Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL BEBERAPA METODE KHITAN

(SIRKUMSISI)

KHITAN BERSAMA DI MASJID BAITURROHMAN


DESA PLANDI KECAMATAN WONOSARI
AHAD, 9 AGUSTUS 2020
Bismillah,
Sirkumsisi (circumcision/ khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sunat” atau “supit”,
merupakan tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani-pun sekarang juga banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan
manfaat terhadap banyak masalah kesehatan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mulai dari
mencegah penyakit mematikan seperti AIDS hingga kanker. Penelitian lanjutan tentu akan semakin membuka
mata lebar-lebar para praktisi kesehatan bahwa khitan juga sangat bermanfaat bagi kaum hawa.
“Dua penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan yang tinggi tentang khitan
dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan,” jelas peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat,
Richard Bailey, dalam Konferensi Masyarakat AIDS Internasional di Sydney, Australia.
Tidaklah mungkin dan mustahil jika Allah Ta’ala dan Rosul-Nya telah menuntunkan suatu syariat “Khitan” akan
membahayakan bagi ummatnya. Justru yang ada adalah hikmah dan faedah yang amat besar yang akan
terungkap baik dalam waktu cepat atau lambat.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan,
metode khitan pun semakin berkembang. Saat ini telah diciptakan banyak peralatan dan obat-obatan untuk
membantu melaksanakan khitan, sehingga khitan menjadi proses yang  lebih aman dan lebih tidak
menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai dikembangkan dalam pelaksanaan khitan sehingga
proses khitan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
Berikut ini adalah penjelasan berbagai macam metode Khitan :
Pertama : METODE KLASIK & DORSUMSISI
Metode klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah pedalaman. Alat yang
digunakan adalah sebilah bambu tajam/ pisau/ silet. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong
kulup dengan bambu tajam tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus dengan
kassa/ verban sehingga metode ini paling cepat dibandingkan metode yang lain. Cara ini mengandung risiko
terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan benar dan steril.
Metode Klasik kemudian disempurnakan dengan metode Dorsumsisi, Khitan metode ini sudah menggunakan
peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih banyak dipakai sampai saat ini. Di Sunda
dikenal dengan sebutan sopak lodong, umumnya bekas luka tidak dijahit walaupun beberapa ahli sunat sudah
memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal dan jahitan minimal untuk mengurangi risiko perdarahan.

2|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Kelebihannya peralatan yang digunakan lebih murah dan sederhana, proses memakan waktu cukup singkat,
sudah banyak dikenal masyarakat biaya relatif lebih murah serta bisa digunakan untuk bayi/ anak dibawah 3
tahun dimana pembuluh darahnya masih kecil. Kekurangannya risiko kepala (glan) terpotong/ tersayat sangat
tinggi, terutama jika sayatan dibawah klem koher, mukosa kadang lebih panjang sehingga membutuhkan
pemotongan ulang, bisa terjadi nekrosis jika jepitan koher terlalu lama, risiko perdarahan tinggi apabila tanpa
dilakukan penjahitan.
Kedua : METODE STANDAR SIRKUMSISI KONVENSIONAL
Merupakan metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan penyempurnaan dari
metode dorsumsisi dan merupakan metode standar yang digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun
mantra (perawat). Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian
khusus untuk melakukan metode ini.

Kelebihannya peralatannya sudah sesuai standar medis, menggunakan pembiusan local dan benang yang jadi
daging, risiko infeksi kecil dan risiko perdarahan tidak ada. Metode ini cocok untuk semua kelompok umur,
biayanya cukup terjangkau serta pilihan utama untuk pasien dengan kelainan fimosis. Kekurangannya
membutuhkan keahlian khusus dari pengkhitan dan proses waktunya antara 15-20 menit.
Ketiga : METODE LONCENG
Pada metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip
lonceng, akibatnya peredaran darahnya tersumbat yang mengakibatkan ujung kulit ini tidak mendapatkan
suplai darah, lalu menjadi nekrotik, mati dan nantinya terlepas sendiri. Metode ini memerlukan waktu yang
cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama
Circumcision Cord Device.

3|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Keempat : METODE KLAMP
Metode Klamp ini memilik banyak variasi alat dan nama walaupun perinsipnya sama, yakni kulup (preputium)
dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai) kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus
dilakukan penjahitan. Diantaranya adalah : Gomco, Ismail Clamp, Q-Tan, Sunathrone Clamp, Ali’s Clamp, Tara
Clamp dan Smart Clamp. Di Indonesia sendiri yang paling banyak berkembang adalah Metode cincin (Tara
Clamp) dan Smart Clamp.
Metode Cincin (Tara Clamp)
Dr. T. Gurcharan Singh adalah penemu Tara klamp pada tahun 1990 berupa alat yang  terbuat dari plastik dan
untuk sekali pakai. Di Indonesia  Metode Cincin dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001.

Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam
cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup
singkat sekitar 3-5 menit. Kelebihan metode ini adalah : Mudah dan aman dalam penggunaan, tidak
memerlukan penjahitan dan perban, tidak mengganggu aktivitas sehari-hari pasien,perdarahan minimal bahkan
bisa tidak berdarah, tidak sakit setelah khitan, tanpa perawatan pasca khitan dan langsung pakai celana dalam
dan celana panjang.
Metode Smart Clamp

4|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Smart klamp merupakan metode dan teknik sunatan yang diperkenalkan sejak tahun 2001 di Jerman dan
penemunya adalah dr. Harrie van Baars. Alat smart klamp terdiri atas beberapa ukuran, mulai dari nomor 10,
13, 16, dan 21. Untuk bayi, alat yang dipakai nomor 10, sedangkan orang dewasa nomor 21. Alat ini terbuat dari
dua jenis bahan kunci klamp, yakni nilon dan polikarbonat yang dikemas steril dan sekali pakai. Tentu saja lebih
aman dan bebas dari penularan penyakit dan infeksi. Smart klamp memberikan perlindungan luka dengan
sistem tertutup. Luka sayatan terkunci rapat, tidak memungkinkan masuknya kuman atau mikroorganisme
pengganggu.

Pada metode ini pasien akan diukur glandpenis-nya, ukuran 0-meter. Setelah diberi anestesi lokal, secara hati-
hati preputium dibersihkan dan dibebaskan dari perlengketan dengan gland penis. Batas kulit preputium yang
akan dibuang ditandai dengan spidol. Tabung smart klamp dimasukkan ke dalam preputium hingga batas
corona gland penis. Lalu, klamp pengunci dimasukkan sesuai arah tabung dan diputar 90 derajat, hingga posisi
smart klamp siap terkunci.
Setelah posisi kulit yang akan dibuang dipastikan sesuai rencana, juga agar posisi saluran kencing tidak
terhalang tabung. Berikutnya, adalah mengunci klamp hingga terdengar bunyi “klik”. Sisi distal preputium
dibuang menggunakan pisau bisturi. Kemudian luka dibersihkan dengan obat antiinfeksi dan dibungkus kasa
steril. Hingga proses itu, sunat ala smart klamp selesai.Setelah lima hari, smart klamp dilepas dokter atau
perawat dengan teknik yang sangat mudah.

Metode Kelima : METODE “LASER” ELEKTROKAUTERY


Metode ini sedang booming dan marak di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan “Khitan Laser”.
Penamaan ini sesunnguhnya kurang tepat karena alat yang digunakan samasekali tidak menggunakan Laser
akan tetapi menggunakan “elemen” yang dipanaskan.

5|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika
dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah tersebut digunakan untuk
memotong kulup.

Khitan dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan perdarahan yang ringan serta
cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana pembuluh darahnya kecil. Kekurangannya adalah menimbulkan
bau menyengat seperti “sate” serta dapat menyebabkan luka bakar, metode ini membutuhkan energi listrik
(PLN) sebagai sumber daya dimana jika ada kebocoran (kerusakan) alat, dapat terjadi sengatan listrik yang
berisiko bagi pasien maupun operator.
Untuk proses penyembuhan, dibandingkan dengan cara konvensional itu sifatnya relatif karena tergantung dari
sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya dan kebersihan individu yang disunat.
Keenam : METODE FLASHCUTTER
Metode ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada pisaunya yang
terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Flashcutter langsung dapat hidup (tanpa PLN) karena
didalamnya sudah terdapat energi dari rechargeable battery buatan Matshusita Jepang.

Flashcutter pertamakali diluncurkan di Indonesaia  tahun 2006 oleh Uniceff Corporation. Cara pemotongan
pada khitan sama seperti mempergunakan pisau bedah (digesek, diiris). Dalam hitungan detik preputium
terpotong dengan sempurna, (tanpa pendarahan, dan dengan luka bakar sangat minimal).
Ketujuh : METODE LASER CO2
Istilah yang lebih tepat untuk “Khitan Laser” yang sesungguhnya adalah dengan metode ini. Fasilitas Laser CO2
sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2 Suretouch dari
Sharplan. Berikut tahapan sunat dengan laser tersebut :

6|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Setelah disuntik kebal (anestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2 digunakan untuk
memotong kulit yang berlebih.Setelah klem dilepas, kulit telah terpotong dan tersambung dengan baik, tanpa
setetes darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap dijahit supaya penyembuhan sempurna. Dalam
waktu 10-15 menit, sunat selesai.
Cara sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal, kelebihannya operasi cepat, perdarahan sangat
sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit setelah terapi minimal, aman dan hasil secara estetik lebih baik, dan
prosedur ini cocok untuk sunat yang dilakukan pada umur agak dewasa karena rasa sakit, yang ditimbulkan oleh
sunat cara operasi untuk orang sudah cukup berumur lebih parah daripada jika dilakukan pada usia muda dan
lukanya pun agak lama sembuhnya. Kelemahan dari cara laser adalah masalah harga yang relatif mahal dan
hanya ada di Rumah Sakit besar.
Apapun metode yang anda pilih tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun demikian ada
sedikit Tips dari saya bagi anda untuk memilih metode khitan :
1. Ikhlaskan niat bahwa Khitan merupakan tuntunan syariat agama yang sangat mulia, Berdo’alah hanya
kepada Allah Ta’ala semata agar diberikan kemudahan.
2. Hindari memilih hari-hari baik tertentu untuk khitan berdasarkan “terawangan” para kyai/ paranormal,
agar Anda terhindar dari kesyirikan yang dilarang. Semua hari pada dasarnya baik dan tidak ada hari buruk
namun Anda diperbolehkan memilih waktu yang tepat sesuai dengan pekerjaan Anda atau liburan sekolah
anak, Bagaimanapun juga anak Anda butuh didampingi dan support dari orangtuanya ketika di khitan dan
biarkan ia cuti sejenak dari sekolah/aktifitasnya agar mempercepat kesembuhan.
3. Sebaiknya Anda datang ke tenaga terlatih/ ahli. Tehnik apa yang akan Anda pilih tergantung Anda sendiri.
4. Tanyakan kepada sahabat dan kerabat tempat khitan yang baik, agar anda memperoleh informasi yang
benar dan dapat berbagi pengalaman.
5. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, Metode konvensional umumnya sangat terjangkau. Metode
elektrokauter, klamp dan flashcutter agak mahal sedangkan laser CO2 mungkin yang paling mahal dan hanya
ada di Rumah Sakit besar.
6. Jika ingin mengikuti khitanan masal pastikan bahwa ada tenaga medis penanggungjawab, sehingga jika
ada masalah memudahkan Anda untuk berkoordinasi.
Semoga bermanfaat,
Alfaqiir Ilallaahi Ta’ala

7|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
7 TIPS DAN KIAT PERAWATAN USAI
KHITAN

KHITAN BERSAMA DI MASJID BAITURROHMAN


DESA PLANDI KECAMATAN WONOSARI
AHAD, 9 AGUSTUS 2020

8|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Bismillah,
Setelah seseorang dikhitan, biasanya akan membutuhkan waktu sekitar satu minggu sampai sepuluh hari agar
bekas lukanya kering dan dapat menutup dengan sempurna. Sedangkan untuk dapat melakukan fungsi seksual
dengan normal lagi butuh sekitar satu setengah bulan. Berdo’alah senantiasa kepada Allah Subhaanahu Wa
Ta’ala karena Dialah satu-satunya Dzat yang bisa memberikan kesembuhan.
Berikut ini tips perawatan pasca khitan dan apa saja yang harus dilakukan?
1. Segeralah minum obat Analgesik
Segera setelah dikhitan sebaiknya minumlah obat analgesik (penghilang nyeri) yang diberikan dokter untuk
menghindarkan rasa sakit setelah obat anestesi lokal yang disuntikkan habis diserap tubuh. Umumnya obat
anestesi mampu bertahan antara satu jam sampai satu setengah jam setelah disuntikkan. Diharapkan setelah
obat bius tersebut habis masa kerjanya maka dapat tergantikan dengan obat Analgesik.
Minumlah obat antibiotik secara teratur (umumnya diberikan untuk 5-10 hari) agar tidak terjadi infeksi yang
pada akhirnya akan menghambat penyembuhan luka khitan.
2. Jagalah daerah alat kelamin tetap bersih dan kering
Usahakan celana yang digunakan anak lebih longgar untuk menghindari gesekan. Apabila sudah kencing,
bersihkan ujung lubang kencing secukupnya secara perlahan, usahakan jangan mengenai luka khitan. Biasanya
bercak-bercak darah bekas khitan juga akan menumpuk dan tampak seperti “borok” yang dapat mengganggu
kesehatan. Jadi, sering-seringlah membersihkan penis setelah disunat. Caranya adalah dengan mengoleskan
minyak habbatussauda (jinten hitam) dua kali sehari sehabis mandi. Penggunaan iodine atau rivanol untuk
membersihkan luka menurut pengalaman kami kurang memuaskan hasilnya.
Jika sudah lebih dari 3 hari maka bekas luka khitan boleh dibersihkan dengan air hangat. Caranya masukkan
kassa steril ke dalam air hangat lalu peraslah dan bersihkan secara perlahan “bekas darah” tersebut sampai
terlepas.
3. Bengkak pada alat kelamin merupakan kejadian normal
Bekas suntikan obat anestesi/bius di pangkal penis (terutama bagian atas) terkadang dapat menimbulkan
bengkak yang sebenarnya akan diserap sendiri oleh tubuh dan kempes dalam waktu 1-2 minggu. Jika dirasakan
mengganggu boleh dibantu dengan cara mengkompresnya selama 5-10 menit dengan kassa yang dicelupkan air
hangat, dapat dilakukan 2 kali dalam sehari. Perlakuan ini bisa dilakukan mulai 2 hari setelah berkhitan dan
usahakan air tersebut tidak mengenai lukanya.
4. Mengatur Makanan
Sebenarnya tidak ada pantangan makanan tertentu yang khusus untuk pasien khitan. Ikan, telur dan daging
bukan suatu “larangan untuk dimakan” karena hal tersebut hanyalah “mitos” yang salah dan banyak
berkembang di masyarakat. Sebaliknya kandungan vitamin dan protein yang terkandung dalam makanan
tersebut diperlukan tubuh untuk membantu proses penyembuhan luka agar lebih cepat kering.

9|Khitanbersamamasjidbaiturrohman
Ikan, telur dan daging hanyalah pantangan bagi mereka yang memang “alergi” terhadap makanan tersebut.
Cirinya adalah setiap kali orang tersebut mengkonsumsi makanan tersebut maka menyebabkan reaksi alergi
(gatal, bentol, dan lain-lain) dan hal tersebut sudah berlangsung lama semenjak lahir/ kecil dan bukan pada saat
proses khitan saja.
Adapun pedas, mie dan minuman bersoda atau softdrink sebaiknya memang dihindari karena dapat
mengganggu kesehatan secara umum, misalnya menimbulkan gangguan pencernaan atau radang tenggorokan
yang dapat menurunkan kesehatan pasien secara umum. Hal tersebut akan menghambat proses penyembuhan
luka khitan karena konsentrasi kekebalan tubuh jadi terpecah untuk menyembuhkan luka sekaligus mengobati
masalah kesehatan yang lain. Jadi ada baiknya selama masa penyembuhan kita tidak memakan makanan yang
bisa merugikan kesehatan kita.
5. Tidak Perlu berlebihan
Biasanya orang yang terlalu khawatir akan penyembuhan luka pasca khitan menggunakan berbagai obat
ataupun salep secara berlebihan. Hal ini justru sangat tidak dianjurkan karena bisa menjadi kotoran yang
berdampak pada infeksi bila tidak rajin dibersihkan.
Selama 4-5 hari setelah khitan sebaiknya mandi dengan cara dilap tubuhnya. Setelah waktu itu jika luka khitan
sudah kering maka diperbolehkan mandi dengan air seperti biasanya. Gunakanlah sabun secukupnya dan tidak
berlebihan agar tidak menyebabkan perih apabila mengenai bekas luka khitan.
6. Usahakan tidak bergerak terlalu aktif
Istirahat untuk beberapa hari sangat diperlukan untuk menghindari bengkak (oedem) yang berlebihan. Kalau
memang harus berjalan, tidak apa-apa seperlunya. Yang penting jangan melakukan aktifitas yang berlebihan
seperti melompat-lompat atau berlari-lari. Hubungan seksual juga sebaiknya ditahan sampai penisnya sembuh
total. Jadi, buat Kamu yang melakukan khitan di usia dewasa maka harus puasa dulu selama satu setengah
bulan.
7. Kontrol dan Melepas Perban
Penggantian perban dapat dilakukan setiap 2-3 hari tergantung perkembangan luka khitan. Jika anda sudah
mahir hal tersebut dapat dilakukan sendiri di rumah. Jika merasa kesulitan sebaiknya dibawa ke tenaga medis/
tenaga ahli.
Lakukan kontrol rutin ke tenaga medis yang mengkhitan pada hari ketiga dan pada hari kelima-ketujuh apabila
luka khitan sudah betul-betul kering maka perban bisa dilepaskan secara total. Sebelumnya lakukan pemberian
air hangat, baby oil atau minyak kelapa pada perban dengan cara meneteskan secukupnya. Kulit luka dan
perban akan melunak, sehingga mudah dilepaskan. Jika diperlukan, pelepasan perban dapat dibantu dengan
penggunaan anestesi spray untuk mengurangi nyeri.

Semoga Bermanfaat dan lekas sembuh,…

10 | K h i t a n b e r s a m a m a s j i d b a i t u r r o h m a n

Anda mungkin juga menyukai