DEFINISI
SEJARAH
Sirkumsisi Mesir
Kuno..
SEJARAH
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
Preputium
Jaringan sensitif
12-15 inch2
10,000-20,000
akhiran saraf
Specialized structures
Frenulum
Frenular delta
Ridged band (frenar
band)
Dartos muscle
INDIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Phimosis
Paraphimosis
Balanopostitis rekuren
Infeksi berulang pada meatus
Menjaga kebersihan
Mencegah keganasan
Agama dan kultural
KONTRAINDIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hypospadia
Chordee
Burried penis
Penoscrotal fusion
Micropenis
Gangguan pembekuan darah
1. Hypospadia
Chordee: kurvatura
(kelengkungan) penis
yang disebabkan oleh
jaringan fascia pada
penis yang tidak elastis.
Dapat ke ventral (paling
sering), lateral (lebih
sering ke lateral kiri)
dan dorsal (paling
jarang).
3. Burried penis
Chordee: kurvatura
(kelengkungan) penis
yang disebabkan oleh
jaringan fascia pada
penis yang tidak elastis.
Dapat ke ventral (paling
sering), lateral (lebih
sering ke lateral kiri)
dan dorsal (paling
jarang).
4. Webbed penis
Webbed penis
adalah kondisi di
mana kulit scrotum
melebar sampai ke
bagian ventral
penis.
5. Epispadia
Adalah suatu
kelainan di mana
ostium uretra
eksternum terletak
pada bagian dorsal
penis.
6. Mikropenis
Manfaat Sirkumsisi
USAID/AIDSMark. Male Circumcision: Current Epidemiological and Field Evidence; Program and Policy Implicationfor HIV Prevention and
Reproductive Health. Conference Report. Washington, DC: USAID, May 2003.
3.
4.
Asepsis
Pengangkatan kulit preputium yang
adekuat
Hemostasis yang baik
Kosmetik
Teknik sirkumsisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tindakan aseptik
Anestesi
Pembebasan perlengketan preputium
dengan glans penis
Pembersihan smegma
Insisi
Hemostasis
Penjahitan (hecting)
Pembalutan.
1. Tindakan aseptik
2. Anestesi lokal
Dua teknik anestesi yang sering
dilakukan:
1. Teknik Blok
2. Teknik Infiltrasi
2. a. Teknik blok
Teknik Blok
Identifikasi pangkal penis dan simfisis pubis.
Suntikkan jarum tegak lurus di atas pangkal
penis, di bawah simfisis pubis sampai
menembus fascia Buck, ditandai dengan: (a)
sensasi seperti menembus kertas; (b) Jika
jarum sedikit ditarik ke atas, batang penis ikut
terangkat; dan (c) Bila obat anestesi
disuntikkan tidak terjadi pembengkakan.
Aspirasi, jika tidak ada darah masukkan obat
anestesi sekitar 1 cc.
Jarum sedikit ditarik, dan dimiringkan sekitar
30o ke arah lateral dekstra penis. Jarum
ditusukkan lagi dan dilakukan aspirasi
kembali, masukkan obat anestesi sekitar 1-2
cc.
Lakukan prosedur serupa ke arah sinistra
2. b. Teknik infiltrasi
Infiltrasi dilakukan dengan menyuntikkan
obat anestesi di sekitar atau di proksimal
daerah insisi, dengan maksud untuk
memblok impuls dari saraf-saraf yang
menginervasi daerah sekitar incisi.
Teknik infiltrasi adalah sebagai berikut:
3. Pembebasan perlengketan
preputium dengan glans penis
Teknik kasa
Teknik Klem
4. Pembersihan smegma
5. Insisi
Teknik Dorsal-slit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Teknik Dorsal-slit
Teknik Dorsal-slit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Resiko trauma glans penis lebih besar, terutama bila insisi di proksimal
klem
Mukosa sering masih terlalu panjang sehingga perlu dipotong ulang.
Bisa terjadi nekrosis bila insisi dilakukan di distal klem.
Sering tidak simetris, apabila jepitan klem tidak melintang tepat di jam
12 dan jam 6
Teknik diseksi
preputium/Sleeve
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
6. Hemostasis
Penekanan
Klem
Ligasi
Kauterisasi
7. Penjahitan (hecting)
1.
2.
3.
4.
8. Pembalutan
8. Pembalutan
Perawatan Pasca
Sirkumsisi
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
CONTOH HASIL