis, dan diabetes
mellitus
• Tatalaksana utama dari oklusi vena retina adalah mengatasi penyakit yang mendasari
terjadinya oklusi, mencegah oklusi berlanjut ke mata sebelah yang masih sehat, dan
mencegah terjadinya komplikasi, yakni glaukoma dan edema makula.

Anda mungkin juga menyukai